Anda di halaman 1dari 19

“SYSTEMATIC REVIEW”

MATA KULIAH: PENULISAN ILMIAH DAN LITERATUR REVIEW

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

YEFLIWARNI 2221312004
VIVI WIRMALINDA 2221312012
SILVIA PUSPA VICTORIA 2221312020
AYU NABILLA AZAARA 2221312028
APRITA NINGSEH 2221312036

DOSEN:
Nelwati, SKp, MN, PhD

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah statistika sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Systemic Revie. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kelompok

Padang, 26 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

Bab I.........................................................................................................................1

A. Latar belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
Bab II.................................................................................................................................2
A. Systematic Review........................................................................................2

1. Pengertian Systematic Review.................................................................3

2. Jenis -jenis Systematic Review................................................................3

3. Langkah – Langkah Systematic Review.................................................3

4. Perbedaan Systematic Review dengan Traditional Review.....................4

5. Kriteria systematic Review…..................................................................5

6. Keuntungan dan Kelemahan Systematic Review....................................5

7. Runga Lingkup Systematic Review.........................................................7

a. Metode Systematic Review...................................................................7

b. Meta Analisa Sebagai Metode Systematic Review Kuantitatif...........8

c. Meta Sintesis sebagai Metode Systematic Review Kualitatif.............9

Bab III Penutup.....................................................................................................13

A. Kesimpulan................................................................................................13

B. Saran..........................................................................................................13

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Buku the World Report on Knowledge for Better Health (WHO,
2004) telah diungkapkan bahwa salah satu permasalahan dalam penelitian
kesehatan adalah terkait dengan kurangnya pemanfaatan hasil penelitian oleh
pengguna (the utilization of research results). Bahkan, permasalahan ini tidak
saja terjadi di negara berkembang namun juga terjadi di negara maju.
Pemanfaatan hasil penelitian oleh penentu kebijakan mencakup penyediaan
fakta pada keseluruhan sekuensi proses kebijakan (policy process).

Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang


didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan
kesehatan penderita. Dengan demikian, dalam praktek, EBM memadukan
antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti- bukti ilmiah terkini
yang paling dapat dipercaya.

Dengan demikian, maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi


pengambilan keputusan klinik yang evidence-based adalah dengan
menyediakan bukti-bukti ilmiah yang relevan dengan masalah klinik yang
dihadapi, serta diutamakan yang berupa hasil meta-analisis, review sistematik,
dan randomized double blind controlled clinical trial (RCT).

Systematic review merupakan prosedur yang sangat ketat dalam


mengidentifikasi, menilai, dan menyintesis semua hasil penelitian yang
relevan terkait pertanyaan penelitian, topik tertentu, atau fenomena yang
menjadi perhatian dengan menggunakan strategi dalam membatasi bias
(Briner dkk., 2009; Garg dkk., 2008; Kitchenham, 2004), serta menjadi
"standar emas" dalam mengasimilasi dan mencerna penelitian (Oxman dkk.,
1994; Remme, 2004). Humphrey (2011) dan Kitchenham (2004) juga
menekankan pentingnya mengembangkan literatur melalui systematic review
dalam mencari konfigurasi-konfigurasi untuk penyelidikan lebih lanjut dan
menempatkan aktivitas penelitian baru dengan tepat.
1
Artikel tentang systematic review antara lain: “Psychosocial and
Organizational Determinants of Safe Food Handling at Retail and Food
Service Establishments: A Systematic Review and Meta-Analysis” oleh
Young, Thaivalappil, Waddell, Meldrum, & Greig, (2018), dan
“Organizational Justice Across Cultures: A Systematic Review of Four
Decades of Research and Some Directions for the Future” oleh Silva &
Caetano, (2016), “A Systematic Review of the Antecedents, Mediators and
Outcomes of Authentic Leadership in Healthcare” oleh Alilyyani (2017),
Baqai (2017) tentang “Servant Leadership and Job Satisfaction in K12
Schools: A Systematic Review”, Reeves (2018) tentang “Mindfulness Based
Interventions in U.S. Schools A Systematic Review”, Nyamekye (2018)
tentang “Increasing Awareness of Minority Business Brands through Social
Exchange Principles: A Systematic Review”, Jones (2018) tentang “Changing
of the Guard: Influence on Organizational Culture of Millennials Surpassing
Baby Boomers as the Largest Generational Cohort”

Systematic review banyak digunakan para peneliti untuk memetakan


bidang yang masih belum pasti, mengidentifikasi penelitian yang telah
dilakukan, dan mengeksplorasi studi baru yang diperlukan seperti pada studi di
atas. Systematic review juga dapat menandai area 4 kepastian palsu. Ini adalah
area di mana kita pikir bahwa kita tahu lebih banyak, namun dalam
kenyataannya hanya ada sedikit bukti yang mendukung keyakinan kita
(Petticrew & Roberts, 2012).

Petticrew & Roberts (2012) juga menyatakan bahwa sangat penting


bagi peneliti untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan nyata dan yang
diasumsikan. Systematic review dapat membantu kita mengetahui bukti-bukti
yang ada, dengan terlebih dahulu mengetahui apa yang sudah diketahui,
dukungan apa yang dimiliki, dan apa yang belum terjelaskan (Cooper, 2016),
dan sangat bergantung pada kapan pengukuran dilakukan serta bagaimana
tahapannya (Rupp dkk., 2014). Review berbagai studi yang tersebar di
berbagai digital library sangat penting agar dapat mengetahui berbagai macam
perkembangan teori, isu, dan model penelitian pada topik tertentu. Karena

2
itulah pada makalah ini kelompok akan membahas tentang “ systematic
Review “.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan systematic review?

2. Apa kriteria dari systematic review?

3. Apa keuntungan dan kerugian dari systematic review?


C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mengenai penulisan ilmiah dengan Sytematic
review
b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian dan prinsip dari systematic review.

2 . Mengetahui kriteria dari systematic review.

3. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari systematic review.

4.

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu agar para pembaca, khususnya kita
sebagai perawat lebih memahami lagi tentang cara penulisan ilmiah dengan
Systematic review.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Systematic Review

1. Pengertian Systematic Review

Systematic Review merupakan salah satu metode yang menggunakan review, telaah,
evaluasi terstruktur, pengklasifikasian, dan pengkategorian dari evidence based-
evidence based yang telah dihasilkan sebelumnya. Tujuan systematic review antara
lain menjawab pertanyaan secara spesifik, relevan dan terfokus. Systematic review
juga mencari hasil riset, menurunkan bias dari review, mensintesis hasil,
mengidentifikasi gab dari riset. Systematic review juga sering dibutuhkan untuk
penentuan agenda riset, sebagai bagian dari desertasi atau tesis serta merupakan bagian
yang melengkapi pengajuan hibah riset.

2. Jenis-jenis Systematic Review


Terdapat beberapa jenis systematic review yaitu :
a. Rapid Evidence Assesment Review (REA)
Merupakan metode pencarian dan evaluasi literature secara cepat tetapi tahapan dan
comprehensive dari review masih sangat terbatas.
b. User Involvement
Metode pencarian dan evaluasi literatur yang digunakan sebagai persyaratan dalam
studi awal riset.
c. Mixed methods
Metode pencarian dan evaluasi literature dengan metode blended yaitu menggunakan
kriteria dilaksanakan baik pada riset dengan desain kualitatif muapun kuantitatif.
Keuntungan mixed methods akan meningkatkan integritas dari hasil, tetapi
kelemahannya adalah ketika ada kategorikal yang belum masuk dalam kriteria
review.
3. Langkah-langkah Systematic Review Pelaksanaan Systematic Review mempunyai
tahapan:

4
a. Mendefinisikan tujuan dari review dan menetapkan tipe dari evidence 4 yang akan
membantu menjawab tujuan review.
b. Pencarian Literatur.
Pencarian literatur telah ditetapkan strateginya, apakah hanya literatur yang sudah
terpublikasi ataukah termasuk laporan riset yang tidak terpublikasi. Tahun terbit
juga ditetapkan batasannya. Penggunaan jenis bahasa (English dan non English),
dan juga jenis literatur juga menjadi kriteria systematik review. Jenis literatur
sudah ditetapkan sebelumnya yaitu apakah hanya berupa jurnal ataukah termasuk
conference prociding, opini ataupun laporan projek. Cara penelusuran secara
elektronik, search engines, databases dan websites ataukah pencarian secara
manual juga ditetapkan sebelum pelaksanaan sistematik review.
c. Penilaian study.
Penetapan kriteria inklusi termasuk jenis methodology apakah hanya yang kuantitatif
ataukah termasuk riset kualitatif.
d. Mengkombinasikan Hasil.
Hasil review setelah dilaksanakan harus dikelompokkan untuk mendapatkan makna.
Penemuan agregration/pengelompokan ini sering disebut evidence sinstesis.
e. Menetapkan hasil, penemuan dari penglompokan yang telah dilaksanakan perlu
didiskusikan untuk menyimpulkan konteks/hasil review.
4. Perbedaan Systematic Review dengan Traditional Review
Pada prinsipnya Systematic Review adalah metode penelitian yang merangkum hasil-hasil
penelitian primer untuk menyajikan fakta yang lebih komprehensif dan berimbang.
Review yang tidak sistematis (Traditional/Narrative Review) adalah metoda review
(tinjauan) yang cara pengumpulan faktanya dan Teknik sintesisnya tidak mengikuti cara-
cara baku sebagaimana Systematic Review.

No Systematic Review Tradisional Review

1 Menggunakan pendekatan metodologi Tidak menggunakan pendekatan


ilmiah untuk merangkum hasil metodologi ilmiah (tergantung keinginan
penelitian penulis
2 Melibatkan tim peneliti Dikerjakan oleh seorang peneliti
(penulis), biasanya oleh seorang ahli
3 Menggunakan protokol penelitian Tidak menggunakan protokol penelitian

5
4 Pencarian hasil penelitian dan artikel Pencarian bukti-bukti dan artikel tidak
dikerjakan secara sistematis dikerjakan secara sistematis
5 Ada kriteria yang jelas artikel mana Tidak ada kriteria yang jelas terkait
yang akan dimasukkan artikel mana yang akan dimasukkan
6 Meminimalisir bias Mengandung bias

7 Bisa direplikasi Tidak bisa direplikasi

8 Sintesis hasil: bisa dengan metaanalisis Sintesis : secara naratif


atau naratif (meta-sintesis)

5. Kriteria Systematic Review


Systematic review mempunyai kriteria dimana penelaahan terhadap artikel dilaksanakan
secara terstruktur dan terencana. Systematic review meningkatkan kedalaman dalam
mereview dan membuat rigkasan dalam evidence riset.
a. Fokus pada pertanyaan penelitian yang terdefinisi dengan baik
b. Judul dan tujuannya jelas
c. Strategi komprehensif untuk identifikasi semua studi yang relevan
d. Kriteria inklusi dan eksklusi jelas terjustifikasi
e. Melakukanpenilaian kritis terhadap penelitian
f. Analisis yang jelas dari hasil studi yang memenuhi syarat (kuantitatif (meta-
analisis) dan kualitatif)
g. Laporan terstruktur

6. Keuntungan dan Kelemahan


Keuntungan dari systematic review adalah :
a. Systematic review dapat memberikan jawaban pasti mengenai pertanyaan tertentu
tentang terapi, pencegahan, penyebab penyakit, atau bahayanya.
b. Systematic review dapat digunakan untuk menentukan apakah jenis 6 obat tertentu
bekerja dan aman.

6
c. Dengan meringkas sejumlah besar bukti, systematic review dapat membantu
tenaga kesehatan dalam memahami perkembangan terbaru dalam bidang
kesehatan.
d. Dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa baik sebuah temuan dapat
diterapkan pada praktik sehari-hari. Ini dikenal sebagai generalisasi temuan.
Systematic review juga dapat mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang
membutuhkan lebih banyak penelitian.
e. Kesimpulan ulasan lebih dapat diandalkan daripada studi individu.
f. Tinjauan sistematis meminimalkan bias saat mencapai kesimpulan karena kekuatan
dan ketepatan matematisnya tinggi.
g. Systematic review juga menawarkan keuntungan praktis. lebih murah untuk
dilakukan daripada serangkaian eksperimen baru, dan menggunakan lebih sedikit
waktu.

Kelemahan dari systematic review adalah :

a. Jika para peneliti hanya menggunakan studi yang dipublikasikan atau tersedia,
kesimpulannya mungkin tidak dapat diandalkan.
b. Studi yang tidak dipublikasikan sulit ditemukan, tetapi menggunakan literatur
yang diterbitkan saja dapat menyebabkan salah saji, karena tidak memuat temuan
dari semua penelitian yang ada.
c. Hasil yang negatif atau tidak konklusif, misalnya, mungkin tetap tidak
dipublikasikan
d. Biasanya, berita buruk lebih cenderung menjadi berita utama dari pada berita baik.
e. Keputusan editor jurnal dan penelaah sejawat juga dapat menyebabkan bias
publikasi.
f. Kadang-kadang, hasil tidak mencapai tahap publikasi karena ada dana untuk
penelitian, tetapi ini tidak mencakup biaya menganalisis dan menerbitkan hasil.

7. Ruang Lingkup Systematic Review


a. Metode Systematic Review
Secara sekuensial, proses penelitian systematic review ditunjukkan pada Tabel
3. Analog dengan metodologi penelitian secara umum, di mana terdapat metode

7
kuantitatif dan kualitatif, maka dalam systematic review juga terdapat metode
kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode kuantitatif systematic review adalah digunakan untuk mensintesis
hasil-hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Misalnya, Randomized
Control Trials (RCT), Cohort Study, Case Control Study, atau studi prevalensi.
Pendekatan statistik dalam melakukan sintesis hasil penelitian kuantitatif ini
disebut dengan “meta-analisis”. Secara definisi, meta-analisis adalah teknik
melakukan agregasi data untuk mendapatkan kekuatan statistik (statistical power)
dalam identifikasi hubungan sebab akibat antara faktor risiko atau perlakuan
dengan suatu efek (outcome) (Perry & Hammond, 2002).
Sementara itu, pendekatan kualitatif dalam systematic review digunakan untuk
mensintesis (merangkum) hasil-hasil penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif.
Metode mensintesis (merangkum) hasil-hasil penelitian kualitatif ini disebut
dengan “meta-sintesis”. Secara definisi, meta-sintesis adalah teknik melakukan
integrasi data untuk mendapatkan teori maupun konsep baru atau tingkatan
pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh (Perry & Hammond, 2002).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pengambilan data hasil penelitian dengan
metode systematic review adalah melalui searching di internet (PubMed,
MEDLINE, dan lainlain).
Maka kesulitan bagi peneliti adalah cara memperoleh data hasil hasil penelitian
tersebut, karena banyak penelitian boleh jadi belum dipublikasikan, atau ada
kendala akses, misalnya, harus membayar sejumlah uang untuk akses ke internet.
Untuk mengatasi kendala tersebut, maka sebaiknya proposal systematic review
dapat dianggarkan secara resmi, untuk membiayai kunjungan ke berbagai
perpustakaan atau membayar akses artikel di internet.

8
b. Meta-Analisis Sebagai Metode Systematic Review Kuantitatif
Metaanalisis biasanya digunakan untuk menilai efektivitas intervensi klinis
dengan mengkombinasikan beberapa hasil penelitian randomized control trials
(RCT). Maka dari itu, metaanalisis merupakan pondasi (tulang punggung) dalam
kedokteran berbasis fakta (evidence based medicine). Karena meta-analisis adalah
metode mengkombinasikan hasil penelitian kuantitatif secara statistik (secara
kuantitatif) maka langkah-langkah dalam melakukan meta-analisis adalah sama
dengan langkah-langkah melakukan systematic review secara umum.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut (Perry & Hammond, 2002):
1. Identifikasi pertanyaan penelitian (pertanyaan penelitian metaanalisis)
2. Mengembangkan protokol penelitian metaanalisis
3. Menetapkan lokasi data-base hasil penelitian sebagai wilayah pencarian
(misalnya MEDLINE, PubMed)
4. Seleksi hasil-hasil penelitian yang relevan
5. Pilih hasil-hasil penelitian yang berkualitas
6. Ekstraksi data dari studi individual

9
7. Sintesis hasil-hasil penelitian dengan metode meta-analisis (funnel plot dan
forest plot).
8. Penyajian hasil penelitian dalam laporan penelitian hasil metaanalisis
Langkah krusial dalam meta-analisis adalah pemilihan studi yang
berkualitas. Karena apabila studi yang diikutkan dalam metaanalisis tidak
berkualitas, maka tentunya hasil meta-analisis yang merupakan ukuran statistik
dari kombinasi beberapa hasil penelitian akan tidak valid juga. Juga, dari
beberapa review para ahli membuktikan bahwa peneliti akan cenderung
mempublikasikan hasil yang positif sebagaimana dihipotesiskan sejak awal,
dibanding mempublikasikan hasil yang berlawanan dengan hipotesis awal.
Oleh karena itu, seleksi hasil penelitian yang berkualitas dan tidak
mengandung bias merupakan kunci validitas hasil penelitian metaanalisis.
Untuk itu, pepatah “garbage in garbage out” berlaku pada metodolgi penelitian
meta-analisis. Untuk meminimalkan kelemahan ini, maka penetapan kriteria
inklusi dan eksklusi harus jelas sehingga hasil penelitian yang terpilih dalam
meta-analisis adalah benar-benar penelitian dengan variabel (topik) yang sama
dan menggunakan metode yang sama. Saringan berikutnya adalah bahwa
peneliti harus memilih penelitian yang benar-benar berkualitas. Jadi quality
control terkait dengan penelitian yang akan dimasukkan dalam meta-analisis
harus kuat.

c. Meta-Sintesis Sebagai Metode Systematic Review Kualitatif


Hampir sama dengan langkah-langkah systematic review kuantitatif, maka
systematic review kualitatif mencakup langkahlangkah sebagai berikut (Francis &
Baldesari, 2006):
1. Memformulasikan pertanyaan penelitian (formulating the review question)
2. Melakukan pencarian literatur systematic review (conducting a systematic
literature search)
3. Melakukan skrining dan seleksi artikel penelitian yang cocok (screening
and selecting appropriate research articles)
4. Melakukan analisis dan sintesis temuan-temuan kualitatif (analyzing and
synthesizing qualitative findings)
5. Memberlakukan kendali mutu (maintaining quality control)

10
6. Menyusun laporan akhir (presenting findings)

Dalam melakukan meta-sintesis (sintesis data kualitatif) terdapat 2 (dua)


pendekatan, yakni metaagregasi (meta-aggregation) dan meta-etnografi (meta-
ethnography) (Lewin, 2008).

Pada metaagregasi, sintesis bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian


(review question) dengan cara merangkum berbagai hasil penelitian (summarizing).
Sementara, metaetnografi, sintesis bertujuan untuk mengembangkan teori baru (new
theory) dalam rangka melengkapi teori yang sudah ada. Pada metaagregasi topik
penelitian dielaborasi menjadi tema-tema tertentu untuk menghasilkan kerangka
analisis (conceptual framework). Kemudian, dalam tema-tema tertentu tersebut
dilakukan pencarian artikel hasil penelitian yang relevan dan dibandingkan dan
dirangkum antar yang satu dengan yang lainnya. Pada pendekatan meta-agregasi, hasil
sintesis merupakan “agregat” dari berbagai hasil penelitian sesuai dengan tema yang
relevan.

Contoh pendekatan meta-agregasi ini adalah systematic review dengan judul:


“Pengalaman Pasien dengan Ulcus Pedis” (Patient’s Experience with Leg Ulcers)
(Briggs et al, 2007). Penelitian ini bertujuan melakukan sintesis semua hasil penelitian
kualitatif untuk mengeksplorasi pengalaman hidup pasien dengan ulcus kaki. Sumber
literatur adalah semua publikasi kualitatif terkait dengan pengalaman hidup pasien
dengan ulcus kaki melalui metode 11 pencarian sistematik. Proses sintesis meliputi

1. Tema-tema dan konsep dari studi yang relevan diekstraksi,


2. Hasil ekstraksi ini ditata menjadi temuan penting (utama),
3. Temuan-temuan dikelompokkan ke dalam kategori,
4. Kategori-kategori kemudian disintesis menjadi tema (disesuaikan dengan
kerangka konseptual yang disusun)

Pada meta-etnografi, pendekatannya adalah “interpretive” terhadap hasil-hasil


penelitian studi primer. Karena pendekatannya adalah interpretive, maka teknik
analisisnya bersifat “iteratif” (spiral). Hasilhasil penelitian studi primer dilakukan
pemaknaan ulang (re-interpretasi) sehingga menghasilkan pemahaman baru atau teori
baru. Contoh pendekatan meta-ethnografi ini adalah systematic review dengan judul:
“Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kepatuhan Berobat TB” (Munro et al, 2007).

11
Tujuan penelitian ini adalah memahami faktor-faktor yang dilihat oleh pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan yang berpengaruh pada kepatuhan berobat TB. Sumber
literatur adalah publikasi studi kualitatif mengenai pengalaman pengobatan TB yang
diidentifikasi melalui pencarian sistematis. Proses sintesis mencakup

1. Identifikasi tema-tema dari studi yang relevan


2. Membandingkan tema dalam satu artikel dengan tema pada artikel lain,
3. Mengembangkan konsep yang lebih luas (konsep baru) yang mampu menangkap
tema serupa dari artikel yang berbeda,
4. Mengkonstruksi kerangka baru untuk mengintegrasikan berbagai konsep dalam
satu kesatuan.

Dari masing-masing contoh systematic review dengan pendekatan meta-


agregasi danmeta-etnografi, tampak bahwa metode sintesis meta-agregasi lebih kepada
upaya merangkum (to aggregate) hasil-hasil penelitian yang relevan. Oleh karena itu,
pada metode sintesis meta-agregasi harus dibuat terlebih dahulu kerangka konsep
penelitian yang menggambarkan tema-tema yang saling terkait 12 (berhubungan),
kemudian hasil-hasil studi primer diplot pada tematema yang telah diidentifikasi.
Dengan kata lain penyajian hasil lebih kepada melakukan agregat (deskriptif).

Sementara, pada metode sintesis meta etnografi hasil temuan pada studi primer
dilakukan interpretasi ulang (re-interpretasi) untuk mendapatkan pemahaman
(pemaknaan) baru, dengan melakukan analisis cross-thematic secara iteratif, sehingga
antara ekstraksi dan analisis tidak bersifat liner sekuensial. Pada sintesis meta-
etnografi, analisisnya bersifat induktif interpretif.

Terkait dengan penyajian fakta (evidence) untuk pengambilan keputusan dalam


penentuan kebijakan, penulis melihat bahwa metode systematic review dengan
pendekatan meta-agregasi merupakan pendekatan penting dalam rangka menyajikan
fakta yang komprehensif dan berimbang untuk masukan pengambilan dalam penentuan
kebijakan, baik terkait kebjakan strategis, kebijakan manajerial, maupun kebijakan
teknis operasional.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Systematic review merupakan prosedur yang sangat ketat dalam


mengidentifikasi, menilai, dan menyintesis semua hasil penelitian yang
relevan terkait pertanyaan penelitian, topik tertentu, atau fenomena yang
menjadi perhatian dengan menggunakan strategi dalam membatasi, serta
menjadi "standar emas" dalam mengasimilasi dan mencerna penelitian.

Systematic Review merupakan salah satu metode yang menggunakan


review, telaah, evaluasi terstruktur, pengklasifikasian, dan pengkategorian dari
evidence based-evidence based yang telah dihasilkan sebelumnya.

Systematic review mempunyai kriteria dimana penelaahan terhadap


artikel dilaksanakan secara terstruktur dan terencana. Systematic review
meningkatkan kedalaman dalam mereview dan membuat rigkasan dalam
evidence riset.

Tujuan systematic review antara lain menjawab pertanyaan secara


spesifik, relevan dan terfokus. Systematic review juga mencari hasil riset,
menurunkan bias dari review, mensintesis hasil, mengidentifikasi gab dari
riset. Systematic review juga sering dibutuhkan untuk penentuan agenda riset,
sebagai bagian dari desertasi atau tesis serta merupakan bagian yang
melengkapi pengajuan hibah riset.

B. Saran

Metode Systemic Review sangat efektif dalam menelaah artikel untuk


penelitian, untuk itu setiap penelitian hendaknya tetap menggunakan Systemic
Review dalam penelitian. Dan dalam Metode Systemic Review hendaknya
dilakukan perkembangan guna dalam penelitian menghasilkan suatu
kemajuan.
13
DAFTAR PUSTAKA

Briggs et al. (2007). Patient’s Experience with Leg Ulcer: a qualitative systematic
review of patient’s perception.

Chu, D. K., Akl, E. A., Duda, S., Solo, K., Yaacoub, S., Schünemann, H. J., El-
harakeh, A., Bognanni, A., Lotfi, T., Loeb, M., Hajizadeh, A., Bak, A.,
Izcovich, A., Cuello-Garcia, C. A., Chen, C., Harris, D. J., Borowiack, E.,
Chamseddine, F., Schünemann, F., … Reinap, M. (2020). Physical distancing,
face masks, and eye protection to prevent person-to-person transmission of
SARS-CoV-2 and COVID-19: a systematic review and meta-analysis. The
Lancet, 395(10242), 1973–1987. https://doi.org/10.1016/S0140-
6736(20)31142-9

Francis C. & Baldesari (2006). Systematic Reviews of Qualitative


Literature.

Oxford: UK Cochrane Centre

Gopalakrishnan and Ganeshkumar. 2013. Systematic Reviews and Meta-analysis:


Understanding the Best Evidence in Primary Healthcare . J Family Med Prim
Care. 2(1): 9–14.

Hadi, S. (2020). Sytematic Review : Meta Sintesis Untuk Riset Perilaku


Organisasional. Viva Victory: Sleman Yogyakarta

Hariyati, T. S. 2010. Mengenal Sistematic Review Theory Dan Studi Kasus. Jurnal
Keperawatan Indonesia. 13 (2): 124-132.

Haas PJ, & Springer JF. (1998). Apllied Policy Research, Concepts and Cases.

London: Garland Publishing.


Hanney S.R. et al. (2002). The Utilization of Health Research in Policy Making:
Concepts, Examples and Methods of Assessment. Geneva: World Health
Organization.

Kitchenham, B. (2004). Procedures for Performing Systematic Reviews.

Eversleigh: Keele University.

Lewin, S. (2008). Methods to Synthesise Qualitative Evidence Alongside a Cochrane


Intervention Review. London: London School of Hygiene and Tropical
Medicine.

Munro et al. (2007). Adherence to tuberculosis treatment: a qualitative systematic


review of stakeholder perceptions

Perry, A. & Hammond, N. (2002). Systematic Review: The Experience of a PhD


Student. Psychology Learning and Teaching, 2(1), 32–35.

Siswanto. 2010. Systematic Review Sebagai Metode Penelitian Untuk Mensintesis


Hasil-Hasil Penelitian (Sebuah Pengantar). Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. 13 (4) : 326–333.

Suhartono. 2017. Systematic Literatur Review (Slr): Metode, Manfaat, Dan


Tantangan Learning Analytics Dengan Metode Data Mining Di Dunia
Pendidikan Tinggi. Infokam. Nomor I Th. XIII/MARET/2017.

Anda mungkin juga menyukai