Dosen Pembimbing:
Drs. Syaiful Bahri, M.Pd
Nurbaity, S.Pd., M.Ed
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Melu Rama Dewi 1906104030005
Hafsah 1906104030008
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian ialah salah satu kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis
dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan nya yaitu berusaha untuk menjelaskan,
memprediksikan atau mengontrol suatu kejadian. Menurut kerlinger penelitian ilmiah sebagai
penyelidikan sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing
oleh teori dan hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut (Emzir,
2011: 5). Penelitian dapat dikatakan sebagai reaksi terhadap suatu fenomena yang kemudian
ditindaklanjuti melalui penelitian secara sistematis untuk menemukan pemecahan masalah dari
fenomena tersebut.
Penelitian dapat dibagi berdasarkan teknik pengumpulan data, yaitu penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Kedua jenis penelitian ini memiliki perbedaan yang cukup siginifkan.
Secara umum perbedaan penelitian ini adalah bila penelitian kuantitatif pengumpulan data
berupa angka. Penelitian ini berfokus pada kovariasi diantara variabel dengan yang didapatkan
melalui fokus permasalahan, menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang canggih.
Menurut Gay tujuan studi korelasi adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau
untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi (Emzir, 2011: 38). Koresional
dapat melengkapi penafsiran seberapa tepat hubungan variabel-variabel, bila semakin tinggi
hubungan variabel-variabel maka, semakin akurat prediksi hubungan tersebut. Ketelitian dan
ketepatan sangat diperlukan dalam melakukan penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif pengumpulan data berupa kata atau kalimat. Fokus permasalahan
berupa gejala sosial kemudian didefinisikan sesuai penilaian atau pemaknaan lain (informan)
atas objek yang diteliti. Martono berpendapat gejala sosial disusun melalui definisi hasil
pemaknaan atau interpretasi inidividu secara subjektif, yang diciptakan manusia melalui proses
interpretasi. (2010: 21) Perbedaan pengumpulan data tersebut tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan peneliti untuk mencari kebenaran terhadap sebuah fenomena dan diperlukan metode
berfikir kritis. Karena masing-masing memiliki kerumitan bahkan kemudahan tersendiri dalam
bidang penelitian masing-masing.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apasaja pendekatan-pendekatan yang ada di dalam penelitian kuantitatif ?
2. Bagaimana rancangan dalam penelitian kuantitatif ?
3. Apasaja metode-metode yang ada di dalam penelitian kuantitatif ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui berbagai pendekatan yang ada di dalam penelitian kuantitatif
1
2. Untuk mengetahui prosedur rancangan yang dalam penelitian kuantitatif
3. Untuk mengetahui berbagai metode yang ada di dalam penelitian kuantitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memiliki komunikabilitas yang tinggi, penelitian kuantitatif mempunyai keunggulan dalam
menegakkan objektivitas. Kebenaran diterima secara sepakat oleh para pengamat, sehingga
kesimpulan yang dicapainya kuat.
Pendekatan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada
data- data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan
kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi
hubungan antar variabel yang diteliti.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif secara garis besar terdapat
pendekatan-pendekatan berikut ini:
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya memberi gambaran atau uraian
tentang fenommena ataupun gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan variabel
mandiri, baik satu variabel ataupun lebih menurut indikator-indikator dari variabel yang
diteliti tanpa menghubungkan atau membandingkan variabel yang diteliti untuk
klasifikasi atau eksplorasi dengan mendeskripsikan sekelompok variabel yang berkaitan
dengan variabel yang sedang diteliti. (Iskandar, 2008:61). Contohnya bagaimanakah
kecerdasan emosi SMA 3 di kota….? Maka seorang peneliti harus dapat mendeskripsikan
kecerdasan emosi dengan dasar indikator-indikator kecerdasan emosi seperti
pengendalian diri, kesaddaran diri, kemahiran sosial, dan motivasi diri.
Ada 2 cara untuk menyajikan laporan penelitian deskriptif yaitu menggunakan ukuran
kuantitatif misalkan bentuk peersentase atau mean, atau deskriptif kualitatif dengan cara
mendeskripsikan suatu dari angka-angaka ataupun dikaitkan dengan teori-teori yang
relevan dengan variabel yang sedang diteliti.
Analisa deskriptif dipakai dalam membantu peneliti mendeskripsikan ciri-ciri variabel
yang diteliti atau merangkum pengamatan penelitian yang sudah dilaksanakan tanpa
membuatkan kesimpulan yang berlaku ssecara umum dari data yang didapatkan dari
sampel dan populasi. Statistik deskriptif berhubungan dengan kegiatan mencatat,
menyusun, menyajikan, mmeringkas dengan menggambarkan atau mendeskripsikan data-
data yang didapatkan di lapangan. Terdapat beberapa teknik statistik deskriptif yang
sering dipakai dalam mendeskripsikan data yaitu: uji mean, median dan modus.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif adalah membandingkan antara satu variabel atau lebih dengan
sampel. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dari beberapa
fenomena sosial. Sebagai contoh: Apa ada perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-
4
laki dengan perempuan di SMP 1…? Biasanya pada penelitian ini teknik analisa data
yang dipakai yaitu ’t ’test atau ’F’test.
3. Penelitian Korelasi
Penelitian Korelasi adalah penelitian sebab akibat yang tujuannya untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan terkait. Penelitian korelasi dibangun menggunakan
teori yang telah matang, yang fungsinya untuk mengetahui, mengontorol dan meramalkan
sebuah fenomena. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk analisa data pada
penelitian ini yaitu korelasi phi, Korelasi produc moment, korelasi rh, kooefisien
kontingensi, regresi atau chi kuadrat.
4. Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperien adalah sebuah penelitian yang menuntut peneliti mengendalikan dan
memanipulasi satu atau lebih variabel bebas dan mengamati variabel-variabel yang
terkait, untuk mengetahui perbedaan sesuai variabel bebas tersebut. Penelitian
Eksperimen bisa diartikan sebagai suatu penelitian yang ingin mengetahui sebab akibat
dari treatment/ perilaku kepada kelompok eksperimen.
Misalkan suatu penelitian ingin mengetahui pengaruh KTSP (kurikulum tingkat satuan
pendidikan) terhadap prestasi siswa kelas 2. Lalu kelas dikelompokan menjadi 2 lokal
yaitu kelas 2a dan 2b, kemudian dilaksanakan tes awal pada keduanya, untuk
memperoleh nilai. Sesudah itu kelas 2a diberlakukan sistem KTSP, dan kelas 2b
diberlakukan sistem KBK, sesudah itu hasilnya dievaluasi.
5. Penelitian Expos Facto
Penelitian Expos Facto adalah penelitian yang dilaksanakan untuk meneliti sebuah
peristiwa yang terjadi kemudian mengaati latar belakang faktor yang menjadi penyebab
terjadinya kejadian tersebut. Misalkan: Penelitian mengenai sebab-sebab terjadinya
perselisihan antar siswa SMA di sebuah sekolah
6. Penelitian Survei
Penelitian survei adalah penelitian yang dilaksanakan dengan mengamati secara langsung
pada suatu gejala dengan menggunakan system sampling. Yang menjadi ciri khas
penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan dengan angket yang akan diberikan untuk
responden. Contohnya: penelitian mengenai “Persepsi Masyarakat di sebuah kecamatan
mengenai pendidikan sosial di Sekolah Menengah”.
5
diolah dan dianalisis sehingga memperoleh sebuah informasi ilmiah yang dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistik. Penelitian kuantitatif berasal dari aliran pemikiran
pospositivesme/pospostivist yang menyatakan bahwa pengetahuan yang dikembangkan
berdasarkan pada observasi yang cermat dan pengukuran realitas terhadap objektif
melalui teknik numerik dari observasi dan pengkajian. Hal ini sejalan dengan pendapat
Emzir, yang menyatakan bahwa pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan
penelitian yang secara primer menggunakan paradigma pospostivist dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi
kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan
observasi serta pengujian teori) (2011: 28). Dapat dikatakan keutamaan dari penelitian
kuantitatif, terletak pada pemikiran sebuah objek dengan pengukuran dan perkiraan yang
begitu akurat dalam setiap langkah penelitian dengan perhitungan statistik numerik.
Menurut Martono (2010: 20-23) asumsi dasar mengenai penelitian kuantitatif dapat
diketahui dari berbagai aspek:
1 Secara ontologi penelitian kuantitatif menganggap bahwa gejala sosial bersifat riil
dan hampir memiliki pola yang sama, hingga dapat diamati, diukur dengan
indikator tertentu.
2 Secara epistemologi penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai, artinya peneliti
memiliki kebebasan dalam menentukan berbagai kriteria untuk menilai gejala
sosial atau variabel yang akan diteliti.
3 Secara metodologi penelitian kuantitatif bersifat nom otetik artinya yang
memfokuskan kajian pada faktor-faktor khusus atau tertentu yang memengaruhi
terjadinya gejala sosial, tidak membahas semua faktor secara umum.
4 Secara teori penelitian kuantitatif adalah untuk diuji artinya teori yang ada dalam
penelitian kuantitatif berfungsi sebagai sesuatu yang akan diuji kebenarannya.
5 Secara posibilitas penelitian kuantitatif hampir selalu memisahkan mana gejala
sosial yang menjadi penyebab dan mana gejala sosial yang menjadi akibat.
6 Secara aksiologi penelitian kuantitatif berupaya mencari hukum-hukum serta
pola-pola universal, umum dan dapat diberlakukan di mana saja dan kapan saja
dalam semua konteks hingga menemukan penjelasan terjadinya sebuah gejala
sosial dengan mengaitkan gejala sosial lainnya.
Berdasarkan beberapa asumsi dasar tersebut, fokus permasalahan gejala sosial yang
dilakukan penelitian kuantitatif merupakan hal umum dan sederhana, hanya saja dalam
pengolahannya yang harus dirancang sedemikian rupa agar setiap penjelasan berupa
6
variabel atau indikator memiliki hubungan yang jelas dan informasi atau pemikiran yang
disampaikan dapat diterima oleh pembaca.
Penelitian kuantitatif bisa dijelaskan melalui beberapa alat penentu dalam penelitian, dan
biasanya dilakukan setelah melakukan kajian pustaka. Secara konseptual penelitian
kuantitatif digambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok atau individu
yang menjadi pusat perhatian melalui alat penelitian. Alat penelitian itu berupa variabel,
pengkukuran, hipotesis dan indikator.
Sesuai dengan pendapat Tanjung dan Ardial menyatakan bahwa konsep merupakan
susunan variabel yang harus mencerminkan keseluruhan isi penelitian dan merupakan
gambaran dari susunan kerangka kerja konsep atau variabel itu (2009: 20). Variabel
memiliki peran penting dalam penelitian kuantitatif, karena variabel secara tidak
langsung menjelaskan bagaimana penelitian itu akan berlangsung dan bagaimana nanti
hasil yang diperoleh pada pengujian hipotesis yang berasal dari variabel.
2. Variabel dan Pengukuran
Menurut Sugiyono variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Hamdi dan Bahruddin, 2015: 19). Dalam
menetukan variabel juga diperlukan pedoman agar tidak terjadi kesalahan, pedoman
dalam mentukan variabel yang berhubungan adalah proporsisi, teori dan hipotesis yang
dapat ditentukan dengan pengukuran atau perumusan hubungan antar dua variabel. Setiap
variabel biasanya memiliki nilai variasi atau disebut atribut yang saling berkaitan dan
memiliki tujuan yang jelas, karena atribut pada variabel dapat menjadi bagian variabel
tanpa mengubah definisi. Ada beberapa jenis variabel yang terdapat pada penelitian
(Martono, 2010: 50), sebagai berikut;
a. Variabel bersifat publik yaitu menunjukkan ciri objek yang telah diketahui secara
umum dan bersifat privat yaitu menunjukkan ciri tertentu dapat diketahui, tapi
orang lain tidak berhak mengetahuinya.
b. Variabel permanen yaitu menunjukkan ciri tertentu dan tetap serta dalam jangka
panjang tidak berubah dan variabel temporal yaitu menunjukkan ciri tertentu yang
mudah berubah-ubah.
c. Variabel independen atau bebas yang mempengaruhi variabel lain atau
menghasilkan akibat variabel lain yang secara umum lebih terdahulu dalam tata
waktu dan variabel dependen atau terikat yang dipengaruhi oleh variabel lain
yaitu variabel bebas, biasanya disajikan dalam fokus penelitian dan disimbolkan
dengan “y”
d. Variabel pendahulu yaitu mempunyai kedudukan lebih dahulu dari pada variabel
independen.
7
e. Variabel antara yaitu kedudukannya terletak diantara variabel independen dan
dependen.
f. Variabel kontrol merupakan variabel konstan artinya tidak memengaruhi variabel
utama yang diteliti.
g. Variabel penekanan yaitu pengubah kekuatan hubungan dua variabel.
h. Variabel pengganggu yaitu dapat mengubah arah hubungan diantara dua variabel.
Pengukuran biasanya selalu dikaitkan dengan angka atau nilai sesuai dengan objek yang
diteliti. Menurut Stevens pengukuran adalah penetapan/pemberian angka terhadap objek
atau fenomena menurut aturan tertentu. Kata kunci yang memberikan definisi terhadap
pengukuran yaitu angka, penetapan dan aturan. (Nazir, 2014: 111). Pengukuran tersebut
diberikan peneliti sesuai dengan metode dan teknik yang dilakukan oleh peneliti sesuai
dengan objek permasalahan yang diangkat. Pengukuran paling umum yang sering
dilakukan berupa teknik sampling, berupa pengukuran atau pengambilan data pada
bagian dari populasi untuk mewakili populasi tersebut.
Pengukuran dalam penelitian ilmiah dikenal juga dengan skala pengukuran, artinya
pengukuran itu memiliki batasan dan tidak bisa dicampuradukkan dalam melakukan
pengukuran untuk itu dilakukan pengelompokkan agar mudah dilakukan penelitian dan
hasilnya dapat diterima. Untuk memudahkan memahami mengenai pengukuran atau skala
pengukuran Martono (2010: 54) menyebutkan ada empat jenis skala pengukuran, sebagai
berikut;
a. Skala nominal merupakan pengukuran paling sederhana yang digunakan untuk
mengklasifikasikan suatu objek atau kejadian ke dalam kelompok yang terpisah
sehingga menunjukkan persamaan atau perbedaan tertentu.
b. Skala ordinal memiliki semua kategori pada skali nominal, perbedaannya skala
ordinal memiliki urutan atau peringkat antarkategori.
c. Skala interval memiliki semua kategori skala ordinal, perbedaanya skala interval
memiliki satuan skala atau satuan pengukuran yang tidak memiliki titik 0.
d. Skala rasio memiliki persamaan mendasar dengan skala interval, perbedaanya
terletak pada kepemilikan titik 0 (nol) yang sebenarnya,
3. Hipotesis dan Indikator
Hipoteis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti
“kebenaran”.(Martono, 2010: 57). Hipotesis dalam penelitian kuantitatif harus
berhubungan dengan masalah yang ingin dipecahkan untuk dapat memandu jalan pikiran
peneliti ke arah tujuan, hingga hasil penelitian memperoleh sasaran yang tepat. Hipotesis
menurut Tanjung dan Ardial merupakan jawaban dan simpulan kerangka pikiran
sementara yang diperinci sesuai urutan identifikasi masalah, biasanya berupa kalimat
8
pernyataan menurut ketentuan “propositional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua
variabel atau lebih yang menyatakan hubungan sebab-akibat (kausalitas: Jika X maka Y)
(2009: 34). Rumusan hipotesis menurut banyak alhi metodologi yang dikemukakan
Sugyono (Tanjung dan Ardial, 2009: 34) terdapat empat macam:
a. Hipotesis Deskriptif yaitu menunjukkan dugaan sementara tentang bagaimana
suatu peristiwa itu terjadi
b. Hipotesis Argumentasi yaitu menunjukkan dugaan sementara mengapa peristiwa
itu terjadi
c. Hipotesis kerja yaitu menerka atau menjelaskan akibat dari suatu variabel yang
menjadi penyebabnya
d. Hipotesis nol atau statistik yaitu bertujuan menerka kebenaran sebuah teori bisa
diterima atau tidak.
Setelah selesai melakukan pengumpulan data dan analisis, untuk memeriksa benar atau
tidaknya sebuah teori atau fokus penelitian yang selanjutnya akan diterima atau ditolak
menurut bukti-bukti yang sah.
Indikator berupa ciri atau sifat berupa objek yang sebenarnya diukur dalam penelitian
kuantitatif. Nazir menyatakan bahwa indikan tidak lain dari suatu istilah yang sering
digunakan, yang berarti “sesuatu yang menunjukkan pada sesuatu yang lain.” (2014:
112). Indikator berasal dari variabel-variabel yang ingin diteliti, atau dengan kata lain
indokator adalah anak dari variabel. Adapun indikator dari masing-masing variabel
ditentukan oleh aspek/hal yang ingin diteliti. Biasanya satu variabel terdiri dari 3-5
indikator. Dari indikator inilah yang harus dijabarkan dalam instrument penelitian
menjadi beberapa pertanyaan.
9
Dalam penelitian eksperimen jumlah variabel independen dapat bisa lebih dari satu.
Gordon L Patzer (1996) menyatakan, jumlah variabel independen bisa tunggal atau jamak, bisa
kualitatif dan kuantitatif. Nilai kualitatif dan kuantitatif bisa terjadi dalam penelitian eksperimen.
Contoh varibel kualitatif, warna kemasan suatu barang, variabel kuaantitatif harga barang.
Ada beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian baik
untuk skripsi, tesis, maupun disertasi yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental
Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design.
a. Pre-Experimenal Design (Nondesigns)
Disebut Pre Experimental Design karena desain ini belum termasuk eksperimen yang
sungguh-sungguh, sebab masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh atas
terbentuknya variabel dependen. Jadi eksperimen yang merupakan variabel dependen
itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi
karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Ada
beberapa macam bentuk pre-experimental designs, yaiitu One-Shot Case Study, One-
Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.
b. True Experimental Design
Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan begitu kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian (validitas internal) bisa menjadi tinggi. Ciri utama true experimental design
ialah sampel yang dipakai untuk kelompok eksperimen maupun kontrol diambil
secara acak dari populasi tertentu. Jadi, true experimental design ialah adanya
kelompok kontrol dan sampel penelitian yang dipilih secara acak. Ada dua bentuk
true experimental design yakni Posttest Only Control Design dan Pretest Group
Design.
c. Faktorial Design
Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental design. Modifikasi
yang dilakukan ialah dengan mengamati kemungkinan adanya variabel moderator
yang mempengaruhi variabel independen (perlakuan) terhadap variabel dependen
(hasil).
d. Quasi Experimental Design
Quasi Experimental Design juga merupakan pengembangan dari true experimental
design, namun desain ini cenderung sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok
kontrol, namun tidak bisa berfungsi secara penuh untuk mengontrol varibel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen/percobaan. Walau demikian desain
ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi experimental design dipakai karena
pada pelaksanaanya sulit memperoleh kelompok kontrol yang dapat dipakai untuk
penelitian.
10
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin
menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagiannya tidak.
Maka dari itu, dikembangkan desain quasi experimental untuk mengatasi kesulitan
dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian. Ada dua bentuk desain quasi
eksperimen, yaitu Times-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.
Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap
sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi
(intervensi) peneliti. Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa,
kemunduran rasa tanggung jawab.
Macam-Macam Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental:
1. Deskriptif adalah penelitian yang tujuannya memberi gambaran atau uraian tentang
fenommena ataupun gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan variabel mandiri,
baik satu variabel ataupun lebih menurut indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa
menghubungkan atau membandingkan variabel yang diteliti untuk klasifikasi atau eksplorasi
dengan mendeskripsikan sekelompok variabel yang berkaitan dengan variabel yang sedang
diteliti.
2. Survei adalah penelitian yang dilaksanakan dengan mengamati secara langsung pada suatu
gejala dengan menggunakan system sampling. Yang menjadi ciri khas penelitian ini yaitu
data yang dikumpulkan dengan angket yang akan diberikan untuk responden
3. Perbandingan Kausal (ExPos Facto ) adalah penelitian yang dilaksanakan untuk meneliti
sebuah peristiwa yang terjadi kemudian mengaati latar belakang faktor yang menjadi
penyebab terjadinya kejadian tersebut.
4. Komparatif adalah membandingkan antara satu variabel atau lebih dengan sampel. Penelitian
ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dari beberapa fenomena sosial.
5. Korelasional adalah penelitian sebab akibat yang tujuannya untuk mengetahui hubungan
antara variabel bebas dan terkait. Penelitian korelasi dibangun menggunakan teori yang telah
matang, yang fungsinya untuk mengetahui, mengontorol dan meramalkan sebuah fenomena.
6. Tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkahkan untuk memecahkan
masalah atau perbaikan. Misalnya cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat
pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain
11
penelitian merupakan hal yang penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta
dapat menemukan jawaban dari masalah yang diajukan.
Dapat di simpulkan pengertian metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil
oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi untuk diolah dan dianalisis secara ilmiah.
Metode penelitian memiliki berbagai jenis, yakni:
1. Historis
Tujuan metodologi penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi terhadap masa
lampau secara obyektif dan sistematis.
2. Deskriptif
Metodologi penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi yang akurat, faktual, dan
sistematis pada fakta tertentu.
3. Perkembangan
Tujuan metodologi penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki urutan dan pola
pertumbuhan atau perubahan.
4. Kasus
Metodologi penelitian kasus bertujuan mempelajari latar belakang suatu keadaan secara
intensif.
5. Korelasional
Pengertian tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengkaji tingkat keterkaitan
antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
6. Eksperimental
Tujuan metodologi penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol.
7. Quasi Eksperimental Semu
Pengertian tujuan penelitian quasi eksperimental semu adalah untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan
melakukan kontrol.
8. Kausal Komparatif
Metodologi penelitian komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat melalui pengamatan data dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai
pembanding.
9. Tindakan
12
Pengertian tujuan penelitian tindakan adalah untuk mengembangkan pendekatan atau
keterampilan baru, menerapkannya secara langsung, dan mengkaji hasilnya.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Data dikumpulkan
dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, kemudian dianalisis dengan statistik atau secara
kuantitatif. Hasil metodologi penelitian kuantitatif berupa hipotesis. Instrumen, statistik, dan
hipotesis pada umumnya ditemukan pada:
1. Survei
Metode survei digunakan untuk mendapatkan data tentang karakteristik sesuatu. Metode
ini juga digunakan untuk menguji beberapa hipotesis atas sampel yang diambil dari suatu
populasi. Teknik pengumpulan data adalah dengan kuisioner atau wawancara. Hasil dari
metodologi penelitian ini berupa generalisasi.
2. Eksperimen
Metode eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(perlakuan/treatment) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang
dikendalikan. Agar kondisi dapat dikendalikan, dalam penelitian eksperimen dibutuhkan
kelompok kontrol. Metodologi penelitian ini sering dilakukan di laboratorium.
13
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu,
maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu.
14
pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan
penelitian suatu objek.
Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. Sementara teknik
pengambilan sampel atau teknik sampling disebutkan oleh Supardi (1993) sebagai suatu cara
atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian.
Margono (2004) menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan
penyebaran populasi agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi (bersifat representatif).
Penggunaan sampel diperlukan dalam penelitian kuantitatif karena akan sangat
menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu
dalam suatu populasi.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, atau mengira-ngira
dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari data numeric dan untuk
menguji teori melalui proses berpikir deduktif (umum-khusus).
Pendekatan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada
data- data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
Rancangan penelitian kualitatif secara umum selalu dikaitkan dengan angka-angka dan
perhitungan, karena memang tujuan akhirnya adalah untuk mengukur, menilai atau atau
membandingkan.
Metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil oleh peneliti untuk
mengumpulkan data atau informasi untuk diolah dan dianalisis secara ilmiah.
B. SARAN
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, kritikan dan masukan dari pembaca dapat
menambah kesempurnaan dari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama bagi penulis.
17
DAFTAR PUSTAKA
Deni purbowati (2021 maret) Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Mengenal Penelitian
Ilmiah, akupintar. Di akses pada 19 agustus 2021 melalui:
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-
mengenal-penelitian-
ilmiah#:~:text=Metode%20penelitian%20kuantitatif%20merupakan%20metode,meneliti
%20populasi%20atau%20sampel%20tertentu.&text=Bentuk%20pengambilan%20sampel
%20dalam%20penelitian,Data%20diperoleh%20melalui%20wawancara
Rahmadi Pribadi muclis (2014 November 01) Desain penililitian kuantitatif non eksperimen,
slideshare. Di akses pada 19 agustus 2021 melalui:
https://www.slideshare.net/Rpieym/desain-penililitian-kuantitatif-non-eksperimen
Norman Ohira (2012 November 24) JENIS, PENDEKATAN DAN RANCANGAN
PENELITIAN, di akses pada 19 agustus 2021 melalui:
http://normanohira.blogspot.com/2012/11/jenis-pendekatan-dan-rancangan.html?m=1
Noorlehaa (2017 maret 13) RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF, di akses pada 19
agustus 2021 melalui:
http://noorlehaa.blogspot.com/2017/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
Ryfa (2020 desember 22) Jenis Penelitian Kuantitatif Beserta Penjelasan Lengkapnya!,
kumparan, di akses pada 19 agustus 2021 melalui:
https://kumparan.com/berita-update/jenis-penelitian-kuantitatif-beserta-penjelasan-
lengkapnya-1upQ0q78OZh/full
18