2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“hakikat penelitian dan alat-alat penelitian”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah metodologi penelitian dan sebagai syarat memperoleh nilai
tugas pada mata kuliah ini. Dalam me-nyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa
sepenuhnya masih banyak kekurangan, akan tetapi atas bantuan semua pihak akhirnya
kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi.
Atas bantuan segala pihak, pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucap-
kan terimakasih kepada Ibu Miza Nina Adlini,M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah
Metodologi penelitian, dan teman-teman yang telah bekerja sama dan memberikan
masukan serta penjelasan kepada penulis.
Semoga makalah yang penulis buat ini dapat berguna untuk kita semua dan tak
lupa pula kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan demi sempurnanya
makalah berikutnya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................................................2
E. Pemikiran Manusia............................................................................................20
A. Kesimpulan ........................................................................................................23
B. Saran ...................................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah
penting. Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus
dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa
yang harus dicapai oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya
selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen. Tujuan adalah
sesuatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek atas suatu
tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu pencapaian
tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian, hal itu akan
memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras bagi semua individu
yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum,
tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan
untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang
dapat diukur. Sebelum melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis
penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang
jenis-jenis penelitian.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa Inggris yaitu research, ada juga yang
mengartikan kata research sebagai risct. Research sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali
dan to research yang berarti mencari. Dengan demikian arti dari research atau riset adalah mencari
kembali. Sementara menurut kamus Webster's New International, penelitian adalah penyidikan
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip: suatu penyidikan yang sangat
cerdik untuk menetapkan sesuatu.1
Menurut (Dr. Sandu Siyoto, SKM., 2015) Penelitian adalah suatu penyeledikan terorganisasi
atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata
Penelitian adalah terjemahan dar kata research yang berasal dari bahasa inggris. Kata Research
terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari.jadi dapat
disimpulkan bawha pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan.
1. Clifford Woody
Pengertian penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran kritis. Penelitian
meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau
jawaban sementara, membuat kesimpulan, dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang
hati-hati atas semua kesimpulan yang diambil untuk menentukan apakah kesimpulan tersebut
cocok dengan hipotesis
2. Donald Ary
pengertian penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah untuk
memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Hill Way
pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati- hati dan mendalam dari segala
bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat pemecahan masalah
tersebut
4. Winarno Surachmad
Pengertian penelitian adalah kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru yang bersumber
dari primer-primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umu, serta mengadakan
ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidikit.
1
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hlm. 13
3
Secara umum urgensi dari metode penelitian menurut Sutrisno Hadi (2001; 10) ialah untuk
menemukan pengetahuan baru, mengembangkan pengetahuan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan. Metodelogi penelitian merupakan suatu jalan yang harus ditempuh oleh peneliti
guna mendapatkan ilmu pengetahuan luas dan relevan.
Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian
dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan
untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi. Pengembangan berarti memperdalam
dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan
hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu. Memecahkan berarti
meminimalkan atau menghilangkan masalah. Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah
tidak terjadi.2
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek penting bagi kehidupan
manusia. Hal sebut disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu:
3
1. Tuntutan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial terus berkembang sejalan dengan
perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, menusia selalu berusaha
untuk mencoba menemukan. menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya
termasuk penemuan di bidang teknologi dan inovasi.
2. Penemuan di bidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan untuk terus
meneliti mengembangkan penemuan-penemuannya.
3. Selain di dorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan
praktis di lapangan. Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas tidak lepas dari
ivensi dan inovasi. Ivensi-ivensi inilah (penemuan baru) inilah yang mendorong
perkembangan inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa semakin maju dan berkembang.
Ivensi-ivensi timbu karena adanya dorongan untuk mengadakan penelitian-penelitian
ilmiah. Penelitian-penelitian ilmiah itulah yang didorong oleh keingintahuan dan tuntutan
praktis.
Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan
prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan
penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus berangkat dari
adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah perlu
dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan
masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut
2
Private Universe3026, Pentingnya Mrtode Penelitian, (Diakses pada: 22 September 2019
3
Prof. Dr. Suryana, M.Si., Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
4
memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan
bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di
lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif,
sementara rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti dapat
melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan penyusun landasan
teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya.
Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan.
Banyak teori yang bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya,
perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat membuat penelitian lebih fokus
pada masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan
dibutuhkan.
● Merumuskan Hipotesis
Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian kuantitatif.
Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih fokus
terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis. seorang peneliti tidak perlu
lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang
diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data- data yang berkaitan langsung dengan
hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan
anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga
ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya.
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan terjadi
sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah
yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya,
setelah variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu membuat definisi operasional variabel
itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian Definisi operasional variabel adalah definisi
khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi operasional tidak sama dengan definisi
konseptual yang didasarkan pada teori tertentu.
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian. Rancangan penelitian
merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang berguna sebagai pedoman
dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian
harus ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan
untuk membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.
Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik
5
pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang
dilakukan. Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Karena itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu
dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat
dipakai untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian
yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk
penelitian-penelitian tertentu.
Orang yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut subjek
penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila
penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi
penelitian, maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian
yang menggunakan sampel sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang
berlaku umum terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel
yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah
akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula. Sampel yang dipilih harus
merepsentasikan populasi penelitian.
● Melaksanakan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan
penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara cermat dan hati-hati
karena kan berhubungan dengan data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran data penelitian
tentu saja akan menentukan kualitas penelitian yang dilakukan Seringkali peneliti saat berada di
lapangan dalam melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas semuanya
tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang telah
dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data berdasarkan instrumen penelitian yang telah
dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah
data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian). sementara
data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara langsung
dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media tertentu misalnya wawancara
menggunakan telepon, dan sebagainya.
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan
mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis. Ada beragam alat yang dapat digunakan
untuk melakukan analisis data, bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah yang
dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat
kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah menjadi
data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data.
Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan pembahasan adalah kegiatan
menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang
6
telah dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan
diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah
penelitian ilmiah. Pada penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah
hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila
hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa
demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi sandaran
penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil
penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan langkah terakhir
dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah seringkali telah dibukukan
berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat
dilakukan dalam bentuk seminar atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting
dilakukan agar hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.
a) Pendekatan Kuantitatif
Hakikat Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry)
yang didasari oleh filsafat positivism logical (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-
aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi. Fokus penelitian
kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan
memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-
7
angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel,
menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan
data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi
dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar
kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-
temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh
melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan
variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-
masing. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian
akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula
statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya
dengan penafsiran angka.
b) Pendekatan Kualitatif
Hakikat Pendekatan Kualitatif
8
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu
berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh
setiap individu.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat
interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu
interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali
sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh
pada saat itu segera disusun saat itu pula.
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan,
hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis doku- men, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis
data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas
dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa
pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari
lapangan berdasarkan lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan
konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih
mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu
dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang
kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.
10
F). Skill merancang dan melakukan penelitian
4. Writing skill
Menulis bukan hanya soal menuangkan gagasan dan pikiran ke dalam tulisan. Ada banyak
hal lain yang dikandung dalam aktivitas menulis. Mulai dari mengorganisir ide dan pikiran,
menetapkan topik dan permasalahan penelitian, apalagi bagi teman-teman yang melakukan
peneliltian menggunakan data primer, harus mampu menurunkan permasalahan penelitian tidak
hanya menjadi variabel, tapi dari variabel diturunkan kembali menjadi indikator, dan tiap indikator
harus dapat diturunkan lagi menjadi item-item pertanyaan. Kemampuan-kemampuan tersebut
merupakan skill yang tidak kalah penting untuk kita miliki, dan telah atau akan kita pelajari dalam
proses mengerjakan suatu penelitian
4
4
Afifuddin dan Beni Ahmad. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
11
II. ALAT-ALAT PENELITIAN
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
12
B. Komputer Dan Perangkat Lunak Sebagai Hasil Penelitian
3. Mengidentifikasi suatu program yang ada di sebuah komputer.( Pressman, Roger S., Ph.D.
2012)7
berbagai masalah.Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat
lunak (software). Nama lain dari software disebut juga dengan perangkat lunak. Seperti nama
lainnya itu, yaitu perangkat lunak, sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat
keras, jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat dilihat dan disentuh oleh
manusia, maka software atau perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secarfisik,
Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin untuk menyimpan perintah,
maupun dokumen serta arsip lainnya.Keberadaan software atau perangkat lunak dalam sistem
komputer merupakan hal yang penting.Perangkat lunak ini merupakan perintah-perintah yang
disusun oleh programmer untuk dapat memberdayakan sumber daya yang dimiliki oleh
digunakanmanusia untuk dimengerti oleh bahasa mesin komputer yaitu true atau false.Dapat
disimpulkan bahwa perangkat keras atau hardware tidak dapat digunakan jika sistem
7
Pressman, Roger S., Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu).
Yogyakarta: ANDI.
8
Haryanto, Bambang Ir, MT. 2014. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
13
Perangkat lunak (PL) atau software adalah sebuah perangkat yang terdiri dari item-
1. Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk
proporsional
Karakteristik Software
1. Perangkat Lunak (software) merupakan suatu produk, sekaligus sarana untuk membangun
suatu produk
Berbeda dengan perangkat keras (hardware), Perangkat Lunak(software) dibuat dengan suatu
perancangan yang kemudian setelah jadi dapat dikembangkan lebih lanjut. Biaya untuk
3. Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate).
Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan
Namun sekali Perangkat Lunak (software) rusak, maka tidak dapat diganti dengan Perangkat
Lunak (software) lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang
1 Klasifikasi Software
14
9
Perangkat lunak secara umum dapat di bagi 2 yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat
lunak aplikasi.
Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang
lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.Beberapa contoh dari
Sistem Operasi
Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
9
Sommerville, Ian. 2013. Software Engineering. H.M Widi Hardani. Jakarta: Erlangga
15
sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah
kata dan browser web.Secara umum sistem operasi menempati urutan pertama pada
memori komputer pada saat komputer mulai di hidupkan, setelah itu baru software-
Kualitas Software
yang komplek dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan
karakteristik atau atribut dari sesuatu”. Sebagai atribut dari sesuatu, kualitas mengacu
pada karakteristik yang dapat diukur-sesuatu yang dapat dibandingkan dengan standar
kesesuaian yang diharapkan pada semua perangkat lunak yang dibangun berkaitan
dengan fungsi perangkat lunak yang diutamakan dan unjuk kerja perangkat lunak,
ditunjukkan oleh perangkat lunak. Definisi ini menekankan pada beberapa hal yaitu:
menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali Perangkat Lunak (software) rusak,
maka tidak dapat diganti dengan Perangkat Lunak (software) lain, namun harus
dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam Perangkat Lunak
16
C. Skala Pengukuran Sebagai Alat Penelitian
b. Skala Guttman
Skala guttman merupakan skala pengukuran yang tipenya peneliti akan mendapat
jawaban yang tegas. Yaitu jawaban ya atau jawaban tidak, jawaban benar, atau jawaban
salah, jawaban pernah, atau jawaban tidak pernah. Data yang diperoleh pada skala guttman
ini berupa data interval atau rasio dikotomi atau dua alternatif.
d. Skala Rating
Skala terakhir adalah skala rating atau penilaian yang diperoleh melalui data kuantitatif
atau angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Sama seperti skala yang
lainnya, dalam skala rating ini, responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang
sudah disediakan. Sifat dari skala rating adalah fleksibel dan tidak hanya bisa dipakai untuk
mengukur sikap.
2. Skala Ordinal
Skala pengukuran dalam penelitian yang kedua adalah skala ordinal. Skala ordinal
adalah skala pengukuran yang menunjukkan jarak interval antar-tingkatan tidak harus sama.
Skala ordinal setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Skala ordinal ini
pengkategorisasiannya disusun berdasarkan urutan terendah ke tingkat yang lebih tinggi.
Dari segi pengkategorisasiannya, skala ordinal ini saling memisah. Artinya,
karakteristik dalam segi kategorisasinya dibuat secara khusus berdasarkan kategori data dari
karakteristik masing-masing.
Ciri-ciri skala ordinal:
– data saling memisah
– data bersifat logis dan mengikuti aturan
– kategori data ditentukan oleh skala yang didasarkan pada jumlah karakteristik yang
dimiliki
3. Skala Interval
Skala interval merupakan skala pengukuran yang sering digunakan untuk menyatakan
sebuah peringkat antara berbagai tingkatan. Pada skala interval, tidak memiliki nilai nol.
Sehingga nilai nol yang dimaksud hanya menggambarkan satu titik di dalam skala saja. Dari
tingkatannya, skala interval berada di atas skala ordinal dan skala nominal.
Namun, skala interval tetap memiliki nilai dan bobot yang sama dari satu data dengan
data yang lain. Sama dengan skala ordinal, skala interval ini bersifat saling memisah dan
untuk kategorisasi datanya diatur dan disusun secara logis, sehingga datanya memiliki
karakteristik khusus dalam penentuan skalanya.
4. Skala Rasio
Skala pengukuran dalam penelitian terakhir adalah skala rasio yang mana digunakan
untuk mengukur data dalam penelitian yang lebih sering digunakan untuk membedakan,
mengurutkan, dan membandingkan data. Skala rasio menjadi skala paling tinggi dari tiga
skala lainnya.
Ciri-ciri skala rasio:
– data bersifat saling memisah
– data bersifat logis dan mengikuti aturan
– kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus
18
Statistika merupakan suatu ilmu mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasikan data yang diperoleh menjadi informasi untuk
membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif. Statistika juga bisa
dijadikan alat untuk mempermudah perhitungan data yang berbentuk angka-angka.
Dalam penelitian sosial yang bersifat kuantitatif, peran statistika sangat besar.
Dimulai dari sebelum penelitian, saat melakukan penelitian sampai pengolahan
data penelitian. Proses statistika dimulai dengan teknik sampling, uji validitas dan
reabilitas, uji hipotesis, analisis data dan penafsirannya. Penyajian data awal
digunakan statistika deskriptif dengan membuktikan secara kuantitatif.( Budiyono.
2016.)10
11
Budi,dkk.2019. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.Semarang: FMIPA UNNES. Darmawati
19
3. Peranan Statistik Dalam Pengembangan Alat Pengambilan datacomp
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus
mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf
reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat
pengambil data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan
metodemetode statistic tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistic
telah dikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut
biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas. (Joenita.2013)12
4. Peranan Statistika Dalam penyusuanan Rancangan Penelitian Keunggualan
dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu
keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistic. Hal
demikina karan dengan cara itulah peneliti dapat mengetrahui kekuatan dan
keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai uapaya untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
5. Peranan Statistik Dalam Penentuan Sampel Penelitian Tujuan teknik
penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang representative bagi
populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalu asumsi-
asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat diingakari bahwa
bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti dakam melakukan
kegiatannya.( Purwanto,Ngalim.2013)13
20
Pemikiran manusia tidak diragukan lagi sebagai alat utama yang digunakan dalam
melakukan suatu penelitian. Pemikirian manusia mampu mengembangkan sejumlah strategi
untuk membantu mereka mengetahui segala sesuatu yang belum mereka ketahui. Kunci
pemikiran perkembangan tersebut diantaranya logika deduktif, alasan induktif, metode
penelitian, berfikir kritis dan kolaborasi (Leedy, 2005).
a. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif bermula dari suatu asumsi. Penalaran deduktif terjadi ketika
seorang peneliti bekerja dari informasi yang lebih umum menuju yang lebih spesifik.
Terkadang hal ini disebut pendekatan "Perintahkipekedrinkarena memulai di bagian atas
dengan cakupan informasi yang sangat luas dan mereka bekerja dengan cara mengacu pada
kesimpulan tertentu (Ashley. Tanpa tahun). Misalnya, seorang peneliti mungkin memulai
dengan teori tentang topik yang tertarik. Dari situ, ia akan mempersempit yang turun
menjadi hipotesis yang lebih spesifik yang dapat diuji. Logika deduktif sangat diperlukan
untuk merumuskan suatu hipotesis penelitian dan juga menguji keabsahan suatu teori
(Leedy, 2005).
b. Penalaran induktif
Berbeda dengan penalaran deduktif, penalaran induktif tidak bermula dari suatu
asumsi melainkan berawal dari suatu kejadian/observasi (Leedy, 2005). Penalaran induktif
berlawanan dengan penalaran induktif, karena pada penalaran induktif berlangsung dari
pengamatan khusus untuk generalisasi yang lebih luas dan teori (Ashley, Tanpa tahun).
c. Metode Saintifik
Metode saintifik merupakan suatu upaya pemecahan permasalahan melalui (1)
Identifikasi permasalahan, (2) Menyusun hipotesis, (3) mengumpulkan data yang sesuai
dengan hipotesis, (4) Menganalisis dan menginterpretasikan data untuk mengetahui apakah
mendukung hipotesis atau tidak.
d. Berfikir Kritis
Sebelum memulai suatu penelitian, peneliti biasanya mencari topik dan teori
prespektif yang berhubungan dengan topik yang akan dikaji. Namun, mereka tidak begitu
saja menerima penelitian dan teori. Sebaliknya, mereka harus menyimak untuk kesalahan
asumsi, kelemahan metodelogi, analisis data yang janggal, dan kesimpulan yang tidak bisa
dipercaya. Dengan kata lain seorang peneliti yang baik selalu berpikir kritis.
e. Kolaborasi
Dalam suatu penelitian jika seorang peneliti bekerja sendiri untuk Menyelesaikan
penelitian akan lebih sulit mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti.
Dengan melibatkan profesional lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan proyek
penelitian kita dapat kemudahan menyelesaikan proses penelitian tersebut.
Semua proses yang telah dideskripsikan mulai dari penalaran induktif hingga kolaborasi
dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam memanfaatkan pemikiran manusia sebagai suatu
alat penelitian.
F. Bahasa Sebagai Alat Penelitian
Salah satu sarana untuk pengembangan penelitian adalah bahasa. Tanpa penggunaan
bahasa yang baik, benar dan komunikatif, sebaik apapun penelitian tidak akan mencapai
sasaran. Demikian pula pengembangan bahasa yang baik akan kukuh jika disokong oleh
penelitian yang baik (Hartati, 2008). Untuk menghasilkan kinerja operasi yang baik, maka
data, logika dan bahasa yang digunakan harus selaras antara peneliti dan pengguna hasil
21
penelitian/pembaca.
Seluruh proses penelitian mulai dari judul, proposal, pelaksanaan yang diharapkan
laporan penelitian menggunakan bahasa. Hal ini bermakna proses dan strategi penulisan dari
yang sederhanasehingga yang kompleksakan bertumpu pada satu hal utama, yaitu bahasa.
Bahasa berperan sebagai perantara utama antara ide atau lihat penulis sehingga tulisan
difahami dan enak dibaca. Seperti yang telah kita ketahui tidak semua penelitian tertulis
dalam Bahasa Indonesia, penggunaan Bahasa Inggris maupun bahasa lainnya pun kerap kita
jumpai dalam penulisan suatu penelitian, sehingga kemampuan dalam menguasai beberapa
bahasa perlu dimiliki untuk seorang peneliti dalammendukung proses penelitiannya.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mencarikebenaran
dari suatu permasalahan dengan cara yang sistematis dan logis yangdapat dilakukan
melalui kajian empiris serta pengamatan dilapangan secaralangsung menggunakan
metode-metode ilmiah yang baik dan benar.
Ciri-ciri kegiatan penelitian yaitu dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu
masalah yang dapat diobservasi dengan prosedur teliti, rasional, usaha objektif dan
logis sehingga dapat dihasilkan penemuan baru yang menekankan pada pengembangan
generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Sedangkan karakteristik penelitian
meliputi, tujuan, metode, dan hubungan antira penelitian dengan ilmu.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna di dalam pembahasannya, maka dari itulah pemakalah berharap adanya suatu
kritik dan saran yang dapat membangun bagi pemakalah dalam menyelesaikan makalah
yang akan ditulis berikutnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Haryanto, Bambang Ir, MT. 2014. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Prof. Dr. Suryana, M.Si., Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif.
Pressman, Roger S., Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta: ANDI.
Sommerville, Ian. 2013. Software Engineering. H.M Widi Hardani. Jakarta: Erlangga
24