Anda di halaman 1dari 4

Metode Pengumpulan Data pada Penelitian Korelasional

Ada 3 metode pengumpulan data yang dapat digunakan pada penelitian korelasional. 3
metode tersebut adalah observasi naturalistik, data arsip, dan suveri. Penjelasan mengenai 3
metode pengumpulan data tersebut bisa dipelajari di bawah ini.

1. Observasi Naturalistik
Metode observasi naturalistik adalah salah satu metode penelitian korelasional yang
melibatkan pengamatan perilaku seseorang yang ditunjukkan di lingkungan mereka berada
dan pada periode waktu tertentu pula. 
Metode ini merupakan metode pengumpulan data lapangan yang melibatkan peneliti
terjun langsung dalam pengamatannya. Pada pengamatan peneliti memperhatikan pola alami
yang ditunjukkan oleh seseorang tersebut.
2. Arsip Data
Metode arsip data merupakan metode pengumpulan data pada penelitian korelasional
yang melibatkan pengguna informasi atau informasi-informasi yang telah dikumpulkan
mengenai suatu variabel pada penelitian. Metode pengumpulan data ini mengunakan data-data
yang telah terkumpul, sehingga bisa dianalisis secara langsung.
Penggunaan metode ini memiliki kelebihan, yaitu dapat menghemat biaya, waktu, dan
dapat diakses dan diseleksi dengan mudah. Sedangkan kekurangannya adalah kurangnya
keakuratan data yang didapatkan karena peneliti tidak mengetahui dan tidak memiliki kendali
mengenai data tersebut.
3. Survei
Metode survei merupakan metode pengumpulan data pada penelitian korelasional yang
paling umum digunakan pada penelitian, khususnya pada bidang psikologi. Metode
pengumpulan data ini melibatkan pengambilan sampel secara acak dari populasi yang telah
ditentukan atau subjek tersebut. Sampel tersebut diambil dari partisipan yang telah mengisi
kuesioner yang diberikan pada subjek yang telah ditentukan sesuai dengan penelitian.
1. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif
Menurur Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap
yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik
yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan 5 data, dan (5)
analisis data.
Pemilihan kelompok pembanding, dengan mempertimbangkan karakreristik atau
pengalaman yang membedakan kelompok yang harus jelas dan didefinisikan secara
operasioanal (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol
variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat
dilakukan dengan:
a. Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok;
b. Membandingkan sub-subkelompok yang sama (misalnya, tinggi, menengah, dan
rendah). Analisis faktor yang memungkinkan perbandingan statistik dari variabel bebas
dan variabel kontrol secara bersama-sama dalam kombinasi.
c. Menyamakan kedua kelompok secara setatistik dengan covarying variabel penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan
simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan statistik
inferensial.
a. Menggunakan t-tes untuk melihat rata-rata (mean) pada kedua kelompok.
b. Menggunakan ANAVA (analysis of varians) uuntuk melihat perbedaan rata-rata untuk
tiga kelompok atau lebih.
c. Menggunakan square test atau chi-kuadrat untuk membandingkan frekuensi kelompok
(jika peristiwa muncul lebih sering dalam satu kelompok).
Sukardi (2008:174) juga menyatakan langkah-langkah melakukan penelitian ex post
facto antara lain :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui ex
post facto.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
5. Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpulan
data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian kausal komparatif (Suryabrata,
2006) meliputi :
1. Definisikan masalah
2. Lakukan studi pustaka
3. Rumuskan hipotesis
4. Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur
yang akan digunakan
5. Rancang cara pendekatannya
a) Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
b) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
c) Tentukan kategori - kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai
dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
6. Validasi teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara
yang jelas dan cermat.
7. Kumpulkan dan analisis data.
8. Susun laporannya.
Penelitian kausal komparatif mengidentifikasi hubungan yang mungkin mengarah pada
studi eksperimental. Hubungan sebab-akibat yang ditetapkan melalui penelitian kausal
komparatif sangat sedikit dan tentatif. Untuk melihat hubungan sebab-akibat sebenarnya
hanya ada satu cara, yaitu dengan melakukan penelitian eksperimental.
Penelitian kausal komparatif sering dilakukan alasan-alasan berikut.
a. Data mungkin sudah ada atau sudah terjadi.
b. Penelitian kausal komparatif memungkinkan penyelidikan variabel yang tidak dapat
atau tidak boleh diteliti secara eksperimental.
c. Penulisan kausal komparatif melengkapi petunjuk awal untuk studi eksperimental.
d. Penelitian kausal komparatif lebih mudah daripada penelitian eksperimental.

Anda mungkin juga menyukai