Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ghina Shofa Camilla

NIM : 214110405111

Kelas : 4 PGMI C

Matkul : Metodologi Penilitian Pendidikan

MERESUME BUKU METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

BAB I

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan Metode Gabungan

A. Hakikat Penelitian
1. Penelitian sebagai aplikasi metode ilmiah
Pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha
ilmiah adalah untuk menjelaskan, mempraktekkan, memprediksikan, dan mengontrol
fenomena. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang
memerlukan sejumlah langkah yang berurutan pengenalan, dan pendefinisian masalah,
perumusan hipotesis. pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan kesimpulan
mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis.
2. Proses Sistematik Penelitian
Mengidentifikasi masalah penelitian, yang kedua Review informasi, ketiga pengumpulan
data, ke empat analisis data, dan lima penarikan kesimpulan.
3. Aktivitas dalam Proses Penelitian kesimpulan
Secara singkat aktivitas umum yang dilibatkan dalam pelaksanaan suatu studi penelitian
dapat kita perlihatkan dengan penekanan pada hakikat urutan proses penelitian.
B. Elemem Penelitian
1. Tuntutan Pengetahuan Alternatif
Tuntutan ini dapat disebut sebagai paradigma, asumsi-asumi folisofis, metodologi
penelitian.erpistemologis, dan ontologis yang secara luas dipahami sebagai metodologi
penelitian.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian ini memberikan kontribusi pada semua pendekatan penelitian.
3. Metode Penelitian
Metode spesifik penggumpulan dan analisis data dalam suatu studi manfaatnya untuk
memerhatikan posibilitas pengumpulan data dalam suatu studi.
C. Tiga Pendekatan Penelitian
Pendekatan Kuantitatif, Pendekatan, Kualitatif, dan Pendekatan Mixed Methods
D. Kriteria Pemilihan Suatu Pendekatan
1. Kesesuaian antara Masalah dan Pendekatan
2. Pengalaman Personal
3. Audiens

BAB II

Penelitian Korelasional Survei

A. Pengertian
Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang
berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuan
penelitian korelasional untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik
korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih B. Proses Dasar Penelitian Korelasional

B. Proses Dasar Penelitian Korelasional

1. Pemilihan masalah

2. Sampel dan pemilihan instrumen

3. Desain dan prosedur

4. Analisis data dan interpretasi

C. Macam Studi KorelasionaL


1) Studi Hubungan
2) Studi Prediksi
3) Korelasi dan Kausalitas
4) Manfaat Penggunaan Metode Korelasical

D. Rancangan Penelitian Korelasional


1. Korelasi Bivariat
2. Regresi dan Prediki
3. Regresi Jamak
4. Analisis Faktor
5. Rancangan Korelasional yang dignakan untuk menarik kesimpulan kausal
6. Analisis Sistem

E. Kesalahan dalam Penelitian Korelasional


1. Peneliti berasumsi bahwa korelasi merupakan bukti sebab akibat
2. Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak
3. Peneliti memilih statistik yang tidak tepat.
4. Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika multivariat yang lebih tepat.
5. Peniliti tidak melakukan studi validitas.

F. Contoh Penelitian Korelasional


Judul Penelitian Kualitas Pelayanan Karyawan Administrasi Akaemik, Survei di Politeknik
Kesehatan Jakarta (2020)
1. Masalah Penelitian
2. Kajian Teort
3. Hipotesis Penelitian
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil Penelitian

G. Contoh Analisis Jalur (Path Analysis)


Judul Pengaruh Kecerdasan Emosional. Kemampuan Manajemen, dan Kepemimpinan
terhadap Efekktivitas Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri se-Provinsi Banten.
1. Rumusan Masalah
2. Kajian Teortis
3. Pengajuan Hipotesis Penelitian
4. Metodologi Penelitian.
5. Hipotesis Statistik
6. Hasil Penelitian

BAB III

Penelitian Eksperimental

A. Pengertian
Menurut Gay, metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian
yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal(sebab akibat).
B. Karakteristik Penelitian Eksperimental Manupulasi, Pengendalian, dan Pengamatan
C. Prosedur Penelitian Eksperimental
1. Memilih dan merumuskan masalah
2. Memilih subjek dan instrumen pengukuran
3. Memilih desain penelitian
4. Melaksanakan prosedur
5. Menganalisis data
6. Merumuskan kesimpulan
D. Validitas Eksperimental
Validitas Internal dan Validitas Eksternal
E. Desain Penelitian Eksperimental
1. Pengontrolan Variabel Luar
2. Pemadanan
3. Perbandingan Kelompok atau Sekelompok Homogen
4. Penggunaan Subjek sebagai Pengendalian Diri Mereka Sendiri
5. Analisis Kovarian
F. Jenis Desain Kelompok
1. Desain Pra-Eksperimental (Pre-Expreimental Designs)
2. Desain Pra-Eksperimental Sebenarnya (True-Experimental Designs)
3. Desain Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Designs)
G. Contoh Penelitian Eksperimental
Judul: Pengaruh Metode Penyuluhan dan Motivasi Ingin Tahu Terhadap Pengetahuan
Tentang Budaya Rumput Laut (Studi Eksperimental pada Petani Rumput Laut di Kabupaten
Gorontalo, 2003)
1. Masalah penelitian
2. Kajian Teoritis dan pengajuan Hipotesis
3. Hipotesis Penelitian
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil Penelitian

BAB IV

Penelitian Kasual Komparatif (Ex Post Facto)

A. Pengertian
Menurut Kerlinger penelitian kasual komparatif adalah penyelidikan empiris yang sistematis
dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung eksistensi dari variabel
tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dimanipulasi.
B. Perbandingan antara penilitian kasual komparatif, korelasional, dan eksperimental
Studi kasual komparatif berusaha menetapkan hubungan sebab akibat, sementara penelitian
korelasional tidak. Penelitian korelasional berupaya menentukan apakah dan seberapa kuat
suatu hubungan ada antara dua atau lebih variabel yang dapat dikuantitatifkan. Penelitian
kasual komparatif dan penelitian eksperimental berupaya menetapkan hubungan sebab
akibat keduanya melibatkan kelompok.
C. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kasual Komparatif
1. Kelebihan
a. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam
banyak hal bila metode eksperimental tidak memungkinkan untuk
dilakukan.
b. Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang
bermanfaat mengenai hakikat fenomena apa sesuai dengan apa. dibawah
kondisi apa. dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya. c. Memperbaiki
teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur- fitur secara
parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak
dipertahankan.
2. Kekurangan
1) Kelemahan utama suatu desain metode kausal komparatif adalah tidak
adanya kontrol terhadap variabel bebas.
2) Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara
aktual termasuk di antara banyak faktor di bawah penelitian.
3) Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil,
tetapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai
berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk mengahsilkan hasil yang
ditentukan.
4) Suatu fonomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga
dari satu penyebab dalam satu kejadian dan dari penyebab yang lain dalam
kejadian yang lain.
5) Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana
penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
6) Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak
mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat
7) Pengklasifikasian subjek ke dalam kelompok dikotomi (seperti kele
berprestasi dan kelompok tidak beprestasi) untuk tujuan perbandingan,
dengan masalah, karena kategori severti ini adalah samar, berubah-ubah,
dan bersifat sementara. Dengan demikian, penelitian tidak akan
menghasilkan temuan yang bermanfaat.
8) Studi perbandingan dalam situasi yang alamiah tidak memungkinkan
pemilihan subjek penelitian yang terkontrol.

D. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif


1. Penentuan masalah penelitian
2. Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti.
3. Pemilihan kelompok pemanding
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
E. Desain Penelitian Kausal Komparatif Menurut Gay, desain dasar kausal komparatif
adalah sangat sederhana, dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi ada
prosedur kontrol yang dapat diterapkan, Studi kausal komparatif juga melibatkan
variasi teknik statistik yang luas.

F. Prosedur Kontrol
1. Pemadanan
2. Perbandingan Kelompok Homogen atau Subkelompok
3. Analisis Kovarian

G. Analisis dan Interpretasi Data


Analisis data dalam penelitian kausal komparatif melibatkan suatu statistik
dekriptif dan inferensial. Interpretasi dari temuan suatu penelitian kausal komparatif
memerlukan kehati-hatian yang lebih besar karena kesulitan menetapkan hubungan
sebab-akibat mungkin dengan tingkat kepercayaan yang besar. H. Contoh Penelitian
Kausal Komparatif
Judul : Kajian Aspek Produksi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
Pelestarian Hutan (Penelitian di Kaasan Hutan Kabupaten Banyuwangi Jawa
Timur, 2004)
1. Masalah Penelitian
2. Kajian Teoritis dan Pengajuan Hipotesis
3. Perumusan Hipotesis Penelitian
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil Penelitian

BAB V

Penelitian Etnografi
A. Pengertian Emografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus ppada makna
sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural. Titik foku
etnografi dapat meliputi studi intensif budaya dan bahasa, studi intensif suatu
bidang atau domain tunggal, serta gabungan metode historis, observasi, dan
wawancara Penelitian etnografi khusus menggunakan tiga macam pengumpulan
data wawancara, observasi, dan dokumen.
B. Konsep Kunci dan Peristilahan
Metode Etnografi mulai dengan pemilihan suatu budaya, tinjauan kepustakaan
berkaitan dengan kebudayaan, dan identifikasi variabel yang menarik biasanya
variabel yang dilihat berarti bermakna oleh anggota kebudayaan tersebut.
a. Etnografi Mikro (micro-ethonography)
b. Perspektif Emic (emic perspective)
c. Perspektif Etic (etic perspektive)
d. Simol-Simbol (symbols)
e. Pemolaan Kultural
C. Asumi- Asumsi
1. Etnograi mengasumsikan kepentingan penelitian yang prinsip terutama
dipengaruhi oleh pemahaman kultural masyarakat.
2. Etnografi mengasumsikan suatu kemampuan mengidentifikasi masyarakat
yang relevan dari kepentingan
3. Emografi mengasumsikan peniliti mampu memahami kelebihan kultural dari
masyarakat yang diteliti, menguasai bahasa atau jargon teknis dari
kebudayaan tersebut, dan memiliki temuan yang didasarkan pada
penegtahuan komprehensif dari budaya tersebut.
4. Sementara tidak inheren bagi metode, penelitian etnografi lintas budaya
yang menghindari risiko asumsi yang keliru bahwa pengukuran yang ada
memiliki makna yang sama lintas budaya.
D. Prinsip-prinsip Metodologis Penelitian Etnografi
1. Naturalisme
2. Pemahaman
3. Penemuan
E. Etnografi Sebagai Metode
1. Perilaku manusia dikaji dalam konteks sehari-hari, bukan dibuah kondisi
eksperimental yang diciptakan oleh peneliti.
2. Data dikumpulkan dari suatu rentangan sumber, tetapi observasi dan percak.
yang relatif informal biasanya lebih diutamakan.
3. Pendekatan untuk pengumpulan data tidak terstruktur.
4. Fokus penelitian biasanya merupakan suatu latar tunggal atau kelompok skala
yang relatif
5. Analisis data melibatkan interpretasi arti dan fungsi tindakan manusia.

F. Penelitian Etnografi
1. Urutan linear dalam penelitian ilmu sosial
2. Siklus penelitian etnografi
G. Petunjuk Umum Pekerjaan Lapangan
1. Pemgambilan catatan lapangan bersifat deskriptif.
2. Kumpulan suatu variasi informasi dan perspektif perspektif yang berbeda
3. Validasi silang dan truagulasi oleh pengumpulan jenis berbeda dari data.
4. Gunakan kutipan menggambarkan program partisipan dalam istilah mereka
sendiri
5. Pilih informan kun ei secara bijak dan gunakan mereka secara hati hati
6. Sadari dan peka terhadap tahap yang berbeda dari pekerjaan lapangan.
H. Petunjuk Ringkas untuk Wawancara
1. Melalui semua tahap wawancara dari perencanaan sampai pada pengumpulan
data untuk dianalisis pelihara ke terpusat dan pada tujuan dari usaha penelitian.
2. Prinsip fundamental dari wawancara kualitatif untuk melengkapi suatu kerangka
kerja yang dapat dipergunakan oleh responden untuk mengungkap kan
pemahaman mereka sendiri dalam terminologi mereka sendiri.
3. Pahami kekuatan dan kelemahan wawancara dari jenis berbeda wawancara
percakapan formal pendekatan wawancara terarah dan wawancara open ended
baku.
4. Pilih jenis wawancara yang paling tepat untuk tujuan upaya penelitian.
5. Pahami macam-macam informasi berbeda yang dapat dikumpulkan seseorang
melalui wawancara Data perilaku pendapat perasaan data sen sori dan informasi
latar belakang
6. Pikirkan dan rencanakan tentang bagaimana jenis pertanyaan yang berbeda ini
dapat lebih tepat diurut untuk setiap topik wawancara termasuk pertanyaan
masa lalu sekarang dan akan datang.
I. Dokumentasi Lokasi
Dokumen-dokumen yang mungkin tersedia mencakup budget, iklan, deskripsi
kerja, laporan tahunan, memo, arsip sekolah, korespondensi, brosur informasi,
materi pengajaran, laporan berkala, websites, paket orientasi atau rekrutmen,
kontrak, catatan pengadilan, poster, detik-detik pertemuan, menu, dan banyak
jenis item tertulis lainnya.
J. Analisis, Interpretasi, dan Pelaporan Temuan
Proses analisis dan interpretasi melibatkan pengujian disiplin (disciplined
examination), pemahaman kreatif (creative insight), perhatian cermat (careful
attention) pada tujuan studi penelitian. Proses analisis melibatkan kata-kata,
nada, konteks, non-verbal, konsistensi internal, frekuensi, perluasan, intesintas,
kekhususan respon, dan ide-ide besar. Interpretasi melibatkan makna dan
signifikansi kepada analisis, penjelasan pola deskriptif, melihat pada hubungan
dan keterkaitan di antara dimensi-dimensi deskriptif.
K. Deskripsi Kualitatif
Laporan berdasarkan metode kualitatif mencakup masalah deskripsi murni
tentang program atau pengalaman orang di lingkungan penelitian. Tujuan
deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di
lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa apa dengan partisipan yang
berada di latar penelitian, dan seperti apa peristiwa atau aktivitas yang terjadi di
latar penelitian.
L. Penerapan Penelitian Etnografi dalam Bidang Pengajaran Bahasa
Etnografi pendidikan sebagai studi tentang suatu atau semua proses pendidikan
apakah berhubungan dengan sekolah atau tidak. Karena tradisi penelitian ini
memberikan informasi kepada kita tentang proses dan akulturasi atau proses
akulturasi, yang penting dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang semua yang terlibat dalam pembelajaran satu bahasa dan budaya
tambahan. Etnografi komunikasi mengombinasikan pandangan antropologis
dan osiolinguistik pada studi perilaku komunikatif sebagaimana fungsinya dalam
konteks budaya Bidang ini penting untuk studi bahasa kedua karena tidak hanya
mendefinisikan apa yang dipelajari siswa sebagaimana mereka di sosialisasi kan
ke dalam suatu bahasa dan budaya baru, tapi juga menyediakan cara
menghubungkan pemerolehan bahasa kedua dengan proses pembudayaan.

M. Contoh Penelitian Etnografi dalam Pengajaran Bahasa Judul : "Pengembangan


Pembelajaran Bahasa Arab Komunikatif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi"
1. Konteks Penelitian
2. Fokus Penelitian
3. Masalah Penelitian
4. Acuan Teoretik
5. Metodologi Penelitian
6. Hasil Penelitian
N. Contoh Lain Penelitian Etnografi
Judul : Kepemimpinan Kiayi dalam Mengelola Pondok Pesantren (Studi Kualitatif
pada Pondok Pesantren Al Ishlah Bobos Cirebon Jawa Barat, 2006)
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Acuan Teoretik
4. Metodologi Penelitian
5. Temuan Penelitian

BAB VI
Penelitian Grounded Theory "Teori Dasar"

A. Pengertian
Menurut Glaser dan Strauss Grounded Theory adalah teori umum dari metode
ilmiah yang berurusan dengan generalisasi, elaborasi, dan validasi dari teori ilmu
sosial. Menurut mereka penelitian grounded theory perlu menemukan aturan yang
dapat diterima untuk membantu ilmu pengetahuan (konsistensi kemampuan
reproduksi kemampuan generalisasi dan lain-lain) walaupun pemikiran
metodologis ini tidak untuk dipahami dalam satu pengertian positivisme.
B. Grounded Theory sebagai Metode Ilmiah
Dalam memutuskan hubungan dengan kekolotan metodologis grounded theory
telah diperlakukan dengan sejumlah pertimbangan kritis yang pantas yang secara
prinsip atas dasar bahwa isyarat pendekatan tersebut secara sederhana dapat
dikembalikan kepada Abduktivisme "Beconian". Bagaimana pun metodologi
grounded theory berwujud suatu konsepsi tentang penelitian ilmiah yang ditarik
jauh dari tanggung jawab naik seperti itu.
C. Prinsip-prinsip Metodologo Grounded Theory
1. Permusan Masalah
2. Deteksi Fenomena
3. Penurunan Teori (Theory Generation)
4. Pengembangan Teori
5. Penilaian Teori (Theory Appraisal)
6. Grounded Theory yang Direkontruksikan
D. Metode Pengumpulan Data
Peneliti biasanya melakukan 20-30 wawancara berdasarkan beberapa pertemuan "di
lapangan untuk mengumpulkan data. Wawancara dilakukan untuk menyerap (saturate)
(atau menemukan informasi yang kontinyu untuk menambah hingga tidak ada lagi yang
dapat ditemukan) kategori. Suatu kategori mewakili unit informasi yang tersusun dari
peristiwa kejadian dan instansi. Penelitian juga mengumpulkan dan menganalisis
pengamatan dan dokumen tetapi bentuk data ini tidak biasa.
E. Proses Analisis Data
1. Dalam pengertian terbuka (open coding) peneliti membentuk kategori awal dari
informasi tentang fenomena yang dikaji dengan pemisahan informasi menjadi segmen
segmen
2. Dalam pengertian poros (axsial coding), peneliti merakit data dalam cara baru setelah
open coding.
3. Dalam pengujian selektif (selektif coding), peneliti mengidentifikasi garis cerita dan
menulis cerita yang mengintegrasikan kategori dalam model pengujian poros.
4. Akhirnya, peneliti dapat mengembangkan dan menggambarkan secara visual satu
materi kondisional yang menjelaskan kondisi sosial historis dan ekonomis yang
mempengaruhi fenomena sentral.

F. Contoh Penelitian Grounded Theory


Judul: Development Of Profesional School Conselor Indentity 'Pengembangan Identitas
Konselor Sekolah Profesional' Suatu Penelitian Ground Theory of Amalia E Brott, Jane
E. Myres (dalam Merriam and Associates, 2002: 145-159)

BAB VII
Penelitian Tindakan
A. Pengertian
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan
semua partisipan dalam proses (siswa, guru dan peserta lainnya) dengan maksud
untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman
pendidikan Prinsip-prinsip Penelitian Pendidikan
1. Kriktik Reflektif
2. Kritik Dialekta
3. Sumber Daya Kolaboratif
4. Ambil Resiko
5. Struktur Jamak
6. Teori, Praktik, Transformasi
B. Penelitian Desain dan Pengembangan
Sebagai pengetahuan ilmiah design dan pengembangan harus dibatasi oleh
pengertian-pengertian yang dibangun atas dasar penelitian penelitian empiris yang
replicated. Model-model dan prosedur prosedur kita harus divalidasi berbagai
pemecahan terhadap masalah masalah harus didukung oleh data.
C. Desain Penelitian Tindakan
1. Pada awalnya suatu pendirian eksplorati di adopsi pemahaman masalah dikembangkan
dan rencana dibuat untuk beberapa bentuk strategi intervensi
2. Kemudian intervensi dilakukan.
3. Selama dan sekitar waktu intervensi pengamatan dilakukan dalam berbagai bentuk
(monitoring pelaksanaan dengan observasi).
4. Strategi intervensi kok dilakukan dari proses siklus diulangi dilanjutkan sampai
pemahaman yang cukup terhadap suatu masalah diperoleh
D. Kapan Penelitian Tindakan Digunakan? Penelitian tindakan digunakan dalam situasi nyata
daripada dalam studi eksperimental yang diusahakan karena fokus utamanya adalah pada
pemecahan masalah nyata.
E. Kedudukan Penelitian Tindakan dalam Paradigma Penelitian
1. Paradigma Positivist
2. Paradigma Interpretif
3. Paradigma Praxis
F. Evolusi Penelitian Tindakan Lewin pertama menciptakan istilah "penelitian tindakan" dalam
makalahnya tahun 1946 "Action Rresearch and Minority Problems". Ia mencirikan penelitian
tindakan sebagai suatu penelitian komparatif terhadap kondisi dan efek berbagai bentuk
aksi sosial dan penelitian yang mendorong ke arah tindakan sosial menggunakan proses
Spiral langkah-langkah, yang masing masing terdiri atas siklus perencanaan, tindakan, dan
pencarian fakta tentang hasil tindakan.
G. Jenis Penelitian Tindakan
(1) Penelitian Tindakan,
(2) Penelitian Tindakan Kontekstual,
(3) Penelitian Tindakan Radikal,
(4) Penelitian Bidang Pendidikan
H. Metode Penelitian Tindakan
(1) Merpertimbangkan Pergantian Paradigma,
(2) Menetapkan Suatu Kesepakatan Penelitian Formal.
(3) Menyiapkan Suatu Pernyataan Masalah Teoritis
(4) Menyiapkan Metode Pengumpulan Data,
(5) Memelihara Kolaborasi dan Pembelajaran Subjek,
(6) Mengulangi Peningkatan,
(7) Membuat Generalisasi yang Berdasar
I. Peran Peneliti Tindakan
Pemimpin Perenena, Katalisator, Guru Perancang, Peninjau Pendengar. Reporter Penyusun.
J. Pertimbangan Etis
Karena penelitian tindakan dilakukan dalam keadaan dunia nyata serta melibatkan
komunikasi tertutup dan terbuka antara orang yang dilibatkan, maka peneliti harus
mencurahkan perhatian pada pertimbangan Etis dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
K. Penerapan Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Bahasa
Judul: "Peningkatan Pemahaman Teks Bahasa Inggris Melalui Latihan Berfikir Kritis dan
Kreatif," Suatu Penelitian Tindakan di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta. Fokus
dan sub fokus penelitian, Masalah penelitian. Acuan teori, Hakikat berfikir kritis, Hakikat
Pengajaran Berfikir Kritis, Berfikir Kreatif, Metodologi Penelitian dan Hasil Penelitian.

BAB VIII

Penelitian dan Pengembangan

A. Pengertian
Menurut Gall, Gall dam Brog dalam buku Educational Research: an Introduction model
pengembangan pendidikan berdasarkan pada industri yang menggunakan temuan-temuan
penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru.
B. Penelitian Desain dan Pengembangan
Sebagai pengetahuan ilmiah design dan pengembangan harus dibatasi oleh pengertian-
pengertian yang dibangun atas dasar penelitian penelitian empiris yang replicated. Model-
model dan prosedur prosedur kita harus divalidasi berbagai pemecahan terhadap masalah
masalah harus didukung oleh data.
C. Dasar-Dasar Pengetahuan Desain dan Pengembangan Teori belajar dan penelitian, Teori
pembelajaran dan penelitian belajar-belajar. Teori komunikasi dan penelitian desain pesan.
D. Ruang Lingkup Penelitian Desain dan Pengembangan Studi tentang proses dan pengaruh
design khusus dan usaha pengembangan dan Studi tentang desain dan proses
pengembangan sebagai suatu keseluruhan atau komponen komponen proses tertentu.
E. Metode dan Strategi Penelitian PengembanganPenelitian pengembangan menggunakan satu
variasi yang luas dari metodologi kebanyakan penelitian dan pengembangan proyek
penelitian produk dan peralatan maupun penelitian model bergantung pada suatu variasi
teknik kualitatif, antara lain studi kasus, wawancara, review, dokumen, dan observasi.
F. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Indentifikasi masalah, Pengumpulan
Informasi, Desain Produk. Validasi desain, Perbaikan desain, Uji Coba Produk, Revisi Produk,
Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk Tahap Akhir, dan Produksi massal.
G. Model-model R&D Model Dick&Carey, dan Model Jolly&Bolitho
H. Contoh Pelaksanaan Penelelitian dan pengembangan
1. Pendahuluan
2. Perumusan Masalah
3. Kajian Teoretik
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil Penelitian

Anda mungkin juga menyukai