PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan suatu upaya untuk mengungkapkan suatu
permasalahan dan memecahkan masalah. Banyak metode dan teknik yang
dilakukan dalam proses penelitian agar mendapatkan hasil yang terbaik. Para
peneliti ini akan memilih salah satu metode yang cocok dan tepat agar masalah
yang ada dapat terungkap secara benar. Pemilihan metode dalam penelitian
harus disesuaikan dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah
yang akan dipecahkan (efektivitas). Pertimbangan lainnya adalah masalah
efesiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan dana,
tenaga, waktu dan kemampuan.
Metode penelitian yang terbaik adalah metode yang dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat,
sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ada banyak penelitian
yang sering dipakai oleh peneliti, diantaranya penelitian expost facto.
Agar suatu penelitian dapat terlaksana dengan baik, maka seorang
peneliti perlu terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-
komponen penelitian. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat
penelitian, karakteristik, tujuan, syarat-syarat penelitian, langkah-langkah
penelitian dan bentuk-bentuk desain penelitian. Dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut tentang penelitian expost facto.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari metode penelitian ex post facto?
2. Apa ciri-ciri dari metode penelitian ex post facto?
3. Bagaimana langkah-langkah metode penelitian ex post facto?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian ex post facto?
1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk memberikan gambaran tentang metode penelitian ex post facto.
2. Untuk menjadikan ilmu dan pengetahuan bahwa penelitian ex post facto
sebagai metode yang ilmiah.
3. Untuk menjadikan metode penelitian ex post facto sebagai alternatif dalam
penulisan karya ilmiah.
2
BAB II
PENELITIAN EX POST FACTO
A. PENGERTIAN
Metode penelitian ex post facto atau kausal komparatif merupakan
salah satu jenis pendekatan dalam penelitian. Penelitian ex post facto sering
disebut dengan after the fact artinya penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui penyebab-penyebab terhadap peristiwa yang sudah terjadi. Nama
ex post facto sendiri dalam bahasa latin artinya “dari sesudah fakta”. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan
dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara
alami.
Menurut Eko (2012) penelitian ex post facto adalah penyelidikan
empiris yang sistematis di mana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas
secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena
variabel dalam penelitian tersebut tidak dapat dimanipulasi. Variabel bebas
dalam penelitian ex post facto adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi
seperti status sosial ekonomi, kenakalan remaja, keretakan dalam rumah
tangga.
Donald Ary (1982:382-383) juga menyatakan bahwa penelitian ex post
facto merupakan penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis, peneliti
tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas karena
manifestasinya sudah terjadi.
Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab yang
memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan
oleh suatu peristiwa, atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel
bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Sebagai contoh : kita akan menguji
hipotesis bahwa perceraian akan mengakibatkan penyimpangan perilaku anak-
anak. Dalam situasi ini kita tidak dapat mengeksperimenkan suatu keluarga
untuk melakukan perceraian. Perceraian dalam hal ini bukan variabel bebas
yang tidak dapat dimanipulasikan. Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan
pada keluarga yang sedang mengalami perceraian.
3
Penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel
terikat dalam suatu penelitian (Hammadi, 2010)
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang digunakan untuk
menjelaskan atau menemukan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian
saling berhubungan atau berpengaruh serta penyebab gejala-gejala atau
perilaku tersebut terjadi.
Secara metode penelitian ex post facto serupa dengan penelitian
experimen yang sama-sama menguji hipotesis, tetapi tidak memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab untuk memberikan
perlakuan atau manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi atau
gejala atau peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor
penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.
B. CIRI-CIRI
Penelitian ex post facto memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang
untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian
eksperimen tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut adalah:
a. Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor
yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara langsung
b. Jika kontrol semua variabel kecuali independent tunggal, tidak realistik,
dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang
mempengaruhi.
c. Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari
segi biaya dan etik dipertanyakan.
C. LANGKAH-LANGKAH
4
a. Perumusan Masalah
b. Hipotesis
5
e. Analisis Data
Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan secara hati-
hati. Kualitas hubungan antar variable bebas dan terikat sangat
tergantung pada kemampuan peneliti untuk memilih kelompok
perbandingan yang homogen dan keyakinan bahwa munculnya hipotesis
tandingan dapat dicegah.
6
memanipulasi variabel untuk studi hubungan sebab akibat (kausal)
secara langsung.
2. Kekurangan metode penelitian Ex Post Facto
a. Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan.
b. Kelemahan utama dari suatu desain penelitian Ex Post Facto adalah
tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam artian sulit untuk
mengontrolnya
c. Menentukan sebab dan akibat apabila hubungan antara dua variabel
telah terungkap.
7
BAB III
CONTOH CONTOH PENELITIAN EX POST FACTO
Berikut ini adalah beberapa contoh penelitian yang menggunakan
metode penelitian ex post facto:
1. Judul penelitian : GIZI BURUK BALITA DI SURAKARTA DIKAJI DARI
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA KONSUMSI
MAKAN BALITA
Peneliti dan anggota : Dwi Oetomo dan Alvi Rosyidi
Tahun : 2006
Instansi : FKIP UNS Surakarta
Uraian Singkat :
Masalah gizi merupakan masalah yang pernah dialami
semua negara, terutama di negara berkembang seperti
Indonesia. Masalah gizi dijumpai akibat kekurangan
berbagai jenis zat makanan. Kasus gizi kurang atau gizi
buruk adalah masalah gizi yang merupakan bentuk
status gizi yang rendah. Kasus gizi buruk banyak
dijumpai pada anan-anak, khusunya anak balita. Karena
pada masa ini adalah masa yang paling rawan bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Rendahnya
status gizi masyrakat dapat mempengaruhi kualitas
sumberdaya manusia di suatu negara. Status gizi balita
dapat dipengangaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
yaitu kurangnya wawsan dan pengetahuan ibu tentang
gizi. Rendahnya tingkat pendidikan ibu juga memberikan
andil yang besar terhadap kasus gizi buruk balita yang
masih sering dijumpai pada masyarakat. Pengetahuan
dan pemahaman ibu yang terbatas akan mempengaruhi
pola pemenuhan gizi balita. Ibu tidak paham pentingnya
gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan balita,
sehingga penerapan pola konsumsi makan belum sehat
dan seimbang, Dari hasil penelitian Tim Peneliti, kasus
gizi buruk balita masih dijumpai dan masih berlangsung
hingga kini di Surakarta. Salah satu faktor utama
8
pemicunya adalah masih rendahnya tingkat pendidikan
ibu, sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang
pentingya gizi bagi balita masih terbatas. Hal ini
didukung pula pola konsumsi makan yang tidak
seimbang antara balita dan orang tua. Balita masih
diberikan pola konsumsi makan untuk orang dewasa.
Rata-rata tingkat pendidikan ibu yang mempunyai balita
hanya tamat SMP dan SMA, terutama di Kelurahan
Kedung Lumbu, Kelurahan Manahan dan Kelurahan
Sriwedari Surakarta. Tim Peneliti telah melakukan
penelitian di Surakarta dengan metode deskriptif
kuantitatif ex post facto, untuk mendeskripsikan situasi
sekarang yang datanya berupa angka-angka, kemudian
dicari hubungan dengan factor-faktor yang telah terjadi
sebelumnya. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik multistage random
sampling, yang terdiri dari purposive sampling dan quota
random sampling. Sampel yang diambil berjumlah 90
responden di tiga kecamatan dan kelurahan , yaitu
Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon,
Kelurahan Manahan Kecamatan Banjarsari dan
Kelurahan Sriwedari Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta Pengumpulan data dilakukan dengan metode
angket, dokumentasi, observasi dan wawancara.
Metode angket berupa kuisioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan tertulis untuk memperoleh data tentang
tingkat pendidikan ibu dan pola konsumsi makan balita.
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan rekaman
data perkembangan balita bulanan. Observasi dan
wawancara digunakan untuk mendapatkan data berat
badan dan umur balita yang dilaksanakan di posyandu
setempat. Tenik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi linier ganda. Sebelum dilakukan
pengujuan hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
9
pengujuan persyaratan, yaitu dengan uji normalitas data
menggunakan rumus Chi-Kuadrat dan uji linearitas dan
keberartian regresi serta uji independensi. Hasil
penelitian yang diperoleh adalah : (1) Ada kontribusi
positif yang bermakna tingkat pendidikan ibu terhadap
gizi buruk balita di Surakarta (14,36%), (2) Ada
kontribusi positif yang bermakna pola konsumsi makan
balita terhadap gizi buruk balita di Surakarta (18,60%),
(3) Ada kontribusi positif yang bermakna tingkat
pendidikan ibu dan pola konsumsi makan balita
terhadap gizi buruk balita di Surakarta (46,52%), dan (4)
Kasus gizi buruk balita masih ditemukan di Surakarta,
diantaranya pada Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan
Pasar Kliwon, Kelurahan Manahan Kecamatan
Banjarsari dan Kelurahan Sriwedari Kecamatan
Laweyan. Saran-saran yang dapat disampaikan terkait
dengan penelitian ini adalah : (1) Hendaknya para ibu
yang mempunyai balita senantiasa memperhatikan pola
konsumsi makan untuk balitanya, agar balita dapat
terjamin status gizinya, (2) Perlu segera tindakan
proaktif pihak terkait dalam rangka mengatasi masalah
gizi buruk balita, (3) Perlu pemetaan kembali status gizi
balita di Surakarta dalam upaya perencanaan
penanggulangannya.
12
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah:
1. Penelitian ex pos facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-
variabel terikat dalam suatu penelitian. Penelitian ex post facto bertujuan
menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala
atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala atau
fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah
terjadi.
2. Penelitian ex post facto merupakan tindakan ilmiah yang telah dilakukan
oleh para peneliti untuk mencari kebenaran dari suatu hasil hipotesa.
3. Karena Penelitian ex post facto sudah merupakan tindakan ilmiah, maka
diharapkan para peneliti tidak ragu lagi untuk menggunakan metode ini
dalam penelitiannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Adhitya. Tegar. Sarah. Ardiani. 2012. Penelitian Ex post facto, deskriptif dan
Historis. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
14