Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah
dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang
bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tigkat ilmu serta teknologi.
[1] Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan
sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi terhadap
masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan
dan mengadakan pengujian untuk menentukan apakah cocok dengan hipotesis.
Ketika hendak melakukan penelitian, biasanya seorang peneliti dihadapkan kepada pilihan
mengenai metode apa yang akan digunakan.  Pilihan mana yang akan diambil oleh peneliti yang
bersangkutan disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Di dalam dunia pendidikan di
kenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian
pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data.
Terdapat dua jenis penelitian yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris.
[2] Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-
data numerical (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik.[3]
Pada penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimental, korelasional, dan
komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian korelasional.
Menurut Emzir, penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar dibedakan karena kedua
penelitian ini tanpa manipulasi dan hal yang sama mengenai interpretasi hasil.[4] Akan tetapi,
terdapat pula perbedaan antara keduanya. Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua atau
lebih kelompok dan satu variabel bebas. Untuk itu dalam makalah ini akan membahas tentang
penelitian kausal komparatif (Ex Post Facto).

B.       Permasalahan
1.      Apa pengertian penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
2.      Apa kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
3.      Bagaimana prosedur dan desain penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
4.      Bagaimana analisis dan interpretasi data penelitian kausal komparatif (ex post facto)?
5.      Bagimana contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto)?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dan memahami pengertian penelitian kausal komparatif (ex post facto)
2.      Mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif (ex post
facto)
3.      Mendeskripsikan prosedur dan desain penelitian kausal komparatif (ex post facto)
4.      Mendeskripsikan analisis dan interpretasi data penelitian kausal komparatif (ex post facto)
5.      Mendeskripsikan contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto)

BAB II
PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF (EX POST FACTO)

A.      Pengertian Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)


Penelitian kausal komparatif (ex post facto) termasuk dalam metode penelitia kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen
penelitian, analisis data bersfat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.[5]
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunkan data
berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Nama ex post facto, berasal dari bahasa latin yang artinya “setelah fakta” menujukkan
bahwa penelitian itu karena pengaruh dan yang memengaruhi telah terjadi dan diteliti oleh
peneliti dalam tinjauan ke belakang (restrospect).[6]
Menurut Kerlinger (1973) dalam buku Emzir, penelitian kausal komparatif (causal
comparative research) yang disebut juga sebagai penellitian ex post facto adalah penyelidikan
empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung
karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya
tidak dapat dimanipulasi.[7]
Kemudian, Gay mengemukakan bahwa penelitian kausal komparatif (causal comparative
research) atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan,
untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.[8] Dengan
kata lain, telah diamati bahwa kelompok berbeda pada beberapa variabel dan peneliti berusaha
mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut.
Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua
kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari
perbedaan tersebut. Gay mencontohkan, sebagai suatu penjelasan yang mungkin tentang bukti
perbedaan dalam penyesuaian sosial di kalangan siswa kelas 1 SD, seseorang peneliti dapat
membuat hipotesis bahwa partisipasi dalam pendidikan prasekolah yang merupakan faktor utama
dalam memberikan kontribusi. Jika kelompok pendidikan prasekolah memperlihatkan tingkat
penyesuaian sosial tinggi, hipotesis peneliti akan didukung.
Jadi, penelitian kausal komparatif (ex post facto) adalah penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.

B.       Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)


Kelebihan penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut.
1.        Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode
ekperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan:
a.         Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor
yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
b.         Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis
dan artificial, yang mencegah interaksi normal dengan variabel lain yang berpengaruh.[9]
c.         Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu
mahal, atau dipandang dari segi etika dipertanyakan.
2.        Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai
sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sesuai dengan apa, dalam kondisi apa, dalam urutan dan
pola apa, dan seterusnya.
3.        Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara
parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
Di samping kelebihan di atas, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa
kelemahan. Adapun kelemahan penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut.
1.        Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel
bebas.
2.        Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-
benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
3.        Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tetapi merupakan
kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan di bawah kondisi tertentu untuk
menghasilkan hasil yang ditentukan.
4.        Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab, tetapi dapat pula disebabkan
oleh suatu sebab pada kejadian tertentu dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang lain.
5.        Apabila hubungan antara dua variabel telah ditemukan, mungkin sulit untuk menentukan mana
yang sebab dan mana yang akibat.
6.        Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor yang saling berhubungan tidaklah selalu memberi
implikasi terhadap adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena
faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
7.        Pengklasifikasian subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan
golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini
adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Dengan demikian, penelitian tidak akan
menghasilkan temuan yang bermanfaat.
8.        Studi perbandingan dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian
secara terkontrol. Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama dalam semua hal yang
diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu variabel adalah sangat sulit.

C.      Prosedur dan Desain Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)


Penelitian kausal komperatif (ex post facto) dilakukan dalam lima tahap,yaitu:
1.        Penentuan masalah penelitian
Dalam peumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi tntang
penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.
2.        Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin di teliti
Misalnya siswa yang sudah dapat menggunakan komputer sebelum masuk SD, karena di
rumahnya ada computer dapat dilihat dengan melihat kelompok homogen yang paling kecil yang
memilki variabel kritis tersebut.
3.        Pemilihan kelompok pembanding
Dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok harus
jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili populasi yang
berbeda).
4.        Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas.
5.        Analisis data
Analisis data dimulai dengan analisis statistic deskriptif menghitung rata- rata dan simpangan
baku. Selanjutnya, dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan analisis inferensial.
Pemilihan kelompok pembanding dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman
yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing
mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin
kesamaan kedua kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan:
1.        Pemadanan pasangan yang adil pada anggota dari kedua kelompok.
2.        Membandingkan sub-sub kelompok yang sama (misal: tinggi, menengah, rendah). Analisis
faktor memungkinkan perbandingan statistik dari variabel bebas dan variabel kontrol secara
bersama-sama dalam kombinasi.
3.        Menyamakan kedua kelompok secara statistik dengan covarying variabel penelitian.
Penelitian kausal komparatif (ex pst facto) mengidentifikasi hubungan yang mungkin
mengarah pada studi eksperimental. Hubungan sebab- akibat yang di tetapkan melalui penelitian
ex post facto sangat sedikit dan tentatif.[10]
Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat penting dalam
prosedur kausal komparatif (ex post facto). Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari
kedua kelompok harus didefinisikan secara jelas dan opersional, sebagaimana setiap kelompok
mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua kelompok itu didefinisikan akan
mempengaruhi generalisasi hasil penelitian.
Menurut Gay dalam Emzir desain dasar penelitian kausal komparatif adalah sangat
sederhana, dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat
diterapkan. Studi kausal komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas.
Kasus Kelompok Variabel bebas Variabel terikat
(E) (X) 0
A
(K) 0
Atau
Kasus Kelompok Variabel bebas Variabel terikat
(E) (X1) 0
B
(K) (X2) 0
Keterangan:
(E) = kelompok eksperimental, () menunjukan tidak ada manipulasi
(K) = kelompok kontrol
(X) = variabel bebas
0    = variabel terikat

Gambar 4.1. Desain Dasar Penelitian Kausal Komparatif


Desain penelitian kausal komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada
beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Gambar 4.1
mengindikasikan penelitian memilih dua kelompok subjek, tanpa mengacu pada kelompok
eksperimental dan kelompok kontrol secara ketat walaupun mengacu lebih akurat sebagai
kelompok-kelompok perbandingan. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki
karakteristik yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain atau satu kelompok memiliki
pengalaman yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain (kasus A). Kedua, kelompok mungkin
berbeda dalam satu tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik dari
kelompok lain atau kedua kelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman (kasus B).
Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding adalah bagian yang sangat penting dari
prosedur kausal komparatif. Karakteristik atau pengalaman yang berbeda dari kedua kelompok
harus didefinisikan secara jelas dan oprasional, sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu
populasi yang berbeda. Cara bagaimana kedua kelompok didefinisikan akan mempengaruhi
generalisasi hasil penelitian. Jika seseorang peneliti membandingkan antara satu kelompok siswa
yang kehidupan rumahnya tidak stabil dengan satu kelompok siswa yang kehidupan rumahnya
stabil, istilah kehidupan rumah yang tidak stabil harus mengacu pada jumlah sesuatu, seperti
sebagai suatu rumah dengan seorang ibu yang pemabuk (peminum), atau seseorang bapak yang
brutal, atau kombinasi dari berbagai faktor. Jika sampel dipilih dari populasi yang telah
didefinisikan, pemilihan secara acak umumnya metode pemilihan yang disukai.
Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif) dari
masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari variabel bebas.
Sebagaimana dengan studi eksperimental, tujuannya adalah memiliki kelompok yang sedapat
mungkin sama pada semua variabel yang relevan, kecuali variabel bebas. Untuk menentukan
kesamaan dari kelompok-kelompok, informasi pada sejumlah latar belakang dan keadaaan
variabel yang sedang berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk
memperbaiki ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlah prosedur variabel kontrol
sebagai peneliti.

D.      Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Analisis data dalam penelitian kasual koperatif melibatkan satu variasi statistik deskriptif
dan inferensial. Semua statistik yang dapat di gunakan dalam penelitian dalam penelitian
eksperimental dapat digunakan dalam penelitian kasual komparatif. Statistik yang paling umum
digunakan adalah rata-rata (mean), yang mengindikasikan rata-rata performasi dari suatu
kelompok pada suatu pengukuran beberapa variabel dan simpangan baku, (standar deviasi) yang
mengindikasikan bagaimana pancaran di luar satu set ekor yaitu adalah skor tersebut secara
relatif berada disekitar rata-rata atau berpancar di luar lingkup suatu rentangan luas dari ekor.
Statistik inferensial yang paling umum digunakan adalah uji t yang digunakan untuk melihat
apakah terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari dua kelompok; (analisis
varian atau ANOVA) yang digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata dari tiga tau lebih kelompok; uji chi-kuadrat yang digunakan untuk
membandingkan frekuensi-frekuensi kelompok, yaitu untuk melihat apakah suatu kejadian sering
mencul dalam suatu kelompok dari kelompok yang lain.
Interpretasi dari temuan dari suatu penelitian kausal koperatif memerlukan kehati-hatian
yang lebih besar. Hal yang harus dibayar terhadap kekurangan mengenai randomisasi dan
manifulasi dan kontrol jenislain dari karakteristik penelitian eksperimental, adalah kesulitan
untuk menetapkan hubungan sebab akibat dengan tingkat kepercayaan yang besar. Hubungan
sebab akibat mungkin dalam kenyataan atau fakta menjadi kebalikan dari suatu yang di
hipotesiskan (dikatakan sebab mungkin akibat atau sebaliknya) atau mungkin terdapat faktor
ketiga yang merupakan penyebap nyata, dari kedua sebab (variabel bebas) dan akibat (variabel
terikat). Dalam banyak kasus kausalitas terbaik bukanlah alternatif yang layak dan tidak perlu
diperhatikan.
E.       Contoh Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Penelitian kausal komperatif (ex post facto) bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali
faktor yang mungkin terjadi penyebab melalui data tertentu. Ex post facto artinya data
dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil
satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variable”) dan menguji data itu dengan menelusuri
kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
Adapun contoh penelitian kausal komparatif (ex post facto) adalah sebagai berikut.

Contoh 1:
Seorang dosen mata kuliah Apresiasi Puisi mewajibkan mahasiswa tingkat III Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk membaca puisi di hadapan teman-
temannya. Berdasarkan tes performansi di kelas, ternyata ada yang terampil dalam membaca dan
ada pula yang tidak atau belum mampu dengan maksimal, khususnya dalam interpretasi teks,
penjiwaan, dan vokalisasi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat diambil rancangan penelitian
atau judul “Pengaruh Minat Membaca Puisi dan Pemahaman Struktur Puisi terhadap
Keterampilan Membaca Puisi Mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia”.[11]
1.        Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor (membaca puisi,
kebiasaan membaca puisi, dan pemahaman struktur puisi) di atas terhadap keterampilan
membaca puisi.
2.        Variabel bebas:
a.       Minat Membaca Puisi
b.      Pemahaman Struktur Puisi

3.        Variabel terikat: Keterampilan Membaca Puisi


4.        Rumusan masalah:
Apakah faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap
keterampilan membaca puisi mahasiswa tingkat V program studi pendidikan bahasa dan
sastra Indonesia?
5.        Hipotesis:
Faktor minat membaca puisi dan pemahaman struktur puisi berpengaruh terhadap keterampilan
membaca puisi mahasiswa tingkat III program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Contoh 2:
Seorang dosen mewajibkan mahasiswa tingkat I jurusan bahasa Indonesia dihadapan teman-
temannya. Diketahui ternyata ada yang lancar dan ada yang tidak, khususnya dalam
menggunakan bahasa Indonesia, padahal mereka padahal mahasiswa jurusan bahasa Indonesia.
Dapat digunakan judul “Pengaruh Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar Rumah, dan Pelajaran
Bahasa Indonesia di SMA terhadap Kemahiran Berpidato Mahasiswa Tingkat I Jurusan
Bahasa Indonesia”.[12]
1.        Identifikasi masalah:
Penelitian beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul diatas
terhadap kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA berpengaruh terhadap
kemahiran.
2.        Variabel bebas:
a.       Bahasa ibu
b.      Lingkungan di luar rumah
c.       Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3.        Variabel terikat: Kemahiran berpidato

4.        Rumusan Masalah:
Apakah faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia di
SMA berpengaruh terhadap kemahiran berpidato.
5.        Hipotesis:
Faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia di SMA
berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran berpidato mahasiswa jurusan bahasa
indonesia.
BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan
sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang
menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya
adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang
mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian kausal-komparatif memiliki ciri-ciri
bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent
variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari
sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah,
(2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan
kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Selanjutnya, dalam
penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan
penelitian lain.

B.       Kritik dan Saran


Alhamdulillah kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya
makalah Metodologi Penelitian Pendidikan tentang Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post
Facto) ini. Namun, dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai
manusia, sadar bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak
sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Oleh karena itu, saran serta kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
perlukan guna penyempurnaan dalam tugas berikutnya dan dijadikan suatu pertimbangan dalam
setiap langkah sehingga kami terus termotivasi ke arah yang lebih baik dan semoga makalah
kami ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syamsul. 2014. Makalah Metode Penelitian Kausal Komparatif.


Lombok: http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/makalah-metode-penelitian-kausal.html.
diakses pada tanggal 18 April 2016 pukul 12.28.

Damayanti, Deni. 2013. Panduan Lengkap Menyususn Proposal, Skripsi, Tesis, Disertasi untuk
Semua Program Studi. Yogyakarta: Penerbit Araska.

Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung:
Refika Aditama.

Margono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Maulana, Rizky. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Lima Bintang.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Wicaksono, Andri. 2014. Metode Penelitian Kausal Komparatif Ex Post


Facto. http://andriew.blogspot.co.id/2014/10/metode-penelitian-kausal-komparatif-ex.html. diaks
es pada tanggal 18 April 2016 pukul 00:04.

Anda mungkin juga menyukai