Anda di halaman 1dari 3

2015

Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif


JENIS- JENIS PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN KUALITATIF
A.    PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif adalah penelitin yang tidak mementingkan kedalaman data, penelitian
kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam data
sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas. Walaupun populasi yang besar, tetapi dengan mudah
dapat dianalisis, baik melalui rumus-rumus statistik maupun komputer. Jadi pemecahan masalahnya
didominasi oleh peran statistik. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang identik
dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga
penelitian ini harus ada landasan teorinya.

1.      Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research)

Metode Deskriftif adalah kerja penelitian yang dilakukan secara terus menerus atas suatu
obyek penelitian. Seringkali dilakukan dalam penelitian masalah-masalah sosial, yang melihat
fenomena-fenomena dan kekuatan-kekuatan sosial yang dilihat perkembangannya secara
menyeluruh dan berkesinambungan dalam waktu yang cukup lama. Dengan memperhatikan secara
detail perubahan yang dinamis dalam interval  tertentu, maka generalisasi suatu situasi atau
fenomena secara dinamis dapat dibuat. Misalkan penelitian ingin melihat pengaruh pembelajaran
terhadap prestasi mahasiswa. Penelitian dilakukan selama 4 tahun. Tekhnik dilakukan secara panel,
yaitu wawancara dengan kelompok-kelompok manusia yang sama pada situasi yang berbeda. Data
yang diinginkan bisa saja kuantitatif, seperti Indek Prestasi (IP), jumlah tatap muka perkuliahan
setiap semester, atau lainnya, seperti kepuasan mahasiswa pada proses pembelajaran, pe nguasaan
dosen pada materi, relevansi mata kuliah dengan spesialisasi dosen, dan sebagainya.

2.      Penelitian komparatif (casual comparative research)

Penelitian Komparatif adalah jenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya atau
munculnya suatu fenomena tertentu. Jangkauan waktunya adalah sekarang, kalau waktu yang lalu
maka ia disebut penelitian sejarah. Penelitian ini memang sangat sulit untuk mengetahui faktor-
faktor penyebab yang dijadikan dasar perbandingan, sebab penelitian komparatif tidak mempunyai
kontrol. Dan akan semakin sulit jika kemungkinan hubungannya semakin banyak. Penelitian
komparatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan. Misalnya
penelitian ingin mengetahui sebab-akibat hubungan antara prestasi mahasiswa dengan rajinnya
mereka ke perpustakaan, ketenangan belajar, proses pembelajaran dan sebagainya. Metode
penelitian komparatif bersifat ex post facto,  artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
dikumpulkan telah selesai berlangsung. Penelitian dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab-akibat dari data yang tersedia. Keunggulan penelitian komparatif adalah :
(i) dapat mensubstitusikan metode eksperimental karena sukar diadakan kontrol, apabila variabel
kontrol dapat menghalangi penampilan fenomena secara normal, dan penggunaan laboratorium
sebab kendala teknik, keuangan, etika dan normal; dan (ii) adanya teknik perhitungan dengan
statistik untuk peramalan (forcast), perkiraan (estimade), serta korelasi antar variabel.
Kelemahannya adalah : (i) tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas (independent variable)
karena bersifat ex post facto. Peneliti hanya memegang penampilan variabel apa adanya, (ii) sukar
memperoleh kepastian, (iii) faktor-faktor penyebab tidak bisa kerja secara bebas karena berkaitan
dengan lainnya, (iv) terdapat hubungan antar dua faktor, dan (v) bisa mengkategorisasikan subyek
dalam dikotomi (misalnya dalam demokrasi dan otoriter, pandai-bodoh, laki-laki-perempuan, dan
sebagainya) untuk tujuan perbandingan dapat menjurus pada pengambil keputusan dan kesimpulan
yang salah akibat  kategori-kategori dikotomis yang dibuat mempunyai sifat kabur, samar-samar,
menhendaki value judgement  dan tidak kokoh.

3.      Metode Korelasi       

Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

4.      Metode survei

Metode Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang intitusi
sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah. Seperti penelitian respon
mahasiswa jurusan Agama terhadap mata kuliah kewirausahaan. Banyak sekali masalah dapat diteliti
dengan menggunakan metode survei, termasuk bidang produksi, pemasaran, tenaga kerja,
komunikasi, usahatani, pendidikan, dan sebagainya.

5.       Metode Ex post Facto

Metode Ex Post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat
didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu

6.      Metode Eksperimental

Metode eksperimental adalah observasi di bawah kondisi buatan (artical condition).


Penelitian eksperimental terbagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental sungguhan (true
experimental research) dan semu (quasi experimental research). Eksperimental sungguhan adalah
penelitian bermaksud mencari kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan
khusus terhadap kelompok percobaan dan membandingkannya dengan kelompok banding. Nazir
(1999) memberikan perbandingan sebagaimana bisa dilihat pada Tabel 3.3.

Sedangkan penelitian eksperimental semu adalah penelitian mencari hubungan sebab akibat
kehidupan nyata, di mana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan,
pengelompokkan secara acak mengalami kesulitan, dan sebagainya. Misalnya, classroom-
experimental,  eksperimen dengan modul, penerapan behavior-conditioning  dalam manajemen dan
penguasaan kelas. Variabel-variabel yang sering diteliti adalah tentang kepribadian, kematangan,
perilaku, dan sebagainya.

Tujuan penelitian eksperimental adalah menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat


serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan
(treatment) pada beberapa kelompok eksperimental dan penyelidikan kontrol untuk perbandingan.
Penelitian eksperimental dapat mengubah teori-teori yang telah usang.percobaan-percobaan
dilakukan untuk menguji hipotesa serta untuk menemukan hubungan kasual yang baru.

Perbedaan penelitian eksperimental dan ex post facto.  Penelitian ex post facto  adalah
penyelidikan secara empiris yang sistematik di mana peneliti tidak mempunyai kontrol langsung
terhadap variabel-variabel bebas (independent variabel) karena manifestasi fenomena telah terjadi
atau karena fenomena suka dimanipulasikan. Inferensi tentang hubungan antar variabel dibuat
tanpa entervensi langsung, tetapi variasi yang seiring (concomitant variation) dari variabel bebas
dengan varibel independen.

Anda mungkin juga menyukai