: Metode Penelitian
1. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan sekara factual, baik tentang
institusi sosial, ekonomi, atau politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah. Seperti
penelitian responsi mahasiswa jurusan Agama terhadap mata kuliah kewirausahaan.
Banyak sekali masalah dapat diteliti dengan menggunakan metode survei, termasuk
bidang produksi, pemasaran, tenaga kerja, komunikasi, usahatani, pendidikan, dan
sebagianya.
2. Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive research) adalah kerja
penelitian yang dilakukan secara terus menerus atas suatu obyek penelitian. Seringkali
dilakukan dalam penelitian masalah-masalah sosial, yang melihat fenomena-fenomena
dan kekuatan-kekuatan sosial yang dilihat perkembangannya secara menyeluruh dan
berkesinambungan dalam waktu yang cukup lama. Dengan memperhatikan secara
detail perubahan yang dinamis dalam interval tertentu, maka generalisasi suatu situasi
atau fenomena secara dinamis dapat dibuat. Misalkan penelitian ingin melihat
30
Masyhuri M.: Metode Penelitian
31
Masyhuri M.: Metode Penelitian
32
Masyhuri M.: Metode Penelitian
6. Studi waktu dan gerakan (time and motion study) adalah penelitian dengan metode
deskriptif yang berusaha untuk menyelidiki efisiensi produksi dengan mengadakan
studi yang mendetail tentang penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses
produksi. Gerakan-gerakan utama dalam pekerjaan diamati, dicatat, dilukiskan serta
dianalisa. Generalisasi dan interpretasi tentang waktu yang digunakan serta gerak-
gerak utama yang terjadi sehingga suatu kesimpulan tentang gerak-gerak yang
diperlukan dalam pekerjaan, gerak-gerak yang tidak diperlukan yang dapat
menghambat pekerjaan serta saran-saran dalam rangka memperbaiki pekerjaan dan
menambah efisiensi kerja. Dalam rangka efisiensi, juga perlu dikaji alat-alat produksi
yang digunakan, serta bagaimana alat-alat produksi tersebut diatur demi peningkatan
efisiensi kerja.
33
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Glaser dan Strauss sejak tahun 1967 mencetuskan metode dari grounded research
yakni metodenya berbeda dengan metode pada penelitian secara verifikasi, yakni
penelitian yang diawali dengan teori atau sering dikatakan penelitian dengan pendekatan
deduktif, yakni penelitian diawali dari hal yang bersifat umum (teori) ditarik pada hal
yang khsusus (khusus). Sedangkan pada grounded research adalah penelitian yang
diawali dari kondisi empirik menuju pada kondisi yang umum atau sering dikatakan
penelitian dengan pendekatan induktif. Arti dari grounded adalah beralasan dan ground
juga bisa diartikan tanah.
34
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Pencetus Grounded Research adalah Glaser dan Staus (1967). Pada dasarnya
35
Masyhuri M.: Metode Penelitian
36
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Kesan acak-acakan dalam penelitian ini, akan musnah begitu saja setelah orang
mengetahui langkah-langkah atau prosedur metodologi dari grounded research. Prosedur
yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
37
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Peneliti grounded research ini tidak hanya sekedar melakukan studi deskriptif
kaulitatif atau sekedar studi eksplorasi yang membutuhkan penelitian lanjutan saja, tetapi
kewaspaan yang tinggi harus dilakukannya. Peneliti harus mampu membaca gejala-gejala
sosial yang diteliti dengan tepat agar mampu menyusun kategori-kategori dan rumusan
masalah yang akurat, hipotesis yang tajam, daya interpretasi dan argumen yang kuat.
Tujuan dari semua ini adalah agar teori yang dibangun melalui grounded research
mempunyai kredibilitas yang baik – untuk mencapai itu, maka peneliti harus mempunyai
pemahaman teori dan konsep-konsep belumnya, sekali lagi; dan bukanlah berarti taqlid
padanya, karena jika ke-taqlid-an berarti peneliti masih menggunakan ‘kacamata kuda’
(one track of maind), hal ini tidak dikehendaki oleh grounded research.
38
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Biasa juga disebut Action Risearch. Kalau dilihat dari fokus pendekatnnya, maka
penelitian ini lebih banyak pada hal-hal yang praktis. Penelitian aksi disebut juga sebagai
penelitian evaluasi. Namun kembali lagi, cara kerja kedua macam penelitian ini berbeda.
Penelitian evaluasi hanya dilakukan pada tengah atau akhir proyek, tetapi penelitian aksi
dilakukan sepanjang proyek, dengan terus menerus mencari kelemahan-kelemahan untuk
suatu penyempurnaan. Oleh karena itu, cara kerja trial and error mendominasi kerja
penelitian aksi.
Cara kerja penelitian aksi dapat dicontohkan sebagai berikut. Pada proyek
kesejahteraan sosial, yaitu proyek pendayagunaan zakat secara efektif dan efisien. Dalam
hubungan ini, untuk mencapai sistem yang efektif dan efisien tadi dilakukan suatu sistem
pengumpulan dan penggunaan zakat, sekaligus diteliti efektivitas dan efisiensi sistem
tersebut. Melalui pelaksanaan sistem pendayagunaan diatas yang sekaligus diteliti itu,
akan ditemukan segi-segi yang belum efektif dan efisien, disamping hal-hal yang sudah
efektif dan efisien tadi kemudian diperbaiki. Bersamaan dengan hal itu, terus diteliti
efektivitas dan efiesiensinya di dalam penyelenggaraan. Kerja semacam ini terus-menurus
dilakukan sampai diketemukan suatu sistem pendayagunaan zakat yang dipandang efektif
dan efisiensi.
Sebagaimana jenis penelitian lainnya, penelitian terapan juga sebagai salah satu
bentuk penelitian ilmiah. Pengertian Action Research disebut juga applied research
adalah penelitian untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara
pendekatan baru untuk memecahkan masalah di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.
Penelitian terapan tidak sekedar memungkinkan ditemukannya kebenaran yang abyektif
atau ilmiah, tetapi juga memberikan jaminan yang tinggi bagi ditemukannya pemecahan
masalah yang tepat sebagai tindakan (action), dalam memperbaiki atau menyempurnakan
suatu keadaan.
Penelitian terapan tidak berakhir sampai pada pembuktian, menerangkan atau
mengungkapkan tentang adanya sesuatu tetapi berlanjut sampai pada ungkapan;
bagaimana sesuatu itu terjadi?, mengapa, kapan, bilamana, seberapa besar, dan
sebagainya, bahkan sampai pada implementasinya seperti apa?.
39
Masyhuri M.: Metode Penelitian
40
Masyhuri M.: Metode Penelitian
dan kualitas data yang berhubungan dengan masalah. Data yang tidak tepat akan
menghasilkan kesimpulan dan implementasi yang rendah kualitasnya, yang berakibat
menjadi saran action tidak mampu menyelesaikan masalah.
5. Penelitian terapan, disamping memaparkan data, mengolah data juga
menginterpretasikannya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
6. Pelaporan dipaparkan secara jelas, sistematis, objektif, rasional, dan dapat
dipertanggung jawabkannya. Pelaporan komunikatif, rekomendasi jelas dan aplikatif.
7. Penelitian terapan menfokuskan masalahnya pada gejala alam atau gejala sosial yang
memiliki berbagai kekurangan dan kelemahan, yang dapat merugikan manusia bila
dibiarkan berkelanjutan. Guna mencegah kerugian tersebut perlu dipaparkan sebabnya
(diagnosa), agar dapat memberikan terapi yang setepat-tepatnya melalui tindakan
(action) yang tepat (penyembuhannya). Dengan demikian penelitian terapan menitik
beratkan kemanfaatan hasilnya bagi kehidupan nyata, daripada menemukan
generalisasi-generalisasi berupa hokum-hukum, dalil-dalil, aksioma-aksioma, dan
lainnya dalam rangka pengembangan dan memajukan ilmun pengetahuan (science).
Namun demikian unsur pengembangan ilmu pengetahaun (develop of science) tetap
harus ada dalam setiap penelitian, dengan porso prosentase yang bervariasi.
Penelitian terapan ini dimunculkan karena kesadaran adanya kebutuhan (the felt
need). Sebagaimana disebutkan di muka, penelitian terapan adalah salah satu jenis
metodologi penelitian, oleh karenya erat sekali hubungannya dengan jenis-jenis penelitian
lainnya, bahkan berintegrasi antara yang satu dengan lainnya. Dengan kata lain, penelitian
terapan berfungsi juga sesuai jenis penelitian yang diintegrasikan ke dalamnya. Jenis
penelitian itu adalah:
41
Masyhuri M.: Metode Penelitian
42
Masyhuri M.: Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dan primer. Tugas
riset deskriptif ada keharusan untuk menjawab pertanyaan 6 w + 1 h, yakni what
(informasi apa yang diperoleh dari responden), who (siapa yang akan diteliti), when
(kapan informasi tersebut diperlukan), where (dimana riset itu dilakukan), why (mengapa
informasi tersebut diperlukan dari responden atau mengapa riset itu dilakukan), whit
(dengan cara apa informasi itu diperlukan dari responden); dan how (bagaimana informasi
didapat atau bagaimana riset itu dilakukan), dan (ii) Riset Kausal, yang bertujuan untuk
mencari hubungan sebab akibat. Penelitian ini diharuskan mengerti tentang variable bebas
(independent variable) dan variabel tak bebas (dependent variable) dari suatu fenomena,
dan mennetukan sifat dasar variabel penyebab dan dampaknya terhadap variabel lain yang
diprediksi. Metode utama dalam riset kausal ini adalah eksperimentasi.
43
Masyhuri M.: Metode Penelitian
kritikan-kritikan teori yang dipakai, maka kritikan pada teori tersebut diserahkan pada
para pakar yang relevan untuk melakukan penelitian kembali dalam rangka untuk
menanggapi adanya kritikan tersebut.
Penelitian terapan tidak hanya pada masalah sosial atau kemasyarakatan, tetapi
juga pada ilmu eksakta, termasuk ilmu alam. Berkaitan dengan ilmu alam ini, untuk uji
coba - biasanya dilakukan di laboratorium terlebih dahulu. Seperti percobaan tentang
perkembangan biakan hama penyakit pada suatu tanaman, perilaku hama, cara menyerang
tanaman, dan sebagainya. Semuanya ini bisa diketahui jika dilakukan di laboratorium
karena memudahkan dalam evaluasi dan control. Data yang dihasilkan pada penelitian ini
cukup valid karena kemudahan dalam mengontrol tersebut.
Penelitian terapan tidak dapat dilepaskan dari teori-teori terutama pada landasan
berfikir (kerangka teori). Untuk keperluan ini, diperlukan berbagai literatur yang
mengharuskan dilakukannya studi pustaka, apalagi pada penelitian yang bersifat kualitatif
- penggunaan literatur cukup dominan. Acuan dan rujukan dalam mengolah data,
menafsirkan, mengartikan (interpretasi) data harus dilakukan dengan tolak ukur berupa
teori-teori yang diterima kebenarannya di dalam literatur.
Tidak sedikit pula penelitian terapan yang data utama dari berbagai dokumen, baik
telah atau belum dijadikan dokumen. Dokumen itu baik masih muda umurnya atau sudah
cukup lama, sehingga cenderung mendekati data historis.
44
Masyhuri M.: Metode Penelitian
45
Masyhuri M.: Metode Penelitian
46
Masyhuri M.: Metode Penelitian
dilakukan dengan tim sehingga salah satu anggota keluat, maka dapat dilanjutkan
oleh anggota tim lainnya.
F. Penelitian Cross-sectional, adalah penelitian yang tidak menggunakan sasaran
penelitian yang sama. Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan
tentang perkembangan berpikir anak-anak sekolah dasar secara serentak, yaitu kelas
I, II, III, IV, V dan VI. Ini berarti bahwa data dengan cepat dapat dikumpulkan
dengan tidak membuang waktu yang banyak. Namun demikian sasaran penelitian
yang berbeda-beda (hal ini tidak terdapat pada penelitian longitudinal), perlu
mendapat perhatian karena karena seseorang atau kelompok satu tahun yang akan
datang mungkin ada perbedaan. Jika kita hubungkan dengan cara pengambilan data
secara kontinu, maka penelitian crros-section merupakan kompromi antara “one-
shot” method (menembak satu kali terhadap kasus) dan longitudinal method
(menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
G. Penelitan survey adalah penelitian yang hampir tumpang tindih pengertian
pengertian ini dengan penelitan kuantitatif. Bahkan kadang kala orang mengartikan
sama antara keduanya karena sifatnya yang sama. Akan tetapi biasanya penelitian
survey hanya menggunakan kuesioner dan hanya berkisar pada ruang lingkup: (i)
ciri-ciri demografis masyarakat; (ii) lingkungan sosial mereka; (iii) aktivitas mereka;
dan (iv) pendapatan dan sikap mereka.
H. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang hampir memiliki persamaan dengan
penelitian grounded yaitu sama-sama berorientasi kualitatif. Namun dalam hubungan
dengan bentuk-bentuk penelitian lainnya, misalnya survey atau kuantitatif, studi besar
ruang lingkup penelitian tersebut. Studi kasus biasanya digunakan dalam studi
antropoli. Sifat khas dari studi kasus adalah pendekatan yang bertujuan untuk
mempertahankan keutuhan (wholeness) dari objek penelitian, dalam arti objek
dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi. Dalam hal ini studi kasus amat
berbeda bahkan berkebalikan dengan survey yang ingin mengetahui keseluruhan;
cara yang dipakai yaitu dengan tabulasi dengan mempertahankan keutuhan dari
masing-masing responden-responden sebagai suatu kesatuan telah lenyap dalam
analisi. Dalam Psikoanalisis dari Freud, studi kasus menjadi pendekatan utama yang
sangat mendorong Freud mengembangkan teorinya.
47
Masyhuri M.: Metode Penelitian
48
Masyhuri M.: Metode Penelitian
setelah ilmu pengetahuan sosial mengenal laboratorium sebagai salah satu tempat
studinya, maka dikembangkan pula penelitian ini pada ilmu-ilmu sosial.
L. Penelitian kancah adalah adalah bentuk penelitian yang paling sering dilaksanakan
pada berbagai cabang ilmu pengetahuan. Kancah adalah laboratorium raksasa yang
penuh dengan seribu satu masalah yang tak kunjung pangkal habisnya. Semakin
kompleks kancah, semakin banyak pula permasalahan yang dapat dipelajari darinya.
Teruatama ilmu-ilmu sosial, kancah, merupakan bagian terbesar dari berbagai bentuk
penelitian yang telah dikembangkan. Oleh karena dihuni oleh masyarakat, maka
dapat dipastikan bahwa keseluruhan penelitian kancah berhubungan dengan
masyarakat, tentang manusia.
49
Masyhuri M.: Metode Penelitian
dari aspek mana. Namun demikian kesemuanya dapat di masukkan dalam suatu
‘wadah’ atau batang tubuh (body of knowledge) dari suatu penelitian.
6. Banyak pendapat bahwa penelitian itu ada dua jenis, yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Namun hanya dilihat dari beberapa aspek, terutama hanya pada aspek
judul, tujuan, variabel yang dipakai dan metode analisisnya.
B. Soal Latihan
1. Jelaskan secara singkat penelitian deskriptif ?
2. Jelaskan secara singkat penelitian terapan ?
3. Jelaskan secara singkat grounded research ?
4. Bagaimana peranan graounded research pada penelitian kuantitati dan kualitatif ?
PUSTAKA:
Masyhuri, M.,(2008). Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditma
Bandung.ISBN: 979-1073-46-5. Anggota IKAPI
http://gudangsurat.unisma.ac.id/index.php/s/LTj8MsdxIkxZK4H
Masyhuri, M., (2011). Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama. ISBN:
979-1073-46-5 (edisi II dan III). Anggota IKAPI
http://gudangsurat.unisma.ac.id/index.php/s/twkcNQwjg0R6Wd5
Masyhuri, M., (2014). Metodologi Penelitian Ekonomi. Malang:Genius Media.ISBN.
978-602-14421-9-7. Anggota IKAPI
http://gudangsurat.unisma.ac.id/index.php/s/1I6gO0ZzHfYKH4w
Tambahan:
Nur Asnawi dan Masyhuri M.(2009). Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. Malang:
UIN Maliki Malang-Press. Novermber 2009. ISBN 979-24-3096-2.
Anggota IKAPI
http://gudangsurat.unisma.ac.id/index.php/s/GJNfgPCl03RtogR
Sani.A. dan Masyhuri, (2010 ). Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya Manusia
(MSDM).Malang: UIN-Maliki press. ISBN 978-602-958-303-8.
Anggota IKAPI
http://gudangsurat.unisma.ac.id/index.php/s/BmFvIOicIqmbOGv
50