Anda di halaman 1dari 28

MACAM-MACAM PENELITIAN (Survei)

Ternak Potong Ternak Perah Ternak Unggas


Metode Penelitian
1 1. Metode Sejarah
2. Metode Deskripsi/Survei
2  Metode Survei
 Metode Deskriptif berkesinambungan
 Metode Studi Kasus
 Metode Analisis Pekerjaan dan Aktifitas
 Meode Studi Komparatif
 Metode studi waktu dan gerakan
3. Metode Eksperimental
3 4. Metode Grounded Research
5. Metode Penelitian Tindakan
4
5
Metode Deskriptif
 Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang.
 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
1. Metode Survei
2. Metode Deskriptif berkesinambungan (continuity
descriptive research)
3. Metode Studi Kasus
4. Metode Analisis Pekerjaan dan Aktifitas (job and activity
analysis)
5. Metode Studi Komparatif
6. Metode studi waktu dan gerakan
(time and motion study)
1. Metode survei
 Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan
mencari keterangan-keterangan secara factual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah.
 Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal
masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran
terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang
berlangsung
Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta
perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah
dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah
yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam
pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa
mendatang.
Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan
terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau
dengan mengunakan sample.
2. Metode deskritif berkesinambungan (continuity
descriptive research)
 Adalah kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan
secara terus menerus atas suatu objek penelitian. Sering kali
dilakukan dalam meneliti masalah-masalah sosial.
 pengetahuan yang lebih menyeluruh dari masalah serta
fenomena dan ketentuan-ketentuan sosial dapat diperoleh
jika hubungan-hubungan fenomena dikaji dalam suatu
interval perkembangan dalam suatu periode yang lama.
Penggunaan metode deskriptif berkesinambungan lebih
popular dalam mengkaji masalah sosial. Misalnya, Whitney
dan Milholland (1930) mempelajari status akademis dari
mahasiswa tingkat persiapan dari Colorado State Colege of
Education pada tahun 1930. Penelitian dilakukan dalam
waktu empat tahun, dengan menelusuri status akademis
sejak tingkat persiapan sampai dengan lulus sarjana muda
3. Penelitian Studi Kasus
Studi kasus, atau penelitian kasus (case study), adalah
penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
keselurahan personalitas (Maxfield, 1930). Subjek
penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga,
maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara
intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-
unit sosial yang menjadi subjek
 Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran
secara mendetail latar belakang, sifat-sifat serta
karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status
dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas
akan jadikan suatu hal yang bersfat umum.
 Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam
penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosis, tetapi
kemudian penggunaan studi kasus telah meluas sampai
ke bidang-bidang lain.
Kelemahan Studi Kasus
 Sulitdibuat inferensi kepada populasi karena anggota
sampel yang terlalu kecil.
 Sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pilihan
kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja terlalu
dibesar-besarkan.
 Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena kasus
cocok benar dengan konsep yg sebelumnya telah ada pada
si peneliti, ataupun dalam penetapan serta pengikutsertaan
data dalam konteks yang bermakna yang menjurus pada
interprestsi subjektif
Keunggulan Studi kasus
 Studi kasus mendukung studi-studi yang besar di kemudian
hari
 studi kasus dapat memberikan hipotesis-hipotesis untuk
penelitian lanjutan.
 Dari segi edukatif, maka studi kasus dapat digunakan
sebagai contoh ilustrasi baik dalam perumusan masalah,
penggunaan statistik dalam menganalisis data serta cara-
cara perumusan generalisasi dan kesimpulan
Langkah-langkah pokok dalam meneliti kasus
1. Rumuskan tujuan penelitian.
2. Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan
hubungan apa yang akan dikaji serta proses-proses apa yang akan
menuntun penelitian.
3. tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan
teknik pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-sumber data
apa yang tersedia
4. kumpulkan data.
5. Organisasikan informasi serta data yg terkumpul dan analisis untuk
membuat interpretasi seta generalisasi.
6. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasi
penelitian
4. Studi atau penelitian komparatif

 adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab


secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis factor-faktor penyebab terjadinnya atau
munculnya suatu fenomena tertentu.
 Jangkauan waktu adalah masa sekarang, karena jika
jangkauan waktu terjadinya adalah masa lampau, maka
penelitian tersebut termasuk dalam metode sejarah.
 Sulit untuk mengetahui factor-faktor penyebab yg dijadikan
dasar pembanding, seperti penelitain komperatif tidak
mempunyai control.
 Metode penelitian komperatif adalah bersifat ex
post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai
berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari
suatu fenomena dan menguji hubungan sebab
akibat dari data-data yang tersedia
Keunggulan metode Komparatif
1. Metode komparatif dapat mensubtisusikan metode eksperimental
karena beberapa alasan:
 Jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin
diketahui atau diselidiki hubungan sebab-akibat.
 Apabila teknik untuk mengadakan variabel kontrol dapat
menghalangi penampilan fenomena secara normal ataupun tidak
memungkinkan adanya interaksi secara normal.
 Penggunaan laboratorium untuk penelitian dimungkinkan, baik
karena kendala teknik, keuangan, maupun etika, dan norma.
2. Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat
statistik yang lebih maju, membuat penelitian
komparatif dapat mengadakn estimasi terhadap
parameter-parameter hubungan kausal secara lebih
efektif.
Kelemahan-kelemahan
 Karena penelitian komparatif sifatnya ex post facto, maka
penelitain tersebut tidak mempunyai kontrol terthadap
variabel bebas
 Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor suatu
hubungan kausal yang diselidiki benar-benar relevan.
 Karena faktor-faktor bukan bekerja secara merdeka tetapi
saling berkaitan antara satu dengan lain, maka interaksi antar
faktor-2 tunggal sebagai penyebab atau akibat terjadinya
suatu fenomena sukar diketahui.
 Adakalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya
hubungan, tetapi belum tentu bahwa hubungan yang
diperlihatkan adalah hubungan sebab-akibat. masih sukar
untuk dipisahkan faktor mana sebagai penyebab dan
faktor mana yang merupakan akibat
 Mengkatagorisasikan subjek dalam dikotomi (misalnya,
dalam katagori demokrasi dan otoriter, pandai bodoh, tua-
muda, dan sebagainya) untuk tujuan perbandingan, dapat
menjurus kepada pengambilan keputusan dan kesimpulan
yang salah akibat katagori-katagori dikhotomi yang dibuat
mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar-samar,
menghendaki valuejudgement, dan tidak kokoh.
Langkah-langkah pokok dalam studi komparatif
 Rumuskan dan definisikan masalah.
 Jajaki dan teliti literature yang ada.
 Rumuskan kerangka teoritis dan hipotesis-hipotesis serta asumsi-asumsi
yang dipakai.
 Buatlah rancangan penelitian:
 Pilih subjek yang digunakan dengan teknik pengumpulan data yang
diinginkan;
 Kategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai
dengan masalah-masalah yang ingin dipecahkan, untuk
memudahkan analisis sebab-akibat.
 Uji hipotesis, buat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik
statistic yang tepat.
 Buat generalisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan.
 Susun laporan dengan cara penulisan ilmiah
5.Penelitian Analisis kerja dan aktivitas (job and
activity analysis)
merupakan penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif. Penelitian itu ditujukan untuk menyelidiki secara
terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia. dan hasil
penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-
rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.
Penelitian perkejaan di bidang industri dinamakan job
analysis (analisis pekerjaan), sedangkan penelitian di bidang
pertanian , disebut analysis aktivitas (activity analysis). Analysis
aktivitas juga mencakup analysis pekerjaan dibidang jasa,
seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya
6. Studi Waktu Gerakan
(time and motion study)
adalah penelitian dengan metode deskriptif yang berusaha
untuk menyelidiki efisien produksi dengan mengadakan studi
yang mendetail tentang penggunaan waktu serta perilaku
pekerja dalam proses produksi. Gerak-gerak utama dalam
pekerjaan diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Dalam
rangka efisisensi, juga perlu dikaji alat-alat produksi yang
digunakan, serta bagaimana alat-alat produksi tersebut diatur
demi peningkatan efisisensi kerja.
Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Kriteria umum
 Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak
terlalu luas.
 Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu
umum.
 Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini.
 Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus
mempunyai validitas.
 Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan.
 Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan
Kriteria Khusus

 Prinsip-prinsipataupun data yang digunakan dinyatakan


dalam nilai (value).
 Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adl
mengenai masalah status.
 Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak
adanya kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak
mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap
variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya
Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
2. Menentuan tujuan
1. Memilih dan meru 3. Memberikan limitasi
dari penelitian yang
muskan masalah yg dari area atau scope
akan dikerjakan.
menghendaki konse atau sejauh mana pe
Tujuan dari penelitian
psi ada kegunaan nelitian deskriptif tsb
harus konsisten dgan
masalah tersebut akan dilaksanakan.
rumusan dan definisi
serta dapat diselidiki .
dari masalah
dg sumber yang ada . Batasan

Menentuan
Merumuskan tujuan
masalah
4. Pada bidang ilmu
yg telah mempunyai
teori-teori yang kuat,
maka perlu dirumuskn 5. Menulusuri sumber-
kerangka teori atau sumber 6. Merumuskan hipote
kerangka konseptual kepustakaan yang sis-hipotesis yang diuji
yang kemudian dituru ada hubungannya , baik secara emplisit
nan dalam bentuk dengan masalah maupun secara implici
hipotesis-hipotesis un yang ingin t.
tuk diverifikasikan dipecahkan. .
. Hipotesis

Pustaka
Kerangka
teori
8. Membuat tabulasi serta
9. Memberikan interpretasi
analisis statistic
dari hasil dalam hubungan
dilakukan terhadap data
nya dengan kondisi sosial
yng telah dikumpulkan.
7. Melakukan kerja yang ingin diselidiki serta
Kurangi penggunaan
dari data yang diperoleh
lapangan untuk statistic sampai kepada
serta refrensi khas terhadp
megumpulkan data, batas-batas yang dapat
masalah yang ingin dipeca
gunakan teknik dikerjakan dengan unit-
hkan.
unit pengukuran yang
pengumpulan data .
sepadan.
yang cocok untuk .
penelitian.
Interpretasi
Data
Tabulasi dan
Pengumpulkan Analisis Data
Data
10.Mengadakan generalisasi serta deduksi dari
penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji.
Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-
kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai