Anda di halaman 1dari 12

MACAM DAN JENIS PENELITIAN

DISUSUN OLEH : RIDWAN ARIFIN FAHMI 200901500277 DOSEN : C. Masada. HT. MPd

MACAM DAN JENIS PENELITIAN


Jenis Jenis Penelitian
A. Penelitian ditinjau dari Tujuan 1. Penelitian dasar Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan lebih bersifat praktis. Penelitian ini berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. 2. Penelitian terapan Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. 3. Penelitian pengembanan Penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. B. Penelitian ditinjau dari pendekatan atau waktu 1. Penelitian pendekatan longitudinal (pendektan bujur) Yang perlu diperhatikan dalam pendekatan ini adalah waktu pencatatan yang dilakukan. Kelebihan dari penelitian ini adalah subjek yang diamati sama sehinga factor factor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya adalah waktu penelitian yang sangat lama dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang lama telah banyak perubahan kondisi karena perubahan zaman. 2. Penelitian pendekatan cros sectional (pendekatan silang) Pendekatan silang ini tidak menggunakan subjek yang sama dan dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat menamati perkembangan berfikir siswa secara serentak. Kelebihannya data lebih cepat terkumpul karena waktunya yang bersamaan.kekuranganya yaitu adanya factor intern yang berpengaruh terhadap hasil. C. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu 1. Penelitian akademis Penelitianyang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi,tesis ataupun disertasi dan penelitian ini bertujuan sebagai sarana edukatif sehingga lebih mementingkan validitas internal.
2. Penelitian professional

Merupakan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti (dosen) dengan tujuan untuk menguji atau mendapat pengetahuan baru baik itu ilmu, teknologi ataupun seni. Penelitian ini menggunakan kaidah keilmuan penelitian secara lengkap dan terstrukutr sehingga hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu. 3. Penelitian institusional Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga dan hasil penelitian ini akan sangat berguna bagi pimpinan untuk mengambil kebijakan. D. Penelitian ditinjau dari tempatnya 1. Penelitan laboratorium Penelitian yang dilakukan di laboratorium bukan hanya dalam ilmu pengetahuan alam saja tetapi juga dalam bahasa. 2. Penelitian perpustakan Selain penelitian di laboratorium, penelitian yang dilakukan diperpustakaan juga banyak dilakukan. Misalnya tentang analisis isi buku. Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang gaya bahasa buku, kevenderungan isi buku, tata tulis, ilustrasi dan lain sebagainya.
3. Penelitian lapangan

Penelitian yang banyak dilakukan adalah penelitian lapangan. Dalam bidang pendidikan penelitian lapangan in bias berad di sekolah, keluarga, masyarakat atapun lembaga pendidian informal lainnya. E. Penelitian ditinjau dari metode 1. Penelitian Historis Tujan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti bukti untuk menegakkan fakta dan memeproleh kesimpoulan yang kuat. Penelitian yang demikian ini berkaitan dengan hipotesis. 2. Penelitian perkembangan Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan sebagai suatu fungsi waktu. 3. Penelitian korelasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendetetkasi sejauh mana variasi variasi pada factor berkitan dengan variasi variasi satu atau lebih factor lain berdasarkan koefisisen korelasi. 4. Penelitian eksperimen sungguhan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenakan kondisi perlakuan.
5. Penelitian eksperimen semu

Bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya, dalam keadaan yang tidak meungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
6. Penelitian tindakan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan ketampilan ketrampilan baru atau pendekatan baru da untk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia actual. 7. Penelitian survey Merupakan penelitian yang dilakjukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehinga ditemukan kejadian kejadian relative, distribusi dan hubungan hubungan antar variabel ssiologis mapun psikologis. 8. Penelitian evaluasi Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan yaitu untuk embandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. F. Penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasi 1. Penelitian deskriptif Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat suatu gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta fakta dan sifat sifat populasi atau daerah tertentu. 2. Penelian komparatif

Merupakan penelitian yang bersifat mebandingkan dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akaibat yang ada dan mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab mnelalui data data tertentu. Penelitian ini bersifat ex post facto dimana data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung,peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menuji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mwncari sebab akibat, slaing hubungan dan maknanya. 3. Penelitian asosiatif Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan peneltian ini maka akan dibangn suatu teori yang dapat menelaskan, metamalkan dan mengontrol suatu gejala

PENELITIAN DESKRIPTIF.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks. Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi, peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antarvariabel. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat kesimpulan. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan

dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan. LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini melalui metode deskriptif.

penelitian. menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data. 7. 8. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan. Membuat laporan penelitian

MACAM-MACAM PENELITIAN DESKRIPTIF Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti. Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.

Penelitian Laporan Dari (Self-Report research) Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi.

Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti. Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan. Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah. Contoh Penelitian Deskriptif menggunakan self-report Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah Studi banding tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil menengah ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :

Mengidentifikasi faktor-faktor pembangunan usaha mikro kecil dan menengah Memperoleh informasi tentang faktor-faktor pengembangan kelembagaan bagi Meningkatkan kerja sama lembaga pemerintah agar secara komperehensif mempunyai Merumuskan kebijakan, implementasi, dan sistem monitoring yang relevan dengan Memperoleh model best practice tentang kelembagaan dan sistem pembiayaan di

melalui sistem kelembagaan.

koperasi usaha kecil dan menengah.

sistem pembiayaan yang relevan dengan kebutuhan para pengusaha.

kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah.

Negara Filipina yang mungkin dapat diterapkan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

Penelitian studi banding ini menggunakan metode dekriptif dengan pendekatan selfreport. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi depertemen perdagangan dan industri dan lembaga lain dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga lembaga lain tersebut termasuk kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil Menengah (BSMD), Kantor Technology Livelihood Resource Center (TLRC). COLOMBO PLAN STAFF CALLEGE (CPSC), dan Technology Universisty of Philippines (TUP). Subjek penelitiannya adalah nara sumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi. Studi banding ini mempunyai hasil yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah. Yang berkaitan dengan lembaga pengelola UKM diantaranya adalah termasuk: Pengembangan usaha kecil dan menengah di pilipina dibawah Department Of Trade and Industry (DTI), dengan melibatkan beberapa biro yang ada ditingkat nasional dan regional.

Yang termasuk pengusaha kecil dan menengah di pilipina, adalah para pengusaha atau entrepreneur ,baik indifidual maupun kelompok warga Negara Filipina yang memiliki ciri ciri seperti berikut : Pengusaha mikro mempunyai asset <P1,500,001; pengusaha kecil mempuyai asset P 1,500,001-P 15,000,000; dan pengusaha menengah mempuyai P15,000,001-P60,000,000 Ada enam lembaga tinggi Negara dan beberapa kantor yang relevan dengan macam-macam kegiatan bisnis sebagai sebagai tempat pendaftaran dan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan usaha baru tersebut. Program pemerintah yang terkait dengan usaha kecil dan menengah di lakanakan oleh semua lembaga yang relevan termasuk kantor yang berada dibawah tanggung jawab departemen perdagangan dari industri, depertemen keuangan, anggaran dan manajemen. Pertanian, reformasi agraria, lingkungan dan sumber daya alam, tenaga kerja dan perburuhan, transportasi dan komunikasi, pekerjaan dan pubik jalan raya, pemerintah dan dan pariwisata, sains dan teknologi, ekonomi nasional dan otoritas pengembangan semua Bank sentral Filipina baik tingkat nasional, regional, dan provinsi. Pada masing-masing kantor lembaga mempunyai prosedur, wewenang,dan jumlah pembiayaan pendaftaran yang dicantumkan secara jelas. Wewenang, prosedur dan jumlah

biaya yang jelas tersebut, pada prinsipnya adalah untuk mempermudah bagi para pengusaha, kita mereka melakukan pendaftaran usahanya ke kantor lembaga tersebut.

Studi Perkembangan (Developmental Study) Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti. Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal. Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian. Studi Kelanjutan (Follow-up study) Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan

informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.

Studi Sosiometrik (Sociometric study) Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan. Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:

Bintang diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya, Terisolasi di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota Klik diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang

dalam kelompok,

dalam kelompoknya. Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat. Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.

Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar pada waktu

yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;

data tidak memperoleh data yang memadai;

menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan. Dilihat dari aspek pengumpulan data di lapangan, penelitian deskriptif dapat dibedakan antara lain menjadi penelitian diri, studi perkembangan, studi kelanjutan, dan studi sosiometrik.

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah seperti berikut. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis Mendesain metode penelitian yamg hendak di gunakan, termasuk dalam hal ini

metode deskriptif.

penelitian.

menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

Mengumpulkan dan mengorganisasi serta menganalisis data dengan menggunakan Membuat laporan penelitian

teknik statistika yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai