Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu fisika.
Adapun jenis yang terdapat dalam jenis-jenis penelitian kuantitatif adalah:
a. Penelitian Survei. Penelitian Survei adalah jenis penelitan yang
dilakukan untuk mendapatkan subuah fakta ataupun data yang ada
pada dilapangan. Tujuan dari penelitan ini ialah bisa berguna
mendapatkan informasi yang tepat dan nyata.
b. Penelitian Eksperimen. Metode penelitian ini memiliki tujuan untuk
meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala
suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan berbeda. Contoh jenis penelitian
Eksperimen adalah terletak pada karya ilmiah yang berjudul:
Pengaruh “Pembelajaran Inkuiri” Terhadap Penguasaan
Tatabahasa Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris sebuah
universitas.
a. Penelitian Tindakan Penelitian ini dilakukan setelah ada penelitian lain dan
dilaksanakan dalam bentuk penelitian baru. Penelitian ini adalah jenis turunan
dari penelitian terapan. Tujuan metode penelitian ini sebagai evaluasi pada
sebuah keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan, serta kelayakan suatu
program, produk, atau kegiatan tertentu, yang pada akhirnya bisa mendapatkan
perbaikan agar hasilnya lebih baik.
Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Ada tiga bentuk perumusan masalah dalam penelitian
kualitatif yaitu:
PENELITIAN KUALITATIF.
Bogdan dan Taylor (1982) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati; pendekatannya diarahkan pada latar dan
individu secara holistic.
Kirk & Miller menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan (terhadap)
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalarn angka dan peristilahannya.
Memang, pendekatan kualitatif menjadi langkah, terutama dalam bidang psikologi sosial
dan sosiologi, setelah banyak ahli-ahli terkait merasakan banyaknya kelemahan dari
penelitian yang dilakukan dalam bidang-bidang tersebut, yang dilakukan di laboratorium
dengan meng-gunakan eksperimen.
Penelitian kualitatif menggunakan angka analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji
masalah secara khusus (kasus-perkasus) karena penelitian kualitatif yakin bahwa sifat dari suatu
masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Yang dihasilkan dari penelitian
kualitatif ini bukan suatu generalisasi, tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu jenis pendekatan
penelitian dalam ilmu sosial yang menggunakan paradigma alamiah, berdasarkan teori
fenomenologis (dan sejenisnya) untuk meneliti masalah sosial dalam suatu langkah dari segi
latar dan cara pandang obyek yang diteliti secara holistic.
Sumber Masalah Dalam Penelitian Kualitatif Ada beberapa sumber masalah yang layak
ditelusuri untuk mendapatkan masalah dalam penelitian kualitatif (Anselm Strauss & Juliet
Corbion; 2003) yaitu sebagai berikut
1) Saran dari Dosen, Peneliti Senior, Lembaga Pemberi Dana Salah satu cara mendapatkan
masalah adalah dengan meminta saran dari salah seorang dosen, peneliti senior atau
lembaga pemberi dana. Cara pencarian seperti ini cenderung memperbesar peluang
untuk memperoleh masalah-masalah penelitian yang bisa diteliti dan relevan.
2) Literatur Teknis, Literatur semacam ini bisa merangsang kita untuk melakukan penelitian
melalui berbagai jalan. Terkadang pustaka ini mengarahkan peneliti ke suatu bidang
kajian yang relatif belum begitu diperdalam dan bisa pula ke satu topik yang masih
membutuhkan pengembangan, pada suatu ketika dapat terlihat kontradiksi di dalam
kajian-kajian dan tulisantulisan yang terkumpul tersebut.
3) Pengalaman Pribadi dan Profesi Kedua pengalaman ini sering menjadi sumber
penentuan masalah penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari orang yang bercerai belum
tentu tahu mengapa orang lain juga mengalaminya. Beberapa profesionalis suka
melakukan penelitian lebih lanjut karena terdorong oleh ambisi, ingin melakukan
perbaikan.