Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 2

Sub CPMK 2: Mampu menjelaskan jenis-jenis penelitian

1. Berdasarkan pendekatannya (Kuantitatif dan Kualitatif)


2. Berdasarkan fungsinya (penelitian dasar atau basic research,
penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluasi
atau evaluative research)
3. Berdasarkan tujuannya (penelitian deskriptif, prediktif, eksplanatif,
penelitian eksperimen, penelitian ex post facto, dan penelitian
pengembangan)
Jenis-Jenis Penelitian
1. Berdasarkan pendekatannya: Kuantitatif dan Kualitatif
a. Asumsi tentang realita
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa
realita bersifat tunggal, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan perasaan individual. Realita
terdiri atas bagian dan unsur yang terpisah satu sama lain dan dapat diukur dengan
menggunakan instrumen.
Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa
realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah.
Realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi persepsi dan pandangan pandangan
individu dan kolektif, diteliti dengan menggunakan manusia sebagai instrumen.

b. Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab sebab perubahan
dalam fakta-fakta sosial yang terukur.
Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
perspektif partisipan. Ini diperoleh melalui pengamatan partisipatif dalam kehidupan orang-
orang yang menjadi partisipan.
Jenis-Jenis Penelitian
c. Metode dan proses penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi
pegangan para peneliti. Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian
yang sangat fleksibel.
Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emergent design) yang
disempurnakan selama pengumpulan data. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan
penelitian tertutup, sudah tersusun sempurna sejak awal.

d. Kajian khas
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional
sebagai kajian khasnya (protypical studies) untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel variabel
ekstraneus. Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman
perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya.
Dalam penelitian kuantitatif bias dan subjektivitas sangat dihindari, sedang dalam penelitian
kualitatif hal-hal subjektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis data.
Jenis-Jenis Penelitian
e. Peranan peneliti
Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan
sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti.
Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur (immersed) dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah
pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami situasi, ia
peneliti sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif disebut juga “penelitian subjektif”
(disciplined subjectivity) atau “penelitian reflektif” (reflexivity), peneliti melakukan pengujian
sendiri secara kritis (critical self examination) selama proses penelitian.
2. Berdasarkan fungsinya : penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan atau applied
research dan penelitian evaluasi atau evaluative research (Suwarsih, 2006)
a. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian
pokok (fundamental research), diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau
bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Tujuan penelitian dasar
adalah: pertama, menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum
ilmiah, dan kedua, meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.

b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis,
penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam
kehidupan nyata. Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan
praktik baru serta mendorong pengembangan metodologi.

c. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit
tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan
unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Ada dua jenis penelitian evaluasi, yaitu
penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy study).
2. Berdasarkan tujuannya : penelitian deskriptif, prediktif, eksplanatif, penelitian eksperimen, penelitian ex
post facto, dan penelitian pengembangan.
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau
fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.
b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research) ditujukan untuk memprediksi apa yang akan terjadi atau
berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskriptif
dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional (correlational studies) dan kecenderungan (trend
studies).
c. Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatori dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap
masalah yang bersangkutan. Penelitian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antara fenomena atau variabel. Pada suatu saat mungkin kita memandang
variabel-variabel tersebut tidak punya arti apa-apa, tetapi pada saat lain kita melihatnya sebagai hal yang
membingungkan, tidak jelas atau semrawut. Jenis penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan
hubungan antara hal tersebut.
d. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan satu satunya metode penelitian yang benar benar dapat menguji
hipotesis mengenai hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini, paling sedikit dapat dilakukan dalam
satu kondisi yang dapat dimanipulasikan (diberikan perlakuan), sementara kondisi lain dianggap konstan
dan kemudian pengaruh perbedaan kondisi atau variabel tersebut dapat diukur.

e. Penelitian Ex Post Facto


Ex post facto berarti setelah kejadian. Kerlinger (2002) mendefinisikan ex post facto sebagai “pencarian
empirik yang sistematik dalam ilmuwan tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena
peristiwanya telah terjadi atau karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan-kesimpulan
tentang hubungan antara variabel dilakukan, tanpa interferensi secara langsung sesuai dengan variasi
variabel bebas dan variabel terikat.

f. Penelitian dan Pengembangan


Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
TUGAS KELOMPOK
(Dikerjakan di Kelas)

1. Buat kelompok (4 sampai 5 Taruna)


2. Cari dan kumpulkan minimal 5 artikel/paper hasil penelitian dari jurnal penelitian melalui internet
3. Kemukakan jenis penelitian dari masing-masing artikel/paper tersebut

TUGAS INDIVIDU
(Dikumpulkan minggu depan)
Kemukakan jenis penelitian dari topik penelitian yang akan anda ajukan sebagai proposal penelitian
(Tugas Besar)

Anda mungkin juga menyukai