Anda di halaman 1dari 7

2.

Jenis-Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003), berbagai jenis penelitian dalam bidang bisnis
dikelompokkan menjadi penelitian akademisi yang dilakukan oleh mahasiswa, penelitian
professional yang biasanya dilakukan oleh para dosen dan peneliti lainnya
(pengembangan ilmu) dan penelitian institusional (penelitian yang dilakukan untuk
perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan).
1) Penelitian Akademik
Merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat
skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga
lebih mementingkan validitas internal (caranya) yang harus betul, variable
penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang
pendidikan.

2) Penelitian Profesional
Merupakan penelitian para dosen dan penelitian lainnya. Tujuannya adalah
mendapat pengetahuan baru, variable penelitian lengkap, kecanggihan analisis
disesuaikan untuk kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian harus dilakukan
dengan cara yang betul.

3) Penelitian Institusional
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapat informasi yang dapat
digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat
berguna bagi pimpinan, manager, direktur untuk pengambilan keputusan.
Hasil penelitian lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan),
variable lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan
keputusan.

Penelitian juga dapat dibedakan menurut tujuan, menurut metode, menurut tingkat
eksplanasi, dan menurut jenis data dan analisis.

2.1. Penelitian Menurut Tujuan


Menurut tujuannya, seperti telah dijelaskan sebelumnya, bisa dibagi dua yaitu
penelitian murni dan penelitian terapan. Penelitian murni/dasar bertujuan untu
mengembangkan teori. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkann,
menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis.

2.2. Penelitian Menurut Metode


Menurut metode, penelitian dapat dibagi menjadi :

1) Penelitian Survey
Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk pengambilan suatu
generalisasi dan pengamatan yang tidak mendalam walaupun tidak memerlukan
kelompok control seperti metode eksperimen namun generalisasi yang dilakukan
bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

2) Penelitian Ex Post Facto


Penelitian Ex post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui
factor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

3) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam suatu kondisi yang
terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan
kelompok pembanding.

4) Penelitian Naturalistik

Penelitian Naturalistik adalah penelitian yang digunakan untuk kondisi obyektif


alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secar.-a triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna, bukan generalisasi.
Contoh :
penelitian tentang makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu,
penelitian untuk menemukan faktorfaktor penyebab terjadinya korupsi, dan lain-
lain.

5) Policy Research (Penelitian Kebijakan)

Penelitian Kebijakan adalah penelitian yang dilakukan untuk kepentingan


pengambilan kebijakan. Penelitian ini dilakukan karena adanya masalah bagi
organisasi atau para pengambil keputusan. Penelitian ini dilakukan terhadap
masalahmasalah sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasi-
kan kepada pengambil keputusan. Contoh penelitian untuk membuat undang-
undang atau peraturan, penelitian untuk mengembangkan struktur organisasi, dan
lain-lain.

6) Action Research (Penelitian Tindakan)

Penelitian Tindakan (action research)  adalah suatu bentuk penelitian refleksi-


diri yang dilakukan oleh para partisipan misalnya guru, siswa atau kepala
sekolah, dalam situasisituasi sosial (termasuk pendidikan). Penelitian tindakan
bertujuan untuk memecahkan masalah melalui aplikasi metode ilmiah, bukan
untuk memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan. Contohpenelitian tentang
mencari mengajar yang paling tepat untuk siswa kelas II SMA, penelitian tentang
prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat.

7) Penelitian Evaluasi

Penelitian Evaluasi (evaluation research)  adalah penelitian yang diharapkan


dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang
nilai relatif dari dua atau Iebih alternatif tindakan. Jadi penelitian evaluasi adalah
penelitian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan. Contoh penelitian
tentang efektivitas pelaksanaan KBK di sekolah X, penelitian tentang kebijakan
link and match, dan lain-lain.

8) Penelitian Sejarah

Penelitian Sejarah adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk


menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan
penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab,
dampak, atau perekmbangan dari kejadian yang telah laiu yang dapat
dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian
yang akan datang. Contohnya penelitian untuk mengetahui bagaimana
perkembangan peradaban masyarakat tertentu, penelitian tentang mengapa suatu
produk dimasa laiu menjadi andalan.

2.3. Penelitian Menurut Tingkat Explanasi/Tingkat Penjelasan


Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1) Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan
(Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini bertujuan menjelaskan
fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan
karakteristik individu atau kelompok. Penelitian deskriptif menilai sifat
dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada
masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta
analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat
komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena
tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan
berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan
model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian
standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.
Dalam penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu
variabel, gejala, atau keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ini
ingin juga membuktikan dugaan tetapi tidak terlalu lazim. Yang umum
adalah bahwa penelitian deskriptf tidak dimaksudkan untuk menguji
hipotesis.
Contoh :
Peneliti mengamati bahwa di kelurahan tempat mereka tinggal
terdapat banayak sekali anak-anak kecil berjualan di terminal bus dan di
stasiun. Peneliti yang kebetulan seorang guru bertanya dalam hati kapan
anak-anak ini sekolah karena menurut perkiraanya mereka masih dalan
usia sekolah dasar. Di dalam benak guru peneliti ini berjejal pertanyaan
mengenai nasib anak-anak kecil yang disangka terpaksa berjualan seperti
itu.
2) Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang
berbeda. Di dalam penelitian komparatif, peneliti melakukan penyelidikan
apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih kelompok terhadap
fenomena yang sedang dipelajai. Seperti dalam penelitian deskriptif, dalam
penelitian ini tidak ada manipulasi atau kontrol langsung terhadap hal yang
diteliti.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan jenis karangan
antara siswa laki-laki dan perempuan; perbandingan tingkat pemahaman
wacana antara anak yang membaca dengan menggunakan musik dan anak
yang membaca tanpa mendengarkan musik.
3) Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini
maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

2.4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis

Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian dibedakan menjadi:


o Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif
sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Data kualitatif adalah
data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif dapat diubah
menjadi data kuantitatif dengan jalan diskoring. Contoh data kualitatif adalah
manis, pahit, rusak, gagal, baik sekali, balk, kurang balk, tidak balk, atau
sangat setuju, setujuh, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu,
sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.
o Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kuantitatif
sehingga analisis datanya menggunakan analisis kuantitatif (inferensi). Data
kuantitatif adalah dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan
seperti 1, 2, 3, 4, … dst, atau skor 5 = selalu, skor 4 = sering, skor 3 = kadang-
kadang, skor 2 = jarang, dan skor 1 = tidak pernah. Data kuantitatif dibedakan
menjadi data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah
data dalam bentuk kategori atau diskrit.

2.5. Macam-Macam Data Penelitian

macam macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Pengertian Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat
dan gambar.
Pengertian Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3, kurang = 2 dan tidak baik = 1).
Pengertian Data Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Contohnya juara 1, 2, 3 dan seterusnya. Data ini dinyatakan dalam skala, maka jarak
satu data dengan data yang lain tidak sama.
Pengertian Data Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai
nilai nol absolut atau mutlak. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai 0 derajat
celcius, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukutan dengan
instrumen sikap dengan skala Linkert misalnya adalah berbentuk data interval. Data
interval dapat dibuat menjadi data ordinal atau peringkat.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, SE,MSi , Dr. I Gst. Wayan Murjana Yasa, SE,MSi. Dan Ni
Nyoman Yuliarni, SE,MP . Buku Ajar, Metodologi Penelitian

https://amierkamboja88.wordpress.com/2010/04/27/jenis-penelitian-menurut-metodenya/
http://marsability.blogspot.co.id/2012/07/jenis-jenis-penelitian_04.html
https://amierkamboja88.wordpress.com/2010/04/27/jenis-penelitian-menurut-jenis-data-dan-
analisisnya/
http://www.pengertianpakar.com/2015/05/macam-macam-data-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai