Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2018), metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berguna

untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, cara pengumpulan data dengan menggunakan

instrumen penelitian dan analisis data kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis ingin

mengetahui atau mengukur Customer Engangement dengan keputusan pembelian Triangle

Leatherworks. Variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi

dua variabel utama, yaitu variabel bebas (x) yang terdiri dari satu variabel yaitu Customer

Engangement sedangkan variable terikat (y) terdiri dari satu variabel yaitu keputusan

pembelian.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2018:117) Populasi adalah objek atau wilayah generalisasi yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian dapat menarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

101 pengikut akun Shopee Triangle Leatherworks. Penentuan populasi berdasarkan konsumen

Triangle Leatherworks yang melakukan pembelian pada Shopee periode Agustus 2019

Sampel adalah adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut ( Sugiyono 2017 ). Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini penulis

menggunakan sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel dimana semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka dapat disimpulkan jumlah sampel pada

penelitian ini adalah 101 responden konsumen Triangle Leatherworks yang telah mengikuti

akun Shopee Triangle Leatherworks periode Januari - November 2019


3.3 Sumber data dan Skala Pengukuran

Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang didapat dengan cara menggali secara langsung dari sumber

pertama atau responden (Sugiyono, 2015). Data primer dalam penelitian ini adalah data

pembeli akun Shopee, data penjualan, omzet dan foto produk Triangle Leatherwork. Data

sekunder dalam penelitian ini adalah grafik pengguna internet di Indonesia dan e-commerce

dengan pengguna terbanyak 2019. Selain itu data primer diperoleh dengan cara menyebar

kuesioner kepada konsumen Shopee Triangle Leatherworks

Tabel 3.1 Skala Likert

Pernyataan Bobot
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Cukup Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Sumber: data diolah (2020)

3.4 Definisi Tiap Variabel

Menurut Sugiyono (2018), variabel adalah atribut atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang bervariasi, yang kemudian diteliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Menurut (Sugiyono 2018), variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Penelitian ini menggunakan :

Customer Engangement = Variabel Bebas (X)

Keputusan Pembelian = Variabel Terikat (Y)

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Konseptual Indikator Definisi Operasional Sumber


Customer Customer 1. Kognisi Kognitif dideskripsikan sebagai Hollebeek
Engangement Engangement adalah 2. Emosi keikutsertaan customer (2011)
(X) pembentukan value 3. perilaku memusatkan perhatiannya pada
alden relationship pada suatu brand tertentu, merasa
konsumen yang senang, dan terpikat ketika
dilakukan dengan cara memainkan perannya.
membagi informasi dan
pengalaman pada Emosi mengarah pada rasa sense
pelanggan lainnya of belonging yang dimiliki
(Patterson,2012) customer, rasa bangga, customer
sering terinspirasi dengan
pelayanan, perusahaan, merk, atau
customer lain.

Perilaku adalah level energi dan


kegembiraan customer, keinginan
customer untuk memberikan
waktu dan usaha lebih banyak,
serta konsisten untuk setia sebagai
customer.
Keputusan Keputusan Pembelian 1. Pilihan Pilihan Produk Kotler dan
Pembelian adalah sebuah proses Produk Konsumen dapat mengambil Amstrong,
(Y) evaluasi dimana 2. Pilihan keputusan untuk membeli sebuah (2018)
konsumen memilih Merek produk atau menggunakan
diantara merek yang 3. Pilihan uangnya untuk tujuan lain
ada dan juga melakukan Penyalur
pembelian pada merek 4. Waktu Pilihan Merek
yang lebih disukai Pembelian Konsumen harus mengambil
(Kotler dan Amstrong, 5. Jumlah keputusan terhadap merek yang
2018) Pembelian akan dibeli.
Pilihan Penyalur

Konsumen harus mengambil


keputusan penyalur atau
distributor mana yang akan
dikunjungi. Setiap konsumen
mempunyai pertimbangan dalam
hal menentukan distributor,
contohnya adalah lokasi yang
dekat, harga yang murah,
persediaan barang yang lengkap
dan lain-lain

Waktu Pembelian
Keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian bisa
berbeda-beda, misalnya : ada yang
membeli sebulan sekali, tiga bulan
sekali, enam bulan sekali atau satu
tahun sekali.

Jumlah Pembelian
Konsumen mengambil keputusan
tentang jumlah produk yang akan
dibelinya. Dalam hal ini
perusahaan harus mempersiapkan
banyaknya produk sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan para
konsumen.
Sumber : Data diolah, 2020

3.5 Prosedur dan Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner pada

pelanggan Triangle Leatherworks, yang berisi serangkaian variabel yang ingin diteliti. Bentuk

kuesioner adalah angket tertutup dimana responden menjawab pertanyaan berdasarkan

jawaban yang telah disediakan peneliti dengan menggunakan pengukuran skala Likert.
3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik Regresi linear

Sederhana dan menggunakan software SPSS.

3.6.1 Regresi Linear Sederhana

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik yaitu

analisis regresi linear sederhana yang dibantu dengan perangkat lunak SPSS. Menurut

Sugiyono (2018), analisis regresi linear sederhana merupakan hubungan linear antara satu

variabel independen (x) dengan satu variabel dependen (y). Tujuan utama dari regresi adalah

mengestimasi fungsi regresi populasi berdasarkan fungsi regresi sampel. Persamaan regresi

sebagai berikut :

Y =  + X + e =++

Keterangan :

Y : Variabel terikat (Keputusan Pembelian)

α : Konstanta

 : Koefisien regresi Customer Engangement

X : Customer Engangement

e = Residual

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Mengingat data penelitian yang digunakan adalah primer, maka untuk memenuhi syarat

yang ditentukan sebelum uji hipotesis melalui uji T dan uji F maka perlu dilakukan pengujian

atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu normalitas dan heteroskedastisitas sebagai

berikut :

a.Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan mempunyai

distribusi normal atau tidak (Sugiyono,2015). Menurut Sugiyono (2015) dalam model regresi

linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang

baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga

layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of

Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS. Menurut Santoso (2012:293) berikut

adalah syarat uji normalitas :

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak normal.

b. Uji Heterokedasitas

Menurut Ghozali (2013:105) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka

disebut heteroskedastisitas.

c. Uji Linearitas

Menurut Ghozali (2013) uji linieritas bertujuan untuk melihat model regresi yang

digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam penelitian berbentuk

linear. Data yang baik seharusnya memiliki hubungan linier antara variabel dependen dan

variabel independen.

3.6.3 Uji Korelasi Berganda (Uji R) dan Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Korelasi berganda diartikan sebagai hubungan antara dua atau lebih dari variabel bebas

terhadap variabel terikat. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Jika mendekati 1 maka hubungan
antar variabel semakin erat, apabila mendekati 0 maka hubungan antar variabel semakin lemah

(Priyatno, 2014)

Menurut Ghozali (2016), uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati

satu menandakan bahwa variabel- independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara sederhana, koefisien

determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (Gozali, 2016)

Anda mungkin juga menyukai