PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian Prinsip
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , Prinsip mempunyai arti kebenaran
yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, Asas. Prinsip adalah suatu pernyataan
fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang
atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan
merupakan akulasi dari pengalaman atau pemaknaan oleh sebuah objek atau subyek
tertentu.(id.m.wikepidia.org.09.45)
2. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar .
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Prinsip Kewirausahaan adalah pokok
dasar berpikir yang mendorong semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam memulai usaha yang mengarah pada upaya menciptakan sesuatu yang baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
keuntungan yang lebih besar.
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
2
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda.
1. Passion (semangat)
2. Independan (mandiri)
3. Marketing sensitivity (kreatif dan inovatif)
4. Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan )
5. Persisten (pantang menyerah)
6. High ethical standart (berdasarkan standar etika)
Apabila pendapat dhidiek D. Machayudin dan kafidhul ulum tersebut digabungkan, maka
paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
3
Kreativitas dan inovasi adalah model utama bagi seorang wirausaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala hal .
Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan.
Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda. Selama ini ada anggapan yang
salah mengenai orang yang kreatif. ada yang mengatakan hanya orang kjenius atau orang
pintar saja yang memiliki kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang
diperuntukakkan bago sekelompok orang tertentu.
Menurut Munandar, bahwa kratifitas dapat terwujud dimana saja dan oleh siapa
saja tidak tergantung usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, atau tingkat pendidikan
tertentu. Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat ditingkatkan, oleh sebab itu
harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak terpendam dan tidak dapat diwujudkan.
Proses berfikir kreatif dilakukan secara sistematis dan memaluli tahap-tahapan berikut :
1. pengumpulan informasi
2. proses inkubasi
3. melahirkan ide
4. evaluasi dan tindak lanjut (menjadi wurausaha sukses)
1. Imajinatif
2. Spekulatif
3. Konseptual
4. Interpersonal
5. Impulsif
6. Belajar, mau bertanya
7. Mencari
8. Reseptif
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko
Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar dari resiko dari
yang satu, tetapi memenuhi resiko yang lainnya. Namun yang harus dipertimbangkan
4
adalah perhitungan dengan sebaik-baiknya sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam
bisnis yang tingkat resikonya tinggal.
Sering kali menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam
pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar manfaat atau keuntungan yang
akan di peroleh, tetapi pada seberapa besar kemungkinan kita mampu menanggung resiko
dan seberapa kita mampu menanggung kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan.
5. Sabar, ulet dan tekun
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha dalah kesabaran dan ketekunan
meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan dan kendala,
bahkan diremekan oleh orang lain. Dengan kesabaran biasanya akan memahami dengan
baik bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga mampu memecahkan dan
menghadpinya dengan baik dan optimal.
6. Harus optimis
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis
merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun usaha
yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses.
Dengan optimis, kita akan semangkin yakin bahwa yang kita kerjakan akan berhasil
dengan baik.
7. Ambisius.
Demikian juga prinsip ambisius, seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis
usaha yang akan dikelola.
8. Pantang menyerah / jangan putus asa
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya.
Entah dalam kondisi mendukung maupun kurang mendukung atau bahkan usaha kita
mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus asa. Orang yang tidak mudah putus asa
akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-orang sekitarnya.
9. Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah prinsip mutlak
yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat local, regional, maupun
internasional.
5
Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik sehingga dapat
mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang standar etika yang berlaku
secara universal. Yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika yang berlaku
disetiap Negara dikenali dengan baik dan disesuaikan dengan budaya bangsa yang
besangkutan. Indonesia memiliki undang-undang perlindungan konsumen yang dapat
dipakai sebagai salah satu pegangan dalam etika berbisnis.
11. Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam banyak
hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan dari pihak-pihak
atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur
Menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-mana. Jadi, jujur
kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan
adalah prinsip dasar yang harus di nomor satukan dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan
Pengusaha harus peduli juga terhadap lingkungan sekitarnya, turut menjaga kelastarian
lingkungan dimana tempat usahanya berada.
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:6) berdasarkan teori motivasi memberikan
tujuh motif alasan orang berhasrat menjadi wirausaha :
6
Dalam “Enterpreneurs Handbook”, yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita (1994:8),
dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang berwirausaha, yakni :
Alasan keuangan.
Alasan sosial.
Alasan pelayanan.
Alasan memenuhi diri.
Menurut Zimmerer (Zimmerer, 1996:3) ada beberapa peluang yang dijadikan
motivasi yang dapat diambil dari kewirausahaan, yaitu :
Peluang untuk memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
Peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.
Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial.
Peluang untuk berkontribusi kepada masyarakat dan utnuk menghargai usaha-usaha
seseorang.
Sujuti Jahja (1977) menambahkan ada empat nilai motivasi kewirausahaan dengan
ciri masing-masing, sebagai berikut :
Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil
risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi.
Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif,
dan kreativitas.
Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah
ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah
tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
Wirausaha berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan,
wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan
menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.
Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu atau masyarakat.
Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha, hendaknya terlebih dahulu
7
menjawab pertanyaan “Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat atau kebanyakan
anggota masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang?”. Untuk memahami
kebutuhan masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap lingkungan usaha secara
keseluruhan, yang meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok,
teknologi, sosial dan geografi. Lingkungan usaha senantiasa berubah setiap saat, bahkan
perubahan-nya cukup pesat dan seiring dengan itu terjadi pula perubahan kebutuhan
masyarakat. Untuk menemukan peluang usaha yang prospektif seharusnya kita sebagai
wirausahawan senantiasa mencari informasi yang terkait dengan perubahan lingkungan
dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari instansi/lembaga
pemerintah, media massa, pasar atau mungkin melalui wawancara dengan konsumen.
Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan-perubahan terus berlangsung baik di
tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat
tergantung dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.
Berangkat dari pertanyaan di atas dengan memanfaatkan potensi diri kita, maka
dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapat menggunakan dua pendekatan,
yaitu:
a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih
dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih
dengan menciptakan kebutuhan
Ada banyak peluang usaha di sekitar kita dan banyak juga dari peluang itu adalah
penipuan. Berikut adalah beberapa saran tentang bagaimana untuk memilih atau
menemukan peluang yang baik.
1. Lupakan apa pun yang menjanjikan uang besar dengan sedikit atau tidak bekerja sama
sekali. Sebuah peluang usaha yang dapat diandalkan akan menunjukkan bagaimana
Anda bisa bekerja keras untuk membangun penghasilan tetap. Mengharapkan untuk
8
memperoleh beberapa ratus sebulan untuk kerja paruh waktu. Jika Anda bersedia untuk
menempatkan diri Anda ke kesempatan penuh waktu, Anda dapat berharap untuk
akhirnya mendapatkan pendapatan yang cukup besar dengan mudah dapat melebihi apa
yang dapat Anda peroleh dengan pekerjaan tetap.
2. Kesempatan datang dan pergi. Sebagian besar program-program baru hilang dalam waktu
tiga tahun. Sejumlah orang telah bekerja selama berbulan-bulan untuk mendapatkan
bersenandung organisasi mereka hanya untuk melihat perusahaan keluar dari bisnis.
Mencari perusahaan yang masih baik setelah setidaknya lima tahun.
3. Pastikan Anda memiliki produk atau layanan yang kompetitif di pasar. Tidak peduli
berapa banyak hype emas menyertai sebuah produk, Anda tidak bisa menjual jika
lingkungan pelanggan Anda menawarkan sesuatu yang lebih baik pada harga yang lebih
rendah.
4. Waspadalah terhadap kesempatan yang menjanjikan kekayaan kepada Anda.
5. Cari kesempatan yang akan membiarkan Anda menggabungkan cara pintar berpromosi di
internet dengan kesempatan untuk menjual ke teman-teman dan tetangga, Anda akan
tetap membuat sebagian besar penjualan Anda kepada orang-orang di komunitas Anda.
6. Akhirnya, ini adalah yang paling penting, pilihlah peluang bisnis yang Anda benar-benar
percaya. Anda dapat dengan mudah menjual kepada siapa pun selama Anda benar-benar
yakin bahwa produk atau jasa adalah memiliki nilai yang sangat baik. Bergabunglah
dengan sebuah perusahaan besar dan nyata yang akan membuat Anda bangga untuk
menunjukkan produk mereka ke teman-teman terbaik Anda.
2.5 Pengertian Komunikasi Bisnis
9
1. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi,
rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di
perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan dan lain-lain.
2. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas,
hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dan lain-lain. Semua hal tersebut
memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).
Komunikasi bisnis juga merupakan proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi
juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas
budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk
komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural /
communication ) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih
yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=234:motivasi-kewirausahaan&catid=86:proses-
kewirausahaan&Itemid=70
12