Anda di halaman 1dari 16

Konsep Dan Macam-Macam Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan


penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian
mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini
menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara
bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian
adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan
yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian.

1. Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan


fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi
objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode
penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat
noneksperimental, yaitu metode : deskriptif, survai, ekspos facto, komparatif,
korelasional dan penelitian tindakan.

a. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang


ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung saat ini atau saat yang lampau, misalnya : berapa lama anak-anak
usia pra sekolah menghabiskan waktunya untuk nonton TV

Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian
demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam
penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu,
dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.

b. Penelitian survai

Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah


besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama dari
survai : 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk
mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti :
kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 2) informasi
dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa
juga lisan) dari suatu populasi; 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari
populasi. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum
karakteristik dari populasi.

c. Penelitian Ekspos Facto

Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat


yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh
peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan
atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi, misalnya penelitian
tentang pemberian gizi yang cukup pada waktu hamil menyebabkan bayi sehat.

d. Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua
kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam
Penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan
dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data
dengan menggunakan instrumen yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis
secara statistik untuk mencari perbedaan diantara variabel-variabel yang diteliti.

e. Penelitian korelasional

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabelvariabel lain. Misalnya : Penelitian tentang korelasi yang tinggi antara tinggi
badan dan berat badan, tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan atau
mengakibatkan badan yang berat, tetapi antara keduanya ada hubungan
kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu ketidaksejajaran (korelasi
negatiif), badanya tinggi tapi timbangannya rendah (ringan).

f. Penelitian tindakan

Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada


mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan
kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Misalnya : Guru-guru
mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas,
kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.

g. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode


untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg,W.R & Gall,M.D.2001).
Metode ini banyak digunakan di dunia industri. Industri banyak menyediakan
dana untuk penelitian mengevaluasi dan menyempurnakan produk-produk lama,
dan atau mengembangkan produk baru. Dalam bidang pendidikan, penelitian
dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul,
media pembelajaran, insttrumen evaluasi, model-model kurikulum,
pembelajaran, evaluasi, bimbingan, managgemen, pengawasan, pembinaan
staff, dll.

2. Penelitian kuantitatif Eksperimental

Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif,


karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan
pada metode ini. Penelitian Eksperimental merupakan penelitian labolatorium,
walaupun bisa juga dilakukan diluar labolatorium, tetapi pelaksanaannya
menerapkan prinsip-prinsip penelitian labolatorium, terutama dalam
pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalanya eksperimen. Metode
ini bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih
variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan
sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi
dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada beberapa
variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : eksperimen murni, eksperimen
kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.

a. Eksperimen murni

Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan


metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syaratsyarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan
dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau
manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. Dalam eksperimen murni, kecuali
variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen,
semua variabel dikontrol atau disamakan arakteristiknya.

b. Eksperimen semu

Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan


eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel
yang dipandang paling dominan.

c. Eksperimen Lemah

Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian


eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada
pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini
sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk
penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya.

d. Eksperimen subjek Tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan


eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan
eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah
berlaku.

3. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan


untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok.

Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,


menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori.

Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif
interaktif dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang
mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam
lingkungan alamiahnya.

a. Studi Etnografik

Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan


menginterpretasikan budaya, kelompok social atau sistem. Proses penelitian
etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk
observasi dan wawancara secara alamiah dengan para partisipan, dalam
berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen
dan benda-benda (artifak).

b. Studi Historis

Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.


Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan sumber data
primer berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak
sengaja yang tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau rekaman,
seperti peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupacatatan
dan dokumen-dokumen.

c. Studi Fenomenologis

Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode
pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies)
mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti menghimpun
data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan
pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam
kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau

menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman
hidup tersebut.

d. Studi Kasus

Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap
suatu kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan
tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun
data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

e. Teori Dasar

Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau teori dasar
(grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau
minimal menguatan terhadap suatu teori.

f. Studi Kritis

Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan,


etnografi kritis, dan penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan
mengekspos masalah masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.

g. Penelitian noninteraktif

Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis,


mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun,
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian
memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.

Minimal ada 3 macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu analisis :
konsep, historis, dan kebijakan. Analisis konsep, merupakan kajian atau analisis
terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau

pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan,


umpamanya : cara belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi dll.

Metode Penelitian, jenis dan contohnya

Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan
dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur
penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut
saling berhubungan dan sulit dibedakan.

Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian,


sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam
mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode
penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

Menurut Nazir, seorang peneliti sebelum melaksanakan penelitian, sebaiknya


menjawab terlebih dahulu tiga buah pertanyaan, yaitu :
1. Urutan kerja apakan yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian ?
2. Alat-alat apakah yang akan digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan
data ?
3. Bagaimana melakukan penelitian tersebut ?

Contoh metode penelitian :


Apabila dalam sebuah penelitian, yang dibicarakan adalah pelaksanaan
percobaan di lapangan, di mana dalam penentuan plot, pertama-tama dilakukan
pembagian daerah menjadi beberapa blok, kemudian setiap blok dibagi lagi dan
seterusnya, maka yang dibicarakan adalah prosedur penelitian. Jika, yang
dibicarakan adalah penggunaan interview atau wawancara sebagai alat
pengumpulan data, maka yang dibicarakan adalah teknik penelitian. Jika yang
dibicarakan adalah bagaimana penelitian dilakukan, yaitu dengan prosedur dan
alat bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah
metode penelitian.
Jadi, dalam metode penelitian ini tercakup prosedur penelitian dan teknik
penelitian.

Jenis Jenis Metode Penelitian |

Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai
berikut.
1. Metode Historis
Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode
historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif
dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk
menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali
dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan
sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka
mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang
disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.
Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang
kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa
lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari
sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan
tersebut.

2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian.
Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual
secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau
memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan
atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan
secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu,
dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja
menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan
klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya
adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada
observasi dan suasana alamiah.

3. Metode Korelasional

Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian.
Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode
deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun
tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau
prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan
dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode
korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu
vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini,
hanya dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika
lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini,
pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn
korelasi atau koefisien determinasi.

4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian.
Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan
peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini
variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang
mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan
memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok
eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang
tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis
sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode
eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan
data yang meragukan.

5. Metode Kuasi Eksperimental


Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode
penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode
ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak
hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1)
peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok
eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah
mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang
tidak mengalami variabel bebas.
(2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja
yang dikendakinya.

Sekian pembahasan mengenai pengertian metode penelitian dan jenis jenis


metode penelitian, semoga tulisan saya mengenai pengertian metode penelitan
dan jenis jenis metode penelitian dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Metode Penelitian dan Jenis Jenis
Metode Penelitian :

- M. Iqbal Hasan, 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan


Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.

METODELOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur


yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis
teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami
dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk
melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di
antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan
tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa
penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha
untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi
motivasi untuk melakukan penelitian.

A.

Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya


(tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:

1.

Penelitian diskriptif

Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai


variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

2.

Penelitian komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.


Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3.

Penelitian asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui


pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif
karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Menurut Sugiyono, (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain:

1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang


berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar.

Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan penelitian


deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian
dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian
diinterprestasikan.

B.

Subyek Penelitian (populasi, sampel, dan sampling)

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas


obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian
ini populasinya adalah semua Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta
angkatan 2008 hingga angkatan 2010 yang perkirakan mencapai 200
mahasiswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto
(2008:116) Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara
10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:

1).

Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2). Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya dana.

3). Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang
resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik

Penelitian ini menggunakan 50% sampel dari jumlah populasi yaitu, 100
mahasiswa dari anggota populasi.

3. Sampling

Menurut Sugiyono (2003:74-78). Sampling adalah teknik pengambilan sample.


Ada dua macam teknik pengambilan sampel menurut Sugiyono yaitu:

a). Random Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai anggota sampel.

Cara pengambilan sampel dengan random ada tiga cara:

1). Cara undian adalah pengambilan sampel dengan cara memberikan


kesempatan kepada setiap individu untuk menjadi anggota sampel.

2). Cara ordinal adalah cara pengambilan sampel dengan cara kelipatan dari
sampel sebelumnya, misalkan kelipatan dua, kelipatan tiga, dan seterusnya.

3). Cara randomisasi adalah pengambilan sampling melalui tabel bilangan


random.

b). Non Random Sampel

Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota sampel diberi
kesempatan untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel
dengan non random sanpel ada tujuh cara yaitu:

1)
Proportional sampling adalah pengambilan sampel yang memperhatikan
pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi penelitian.

2)
Stratified sampling adalah cara pengambilan sampel dari populasi yang
terdiri dari strata yang mempunyai susunan bertingkat.

3)
Proporsive sampling adalah cara pengambilan sampel dengan
menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.

4)
Quota sampling adalah ruang dan tempat belajar baik yang tersedia
dirumah maupun dikampus.

5)
Double sampling atau sampling kembar sering digunakan dalam research
dan penelitian yang menggunakan angket lewat usaha menampung mereka dan
mengembalikan dalam angket.

6)
Area probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang
menunjukkan cara tertentu atau bagian sampel yang memiliki ciri-ciri populasi.

7)
Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel yang berdasarkan
pada cluster-cluster tertentu.

8)
Combinet adalah gabungan antara beberapa sampling dalam teknik
random sampling dan teknik non random sampling di atas sehingga menyiapkan
tampilan komunikasi.

c.

Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2002:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh


peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya . Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu

1.

Kuesioner atau angket

Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) Angket adalah


pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan
menurut Sugiyono (2008:199) Angket atau kuesioner merupakan tehnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.

Kebaikan metode angket :

a. Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat dapat


memperoleh data

b.

Menghemat biaya , karena tidak memerlukan banyak peralatan

c.

Menghemat tenaga

Kelemahan metode angket :

a. Ada kemungkinan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang


diampaikan adalah tidak jujur

b. Apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan jawaban bermacammacam

Langkah-langkah pelaksanaan angket adalah sebagai berikut :

a.

Penulis membuat daftar pertanyaan

b.

Setelah itu diberikan kepada reponden

c. Setelah selesai dijawab segera disusun untuk diolah sesuai dengan standar
yang ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

2.

Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan


data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.

Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan


sumber data yang ada di sekolah, yaitu berupa :

a.

Profil sekolah

b.

Struktur organisasi

c.

Hasil penilaian prestasi belajar

Menurut Ritonga (1997:15) Skala ordinal menggunakan logika untuk membuat


kategori-kategori. Variable yang diukur dikategorikan menurut jalan pikiran
lurus atau sesuai dengan logika. Kategori yang satu dibedakan dengan kategori
lainnya berdasarkan aturan tertentu. Skala ordinal adalah skala yang
menunjukkan tingkatan-tingkatan atau didasarkan pada tingkat teratas sampai
terbawah. Meskipun demikian, jarak antara A dengan B tidak atau belum tentu
sama dengan jarak B dengan C atau seterusnya.

DAFTAR PUSTAKA:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Ritonga, Rahman. 1997. Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai