Metode Penelitian : merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-
asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
Rancangan penelitian menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian,
sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan
diolah. Tujuannya adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat
memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
1. Kuantitatif
didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-
angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Metode Penelitian
a. Deskriptif : suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau
b. Survai : digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang
terhadap topik atau isu-isu tertentu. Tujuannya adalah mengetahui gambaran umum
karakteristik dari populasi.
informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan
beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan,
pengetahuan dari populasi;
informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun
bisa juga lisan) dari suatu populasi;
informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
c. Ekspos Facto : meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan
(dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan
terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi
d. Komparatif : Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua
kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam Penelitian ini pun
tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian
dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang
bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan diantara
variabel-variabel yang diteliti.
e. Korelasional : ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel
lain. Contoh : Penelitian tentang korelasi yang tinggi antara tinggi badan dan berat badan,
tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan atau mengakibatkan badan yang berat, tetapi
antara keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu
ketidaksejajaran (korelasi negatiif), badanya tinggi tapi timbangannya rendah (ringan).
f. Tindakan : penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.
Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan.
g. Penelitian dan Pengembangan : merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu
produk (Borg,W.R & Gall,M.D.2001). Metode ini banyak digunakan di dunia industri.
Industri banyak menyediakan dana untuk penelitian mengevaluasi dan menyempurnakan
produk-produk lama, dan atau mengembangkan produk baru.
2. Kuantitatif Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua prinsip dan
kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Penelitian Eksperimental
merupakan penelitian labolatorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar labolatorium, tetapi
pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian labolatorium, terutama dalam pengontrolan
terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalanya eksperimen.
Metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap
variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent
variables) dan variabel yang dipengaruhi
dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada beberapa variasi dari penelitian
eksperimental, yaitu : eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.
a. Eksperimen murni : metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi
syarat-syarat eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan
diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan
arakteristiknya.
b. Eksperimen semu : pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam
pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu
variabel yang dipandang paling dominan.
c. Eksperimen Lemah : metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti
eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya,
eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk
penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya.
d. Eksperimen Subjek Tunggal : dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan
eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.
3. Kualitatif
Penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. tujuan
utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan eksplanatori.
Metode Kualitatif Interaktif : Teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan
alamiahnya.
a. Studi Etnografik : mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok social atau
sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama,
berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai
bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen- dokumen dan benda-benda
(artifak).
b. Historis : meneliti peristiwa- peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-
ulang dengan menggunakan sumber data primer berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang
masih ada, kesaksian tak sengaja yang tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan
atau rekaman, seperti peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupa catatan
dan dokumen-dokumen.
c. Fenomenologis : Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian,
sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam
kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari
hal-hal yang esensial atau mendasar dari
pengalaman hidup tersebut.
d. Studi Kasus : suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini
dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat,
waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk
menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.
e. Teori Dasar : penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatkan terhadap
suatu teori.
f. Studi Kritis : peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan, etnografi kritis, dan
penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan mengekspos masalah masalah
manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.
Analisis Konsep : kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna
atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya : cara belajar
aktif, kurikulum berbasis kompetensi dll.
Bab 2
Variabel : segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Costruct : abstraksi dari fenomena- fenomena
nyata yang diamati
Variabel merupakan proxi construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variabel memberikan
gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam construct. Definisi operasional adalah
penentuan contruct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
1. Variabel Independen dan Dependen
Variabel independen: tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain.
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen
Sesuai dengan fenomena sosial yang dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel
independen dengan dependen dapat bersifat negatif atau positif. Variabel independen disebut juga
‘variabel yang diduga sebagai sebab’ (presumed cause variabel) dari variabel dependen yaitu’variabel
yang diduga sebagai akibat (presummed effect variable).
Variabel independent disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable) dan variabel
dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable)
2. Variabel Moderating: variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara
variabel independen dan dependen. Merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat
atau arah hubungan
antar variabel
3. Variabel Intervening : tipe variabel- variabel yang mempengaruhi hubungan antara iv dan dv menjadi
hubungan tidak langsung. Terletak diantara iv dan dv sehingga iv tidak langsung menjelaskan atau
mempengaruhi dv.
Skala nilai variabel
1. Kontinyu adl tipe variabel penelitian yang teratur dalam kisaran tertentu. Nilai dalam variabel kontinyu
setidaknya menggambarkan peringkat atau jarak berdasarkan skala pengukuran tertentu.
2. Kategrois adl tipe variabel penelitian yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu atau lebih
dikenal dengan sebutan skala nominal Skala nilai pada variabel ini hanya merupakan label untuk
mengidentifikasi kateori atau kelompok variabel yang bersangkutan.contoh : jenis kelamin, perilaku
buruk/baik, sikap +/-
Hipotesis : menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan
proposisi yang dapat diuji secara empiris
Fungsi hipotesis pada penelitian kuantitatif :
1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional
2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris.
3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman utk memilih metode-metode pengujian data
4. Hipotesis menjadi dasar utk membuat kesimpulan penelitian.
Merumuskan kerangka teoritis :
Membahas identifikasi variabel yang relevan dengan masalah penelitian dan diberi nama yang jelas
dalam membahas kerangka teoritis.
Kerangka teoritis menyatakan sifat arah hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel yang
diteliti.
Kerangka teoritis menjeleskan hubungan atau perbedaan antar variabel penelitian yang divisualisasikan
dalam bentuk diagram.
Kerangka teoritis menjelaskan perspektif yang menjadi landasan pengembangan hipotesis berdasar
pada temuan-temuan penelitian sebelumnya.
Bab 3 - Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
A. Teknik pengumpulan baku/standar
Dasar Teknik
1. Kejelasan konsep dan variabel yang akan digunakan
2. Standarisasi semua pertanyaan sama untuk semua responden
3. Obyektivitas (netral)-resp. memiliki penafsiran yang sama
4. Relevansi unit/satuan pengamatan
Jenis Pertanyaan
1. Tentang fakta-usia
2. Opini/pendapat
3. Informasi/pengetahuan
4. Persepsi
Bentuk Pertanyaan
a. Pertanyaan tertutup : dilengkapi sejumlah alternatif/kategori jawaban sehingga responden
tinggal memilih jawaban. Jawaban harus bersifat tuntas (exhaustive) dan tidak saling
tumpang tindih (mutually exclusive)
Kelebihan : dapat dibuat perbandingan antar responden, mudah diolah, responden
mengerti maksud pertanyaan, kemungkinan jawaban tidak relevan sangat kecil
Kelemahan : ada peluang responden memilih jawaban asal, responden kecewa bila
jawaban tidak ada pada alternatif, alternatif jawaban bisa dalam daftar panjang, kesulitan
melacak bila responden salah memilih jawaban, pada jawaban yang interval variasi
jawaban tidak nampak
b. Pertanyaan terbuka: responden bebas mengemukakan jawaban, bentuk pertanyaan yang
tidak disertai alternatif/kategori jawaban
Kelebihan : variasi jawaban, responden menjawab rinci, peneliti memberikan kesempatan
pada responden untuk mengekspresikan jawaban dengan cara masing-masing,
kemungkinan jawaban rumit dapat ditulis secara lengkap, peneliti terhindar dari alternatif
jawaban yg panjang
Kelemahan : jawaban tidak relevan, tidak baki, tidak semua responden dapat
mengemukakan jawaban, jawaban responden bersifat umum
c. Pertanyaan setengah terbuka : bentuk pertanyaan yang disamping tersedia sejumlah
alternatif jawaban, responden juga diberi kesempatan untuk mengemukakan jawabannya
sesuai dengan kehendaknya
Isi Pertanyaan
1. Jelas dan sederhana
2. Hindari kata-kata yang tidak jelas atau kabur dalam membuat pertanyaan
3. Hindari penggunaan kata/Bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan responden
4. Hindari rumusan pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden
Urutan Pertanyaan
1. Pertanyaan yang sensitive/peka sebaiknya diletakkan pada bagian akhir
2. Dahulukan pertanyaan mudah
3. Dahulukan pertanyaan yang berfungsi menghubungkan dengan pertanyaan berikutnya
(pertanyaan filter)
4. Pertanyaan disusun berdasarkan urutan yang logis
5. Pisahkan pertanyaan pokok dari pertanyaan yang berfungsi menguji kebenaran jawaban
pertanyaan pokok
Teknik Kuesioner
1. Teknik koleksi data melalui pertanyaan yang diisi oleh responden sendiri
2. Responden punya peran sangat penting
3. Penyampaian pertanyaan dan pengembalian jawaban dapat dilakukan secara langsung atau
tidak langsung melalui pos (mailed questioner)
4. Banyak sedikitnya pengembalian kuesioner khususnya Mailed Questioner tergantung pada:
sponsor penelitian, panjang pendek kuesioner, dsb.
Kelebihan mailed questioner : Tidak perlu adanya petugas wawancara, hemat waktu,
responden lebih leluasa dalam mengisi kuesioner, kerahasiaan jawaban terjamin, tidak ada
pengaruh dari pewawancara
Kekruangan : kurang luwes karena tidak ada pewawancara, tingkat pengembalian kuesioner
rendah, tidak dapat mengamati reaksi responden ketika menjawab, suasana dan kondisi
lingkungan responden tidak terkontrol, sulit mengontrol responden agar sesuai dengan urutan
pernyataana, tidak dapat menggunakan format kuesioner yang kompleks
Jika kuesioner dilengkapi dengan pertanyaan demografis dari respondennya maka informasi tersebut
dapat digunakan untuk menganalisis data berdasarkan berbagai kelompok. Perlu diperhatikan bahwa
kuesioner harus dipandang sebagai proses bertahap mulai dari mendefinisikan aspek yang diteliti dan
diakhiri dengan interpretasi hasil.
Setelah pertanyaan terbentuk, maka diperlukan definisi yang bersifat operasional. Artinya,
definisi tersebut digunakan untuk membantu menterjemahkan pertanyaan yang digunakan
dalam kuesioner. Definisi operasional setiap pertanyaan akan disusun dalam buku pedoman.
Contoh : Pertanyaan: Apakah anda dapat membaca dan menulis? Definisi operasional: Dapat
membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam
aksara tertentu dan mengerti artinya.
2. Rancangan Kuesioner
- Menentukan pertanyaan yang akan ditanyakan
- Menyeleksi jenis pertanyaan dan menentukan kata-katanya
- Merancang uturan pertanayan dan format kuesioner secara keseluruhan
3. Jenis Pertanyaan
4. Tahapan membentuk pertanyaan
Tujuan Survei -> Indikator -> Dummy Table -> Variabel -> Penurunan Variabel menjadi
Pertanyaan -> Pengelompokkan Pertanyaan
Struktur Kuesioner
1. Dasar Pengelompokkan Pertanyaan (Kesamaan tujuan)
2. Tata Cara Menyusun Pertanyaan
Alur pertanyaan harus jelas, logis, dan konsisten antar pertanyaan
Perlu mencantumkan “rambu-rambu” pada setiap pertanyaan/kelompok ptertanyaan yang
memiliki konsistensi/saringan
Hindari pertanyaan yang menggunakan kalimat negative
Jika menggunakan pertanyaan yang sensitive berikan catatan cara bertanya
3. Struktur Kuesioner
Kuesioner harus mempunyai keterangan tempat atau identitas dari objek penelitian yang bersifat
unik dan diletakkan di bagian awal
Utamakan pertanyaan yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan hal-hal yang khusus
terkait dengan tujuan survey
Tersedia bagian untuk mencatat hal penting yang ditemukan apda saat pengumpulan data
Kelompokkan pertanyaan dibedakan menurut jenis pertanyaan individu atau rumah tangga
Jawaban dinyatakan dalam kode-kode untuk memudahkan pengolahan, dan disediakan kotak
untuk pengisian kode tersebut
Kode jawaban dari pertanyaan yang bersifat multiple responses berbeda
B. Buku Pedoman
Dapat memuat semua hal tentang survei termasuk metodologi, operasional lapangan, dan petunjuk
dalam melakukan pencacahan. Namun bisa juga menyajikan setiap bagian tersebut dalam buku
pedoman yang terpisah. Setiap buku pedoman harus selalu memuat penjelasan tentang survei secara
umum.
B. Reliabilitas
Realibilitas merupakan sejauh mana skor tes konsisten. Sehubungnya dengan satu atau lebih sumber
inkonsitensi, pemilihan pertanyaan spesifik, pemilihan penilai, hai, dan waktu pengujian. Setiap
statistic reliabilitas mengacu pada sumber inkonsistensi tertentu (atau kombinasi sumber tertentu) yang
termasuk sebagai kesalahan pengukuran. Reliabilitas ini menyangku masalah ketepatan pada alat ukur
(daftar pertanyaan, wawancara, atau alat penelitian lainnya). Suatu alat ukur dikatakan cocok apabila
alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama meskipun diukur berulang kali. Pemeriksaaan
reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan dalam sebuah
instrument penelitian. Menggunakan Cronbach’s Alpha dengan rumus
( )
2
b ΣS
α= 1− 2 i
b−1 ST
dengan
' 2
α : koefisien cronbach s alphab :banayknya item( pertanyaan) Si :ragam skor item ke−i
2
ST :ragam skor total
apabila nilai koefisien yang dihasilkan bernilai lebih besar atau sama dengan 0,6 maka suatu item (butir
pertanyaan) dapat dikatakan reliabel. Setelah itu instrument penelitian dapat digunakan.
Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang valid. Item yang tidak
valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas.
Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh lebih dari
0,60 (secara kasar).
Baik buruknya reliabilitas instrumen dapat dibandingkan dengan tabel yang tergantung pada n dan
tingkat signifikansi α (untuk n=10 dan α = 5 % diperoleh batas 0,632).
KUIS
4. Metode Sampling
a. Perbedaan cluster sampling dan stratified sampling berikan contohnya
Kelemahan utama dari convenient sampling adalah kemungkinan bias dalam sampel. Karena
subjek atau unit dipilih tanpa metode acak yang kuat, representasi populasi bisa menjadi masalah,
dan hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasi dengan baik ke populasi lebih luas. Jadi,
metode ini sering digunakan ketika tujuan penelitian adalah eksplorasi awal atau ketika sumber
daya terbatas, bukan untuk menghasilkan hasil yang dapat digeneralisasi.
Contoh :
1. Survei di Kampus: Misalkan seorang peneliti ingin melakukan survei tentang kepuasan
mahasiswa di suatu universitas. Namun, karena keterbatasan waktu dan sumber daya, dia
memilih untuk melakukan survei di halaman kampus dan hanya mewawancarai mahasiswa
yang mudah diakses di sana, seperti mereka yang berada di kantin atau perpustakaan. Hal ini
dapat menghasilkan sampel yang tidak mewakili seluruh populasi mahasiswa universitas
dengan baik.
2. Survei Online: Ketika peneliti ingin mengumpulkan data melalui survei online, mereka sering
menggunakan convenient sampling karena mudahnya mendistribusikan tautan survei melalui
media sosial, email, atau situs web. Orang-orang yang secara sukarela merespons survei
tersebut adalah bagian dari sampel convenient, tetapi ini bisa mengarah pada bias dalam
sampel karena orang-orang yang cenderung merespons survei secara online mungkin memiliki
karakteristik yang berbeda dari populasi secara keseluruhan.
c. Hitunglah besar ukuran sampel dan jelaskan proses detailnya untuk mengukur “Kepuasan civitas
akademika UB terhadap masalah parkir di UB”
- Perkiraan populasi +- 50% dari pengguna kendaraan pribadi di universitas brawijaya
- Tentukan tingkat signifikansi yang digunakan untuk menghitung tingkat kepercayaan
dalam ukuran sampel
- Perbesar ukuran sampel dari sebelumnya
- Pelaksanaan survey dengan instrument penelitian yang tepat
1. Jelaskan perbedaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang anda ketahui
2. Jelaskan yang dimaksud dengan instrument yang:
a. Valid
b. Reliabilitas (ada di materi bab 5)
3. Jelaskan tata cara atau etika atau tugas dan kewajiban bertamu ketika melakukan survey
1) Mengenalkan Diri dan Tujuan: Ketika Anda tiba di lokasi, perkenalkan diri dengan sopan dan jujur.
Jelaskan dengan jelas tujuan kunjungan Anda dan mengapa Anda melakukan survei. Pastikan
responden memahami bahwa partisipasi mereka penting dan aman.
2) Kehormatan Privasi: Hormati privasi dan hak individu atau rumah tangga yang Anda kunjungi.
Jelaskan bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan
penelitian.
3) Izin: Pastikan Anda telah mendapatkan izin atau persetujuan yang diperlukan sebelum melakukan
survei. Ini bisa mencakup izin tertulis atau izin lisan dari responden atau pihak yang berwenang.
4) Kepatuhan Hukum: Pastikan Anda memahami dan mematuhi semua hukum dan peraturan yang
berlaku terkait dengan survei atau penelitian di wilayah tersebut. Ini termasuk hukum privasi, hukum
perlindungan data, dan aturan etika penelitian.
5) Sopan Santun: Berperilaku sopan dan hormat selama kunjungan. Jangan tekan atau paksa responden
untuk berpartisipasi dalam survei jika mereka tidak ingin melakukannya. Hormati keputusan mereka.
6) Transparansi: Berikan informasi yang jelas tentang bagaimana data akan digunakan, apakah survei ini
bersifat sukarela, dan berapa lama survei akan memakan waktu. Jangan menipu atau menyesatkan
responden.
7) Validasi Identitas: Pastikan Anda memverifikasi identitas Anda dan memberikan bukti bahwa Anda
adalah peneliti yang sah. Ini dapat mencakup memberikan kartu identitas peneliti atau surat dari
institusi penelitian.
8) Jawaban yang Jujur: Dalam pengambilan data, jangan memaksakan atau memengaruhi responden
untuk memberikan jawaban tertentu. Biarkan mereka memberikan jawaban sesuai dengan pandangan
atau pengalaman mereka sendiri.
9) Kepatuhan pada Prosedur Survei: Ikuti prosedur survei atau penelitian yang telah ditentukan dengan
teliti. Pastikan Anda menggunakan instrumen survei dengan benar dan mencatat data dengan cermat.
10) Pendataan Akurat: Upayakan untuk mengumpulkan data dengan akurat. Pastikan data yang Anda
catat tidak tercemar oleh bias atau distorsi.
11) Kepatuhan Waktu: Hormati waktu responden. Jika mereka telah menyetujui waktu tertentu untuk
survei, pastikan Anda datang tepat waktu dan selesai sesuai dengan jadwal.
12) Pembebasan dari Penelitian: Jika responden meminta, berikan informasi tentang bagaimana mereka
dapat menghapus data mereka dari penelitian atau tidak lagi berpartisipasi
13) Penghargaan dan Terima Kasih: Ucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasi mereka
dalam survei. Jika ada insentif atau penghargaan yang diberikan, pastikan untuk memberikannya sesuai
dengan janji.
14) Kepatuhan Etika: Patuhi kode etika penelitian yang berlaku, dan jika Anda bekerja untuk institusi
penelitian, pastikan Anda mematuhi pedoman etika yang mereka tetapkan. Pelaporan Hasil: Jika
diminta atau sesuai dengan prosedur, berkomitmen untuk melaporkan hasil survei atau penelitian
kepada responden atau pihak yang berwenang.
4. Jelaskan cara pengawasan lapangan survey serta penjaminan kualitas data survey
1) Pelatihan dan Orientasi: Pastikan bahwa seluruh tim lapangan yang terlibat dalam survei telah
mendapatkan pelatihan yang cukup dan memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan survei,
instrumen survei, dan prosedur pengumpulan data.
2) Pilot Testing: Sebelum survei sebenarnya dimulai, lakukan pilot testing dengan kelompok kecil untuk
mengidentifikasi masalah potensial dalam instrumen survei, prosedur, dan pertanyaan. Perbaiki
masalah yang muncul selama pilot testing.
3) Monitoring Langsung: Anda atau seseorang yang ditunjuk harus mengawasi dan memeriksa pekerjaan
lapangan secara langsung. Ini dapat meliputi pengawasan saat wawancara sedang berlangsung atau
pemeriksaan berkas survei yang dikumpulkan.
4) Kontrol Mutu: Tetapkan prosedur kontrol mutu yang jelas untuk memeriksa integritas data. Hal ini
meliputi verifikasi data, penghindaran duplikasi, dan validasi hasil survei dengan sumber data lain jika
memungkinkan.
5) Randomisasi: Pastikan bahwa pengambilan sampel dan urutan pertanyaan diinstruksikan secara acak
untuk mengurangi bias yang mungkin muncul.
6) Pelaporan Masalah: Jika ada masalah dalam pengumpulan data atau perubahan dalam prosedur
lapangan, pastikan tim lapangan melaporkan hal ini secara tertulis dan segera.
7) Pengkodean Data: Pastikan data yang dikumpulkan dikode dengan benar dan konsisten, terutama jika
survei melibatkan kuesioner tertulis.
8) Verifikasi Data: Verifikasi data adalah proses memeriksa data apakah ada ketidaksesuaian atau
ketidakakuratan. Ini bisa melibatkan perbandingan data dengan sumber referensi atau dengan data yang
sebelumnya telah dikumpulkan.
9) Double-Entry Data: Untuk survei berbasis formulir tertulis, data biasanya di-input dua kali oleh dua
pengentry yang berbeda, dan hasilnya dibandingkan untuk mendeteksi kesalahan penginputan.
10) Pelatihan dan Supervisi Terus-menerus: Lakukan pelatihan dan supervisi secara berkala selama
survei untuk memastikan bahwa standar kualitas dijaga sepanjang waktu.
11) Evaluasi Periodik: Selama survei, lakukan evaluasi periodik untuk memeriksa apakah tujuan survei
tetap tercapai dan apakah ada perubahan yang diperlukan dalam metode atau prosedur.
12) Dokumentasi: Selalu dokumentasikan proses survei, termasuk masalah yang muncul, tindakan
perbaikan yang diambil, dan perubahan yang dibuat selama survei.
13) Analisis dan Validasi: Setelah data dikumpulkan, lakukan analisis statistik dan validasi data untuk
memastikan kualitas data dan melaporkan hasil survei dengan akurat.
Jenis-jenis metode sampling
Non
Probability Definisi Kelebihan Kekurangan Contoh
Sampling
Quota berdasarkan proporsi Efisien, Bias dalam jumlah sampel laki-laki 50
Sampling ciri-ciri tertentu untuk pengumpulan data pemilihan orang maka sampel
menghindari bias. cepat, fleksibel responden, perempuan juga 50 orang.
kurangnya
randomisasi
replikasi dan kontrol
statistic
Sampling Pengambilan sampel Biaya murah, mudah Tidak bisa populasi adalah setiap
Accidental didasarkan pada dikerjakan, waktu digeneralisasi, pegguna jalan tol, maka
kenyataan bahwa relative pendek cenderung memilih peneliti mengambil
mereka kebetulan orang yg mudah sampel dari orang-orang
muncul ditemui, sampel yang kebetulan melintas
tidak representative di jalan tersebut pada
waktu pengamatan.
Purposive Pengambilan sampel Sampel dipilih Tidak bisa anda meneliti kriminalitas
Samplig berdasarkan seleksi sedemikian rupa digeneralisasi, di Kota Semarang, maka
khusus. Peneliti sehingga relevan cenderung memiliki Anda mengambil
membuat kriteria dengan rencana hanya sesuai dengan informan yaitu Kapolresta
tertentu siapa yang penelitian, individu ciri yang dimiliki Semarang, seorang pelaku
dijadikan sebagai yang terpilih kriminal dan seorang
informan. korban kriminal.
Voluntary Pengambilan sampel Biaya murah, Bias seleksi, tidak Seorang organisasi ingin
Sampling berdasarkan kerelaan sederhana, cepat dan representative, mengumpulkan umpan
untuk berpartisipasi mudah, dapat kurangnya kontrol, balik dari pengunjung
dalam penelitian. mencakup kelompok tidak dapat pusat perbelanjaan tentang
Metode ini paling khusus mengukur margin of layanan yang mereka
umum digunakan dalam error terima. Mereka
jajak pendapat. mendirikan stan survei di
pusat perbelanjaan dan
pengunjung yang bersedia
berpartisipasi dapat
mengisi survei tersebut.
Snowball Pengambilan sampel Diperoleh gambaran Penentuan kelompok penelitian tentang korupsi
Sampling berdasarkan kelompok dan yang pertama bahwa sumber informan
penelusuran sampel orang-orang yang terdapat unsur pertama mengarah kepada
sebelumnya berpengaruh subyektif, tidak ada informan kedua lalu
jaminan informan ke tiga dan
representative, seterusnya.
pertimbangan
peneliti belum tentu
benar
Probability
Definisi Kelebihan Kekurangan Contoh
Sampling
Simple Metode paling dekat teknik sampling Dalam populasi ingin melakukan
Random dengan definisi yang paling objektif besar, SRS dapat penelitian terhadap
Sampling probability sampling. dan paling mudah menjadi mahal dan populasi yang berjumlah
Pengambilan sampel dimengerti. Setiap memakan waktu. 15 orang ibu hamil. Maka,
dari populiasi secara elemen dalam Juga, dapat menjadi untuk menentukan
acak berdasarkan populasi memiliki sulit sampelnya hanya perlu
frekuensi probabilitas peluang yang sama mengidentifikasi dan memilihnya secara acak
semua anggota untuk dipilih, mengakses seluruh saja.
populasi. sehingga hasilnya populasi yang besar.
dapat dianggap
representatif.
Systematic Pengambilan sampel Lebih sederhana Jika pola periodik ingin melakukan
Random melibatkan aturan daripada SRS, dalam populasi penelitian terhadap 15
Sampling populasi dalam urutan namun masih ditemukan, dapat orang ibu hamil. pertama-
sistematika tertentu. memungkinkan mengarah pada bias. tama tentukan terlebih
Probabilitas sampel yang cukup Jika elemen pertama dahulu interval yang
pengambilan sampel acak. Ini dapat yang dipilih tidak diinginkan. Katakanlah,
tidak sama terlepas dari menghemat waktu acak, dapat interval yang ditentukan
kesamaan frekuensi dan upaya dalam mempengaruhi hasil. adalah tiga, maka setiap
setiap anggota populasi. pengambilan kelipatan tiga dapat
sampel. dijadikan sebagai sampel.
Stratified Populasi dibagi ke Teknik ini Memerlukan populasi dibagi ke dalam
Sampling dalam kelompok strata memungkinkan informasi anak-anak dan orang tua
dan kemudian untuk memastikan sebelumnya tentang kemudian memilih
mengambil sampel dari bahwa setiap populasi untuk masing-masing wakil dari
tiap kelompok subpopulasi atau membuat strata, keduanya.
tergantung kriteria yang stratum diwakili yang mungkin tidak
ditetapkan. dengan baik dalam selalu tersedia.
sampel. Ini dapat Selain itu, ini bisa
menghasilkan menjadi lebih
estimasi yang lebih kompleks dan
akurat untuk setiap memakan waktu.
stratum.
Cluster Populasi dibagi ke Cocok untuk Hasilnya cenderung populasi adalah Jawa
Sampling dalam kelompok populasi yang kurang tepat Tengah kemudian sampel
kewilayahan kemudian tersebar atau sulit daripada SRS. Jika diambil dari tiap-tiap
memilih wakil tiap-tiap dijangkau. Ini dapat cluster dipilih kabupaten. Bisa juga
kelompok menghemat waktu dengan buruk, ini batas-batas gunung, pulau
dan biaya dalam dapat menyebabkan dan sebagainya.
pengambilan sampel bias yang signifikan.
karena hanya
beberapa cluster
yang dipilih.
Multistage Pengambilan sampel Kombinasi dari Lebih kompleks menggunakan metode
Sampling menggunakan lebih teknik sampling daripada teknik stratified sampling pada
dari satu teknik berbeda sampling tunggal tahap pertama kemudian
probability sampling. memungkinkan dan dapat metode simple random
fleksibilitas dalam membutuhkan sampling di tahap kedua
pengambilan sumber daya yang dan seterusnya sampai
sampel. Ini bisa lebih besar. mencapai sampel yang
digunakan untuk diinginkan
menghemat waktu
dan biaya.
Probabilitas Probabilitas Efisien ketika Memerlukan Jika ada 500 perusahaan
Proporsional pengambilan sampel elemen dalam informasi tentang dalam daftar Anda dan
Ukuran sebanding dengan populasi memiliki ukuran elemen Anda ingin mengambil
Sampling ukuran sampling bahwa ukuran yang sangat dalam populasi, dan sampel sebanyak 100
sampel dipilih secara berbeda. Ini analisis data lebih perusahaan, dan jika
proporsional dengan memungkinkan rumit. perusahaan A memiliki
ukuran total populasi. sampel yang pendapatan tahunan 10
Ini adalah bentuk mewakili dengan kali lebih besar daripada
multistage sampling di baik elemen yang perusahaan B, maka
tahap pertama dan lebih besar. probabilitas perusahaan A
kemudian random untuk dipilih dalam
sampling di tahap sampel akan 10 kali lebih
kedua, tapi jumlah besar daripada perusahaan
sampel sebanding B.
dengan ukuran
populasi.