Anda di halaman 1dari 12

 

Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan data dan analisis data
yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian
merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menuju teori.
McMillan dan Schumache mengutip pendapat Welbereg ( 1986 ) ada lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu : 1) mengidentifikasi masalah 2)
melakukan studi empiris 3) melakukan replikasi atau pengulangan 4) menyatukan (sintesis)
dan mereview, 5) menggunakan mengevaluasi oleh pelaksana.

B.     B. PENGERTIAN METODE PENELITIAN NON EKSPERIMEN

Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap


sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi
(intervensi) peneliti. Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa,
kemunduran rasa tanggung jawab.

Adapun jenis dari penelitian non-eksperimen yaitu :


a.       Penelitian Deskripsi
Penelitian deskripsi merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterprestasi objek dengan sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Penelitian ini
juga disebut sebagai non-eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan
kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskripsi, peneliti
memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal
(West, 1982). Tujuan utama penelitian ini menggamabarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

b.      Penelitian Survey
Penelitian survey sebenarnya merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif
(Cohen dan Nomion, 1982). Penelitian survey merupakan kegiatan penelitian yang
mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu:
1)      Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.
2)      Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.
3)      Menetukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian spesifik.
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
c.    Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat
pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.
Penelitian tindakan merupakan mengembangan penelitian terpakai atau apllied
research,  dalam hal ini peneliti bersifat sebagai :
1)      Pemeran aktif kegiatan pokok.
2)      Agen perubahan atau agent of change,
3)      Subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan
secara terencana oleh peneliti.
d.   Penelitian Ex-postfacto
Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah
terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada
penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas, maupun antar variabel
bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut
ingin melacak kembali jika memungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.
e.    Penelitian korelasional
Penelitian korelasional adalah menelitian yang akan melihat hubungan antara variabel
atau beberapa variabel denga variabel lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi
disebut variabel prediktor atau variabel bebas, sedangkan variabel yang diprediksi disebut
variabel kriteria atau variabel terikat. Penelitian korelasional merupakan salah satu bagian
penelitian expostfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang
ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang
direfleksikan dalam koefisien korelasi.
f.     Penelitian kausal komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab
akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi
penyebab melalui data yang dikumpulkan. Penelitian kausal-komparatif merupakan jenis
penelitian expostfacto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan-
perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami.
Semua kejadian yang dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan
untuk dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen.

1.      Metode Penelitian Deskriptif

a.      Hakikat Metode Penelitian Deskriptif


            Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Pengertian
penelitian deskriptif menurut Sukmadinata, N. S,  (2011), adalah suatu metode penelitian
yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada
saat ini atau saat yang lampau. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif dapat digunakan
pendekatan kuantitatif  berupa pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka.

b.      Karakteristik Metode Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan
(2004) bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya
dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara
cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji
hipotesis.

c.       Jenis-Jenis Metode Penelitian Deskriptif


Menurut Nazir (1988: 64-65) mengemukakan bahwa ditinjau dari jenis masalah yang
diselidiki, teknik dan alat yang digunakan, serta tempat dan waktu, maka penelitian dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
1)      Metode survei
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang
institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. (Nazir,
1988: 65).
Kerlinger mengemukakan bahwa metode survei adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi, dan
hubungan antar variabel. Sosiologi, maupun psikologis.
Survei pada dasarnya tidak berbeda dengan research (penelitian). Pemakaian kedua
istilah ini kerap kali hanya dimaksudkan untuk memberikan penekanan mengenai ruang
lingkup. Research memusatkan diri pada salah satu atau beberapa aspek dari objeknya.
Sedangkan survei bersifat menyeluruh yang kemudian akan dilanjutkan secara khusus pada
aspek tertentu bilamana diperlukan studi yang lebih mendalam (Zulnaidi, 2007: 11)
Lebih lanjut lagi Zulnaidi (2007: 11-12) mengemukakan beberapa studi yang termasuk dalam
metode survei yakni:
 Survei kelembagaan (institutional survei)
 Analisis jabatan/ pekerjaan (job analysis)
 Analisis dokumen (documentary analysis)
 Analisis isi (content analysis)
 Survei pendapat umum (public oppinion survey)
 Survey kemasyarakatan (community survey)
Nazir (1988: 65) dalam bukunya Metode Penelitian, mengemukan terdapat banyak
sekali penelitian yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode survei, diantaranya
adalah survei masalah kemasyarakatan, survei komunikasi dan pendapat umum, survei
masalah politik, survei masalah pendidikan, dan lain sebagainya.
2)      Metode deskriptif kesinambungan
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan secara terus
menerus atau berkesinambungan sehingga diperoleh pengetahuan yang menyeluruh mengenai
masalah, fenomena, dan kekuatan-kekuatan sosial yang diperoleh jika hubungan-hubungan
fenomena dikaji dalam suatu periode yang lama.
Menurut Nazir (1988: 65) mendefinisikan metode deskriptif berkesinambungan atau
continuity descriptive research sebagai kerja meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara
terus menerus atas suatu objek penelitian. Salah satu contoh metode penelitian deskriptif
berkesinambungan ini dilakukan oleh Whitney dan Milholland (1930) yang mempelajari
status akademis dari mahasiswa tingkat persiapan dari Colorado State College of
Education  pada tahun 1930. Penelitian dilakukan dalam waktu empat tahun, dengan
menelusuri status akademis sejak tingkat persiapan sampai dengan lulus sarjana muda.
c.       Penelitian studi kasus
Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek tertentu,
dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti seorang murid
menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah
desa, sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselidiki secara intensive, baik secara
menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian khusus.
(Zulnaidi, 2007: 13)
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) merupakan pengujian secara rinci terhadap satu
latar atau satu orang  subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu.
Menurut Maxfield (1930: 117-122) dalam Nazir (1988: 66) mendefinisikan penelitian
studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu
fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-
karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat-sifat
khas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
Penelitian studi kasus menurut Stake (2005) terdapat 3 jenis penelitian studi kasus yang
dibagi berdasarkan karakteristik dan fungsinya, yakni:
 Penelitian studi kasus mendalam
 Penelitian studi kasus instrumental
 Penelitian studi kasus jamak
Tidak berbeda jauh, Creswell (2007) juga membagi penelitian studi kasus menjadi 3 jenis.
Dalam penelitian studi kasus tentunya terdapat langkah-langkahnya. Menurut Yin (1994),
terdapat langkah-langkah dalam melakukan penelitian studi kasus yakni secara singkat seperti
di bawah ini:
a)      Merancang studi kasus
Dalam merancang studi kasus, terdapat dua langkah yakni melakukan pembekalan
pengetahuan dan keterampilan serta melakukan pengembangan dan pengkajian ulang
penelitian.
b)      Melakukan studi kasus
Dalam langkah kedua ini terdapat tiga langkah yakni 1) penentuan teknik pengumpulan data;
2) penyebaran alat pengumpulan data; dan 3) penganalisisan bukti studi kasus yang
terkumpul.
c)       Melakukan pengembangan, implikasi, dan saran
Tahap ini merupakan tahap akhir dari setiap penelitian sebagai upaya melaporkan hasil
penelitiannya kepada semua orang.
Nazir (1988: 68) mengemukakan bahwa langkah-langkah pokok dalam meneliti kasus
adalah sebagai berikut: 1) menemukan rumusan tujuan penelitian; 2) tentukan unit-unit studi,
sifat-sifat serta proses-proses apa yang akan menuntun penelitian; 3) tentukan rancangan serta
pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang digunakan.
Sumber-sumber data apa yang tersedia; 4) kumpulkan data; 5) organisasikan informasi serta
data yang terkumpul dan analisa untuk membuat interpretasi serta generalisasi; 6) susun
laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil penelitian.
d.      Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas
Menurut Nazir (1988: 71) dalam buku Metode Penelitian mengemukakan bahwa
penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas merupakan penelitian yang ditujukan untuk
menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia, dan hasil penelitian tersebut
dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.
Lebih lanjut Nazir mengemukakan bahwa studi yang mendalam dilakukan terhadap
kelakuan-kelakuan pekerja, buruh, petani, guru, dan lain sebagainya terhadap gerak-gerik
mereka dalam melakukan tugas, penggunaan waktu secara efisien dan efektif.
e.      Penelitian tindakan (action research)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang berfokus pada penerapan tindakan yang
dengan tujuan meningkatkan mutu atau memecahkan permasalahan pada suatu kelompok
subjek yang diteliti dan diamati tingkat keberhasilannya atau dampak dari tindakannya.
Menurut Grundy dan Kemmis (1990: 322) mengemukakan bahwa penelitian tindakan
memiliki dua tujuan pokok, yaitu meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve).
Maksudnya, penelitian tindakan bertujuan meningkatkan bidang praktik, meningkatkan
pemahaman praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik
dilaksanakan. Penelitian tindakan juga berusaha melibatkan pihak-pihak terkait, jika
penelitian tindakan dilaksanakan di sekolah, maka pihak terkait antara lain adalah kepala
sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua siswa.
Penelitian ini sering digunakan oleh para peneliti di bidang pendidikan yang sering disebut
sebagai penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Menurut Kemmis dan McTaggart (1982) mengungkapkan bahwa dalam penelitian
tindakan kelas ini terdapat model yang digunakan yakni siklus yang akan selalu berputar,
seperti pada gambar berikut ini:
Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa model di atas merupakan model siklus
yang akan selalu berputar. Di awali oleh langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Bilamana peneliti belum puas dengan hasil yang diperoleh, maka dapat dilanjutkan
pada siklus yang kedua, ketiga, dan seterusnya dengan langkah-langkah yang sama sampai
peneliti tersebut puas dengan hasil yang diperoleh.
f.        Penelitian Perpustakaan
Penelitian perpustakaan merupakan kegiatan mengamati berbagai literatur yagn
berhubungan dengan pokok permasalahan yang diangkat baik itu berupa buku, makalah
ataupun tulisan yang sifatnya membantu sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
proses penelitian. Menurut Kartini Kartono (1986: 28) dalam buku Pengantar Metodologi
Research  Sosial mengemukakan bahwa tujuan penelitian perpustakaan adalah untuk
mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang ada di
perpustakaan, hasilnya dijadikan fungsi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di
lapangan.
g.       Penelitian Komparatif
Menurut Sugiono (2005: 11) penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang
bersifat membandingkan.
Dalam buku metode penelitian karangan M. Nazir (1988: 69-70) terdapat keunggulan
dan kelemahan dari metode penelitian komparatif. Keunggulannya adalah sebagai berikut:
 Metode komparatif dapat mensubtitusikan metode eksperimental karena beberapa
alasan: 1) jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui atau
diselidiki hubungan sebab akibatnya; 2) apabila teknik untuk mengadakan variabel kontrol
dapat menghalangi penampilan fenomena secara normal ataupun tidak memungkinkan
adanya interaksi secara normal; 3) penggunaan laboratorium untuk penelitian untuk
dimungkinkan, baik karena kendala teknik, keuangan, maupun etika dan moral.
 Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat statistik yang lebih maju,
membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap parameter-parameter
hubungan kausal secara lebih efektif.
 Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:
 Penelitian komparatif yang bersifat ex post facto, mengakibatkan penelitian tersebut
tidak mempunyai kontrol terhadap variabel bebas
 Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor penyebab suatu hubungan kausal
yang diselidiki benar-benar relevan.
 Interaksi antarfaktor-faktor tunggal sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu
fenomena menjadi sukar untuk diketahui.
 Ada kalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi belum
tentu bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab akibat.
 Mengkategorisasikan subjek dalam dikhotomi untuk tujuan perbandingan dapat
menjurus pada pengambilan keputusan dan kesimpulan yang salah, akibatnya kategori
dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar, menghendaki value
judgement dan tidak kokoh.
Lebih lanjut lagi Nazir (1988: 70) menjabarkan beberpa langkah pokok dalam studi
komparatif, yaitu: 1) rumuskan dan definisikan masalah; 2) jajaki dan teliti literatur yang ada;
3) rumuskan kerangka teoritis dan hipotesa-hipotesa serta asumsi-asumsi yang dipakai; 4)
buatlah rancangan penelitian dengan cara memilih subjek yang digunakn dengan teknik
pengumpulan data yang diinginkan, dan mengkategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau
hal-hal lain yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan, untuk mempermudah analisa
sebab akibat; 5) uji hipotesa, membuat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik statistik
yang tepat; 6) membuat generalisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan; dan 7) menyusun
laporan dengan cara penulisan ilmiah.
d.      Pengembangan Rancangan Metode Penelitian Deskriptif
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dengan demikian maka pengembangan rancangan
deskriptif menjelaskan langkah-langkah sistematis yang ditempuh dalam penelitian
deskriptif.

https://tiwibastian21.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

JENIS JENIS PENELITIAN DARI PERSPEKTIF APLIKASI

Ada dua kategori penelitian bila dilihat dari perspektif aplikasi


yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Penelitian murni biasa
merupakan penelitian pengembangan, pengujian teori dan hipotesis yang
secara intelektual menantang bagi peneliti tetapi mungkin tidak memiliki
aplikasi praktis pada saat ini atau di masa depan. Dengan demikian penelitian
semacam itu biasanya merupakan pengujian hipotesis yang mengandung
konsep yang sangat abstrak dan terspesialisasi.

Penelitian murni juga berkaitan dengan pengembangan, pemeriksaan,


verifikasi dan penyempurnaan metode penelitian, prosedur, teknik dan alat
yang membentuk konstruksi metodologi penelitian. Contoh penelitian murni
adalah mengembangkan teknik sampling yang dapat diterapkan pada situasi
tertentu; mengembangkan metodologi untuk menilai validitas prosedur;
mengembangkan instrumen dan lain-lain.

Penelitian terapan merupakan penelitian yang menerapkan teknik,


prosedur dan metode penelitian yang membentuk suatu metodologi penelitian
untuk meneliti situasi, masalah, dan fenomena sehingga informasi yang
dikumpulkan dapat digunakan untuk formulasi kebijakan, administrasi dan
peningkatan pemahaman atas suatu fenomena.

Sebagian besar penelitian dalam ilmu sosial adalah penelitian terapan.


Penelitian pendidikan sebagai bagian dari ilmu sosial tentunya juga demikian.
Sebagian besar penelitian tindakan adalah penelitian terapan yang
menerapkan teknik, prosedur, atau metode tertentu dalam memecahkan
masalah-masalah pendidikan.

JENIS JENIS PENELITIAN DARI PERSPEKTIF TUJUAN PENELITIAN

Dari perspektif ini penelitian dapat digolongkan menjadi penelitian


deskriptif, penelitian eksploratoris, penelitian
korelasional, penelitian eksplanasi, penelitian
tindakan, dan  penelitan pengembangan.

Sebuah studi penelitian yang digolongkan sebagai penelitian deskriptif jika


penelitian mempunyai tujuan untuk menggambarkan secara sistematis
tentang situasi, masalah, fenomena, layanan/program, atau memberikan
informasi tentang, kondisi kehidupan masyarakat, atau menggambarkan sikap
terhadap suatu masalah. Misalnya, penelitian yang mencoba untuk
mendeskripsikan jenis-jenis layanan yang disediakan oleh organisasi, struktur
administrasi organisasi, kondisi kehidupan masyarakat di suku-suku
pedalaman, kebutuhan komunitas, apa saja penyebab perceraian, bagaimana
seorang perasaan anak yang tinggal di rumah dengan kasus kekerasan dalam
rumah tangga, atau sikap karyawan terhadap manajemen. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah / masalah yang diteliti.

Tujuan utama dalam penelitian korelasional adalah untuk menemukan


atau menetapkan keberadaan suatu hubungan / asosiasi / interdependensi
antara dua atau lebih aspek dari suatu situasi. Misalnya, Apa dampak dari
penerapan strategi iklan pada penjualan suatu produk? Apa hubungan antara
stres hidup dan kejadian serangan jantung? Apa hubungan antara tingkat
kesuburan/fertilitas dan kematian? Apa hubungan antara teknologi dan
pengangguran? Apa efek dari layanan kesehatan pada pengendalian penyakit,
atau lingkungan rumah pada prestasi pendidikan? Studi-studi ini menguji
apakah ada hubungan antara dua atau lebih aspek dari suatu situasi atau
fenomena dan, oleh karena itu, disebut penelitian korelasional.

Penelitian eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan


mengapa dan bagaimana ada hubungan antara dua aspek situasi atau
fenomena. Jenis penelitian ini mencoba untuk menjelaskan, misalnya,
mengapa hidup yang penuh tekanan dapat menyebabkan serangan jantung;
mengapa penurunan angka kematian diikuti oleh penurunan
kesuburan/fertilitas; atau bagaimana lingkungan rumah mempengaruhi
tingkat pencapaian akademik anak-anak.

Penelitian eksploratif adalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan


tujuan untuk mengeksplorasi suatu area atau fenomena untuk mengetahui
kemungkinan dilakukannya suatu penelitian tertentu. Misalnya studi kelayakan
atau penelitian pendahuluan (pilot study). Hal ini biasanya dilakukan ketika
seorang peneliti ingin menjelajahi area-area dengan informasi yang terbatas
atau tidak ada sama sekali. Studi eksplorasi juga dilakukan untuk
mengembangkan, memperbaiki dan / atau menguji alat dan prosedur
pengukuran.
Penelitian tindakan ini sering kita temui di dunia pendidikan. Dalam
pendidikan penelitain tindakan merupakan penyelidikan sistematis yang
dilakukan oleh guru, kepala sekolah, konselor sekolah, atau pemangku
kepentingan lainnya dalam lingkungan belajar-mengajar untuk
mengumpulkan informasi tentang cara-cara di mana sekolah mereka
beroperasi, guru mengajar, dan siswa belajar (Gay, Mills, & Airasian, 2012).
Tujuannya adalah untuk menyediakan metode bagi para guru-peneliti untuk
memecahkan masalah sehari-hari di lingkungan mereka sendiri.

Karena penelitian ini tidak ditandai dengan jenis kontrol yang sama yang
terbukti dalam kategori penelitian lain, namun, hasil penelitian tidak dapat
diterapkan ke pengaturan lain. Tujuan utama dari penelitian tindakan
adalah solusi dari masalah yang dihadapi, bukan kontribusi terhadap
sains. Apakah penelitian dilakukan di satu ruang kelas atau di banyak ruang
kelas, guru adalah bagian dari proses tersebut. Semakin banyak pelatihan
penelitian yang dimiliki para guru, semakin besar kemungkinan bahwa
penelitian tersebut akan menghasilkan hasil yang valid.

Penelitian pengembangan juga sering disebut dengan research and


development (R&D) adalah proses meneliti kebutuhan konsumen dan
kemudian mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Gay
et al., 2012). Tujuan penelitian pengembangan dalam pendidikan bukan untuk
merumuskan atau menguji teori tetapi untuk mengembangkan produk yang
efektif untuk digunakan dalam belajar dan pembelajaran. Produk-produk
tersebut meliputi materi pelatihan guru, materi pembelajaran, materi media,
model pembelajaran, sistem manajemen dan sebagainya.

Proses penelitian ini umumnya cukup panjang dan luas, meliputi: tujuan,
personel, waktu penyelesaian, serta serangkaian pengujian. Produk
dikembangkan sesuai dengan spesifikasi terperinci. Setelah selesai, produk
diuji di lapangan dan direvisi hingga tingkat efektivitas yang ditentukan
tercapai. Meskipun siklus penelitian pengembanagn mahal, namun
menghasilkan produk berkualitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan tertentu.

JENIS JENIS PENELITIAN DARI PERSPEKTIF METODE YANG


DIGUNAKAN

Perspektif ketiga dalam tipologi penelitian ini menyangkut proses yang


digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian. Secara
umum, ada dua pendekatan yaitu: Pendekatan
Terstruktur dan Pendekatan Tidak Terstruktur.
Dalam pendekatan terstruktur, proses penelitian terstruktur sudah
ditentukan sebelumnya, dimulai dari: tujuan, desain, sampel, dan rancangan
rencana pertanyaan kepada responden. Pendekatan tidak terstruktur,
sebaliknya, memungkinkan fleksibilitas dalam semua aspek dalam proses ini.

Pendekatan terstruktur lebih tepat untuk menentukan tingkat masalah,


masalah atau fenomena, sedangkan pendekatan tidak terstruktur terutama
digunakan untuk mengeksplorasi sifatnya. Misalnya, jika peneliti ingin meneliti
perspektif yang berbeda dari suatu masalah, masalah yang dialami oleh
orang-orang yang tinggal di suatu komunitas atau pandangan berbeda yang
dimiliki orang terhadap suatu masalah, maka ini lebih baik dieksplorasi
menggunakan pertanyaan yang tidak terstruktur. Di sisi lain, untuk
mengetahui berapa banyak orang memiliki perspektif tertentu, berapa banyak
orang yang memiliki masalah tertentu, atau berapa banyak orang yang
memiliki pandangan tertentu, peneliti sebaiknya menggunakan pendekatan
terstruktur.

Kedua pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahan. Oleh karena itu, kita
tidak boleh ‘mengunci‘ diri kita semata-mata ke dalam pendekatan yang
terstruktur atau tidak terstruktur.

Pendekatan terstruktur untuk penyelidikan biasanya diklasifikasikan sebagai


penelitian kuantitatif dan tidak terstruktur sebagai penelitian kualitatif.
Perbedaan lain antara penelitian kuantitatif dan kualitatif akan diuraikan pada
tulisan lain. Pilihan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif (atau
terstruktur atau tidak terstruktur) harus bergantung pada : Tujuan dari
pertanyaan penelitian (eksplorasi, konfirmasi atau kuantifikasi) atau
Penggunaan temuan (formulasi kebijakan atau pemahaman proses).

Selain pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan segala kelebihan dan


kekurangannya, belakangan muncul pendekatan yang mencoba
memanksimalkan kelebihan dari masing-masing pendekatan sekaligus
menekan kelemahannya. Pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan
campuran (mixed method).

Mixed method menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan


memasukkan data kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi. Tujuan dari
penelitian metode campuran adalah untuk membangun sinergi dan kekuatan
yang ada antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk memahami
suatu fenomena secara lebih lengkap daripada hanya menggunakan metode
kuantitatif atau kualitatif saja. Pendekatan ini membutuhkan pemahaman
menyeluruh tentang penelitian kuantitatif dan kualitatif. Para peneliti dalam
melakukan studi metode campuran ini harus memiliki banyak waktu dan
sumber daya untuk menerapkan pendekatan penelitian yang komprehensif.

Metode campuran dapat digunakan untuk membuktikan temuan dari studi


kualitatif dengan melakukan fase penelitian kuantitatif, atau sebaliknya dapat
digunakan tuntuk menjelaskan temuan kuantitatif melalui fase kualitatif.

Tiga jenis desain penelitian metode campuran yang umum digunakan yaitu:
model QUAL-quan, model QUAN-qual, dan model QUAN-QUAL. Huruf besar
dan huruf kecil mengikuti konvensi yang disajikan oleh Creswell (2014).
Metode dalam huruf besar lebih berat daripada di huruf kecil, dan ketika
kedua metode dalam huruf besar, maka seimbang antara kualitatif dan
kuantitatif. Penjelasan lebih lanjut dari metode ini akan disajikan dalam tulisan
lain di Blog ini (maglearning.id).

Creswell, J. W. (2014). Research design : qualitative, quantitative, and mixed


methods approaches. SAGE Publications.

Gay, L. R., Mills, G. E., & Airasian, P. W. (2012). Educational research :


competencies for analysis and applications (10th ed.). Pearson.

Kumar, R. (2011). Research methodology : a step-by-step guide for


beginners (3rd ed.). London: SAGE.

https://maglearning.id/2019/01/25/penggolongan-jenis-penelitian/

enelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
atau bentuk hitungan lainnya dan berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah
laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses
dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Penelitian kualitatif dikenal sejak tahun 1960-an dan sering disebut metode alternatif (alternative method).
Metode ini tidak menggunakan pertanyaan yang rinci, tapi dimulai dengan yang umum tetapi kemudian
meruncing dan mendetail. Metode kualitatif  memperlakukan partisipan sebagai subjek bukan objek sehingga
partisipan menganggap dirinya berharga karena informasi dari mereka sangat bermanfaat.

https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-kualitatif/

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai investigasi sistematis terhadap fenomena dengan mengumpulkan
data yang dapat diukur dengan melakukan teknik statistik, matematika atau komputasi.
Penelitian kuantitatif sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode statistik yang digunakan untuk
mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian. Dalam metode penelitian ini, para peneliti dan ahli statistik
menggunakan kerangka kerja matematika dan teori-teori yang berkaitan dengan kuantitas yang dipertanyakan.

https://raharja.ac.id/2020/10/29/penelitian-kuantitatif/

Metode penelitian tindakan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menguji, mengembangkan.
Menemukan dan  menciptakan tindakan baru, sehingga tindakan tersebut kalau diterapkan  dalam
pekerjaan, maka proses pelaksanaan kerja akan lebih mudah, lebih cepat, dan hasilnya lebih banyak
dan berkualitas. 

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgsd/article/view/4846

Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif


Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif
dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam
menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan
alamiahnya.

a. Studi Etnografik

Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan


budaya, kelompok social atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di
lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara
secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan
kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).

b. Studi Historis

Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.


Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan sumber data primer
berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang
tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti
peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupacatatan dan
dokumen-dokumen.

c. Studi Fenomenologis

Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode
pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies) mencoba
mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti menghimpun data
berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian
makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan
dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal
yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.

d. Studi Kasus

Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
“kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi
kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil
makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

e. Teori Dasar

Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau teori dasar
(grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau
minimal menguatan terhadap suatu teori.

f. Studi Kritis

Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan,


etnografi kritis, dan penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan
mengekspos masalah masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.

g. Penelitian noninteraktif

Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis,


mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun,
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian
memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara
langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.

http://konsultasiskripsi.com/2017/12/25/jenis-jenis-penelitian-kualitatif/

Anda mungkin juga menyukai