Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pertemuan 1

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing : Nur Intan Hayati Husnul K, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Khofi Indaka AK.1.18.088


Kelas 3D

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020/2021
Analisis Jenis-jenis Penelitian

1. Penelitian Kualitatif
Pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam penelitian di bidang sosial.


Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang hasil penelitiannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistic atau metode kuantifikasi yang lain. Peneliti biasanya
menggunakan pendekatan naturalistic untuk memahami suatu fenomena tertentu.
Penelitian kualitatif berusaha mendapatkan pencerahan, pemahaman terhadap suatu
fenomena dan ekstrapolasi pada situasi yang sama.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistic, tetapi melalui pengumpulan


data, analisis, kemudian di interpretasikan. Biasanya berhubungan dengan masalah sosial
dan manusia yang bersifat interdisipliner, focus pada multimethod, naturalistic dab
interpretative (dalam pengumpulan data, paradigm, dan interpretasi). Penelitian kualitatif
ini merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah
dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis,
kompleks, dan rinci. Penelitian yang menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai
tujuan penyusunan konstruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta
merupakan penelitian yang menggunakan paradigm kualitatif.

2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol.

a. Metode Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung
pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan
sesuatu keadaan saja, tetapibisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-
tahapan perkembangannya. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa
adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan
angka-angka, menurut Nazir (2005) tujuan penelitian deskrptif adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-
kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Pada saat sebuah fenomena
digambarkan dengan memadai, maka pertanyaan seputar hubungan, perbedaan, dan
developmental bisa diajukan. Kelompok subjek yang “sama” bisa dikaji pada satu
periode (longitudinal) terkait dengan faktor-faktor seperti variabel kognitif, sosial
ekonomi dan fisik. Studi developmental bisa cross-sectional dimana kelompok yang
berlainan dipelajari pada waktu yang bersamaan.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010) bahwa metode deskriptif mengkaji
bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, persamaan dan perbedaannya
dengan fenomena yang lain.
Salah satu contoh bentuk penelitian deskriptif antara lain adalah penelitian
deskriptif dibidang pendidikan dan kurikulum, penelitian deskriptif untuk mengetahui
fenomena-fenomena atau perubahan terhadap satu aktivitas atau suatu kejadian,
penelitian deskriptif tidak hanya digunakan didalam penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif tetapi penelitian deskriptif juga digunakan dalam penelitian
dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian deskriptif mempunyai
kesamaan diantara keduanya yaitu menjabarkan suatu fenomena atau kejadian apa
adanya tanpa rekayasa dan manipulasi keadaan.

b. Metode Survei
Menurut Nana Syaodih (2010) Survei (survey) digunakan untuk
mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic
atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survey :

1. Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan


beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap,
kepercayaan, pengetahuan dari populasi
2. Informasi dikumoulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis
walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi
3. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi

Tujuan utama dari survey adalah mengetahui gambaran umum


karakteristik dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari penelitian adalah
bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variabel,
seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama, dll.

Penelitian survey sangatlah popular di dunia pendidikan, seperti halnya di


dunia sosiologi dan ilmu politik. Ada tiga alasan utama terkait dengan
popularitas ini : multi fungsi, efisiensi, dan generabilitas (Schutt, 1996).

c. Metode Korelasional
Nana Syaodih (2010) penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu
variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa
variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi (bivariate) dan
keberartian signifikan) secara statistic. Adanya korelasi antara dua variabel atau
lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam
suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya.
Korelasi negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan
dengan nilai yang rendah dalam variabel lain.

d. Metode Komparatif
Nazir (2005) menjelaskan bahwa penelitian komperatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena
tertentu. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari
jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab yang dijadikan dasar pembanding, sebab penelitian komparatif tidak
mempunyai kontrol.
Tujuan dari penelitian komparatif adalah untuk menyelidiki hubungan salah satu
variabel dengan variabel lainnya dengan hanya menguji apakah nilai variabel terikat
dalam suatu kelompok berbeda dengan nilai variabel terikat dalam kelompok lainnya.
Dengan kata lain, penelitian komparatif menguji perbedaan-perbedaan antara dua
kelompok atau lebih dalam satu variabel. Dalam metode komparatif. Sering
digunakan teknik korelasi, yaitu meneliti derajat ketergantungan dalam hubungan-
hubungan antar variabel dengan menggunakan koefisien korelasi.

e. Metode Eksperimental
Nana Syaodih (2010) penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling
murni kuantitatif. Karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitaif dapat
diterapkan pada metode ini. Penelitian eksperimental merupakan penelitian
laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan di luar laboratorium, tetapi
pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam
pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini
bersifat validation atau menguji (Krathwohl 1997) yaitu menguji pengaruh satu atau
lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang mempengaruhi dikelompokkan
sebagai variabel bebas (independent variabels), dan variabel yang dipengaruhi
dikelompokkan variabel terikat (dependet variabels).
Penelitian ini bersifat menguji, maka semua variabel yang diuji harus diukur
dengan menggunakan instrument pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan
atau dibakukan, pembakuan instrument dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan
menggunakan analisis statistic inferensial-parametrik.
Untuk menguji apakah perubahan yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari
perubahan pada variabel bebas, dan bukan karena variabel-variabel lainnya, maka
semua variabel lain di luar variabel bebas harus dikontrol. Pengontrolan variabel
dilakukan dengan menyamakan karakteristik sampel dalam variabel-variabel tersebut.

f. Metode Ekspost Fakto


Nana Syaodih (2010) penelitian ekspost fakto (expost facto research) meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan
dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat dilakukan terhadap
program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya
hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel
disebabkan atau dilator belakangi oleh variabel tertentu. Penelitian ini dapat
dilakukan dengan baik, dengan menggunakan kelompok pembanding. Kelompok
pembanding dipilih yang memiliki karakteristik yang sama tetapi melakukan
kegiatan, program, atau mengalami kejadian yang berbeda. Tujuan penelitian ekspost
fakto adalah untuk menyelidiki apakah kondisi yang sudah ada bisa jadi
menyebabkan perbedaan lanjutan dalam kelompok subjek. Dengan kata lain, peneliti
mengidentifikasi kondisi-kondisi yang sudah terjadi dan kemudian mengumpulkan
data untuk menyelidiki hubungan dari kondisi-kondisi yang beragam tadi dengan
perilaku lanjutan. Dalam penelitian ini, peneliti berupaya untuk menentukan apakah
perbedaan-perbedaan di antara kelompok (variabel terpisah) telah menyebabkan
perbedaan teramati pada variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA

Anggito Albi, Setiawan Johan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi : CV Jejak

https://books.google.co.id/books?
id=59V8DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=penelitian+kualitatif+adalah&hl=id&sa=X&ve
d=2ahUKEwjriqicopnvAhVMbSsKHVNNCZcQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=peneliti
an%20kualitatif%20adalah&f=false

Hamdi, Asep Saepul. Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitaif Aplikasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta : Deepublish

https://books.google.co.id/books?
id=nhwaCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=penelitian+kuantitatif+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKE
wjkt87X2p_vAhURU30KHX01AB8Q6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=penelitian%20kuantitatif
%20adalah&f=false

Anda mungkin juga menyukai