Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

METODE PENELITIAN

“Jenis-jenis Penelitian”

Nama : Ayudyah Khusuma Wardani

NIM : 1517822007

Kelas : Reguler

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
1. Defenisi Penelitian

Penelitian adalah sebuah prose investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang
dilakukan secara terorganisir, sistimatik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat
kritikal dan obyektif yang mempunyai tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan
atas satu atau beberapa masalah yang diteliti (Ferdinand:2008)

Menurut Tuckman (1978), research is a systematic attempt to provide answers to


question. “Penelitian adalah usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah
terhadap sesuatu masalah”.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka defenisi penelitian ialah kegiatan yang
melalui langkah-langkah sistematis untuk memperoleh suatu pemecahan masalah yang
objektif.

2. Tujuan Penelitian

Menurut Jamal, S (2012), Tujuan umum penelitian diantaranya yaitu :


1) Untuk memahami suatu gejala dengan lebih mendalam, atau untuk mendapatkan
pandangan baru tentang gejala tersebut.
2) Untuk melukiskan suatu keadaan dengan seksama yang tidak memerlukan praduga-
praduga.
3) Untuk menetapkan dengan pasti antara hubungan antara dua gejala atau lebih,
biasanya berdasarkan hipotesa-hipotesa tertentu.
4) Untuk mengadakan pengujian terhadap hipotesa-hipotesa mengenai hubungan sebab
akibat dari dua buah gejala atau lebih.

Berdasarkan penjabaran diatas, tujuan dari penelitian dapat didefinikan sebagai upaya
menemukan hasil yang sesuai terhadap hipotesa dalam suatu gejala ilmiah secara
sistematis dan terukur.
3. Jenis-jenis Penelitian
1) Penelitian Kuantitatif
Menurut Yusuf, M (2015) Penelitian kuantitatif memandang tingkah laku manusia
dapat diramal dan realitas sosial dan objektif dan dapat diukur. Oleh karena itu
penggunaan penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan reliable serta
analisis statistik yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian yang dicapai
tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya.
Menurut Paramita (2021) Penelitian kuantitatif mengacu pada pandangan filsafat
positivisme. filsafat positivisme memandang suatu bahwa fenomena dalam penelitian
dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala
bersifat sebab akibat.
Kesimpulan defenisi penelitian kuantitatif ialah suatu penelitian yang dilakukan
dengan tindakan pengukuran mengacu pada hasil yang valid dan reliable dengan
statistika.
Jenis penelitian kuantitatif meliputi :
a. Menurut tujuannya (meliputi: explorative, verifikatif, development)
b. Menurut penggunaannya (meliputi: pure research, applied research)
c. Menurut metodenya (meliputi: survey, ex post facto, experiment, naturalistic,
policy research, action research, evaluasi, sejarah)
d. Menurut tingkat eksplanasi (meliputi: deskriptif, komparatif, asosiatif)
e. Menurut jenis data dan analisis (meliputi: kuantitatif, kualitatif)
f. Menurut bidang ilmu
g. Menurut waktu (meliputi: cross section, longitudinal)
2) Penelitian Kualitatif
Menurut Creswell, J. W (2010) Penelitian kualitatif merupakan metode-metode
untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau
sekelompok orang dianggap dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Menurut Kusumastuti (2019) Penelitian kualitatif berkaitan dengan fenomena
kualitatif. Misalnya, ketika kita tertarik untuk menyelidiki alasan perilaku manusia
(yaitu, mengapa orang berpikir atau melakukan hal-hal tertentu), kita cukup sering
berbicara tentang 'Penelitian Motivasi', jenis penelitian kualitatif yang penting.
Penelitian kualitatif sangat penting dalam ilmu perilaku di mana tujuannya adalah
untuk menemukan motif yang mendasari perilaku manusia.
Penelitian kualitatif dapat diartikan bahwa penelitian dari fenomena sosial yang
dilakukan untuk menemukan adanya sebab dan akibat.
Jenis penelitian kualitatif meliputi :
a. Etnografi
b. Studi kasus
c. Studi dokumen/teks
d. Observasi alami
e. Wawancara terpusat
f. Fenomenologi
g. Grounded theory
h. Studi sejarah
3) Penelitian Gabungan Kuantitatif Kualitatif
Menurut Creswell, J.W (2010) Penelitian Gabungan merupakan pendekatan
penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012) Penelitian Gabungan adalah suatu metode penelitian
antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-
sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga di peroleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliable dan objekjif.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa penelitian gabungan merupakan
pendekatan yang mengkombinasikan perolehan data yang lebih terukur.
Jenis penelitian gabungan terdiri atas :
a. Pengembangan model/instrument
b. Evaluasi program
4. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

Menurut Firmansyah (2021) Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif


terletak pada hasil apa yang diharapkan peneliti dalam suatu fenomena dan lingkup
penelitian yang dilakukan.

Menurut Anggito (2018). Perbedaan nya dapat dilihat pada Kualitatif : -Adalah
suatu pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud manafsirkan fenomena
yang terjadi dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data di lakukan secara purposive dan snowbaal. Kuantitatif: - Pengambilan data
tersedia karena telah mengalami perlakuan sebelumnya secara terus-menerus. Dengan
demikian diambil sampelnya melalui angket yang selanjutnya datanya diolah secara
statistika sesuai dengan tujuan penelitian.

Dari penjabaran di atas dapat dikatakan bahwa perbedaan antara kuantitatif


dengan kualitatif ialah pada proses pengumpulan data, sasaran penelitian dan hasil yang
ingin dicapai.

5. Macam-macam Variabel
1) Variabel Independen (variabel stimulus/ prediktor/antecendent/eksogen/bebas) adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009).
2) Variabel dependen (variabel output/kriteria/ konsekuen/endogen/ terikat) adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3) Variabel moderator (variabel independen kedua), adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat/ memperlemah) hubungan antara variable independen dengan variabel
dependen.
4) Variabel intervening (variabel penyela/antara), adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. (Sugiyono,
2009).
5) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti.
6) Variabel luar (epsilon (ε)) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel
dependen/endogen akan tetapi tidak diteliti.

6. Pengertian dan Contoh Populasi dan Sampel


1) Populasi

Menurut Mulyatiningsih (2011), Populasi adalah sekumpulan orang, hewan,


tumbuhan, atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti.
Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.

Menurut Morissan (2012), Populasi ialah sebagai suatu kumpulan subjek,


variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk
mengetahui sifat populasi yang bersangkutan.

Jadi populasi ialah kumpulan sasaran utama dalam suatu penelitian yang jumlah
nya cukup besar.

2) Sampel

Menurut Sugiyono (2008), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta
karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

Menurut Arikunto (2006), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi
yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa
dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.

Jadi sampel ialah cakupan dari jumlah populasi namun dalam jumlah yang lebih
sedikit.

3) Contoh populasi dan sampel


Peneliti melakukan penelitian untuk melihat hasil belajar siswa tata rias di smk negeri
26 di Jakarta (populasi), maka sampel yang digunakan dibatasi pada 2 kelas di kelas
XII (sampel).
SOURCE :

Anggito, A. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi : CV Jejak

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Edisi VI. Jakarta : Roneka Cipta

Creswell, J. 2010. Research design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Edisi III).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Firmansyah, M. 2021. Esensi Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif. Elastisitas. Vol 3
No2

Jamal,S. 2012. Merumuskan Tujuan Dan Manfaat Penelitian.Al-Munir. Vol 3 No 5

Morissan, M. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Kencana

Mulyatiningsih, E. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Paramita, dkk. 2021. METODE PENELITIAN KUANTITATIF: Buku Ajar Perkuliahan


Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi & Manajemen. Lumajang : Widya Gama
Press

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods).
Bandung : Alfabeta

Suryana. 2010. METODE PENELITIAN KUANTITATIF: Buku Ajar Perkuliahan Metodologi


Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi & Manajemen. UPI

Yusuf, M. 2015. Literasi Pengetahuan Dan Implikasinya Terhadap Keterampilan Menulis.


Lentera Pendidikan. Vol 18 No 2

Anda mungkin juga menyukai