Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT ILMU

FALSAFAH PENDIDIKAN TEKNOLOGI


DAN KEJURUAN
ATAU PENDIDIKAN VOKASI

Oleh :

Mochammad Aldi Mauludin

Sri Mulyani Sihombing


A. PENDAHULUAN

Pendidikan teknologi dan pendidikan kejuruan menyiratkan dua konsep


yang berbeda, antara pendidikan teknologi dan pendidikan kejuruan.
Konseptualisasi pendidikan teknologi adalah pendidikan yang mengajarkan
penggunaan teknologi untuk memecahkan masalah dalam memenuhi berbagai
kebutuhan. Landasan pokok pendidikan teknologi adalah digunakannya
keterampilan pemecahan masalah dalam berbagai bidang. Konseptualisasi
pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang berkaitan dengan skill
menggunakan alat dan mesin (Sanders, dalam Pavlova, 2009). Stevenson dalam
Pavlova (2009) mengidentifikasi bahwa pendidikan teknologi mencakup
pengetahuan umum (general), pengetahuan teoritis, pemahaman konseptual,
bakat dan kemampuan kreatif, keterampilan intelektual, dan penyiapan
berkehidupan. Sedangkan pendidikan kejuruan mencakup pengetahuan khusus,
pengetahuan praktis/fungsional, pemberian skill/keterampilan, kemampuan
reproduktif, keterampilan fisik, dan penyiapan bekerja. Jadi pendidikan
teknologi dan pendidikan kejuruan adalah dua pendidikan yang memiliki
penekanan berbeda. Agar menjadi efektif maka pendidikan teknologi dan
pendidikan kejuruan disinergikan menjadi pendidikan teknologi kejuruan yang
menerapkan kedua prinsip-prinsip tersebut di atas dalam
meningkatkanrelevansinya.
Pendidikan kejuruan memiliki ciri atau kekhasan dan mengutamakan
dalam menerapkan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat.
Hal ini untuk membedakan terhadap pendidikan akademis yang lebih
mengutamakan capaian teoritis didukung aspek praktis. Ketepatan komposisi
antara praktek dan teori pendukung menjadi kunci keberhasilan
penyelenggaraan proses pendidikan pada, Pendidikan teknologi kejuruan
merupakan salah satu jawaban untuk menjawab berbagai permasalahan
ekonomi, sehingga antara pendidikan teknologi kejuruan dengan ekonomi
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan teknologi dan kejuruan
seharusnya memberikan sumbangsih yang besar terhadap perbaikan ekonomi,
namun disisi lain bahwa kehadiran PTK bukan hanya sebagai penyelesai
berbagai permasalahan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi lebih dari
itu,pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar
siap kerja dan bekerja di bidang sesuai dengan kemampuan serta keterampilan
yang dimiliki. Kemampuan serta keterampilan itu didapatkan peserta didik
melalui training (pelatihan), teori dan praktik selama mereka belajar di bangku
sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan (SMK) sangat erat kaitannya dengan dunia
industri karena sekolah kejuruan menjadi salah satu penyumbang terbesar
karyawan yang nantinya akan bekerja di perusahaan tersebut. Adanya
perbaikan mutu proses dan output pada sekolah kejuruan diyakini mampu
menopang pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang secara tidak langsung juga
mempengaruhi ekonomi suatu negara.
A. HASIL PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Berikut adalah di antara pengertian dan tujuan pendidikan kejuruan dari


berbagai sumber dan pakar pendidikan:

a) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk


mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian
tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan, otomotif
telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya (Snedden, 1917:8)
b) Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah bagian dari pendidikan yang
mencatak individu agar dia dapat bekerja pada kelompok tertentu
(Evan, 1978).
c) Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah suatu program yang berada
di bawah organisasi pendidikan tinggi yang diorganisasikan untuk
mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja (Good, 1959).

Dari berbagai definisi di atas dapat kita kemukakan bahwa pendidikan


teknologi dan kejuruan adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi para
siswa yang merencanakan dan mengembangkan karirnya pada bidang keahlian
tertentu untuk bekerja secara produktif dan professional dan juga siap
melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

2. Fungsi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Pendidikan teknologi dan kejuruan berfungsi menyiapkan siswa menjadi


manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup,
mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian dan keberanian
membuka peluang meningkatkan penghasilan. Sebagai suatu pendididikan
khusus, pendidikan teknologi dan kejuruan direncanakan untuk
mempersiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja, sebagai tenaga
kerja produktif yang mampu menciptakan produk unggul yang dapat bersaing
di pasar global dan professional yang memiliki kualitas moral di bidang
kejuruannya (keahliannnya). Di samping itu pendidikan teknologi dan
kejuruan juga berfungsi mempersiapkan siswa menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).

3. Filsafat Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Filsafat adalah apa yang diyakini sebagai suatu pandangan hidup dan
landasan berpikir yang diianggap benar dan baik. Filsafat menurut Jalius Jama:
2010 meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Usaha secara spekulatif untuk menyajikan pandangan yang sistematis


dan lengkap tentang kenyataan.
b) Usaha mendeskripsikan sifat dasar yang terdalam dan sesungguhnya
dari kenyataan.
c) Usaha untuk menentukan batas-batas dan lingkup pengetahuan.
d) Penyelidikan secara kritis terhadap hipotesis.
e) Ilmu untuk membantu seseorang untuk memaknai (purposeful
meaning) apa yang dikatakan dan apa yang dilihat dan apa yang
dilakukan.
Filosofi atau sebuah pandangan hidup Pendidikan Kejuruan yaitu
eksistensialisme dan esensialisme. Dimana eksistensialisme merupakan
filososfi bagaimana pendidikan kejuruan mampu membentuk manusia menjadi
manusia. Bagaimana pendidikan kejuruan mampu membuat alumni-alumni
yang mampu berkarya dan mengembang kan diri mereka ditengah-tengah
masyarakat. Bukan hanya sebagai tenaga kerja tetapi juga sebagai
wirausahawan yang mandiri yang mampu membuka lapangan kerja bagi orang
lain. Sedangkan landasan filososfi esensialisme merupakan filosofi dimana
pendidikan kejuruan mampu mengaitkan dan mengkoneksikan dengan
berbagai bidang misalnya saja dengan bidang ekonomi-keagamaan-sosial-
ketenaga kerjaan dan berbagai bidang keilmuan. Selain kedua filosofi itu yang
terakhir merupakan filosofi pragmatisme yaitu pandangan yang melihat
pendidik dan siswa merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran.
Pendidikan vokasi sebagai education-for-work didasarkan atas philosophy
esensialisme, eksistensialisme, dan pragmatisme. Strom mengutip pernyataan
Miller (1994) bahwa pragmatisme merupakan philosophy yang paling efektif
untuk education-forwork. Karena philosophy pragmatisme menyeimbangkan
philosophy esensialisme dan eksistensialisme. Disamping itu philosophy
lainnya yang mendasari pendidikan vokasi adalah philosophy humanisme
dalam kaitannya dengan personal growth dan philosophy progressive dalam
kaitannya dengan reformasi sosial.
Philosophy esensialisme merupakan akar dari idealisme dan realisme.
Esensialisme bertujuan mendidik manusia bernilai guna, bermakna bagi
kehidupan, dan kompeten. Esensialisme menekankan peran dan fungsi
pendidik atau pelatih dalam proses pembelajaran, ahli, dan menguasai subyek
materi, mengembangkan skill dengan berlatih, pengulangan, pengkondisian,
dan pengembangan kebiasaan baik dalam mempengaruhi perilaku peserta
didik. Pembelajaran peserta didik dilakukanecara progresif dari skill yang
kurang komplek ke skill yang lebih komplek. Esensialis biasanya mengajarkan
subyek materi membaca, menulis, mengkaji literatur, bahasa asing, sejarah,
matematika, sains, seni dan musik.
4. Filsafat Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Beberapa aliran filosofi filsafat :
1. Aliran filosofi Essensialisme Filosofi esensialisme yang menekankan
bahwa pendidikan kejuruan dan vokasi harus berfungsi dan relevan dengan
berbagai kebutuhan, baik kebutuhan peserta didik, kebutuhan keluarga,
maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektor pembangunan nasional.
Esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan
dirinya dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial,
ketenaga kerjaan serta religi dan moral. filosofi esensialisme dimana
pendidikan kejuruan dan vokasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar
tenaga kerja.
2. Aliran filosofi Ekstesialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan
harus mengembangkan eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan
merampasnya. Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus
menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal
mungkin, Hal ini sejalan dengan penjelasan UU no 20 tahun 2003, bahwa
pendidikan teknologi kejuruan mempersiapkan peserta didik untuk memasuki
dunia kerja.Dalam peranannya pada pendidikan teknologi kejuruan, Aliran ini
jugamenekankan pada budaya lama yang ada di masyarakat, contohnya
disiplin yang menunjang pelaksanaan pendidikan teknologi kejuruan dalam hal
praktek.
3. Aliran filosofi liberalism ini menekankan kebebasan individu dalam
pemanfaatan dan pemberdayaan potensi diri dalam pendidikan teknologi dan
kejuruan. Biasanya terdapat kesadaran pribadi terhadap bakat dan potensi yang
dimiliki. Sehingga tanpa paksaan dan dorongan dari orang lain, seseorang
terjun dalam pendidikan teknologi kejuruan, dapat di lihat bahwa ada upaya
pembebasan diri dan peningkatan kualitas diri berdasarkan kapabilitas dan
kemampuan diri sendiri.
4. Aliran fiosofi pragmatism. Dalam proses perkembangan PTK di
Indonesia,terjadi berbagai perubahan filosofis, dimana dapat di lihat dari aliran
filosofis essensialisme, hingga indikasi pergeseran ke aliran filosofis
pragmatism, dalam aliran ini menekankan tentang bagaimana memecahkan
suatu masalah yang di hadapi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi,
dalam peranannya terhadap pendidikan teknologi kejuruan, juga menekankan
pada hal yang bersifat praktis sebagai aktualisasi.

5. Filsafat Pendidikan Teknologi dan Kejuruan


Menurut Teori Prosser (dalam presentasi oleh Bachtiar Hasan: 2010
berjudul Pendidikan Kejuruan di Indonesia), landasan filsafat pendidikan
kejuruan dapat diringkas sebagai berikut:
a. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa diajar dengan materi, alat, mesin
dan tugas-tugas yang sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja.
b. Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperkenalkan dengan
situasi nyata untuk berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya
pekerja, di industri, dimana siswa akan bekerja setelah lulus.
c. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa dilatih langsung untuk berfikir
dan secara teratur.
d. Untuk setiap jenis pekerjaan, individu harus memiliki kemampuan
minimum agar mereka bisa mempertahankan diri untuk bekerja dalam
posisi tersebut.
e. Pendidikan kejuruan akan efektif jika membantu individu untuk mencapai
cita-cita, kemampuan, dan keinginannya pada tingkat yang lebih tinggi.
f. Pendidikan kejuruan untuk suatu jenis keahlian, posisi dan keterampilan
akan efektif hanya diberikan kepada siswa yang merasa memerlukan,
menginginkan dan mendapatkan keuntungan dari padanya.
g. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila pengalaman latihan yang
dilakukan akan membentuk kebiasaan bekerja dan berfikir secara teratur
dan betul-betul diperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja.
h. Pendidikan kejuruan akan efektif jika diajar oleh guru dan instruktur yang
telah memiliki pengalaman dan berhasil di dalam menerapkan
keterampilan dan pengetahuan mengenai operasi dan proses kerja yang
dilakukan.
i. Pendidikan kejuruan harus memahami posisinya dalam masyarakat, dan
situasi pasar, melatih siswa untuk dapat memenuhi tuntutan pasar tenaga
kerja dan dengan menciptakan kondisi kerja yang lebih baik.
j. Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepada siswa hanya akan
terjadi apabila training yang diberikan berupa pekerjaan nyata, dan bukan
merupakan latihan semata.

6. Arah Prinsip Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Dikaitkan Dengan


Masyarakat

Miller: 1986 memberikan 10 prinsip pendidikan kejuruan dikaitkan dengan


masyarakat (people) sebagai berikut:

a) Bimbingan
Bimbingan merupakan unsur yang penting dalam pendidikan kejuruan.
Lembaga pendidikan dan kejuruan diharapkan bisa memberikan
bimbangan dan tuntunan kepada masyarakat sekitar dalam
memecahkan maslah hidup dan kehidupannya.
b) Belajar seumur hidup

Prinsip belajar seumur hidup atau terus menerus dapat diterapkan pada
pendidikan kejuruan karena pendidikan kejuruan harus selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c) Memenuhi kebutuhan masyarakat


Pendidikan kejuruan harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik
secara individu, masyarakat maupun nasional.

d) Pendidikan kejuruan terbuka bagi semua

Pendidikan kejuruan terbuka bagi semua lapisan masayarakat tanpa


terkecuali, tanpa membedakan yang kaya dan yang miskin, pria dan
wanita.

e) Penempatan
Bukan hanya melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi,
pendidikan kejuruan juga bertanggung jawab untuk dalam penempatan
lulusannya untuk menduduki berbagai bidang pekerjaan dalam
kehidupannya sesuai dengan kompetensinya.
f) Perbedaan peran jenis kelamin

Pendidikan kejuruan dapat berperan menghilangkan anggapan salah


sebagian masyarakat bahwa pendidikan kejuruan hanya untuk kaum
pria saja. Sesuai dengan prinsip sebelumnya bahwa pendidikan
kejuruan tidak membedakan antara pria dan wanita.

g) Individu dengan kebutuhan khusus dilayani melalui pendidikan


kejuruan
Sebagian individu/ masyarakat memiliki kebutuhan khusus yang
berbeda dengan yang lain. Hal ini dapat dilayani melalui pendidikan
kejuruan.
h) Organisasi siswa adalah suatu corak pendidikan kejuruan integral
Melalui pendidikan kejuruan dapat dibentuk organisasi siswa secara
integral
i) Guru pendidikan kejuruan merupakan guru pendidikan profesi dan
jabatan
Guru merupakan komponen utama dan penting dalam pendidikan
kejuruan. Oleh sebab itu guru harus memiliki kompetensi khusus dalam
bidang yang diajarkannya (kompetensi akademik) dan mengetahui
bagaimana cara mengajar (kompetensi pedagogik).
j) Etos kerja (work ethic) dipromosikan melalui pendidikan kejuruan
Etos kerja dapat diartikan sebagai kebiasaan kerja, kecendrungan modal
kerja atau pandangan hidup kerja. Melalui pendidikan kejuruan siswa
dilatih untuk meningkatkan etos kerjanya, prestasi kerjanya dan pada
gilirannya dapat mencapai produktivitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai