Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH

:
PERENCANAAN
PENGAJARAN
PENDIDIKAN
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
KODE
: KJ-501
DOSEN
: DR. SRI HANDAYANI, M.PD.
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
TANGGAL : 24 MARET 2015
DIKERJAKAN OLEH
CHEPY PERDANA
NIM 1402610
Apa itu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) ?
Pendidikan Kejuruan menurut Evans dan Edwin (1978:24) adalah merupakan
bagian dari system pendidikan yang mempersiapkan individu pada suatu pekerjaan atau
kelompok pekerjaan. Sedangkan Harris dalam Slamet (1990:2), menyatakan :
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan suatu pekerjaan atau beberapa jenis
pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan sosialnya.
Pendidikan teknologi dan kejuruan tidak terpisah dari system pendidikan
pada umumnya tetapi tentu mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga membedakan
dengan system pendidikan yang lain yaitu bahwa kurikulum yang dirancang dengan
maksud mengahasilkan lulusan yang dapat bekerja, berkiprah tidak dalam waktu lulusan
bekerja saat ini, tetapi mereka dapat selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi di
mana mereka bekerja.
Adapun karakteristik dari Pendidikan Teknologi dan Kejuruan adalah sebagai
berikut :
a. Orientasi Pendidikan Kejuruan
Suksesnya kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan bukan hanya diukur dari
kemampuan peserta didik dalam proses pendidikan tetapi akan diukur bagaimana
kemampuan para lulusan tampil didunia kerja kelak, ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Curtis R. Finch and John R. Crunkliton (1984:12) the ultimate
success of a vocational and technical curriculum is not measured merely through student
educational achievement result that take the form of performance in the world.
b. Justifikasi Untuk Ekstensi
Justifikasi pendidikan teknologi dan kejuruan yaitu perlu adanya kebutuhan
nyata dilapangan ialah kebutuhan akan tenaga kerja dari bidang-bidang yang
tercakup dalam lingkup teknologi dan kejuruan.
c. Fokus Kurikulum
Umumnya orang awam mempersepsi bahwa sekolah kejuruan hanya akan
mempelajari tentang keterampilan, sehingga kurikulum pun diperkirakan hanya
memuat atau memfokuskan pada perkembangan keterampilan psikomotorik tidak pada
aspek-aspek belajar yang lainnya. Pandangan itu tidak benar, karena untuk
mempersiapkan lulusan yang produktif yang dapat memanfaatkan potensinya secara

d.

e.

f.

g.

optimal, semua asperk diperlukan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dan
harus dikembangkan secara simultan.
Standar Keberhasilan
Standar keberhasilan pendidikan kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu
keberhasilan peserta didik disekolah dan keberhasilan diluar sekolah.
Kepekaan Pada Perkembangan Masyarakat
Pendidikan kejuruan diperlukan kepekaan yang tinggi dengan perkembangan
masyarakat pada umumnya dan dunia usaha, dunia industry atau dunia kerja pada
khususnya. Kepekaan terhadap perkembangan yang dimaksud termasuk didalamnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi atau penemuan-penemuan
baru dibidang produksi dan jasa, pasang surut suatu bidang pekerjaan.
Perbekalan dan Logistik
Pendidikan kejuruan memerlukan banyak perlengkapan sarana dan perbekalan
logistic, tentu semua itu akan tergantung dari jenis pendidikan kejuruan. Jenis
pendidikan kejuruan ini ada kejuruan antara lain ekonomi, teknologi pariwisata,
kerajinan dan lain-lain. Setiap jenis pendidikan kejuruan ini pada umumnya
memerlukan laboratorium da nada pula yang memerlukan bengkel.
Hubungan Masyarakat
Pendidikan kejuruan dalam penyelenggaraannya menuntut fasilitas yang
relevan dengan dunia kerja, agar para lulusan dapat beradaptasi dilapangan kerja. Untuk
melengkapi pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik, maka diperlukan
adanya hubungan sekolah dengan masyarakat, khusunya dengan dunia kerja atau dunia
usaha. Para peserta didik perlu mendapat pengalaman yang dapat membekali mereka ke
lapangan kerja sehingga perlu melakukan praktek kerja atau praktek kerja industry
(Prakerin) sehingga perlu ada hubungan yang positif dengan dunia usaha atau dunia
industri.
Ini sejalan dengan konsep keterkaitan dan kesepadanan ( Link and Match ) yang
merupakan konsep keterkaitan antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja atau
keterkaitan antara pemasok tenaga kerja dengan penggunanya, dengan adanya
keterkaitan ini maka pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja dapat mengadakan
hubungan hubungan dengan dunia usaha/industri.

Referensi :
Bukit, Masriam. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung: Alfabeta.
Butler, E.Coit. (1879). Instructional System Development for Vocatonal and Technical
Triaining. New Jersey, Engelwood Cliffs: Edcational Technology Publications.
Finch, Curtis R. and Jhon R. Crunkliton. (1979). Curriculum Development in Vocational
and Technical Education (Planning, Content, and Implementation) (2ndEdition).
Toronto : Allyn and Bacon, Inc.
Miller, John P. and Wayne Seller. (1985). Curriculum Perspectives and Practice. New York:
Longman.

Mukhidin. (2012). Kurikulum & Pembelajaran Kejuruan Berbasis Kompetensi. Bandung:


Rizqi Press.
Sukamto, 1986. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum PTK, Jakarta: Depdikbud,
DJPT, P2 LPTK.
Bachtiar, Hasan. Pendidikan Kejuruan di Indonesia [Online]. Tersedia :
http://file.upi.edu/direktori/fptk/jur._pend._teknik_elektro/195512041981031bachtiar_hasan/pendidikan_kejuruan_di_indonesia.pdf [ 6 September 2015]
Emirita,
2013.
Model
Konsep
Kurikulum
[Online].
Tersedia
:
http://www.slideshare.net/emiritamarch/model-konsep-kurikulum-21297854 [
6
September 2015]
Simamora,
2012.
Pengembangan
kurikulum
SMK
[Online].
Tersedia:
http://www.slideshare.net/vanterdebataraja/pengembengan-kurikulum-smk [
6
September 2015]

Anda mungkin juga menyukai