Oleh
CHEPY PERDANA
1402610
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
tentang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan di zaman modern seperti sekarang ini, komputer adalah suatu
kebutuhan barang yang amat penting untuk memudahkan manusia dalam segala bidang.
Tanpa komputer manusia akan ketinggalan sebuah kemajuan di dunia ini, misalnya dalam
kemajuan pendidikan, kesehatan, pertahanan negara, dan masih banyak hal lagi yang
membutuhkan komputer untuk membantu kita.
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada perkembangan
pengolahan data. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat
telekomunikasi. Untuk Data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan
sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data
communication). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan (network) digunakan bila
paling sedikit dua atau lebih alat-alat dihubungkan satu dengan yang lainnya. Contoh
jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana
beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat
disiarkan ke segala penjuru.
Kemajuan suatu jaringan telah banyak membantu kita untuk mendapatkan informasi
dalam segala hal. Karena kita bisa mengetahui suatu peristiwa atau berita terkini dari seluruh
penjuru dunia. Dengan jaringan kita dapat bertukar pikiran melalui dunia maya dengan
semua orang, kita dapat membeli atau menjual dan menawarkan jasa kepada orang lain.
Dengan jaringan kita bisa mempunyai banyak teman dari berbagai belahan dunia.
Pentingnya jaringan komputer dalam kehidupan kita, dan hal yang penting bagi kita
untuk mengetahuinya. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai komunikasi data
dan jaringan komputer, dan mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
mempardalam pengetahuan kita mengenai jaringan komputer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer,
maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan
konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing
System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem
TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai
nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya
berkembang sendiri-sendiri.
3
3
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
dikirimkan dalam bentuk yang berkelanjutan, sinyal elektrik berkelanjutan dalam bentuk
gelombang Televisi, telepon dan radio adalah teknologi telekomunikasi yang menggunakan
sinyal analog, sedang komputer menggunakan sinyal digital untuk transfer informasi. Namun
saat ini sinyal digital juga digunakan untuk suara, gambar dan gabungan keduanya. Di sisi
lain, komputer yang awalnya dimanfaatkan sebagai mesin penghitung dan pengolah data,
digunakan sebagai alat komunikasi sejak adanya jaringan komputer.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Wireless
Wireless merupakan teknologi Nirkabel dimana perangkat elektronik yang dapat saling
berhubungan atau berkomunikasi tanpa menggunakan kabel.
Contoh : Mobile Phone, WLAN, dan lain-lain.
pada bandwidth antara 2 sampai 11 Mbps dengan biaya murah. Untuk memberikan gambaran,
ada baiknya melihat tabel berikut.
Mobile Internet
Via Telkom
Tabel
2.1
Konfigurasi
Peralatan Lengkap
WLAN
IEEE 802.11
US $ 700
Ericson T39
Rp. 2.000.000
Biaya Bulanan
Rp. 330.000
ADSL
US $ 200 $ 300
Rp. 4.000.000
kecepatan
11 Mbps
64 Kbps
2 Mbps
Perbandingan Penggunaan Wlan, Mobile Internet dan Via Telkom
Dari tabel diatas terlihat bahwa penggunaan WLAN jauh lebih menguntungkan untuk
operasional jangka panjang. Memang investasi peralatan WLAN lebih mahal dari pada alternatif
lainnya. Tidak mengherankan jika pengusaha warung internat (warnet) banyak sekali
mengandalkan peralatan WLAN ini untuk mengakses internet jauh lebih mudah dibandingkan
dengan menyewa fasilitas Fixed Line yang disediakan oleh telkom.
Sebagai gambaran, untuk mengakses 2 Mbps dengan menggunakan fasilitas yang
disediakan Telkom, kita membutuhkan biaya langganan sekitar Rp. 10 juta-an setiap bulannya,
sedangkan WLAN pada kecepatan 11 Mbps membutuhkan investasi hanya sekitar US $ 1.500-an
untuk sepasang radio modem lengkap dengan antena dan perangkat tambahannya, dengan biaya
operasional sangat mudah. Jelas menjadi sangat menarik untuk mengembangkan warnet maupun
RT-RW-Net.
Dunia usaha dalam berbagai ukuran sangat beruntung dapat mengoprasikan sistem
WLAN yang mampu memberikan kombinasi yang baik antara troughput yang mendekati
jarinngan kabel, akses mobile dan konfigurasi yang fleksibel.
Keuntungan ekonomis yang akan diperoleh dapat mencapai US $ 16.000 per user
(menurut hasil penelitian di USA), dibandingkan alternatif menggunakan kabel, dan diukur dari
produktifitas pekerja, efisiensi organisasi, keuntungan dan penghematan.
Beberapa keuntungan WLAN adalah :
1.
Mobilitas yang akan meningkatkan prduktifitas dengan akses real-time terhadap informasi
tidak peduli dimana lokasi pekerja, agar lebih cepat dan efisien dalam pengambilan
keputusan
2. Setup jaringan lebih murah, terutama untuk lokasi yang sulit dipasang kabel seperti
gedung tua atau bangunan dengan tembok yang pasif
7
3.
4.
memberikan mereka akses ke jaringan kapan saja, dimana saja. Kebebasan untuk roaming
ini memberikan banyak keuntungan dalam berbagi lingkungan pekerjaan, seperti :
a. Akses informasi secara langsung di samping tempat tidur bagi dokter dan staff di
rumah sakit
b. Kemudian, akses jaringan secara real-time untuk auditor atau konsultan on-site
c. Kemudahan akses database bagi supervisor yang bergerak, seperti manajer di
production line auditor di gedung, maupun teknisi di konstruksi
d. Akses real-time bagi pertemuan-pertemuan kelompok belajar untuk siswa atau
mahasiswa
Faktor yang menarik dari WLAN adalah kemudahan, karena teknologi ini memberikan
fleksibelitas dan roaming. Seorang pengguna tidak harus terikat dalam sebuah LAN, dia dapat
bergerak tanpa perlu terputus hubungan komunikasinya. Disamping itu, WLAN juga mudah
untuk dipasang, untuk membangun seluruh jaringan dibutuhkan beberapa jam saja dibandingkan
beberapa hari jika menggunakan kabel dan juga WLAN dapat dipasang di daerah mana
pemasangan kabel tambahan tidak memungkinkan. Sistem tanpa kabel ini dapat dipasang di
berbagai lingkungan dan pengguna dapat berkomunikasi dengan jaringan yang menggunakan
kabel melalui access point (AP) atau WLAN adapter.
3.3 Gambaran Umum Nirkabel Internet Berbasis WLAN
Teknik nirkabel internet berbasis WLAN bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh
standart IEEE 802.11 terlepas dari jenis PHY (lapiran fisik) yang dipilih, IEEE 802.11
mendukung tiga topologi dasar WLAN, yaitu Independent Basic Sevice Set (IBSS), Basic
Service Set (BSS) dan Extended Service set (ESS).
Gambar 2.2 Konfigurasi IBSS
Extended Sevice Set (ESS) terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing
mempunyai acces point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan distribution system (DS),
biasanya berupa ethernet LAN atau teknik lainnya, konfigurai ini merupakan konfigurasi standart
yang biasanya digunakan warnet dalam membangun jaringan internetnya.
Gambar 2.4 Konfigurasi ESS
Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak Router datau Bridge yang akan menghubungkan
jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.
3.4 Kemampuan Wireless LAN
Jaringan Wireless seperti Wireless LAN harus memiliki kemampuan :
Reability , artinya wireless LAN harus dapat menawarkan komunikasi yang handal
sebagaimana WiredLAN.
Transparant , artinya selain sebagai elementer wiredLAN, wireless LAN sebainya
transparan sehingga dapat digunakan secara bersama dengan wired LAN misalnya
sebagai ekspansi sistem Wired LAN eksisting.
Mobility , dalam arti ini WLAN harus memiliki kemampuan sebagi Full Mobitily, yaitu
kemampuan mengirim dan menerima informasi dalam keadaan bergerak didalam area
cakupan wireless LAN. Dan kemampuan Non Mobitily yaitu kemampuan memiliki
hubungan ke jaringan dengan menempatkan terminal di dalam Area wireless LAN dan
selama hubungan, terminal dalam posisi diam.
Fleksibilitas , yaitu mampu mengatur penambahan atau pengurangan terminal dapat
diminimalisasi.
3.5 Ijin Frekuensi
Isu politik paling santer dalam penggunaan WLAN adalah masalah ijin frekuensi.
Seharusnya, pemerintahIndonesia berpihak pada rakyatnya dan berusaha mengupayakan agar
sumberdaya yang ada dimanfaatkan secara optimal sehingga rakyat Indonesia menjadi lebih
pandai. Sayangnya pemerintah indonesia sering kali tidak berfikir demikian, diskusi alat
10
tentang hal ini dapat di monitor di mailing list seperti indowli@yahoogroups.com, asosiasiwarnet-broadband@yahoogroups.com dan genetika@yahoogroups.com.
Terlepas dari berbagai argumen yang ada, komunikasi pengguna WLAN 2,4 GHz yang
tergabung
dalamindowli@yahoogroups.com
berhasil
melakukan
negosiasi
dengan
11
Yang dimaksud dengan ketinggian, adalah menentukan tinggi antena minimal yang perlu
disiapkan agar sinyal dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Untuk memperoleh sinyal
yang baik, ketingiian tower biasanya lebih tinggi dari pada ketinggian yang ditentukan di atas.
Untuk jarak sekitar 4 km dibutuhkan tower dengan ketinggian 10 meteran.
3.7 Topologi
Teknik nirkabel internet berbasis Wireless atau Wireless LAN (WLAN) bertumpu pada
konsep yang ditentukan oleh standart IEEE 802.11 (tepatnya IEEE 802.11b). terlepas dari
jenis PHY (lapisan fisik)yang dipilih, IEEE 802.11 mendukung 3 (tiga) topologi dasar untuk
WLAN, yaitu :
1. Independent Basic Service Set (IBSS)
Konfigurasi IBSS dikenal sebagi konfigurasi independen atau jaringan ad-hoc.
Secara logika, konfigurasi IBSS meirip dengan jaringan office peer-to-perr di mana
tidak ada satu titik (node) yang berfungsi sebagai server.Dalam WLAN jenis IBSS
sejumlah node nirkabel akan berkomunikasi secara langsung satu dangan lainnya
secara ad-hoc, peer-to-peer. Jenis IBSS ini dikenal juga dengan nama ad-hoc network,
biasanya diimplementasikan di perkantoran, ruang di dalam hotel, lapangan terbang,
dan lainnya. Biasanya IBSS menghubungkan jaringan dalam ruang yang terbatas dan
tidak disambungkan ke jaringan komputer atau jaringan Internet yang lebih besar.
2. Basic Service Set (BSS)
BSS yang terdiri dari satu buah acces point ke jaringan kabel atau internet. Jenis
ini dikenal juga sebagaimanage network di jaringan WLAN, acces point (AP)
bertindak sebagai server logical disebuah sel atau kanal WLAN. Komunikasi antara
dua node A dan B dalam jaringan BSS biasanya dari A ke AP kemudian AP akan
mengulang data yang dikirim ke B.
3. Extended Service Set (ESS)
ESS terdiri dari beberapa BSS yang saling overlap (masing-masing mempunyai
access point). AP dihubungkan satu sama lain menggunakan distribution system (DS),
biasanya berupa ethernet LAN atau teknik lainnya. Konfigurasi ini merupakan
konfigurasi standart yang biasa digunakan warnet dalam membangun jaringan
12
Internetnya. Biasanya pada AP dipasang perangkat lunak router atau bridge yang akan
menghubungkan jaringan nirkabel LAN dengan LAN berbasis kabel.
3.8 Protokol & Metode Akses
Protokol yang sering digunakan oleh Jaringan Wireless yaitu teknik Multiple
Akses (MA) terdiri dari FMDA dan CDMA. Berdasarkan cara pengaksesannya protokol
Multiple Akses (MA) terdiri atas :
1. Protokol Contentionless
Protokol ini menjadwakan waktu transmisi setiap user untuk menghindari
terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal pada saat
yang sama. Penjadwalan dilakukan dengan cara :
Fixed Assignment Scheduling
Protokol ini memberikan keleluasaan pada user untuk mengakses jaringan
kapan saja dan mengalokasikan suatu bagian yang fixed kepada setiap user. Bagian
yang fixed tersebut dapat berupa time slot (TDMA) atau frekuensi (FDMA).
Kelemahan tipe ini terletak pada in-efesiensi jaringan, karena time slot atau frekuensi
yang telah dialokasikan untuk useruser lain, walaupun time slot / frekuensi tersebut
tidak digunakan. tertentu, tidak dapat digunakan oleh
Demand Sheduling
Protokol ini menghindari terjadinya in-efisien
jarirangan
dengan
mengalokasikan jaringan kepada seyiap user yang memiliki paket data yang hendak
dikirimkan. Demand scheduling terbagi atas token-passing yang menggunakan
topologi ring atau bus dan roll-call poling yang menggunakan topologi star.
2. Protocol Contetion
Protokol ini tidak melakukan penjadwalan pada transmisi peket, sehingga setiap
user diberi kebebasan untuk mengirim paket kapan saja. Untuk menghindari terjadinya
tabrakan antar paket data, dilakukan dengan cara :
Repeated Random Access Protocol
Keunikan protokol ini terletak pada adanya paket acknowledgement dari penerima
ke pengirim untuk menginformasikan bahwa paket telah diterima. Jika pengirim
ridak menerima paket acknowledgement dari penerima, maka pengirim akan
mengirim kembali paket datanya
Random Access With Reservation
Pada protokol ini, setiap user dapat melakukan transmisi data setiap saat. Untuk
user yang berhasil mengirim paket data ke penerima, akan memperoleh alokasi
kanal yang disebut reservasi, untuk pengirim paket data selanjutnya.
3. Protocol CDMA
13
14
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Sekitar tahun 1992-an Internet Indonesia dibangun berbasis teknologi paket radio
kecepatan 1200 bps. Memang sangat perlahan akan tetapi teknologi Internet radio (wireless) telah
membuktikan dirinya sebagi alternatif yang tidak dapat dibuat main-main. Tulisan ini memang
terkesan teknis, dengan tujuan teman-teman pembaca memperoleh gambaran membangun sendiri
jaringan wireless Internet berkecapatan tinggi 2-11 Mbps bukan yang mustahil, akan merupakan
hal yang mudah dan jauh lebih baik dari pada infrastruktur telkom yang ada saat ini.
Pada hari ini, teknologi wireless Internet menjadi alternatif yang perlu diperhitungkan
oleh operator Telkom dan Indosat. Hari ini Telkom menyewakan saluran 2 Mbps seharga Rp. 10
juta / bulan, padahal dengan menggunakan wireless Internet yang ada di pasaran, kita dapat
mengoprasikan saluran berkecepatan 11 Mbps dengan investasi sekitar 20 jutaan dengan biaya
izin operasi sekitar Rp. 2 jutaan per tahun. Bahkan pada hari ini semakin banyak warnet
diberbagai Kota (Bandung, Medan, Jogja, dll) mulai membangun jaringan antar warnet-nya,
menggunakan teknologi-teknologi wireless tersebut. Belum lagi dengan masunya berbagi
operator satelit (juga wireless) dalam kancah Internet Indonesia seperti pasific Sattelite Nusantara
(PSN), Melesat (Infokom), PalapaNet (Satelindo), TelkomNet Turbo (Telkom) menambah marak
infrastruktur Internet wireless di indonesia, yang pada akhirnya memungkinkan kita untuk
membangun akses Internet yang murah bagi rakyat Indonesia.
4.2 SARAN
Peralatan kunci yang dibutuhkan adalah sebuah Card WaveLAN yang pada hari ini
umumnya berbentuk card PCMCIA. Beberapa situs internet yeng memuat banyak informasi
tentang WaveLAN ini antara lain adalah http://www.hydra.carleton.ca, http://www.wavelan.com,
http://www.wavelan.net. Untuk menjaga jarak jangkau pencaran WaveLAN tersebut dibutuhkan
antena external (yang diletakan di luar gedung). Umumnya untuk jarak-jarak 5-10 km dapat
dicapai dengan menggunakan antena external tersebut. Harga antena sekitar US $ 60 70-an.
Masalah utamanya karena umunya card waveLAN tersebut berdaya rendah sekitar 25mW-an,
maka jarak antara card waveLAN dengan antenanya tidak bisa terlalu jauh supaya sinyal tidak
hilang di kabel coaxcial yang menghubungkan card waveLAN dengan antena tersebut. Biasanya
kabel penghubungnya (berupa coax 50 ohm yang baik), dibatasi kurang dari 10 meter jaraknya.
16
Jadi jangan kaget, jika kita akan melihat komputer (PC) diletakan di atap wrnet-warnet yang
saling berhubungan menggunakan media wveLAN ini, karena mau tidak mau PC harus
diletakand di atap supaya antara card ke antena dapat di buat seminimal mungkin dibawah 10
meter.
Setelah card waveLAN dan antenanya beres, strategi selanjutnya adalah mencari tahu bagaimana
supaya kita bisa menggunakan PC yang banyak dipasaran agar dapat berfungsi sebagai router.
Biasanya pada saat kita memberli card waveLAN di sediakan perangkat lunak drive-nya untuk
sistem operasi Windows. Pada router ini kita pasangkan 2 (dua) interface jaringan, yang satu
berupa card ethernet untuk menyambungkan local area network (LAN) dari Warnet, sekolah atau
kantor yang lokcal di gedung.
Ada beberapa dan cukup banyak informasi di Internet yang memungkinkan kita menjalanan PC
sebagai gateway / router waveLAN. Dan semuanya ada di dalam dunia maya yaitu Internet.
Penulis yakin bahasa ingris bukan masalah lagi sebagian besar pembaca maka beberapa situs di
Internet yamng membawa informasi tentang WaveLAN ini antara lain :
a. http://www.Hpl.hp.com/personal/jean_Tourrilhes/Linux/Linux.Wireless
b. Overview.html yang berisi tutorial dan overview tentang teknologi wireless Internet di Linux
c. http://www.fasta.fh-dortmund.de/users/andy/wvlan/ Web milik anda yang berisi perangkat
lunak driver WaveLAN untuk di Linux untuk kernel Versi 2.3.x
d. Halaman Web milik Jean Tourrilhes yang berisi tentang Linux dan WirelessLAN pada
http://www.hpl.hp.com/personal/jean_Tourrilhes/Linux/
anda
hampir
dapat
dipastikan
Web
milik
Justin
Seger
yang
memlihara
WaveLAN/PCMCIA
driver
di
http://www.media.mit.edu/~jseger/wavelan.html
Jelas disini bahwa sebetulnya dokumentasi tentang WaveLAN & Linux cukup banyak
sekali bahkan kadang kala terlalu banyak sekali. Sehingga agak membingungkan kalau kita
sampai tidak bisa melakukan hal tersebut, apalagi dengan trasparansi-nya dan keterbukaanya
pengetahuan waveLAN di Internet.
17
DAFTAR PUSATKA
Andrew S Tanenbaum,1988, Computer Networks, Printice Hall Inc, New Jersey.
Irvan Nasrun. 2005. Mengenal Internet Protokol Masa Depan. Majalah CHIP Spesial
Networking, halaman 6.
Douglas E. Comer, 2004, Computer and Networks Internets with Internet Applications, Fourth
Edition, Pearson Education International
Edhy Sutanta, 2005, Komunikasi data dan Jaringan Komputer, Graha Ilmu Yogyakarta.
Stalling Wiliam,1986, Jaringan Komputer, Salemba Empat, Jakarta.
Windu A & Agustini Ketut, 2012, The Implementation of hypertext-based learning media for a
local cultural based learning, journal of Information Technology Education : Innovation in
Practice, Volume 11
Windu A, dkk,. 2009. Buku Ajar Sistem Operasi Berbasis nilai-nilai lokal Genius Sistem Subak,
18