Anda di halaman 1dari 17

UJIAN TENGAH SEMESTER

JAWABAN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UTS pada Mata Kuliah Pengembangan Sistem
Informasi Pendidikan

Dosen Mata Kuliah :


DR. DEDI ROHENDI, M.T

Oleh
WILDAN MUTAABIDIN
1402883

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
JAWABAN JAWABAN UTS
1. Deskripsikan wilayah garapan/pokok-pokok Pengembangan Sistem Informasi
Pendidikan (SIP)
Sistem Informasi Pendidikan merupakan bagian dari suatu system informasi
manajemen. Terdiri dari tiga istilah yaitu system, informasi, dan manajemen.
Sebelum mengambil definisi mengenai system informasi pendidikan, maka harus
mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan system, informasi, dan
manajemen..
Wilayah garapan/pokok-pokok Menajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP)
meliputi :
a. Sistem informasi Akuntansi/Keuangan
adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang
berkenaan dengan Akuntansi/Keuangan. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
b.Sistem Informasi Kepegawaian
Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data saat ini mutlak
diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual serta
akurat dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) merupakan sebuah perangkat lunak yang akan membantu dalam
mengorganisir data dalam proses akuisisi, eksekusi hingga retrivasi data yang
akan memudahkan dalam penyebaran, integrasi hingga analisis bagi pengambilan
keputusan bidang sumber daya manusia pada suatu instansi.
SIMPEG terdiri dari 4 komponen utama, yaitu :
1) Administrasi Sistem
yaitu komponen yang bertanggung jawab untuk memelihara data-data induk
yang nantinya digunakan oleh Sistem Informasi Kepegawaian, misalnya :
data-data instansi, satuan kerja, unit kerja, propinsi, kabupaten, dll. Selain
memelihara data-data induk, komponen ini juga bertanggung jawab untuk
dalam hal manajemen pengguna, yaitu memberikan hak-hak sesuai dengan
jenis pengguna.
2) Pelaporan Manajemen
Yaitu komponen yang menghasilkan laporan-laporan manajemen, misalnya
jumlah pegawai, informasi pendidikan, dll.
3) Data Entri
Komponen ini merupakan komponen yang sangat penting, karena komponen
ini bertanggung jawab dalam memelihara data-data Kepegawaian, misalnya
biodata pegawai, jabatan, pendidikan, dll.
4) Output
Komponen ini menghasilkan keluaran-keluaran berupa cetakan yang
merupakan hasil dari proses yang dilakukan oleh Sistem Informasi
Kepegawaian misalnya SK, DP3, daftar riwayat hidup, dll.
Penerapan Sistem Informasi Kepegawaian berguna bagi decision
maker untuk me-manage SDM sesuai sasaran kegiatan dalam bidang
pengelolaan dan pengembangan SDM, sehingga dapat meningkatkan mutu
dan kredibillitas layanan secara menyeluruh, baik layanan yang berhubungan
dengan pihak-pihak di luar institusi maupun internal institusi itu sendiri
c. Sistem Informasi Akademik/Kurikulum
Sistem Informasi Akademik adalah modul aplikasi sebagai tools dalam
melakukan pengelolaan administrasi pendidikan dan data akademik pada
fakultas/ program studi yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web.
Kemudahan-kemudahan yang dihimpun di Sistem Informasi Akademik ini
memungkinkan informasi diakses dari mana saja melalui internet browser dan
overall akan membantu operator/staf administrasi akademik dalam kegiatan
kesehariannya.
Peranannya :
1) Mendukung Multi Kurikulum Akademik
Sistem Informasi Akademik dirancang untuk mendampingi proses perubahan
kurikulum dengan berbasis pengalaman sukses menangani perubahan
kurikulum di beberapa sekolah maupun perguruan tinggi.
2) Mendukung Transkrip Mahasiswa yang Dinamis
Aturan-aturan yang berbeda dalam proses penerbitan transkrip mahasiswa
dapat dikonfigurasikan dengan sangat mudah, seperti: 1). jika terdapat lebih
dari satu kali pengambilan matakuliah, maka dapat dipilih menggunakan nilai
terakhir atau nilai terbaik; 2). penyesuaian jika terjadi pengulangan ujian
(perbaikan nilai).
3) Pelaporan DIKTI EPSBED
Membantu proses pembuatan laporan EPSBED
Selalu diupdate sesuai dengan kebutuhan, menyesuaikan perubahan yang
ada di DIKTI.
Hasil export DBF dijamin compatible dengan aplikasi EPSBED.
Virtual Class
Mendukung penuh kegiatan belajar mengajar antara dosen dan
mahasiswa, dosen dapat meletakkan materi ajar dan tugas pada modul ini
sehingga mahasiswa nya dengan mudah dapat mengakses dan
mendownload tugas dan materi ajarnya.
Materi ajar dan tugas yang ada otomatis ditampilkan dengan mata kuliah
yang bersesuaian dgn KRS mahasiswa pada semester aktif tersebut.
4) User Friendly
Tampilan yang user friendly, sehingga membuat Modul ini menjadi sangat
mudah digunakan oleh semua usernya.
Melalui sistem ini dosen maupun mahasiswa dapat mereview dan
mengelola rencana akademik secara mandiri dan online. Hal ini akan
sangat meringankan pekerjaan petugas administrasi akademik.
d. Student Centered Learning melalui e-Learning
Hartley yang menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
e. Sistem informasi perpustakaan
istem Informasi Perpustakaan adalah sistem yang dibuat untuk memudahkan
petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua di proses
secara komputerisasi yaitu digunakannya suatu software tertentu seperti software
pengolah database. Petugas perpustakaan dapat selalu memonitor tentang
ketersediaan buku, daftar buku baru, peminjaman buku dan pengembalian buku.
Sistem Informasi Perpustakaan dikembangkan dari pemikiran dasar
bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process dalam
suatu Perpustakaan. SIPERPUS merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk
menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi
pengambilan keputusan dalam Perpustakaan.
Dengan sistem ini, peminjam buku maupun yang mengembalikan buku tidak
perlu menunggu lama untuk proses peminjaman/pengembalian buku. Petugas
perpustakaan pun tifdak akan mengalami kesulitan dalam proses pelaporan kepada
kepala perpustakaan.
2. Bagaimana penggunaan SIP dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan?
Maksud dilaksanakannya Sistem Informasi Pendidikan adalah sebagai pendukung
kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating,
coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan
fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya SIP organisasi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat
sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengeloaan data dan informasi
pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung
proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan
yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidang
pendidikan.
SIP digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh
pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information sistem sehingga
organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders).
Nilai penting SIP adalah :
1) Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information sistems)
memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
2) Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan
andal.
3) Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap
4) Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan
efisien.
Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa SIP sangat berguna dalam meningkatkan
mutu layanan pendidikan.

3. Klasifikasikan komponen-komponen dalam Pengembangan Sistem Informasi,


khususnya SIP dan beri penjelasan masing-masing!
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok
bangunan (building block), yaitu:
a. Blok Masukan (Input block), adalah data-data yang masuk ke dalam system
b. Blok Model (Model block), adalah kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output block), adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai system
d. Blok Teknologi (Technology block), merupakan kotak alat dalam sistem
informasi, yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
serta membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
e. Blok Basis Data (Database block), merupakan kompulan dari data yang saling
berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Control block), adalah pengendalian yang dirancang secara
khusus untuk menangulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu sama lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasaran.
4. Deskripsikan fungsi Sistem Informasi Pendidikan dalam konteks :
4.1 Manajemen data
Fungsi sistem informasi pendidikan dalam konteks manajeman data
menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara
penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian. Keberhasilan
sistem informasi pendidikan dalam kontek menajemen data bergantung pada tiga
faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara
penggunannnya. Perkembangan fungsi sistem informasi pendidikan dalam konteks
manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan
pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan
data. Pengelolaan data suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan
terpusat, meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan dan pemanfaatan.
4.2 Monitoring
Sistem Informasi Pendidikan termasuk kedalam sistem konseptual yang
memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memonitor sistem fisik
pendidikan yang digunakan untuk mentransformasikan sumber daya input menjadi
sumber daya output. Dengan menggunakan sistem ini para eksekutif dapat
memonitoring kinerja secara praktis.
4.3 Pengambilan keputusan
Sistem informasi pendidikan dalam pengambilan keputusan adalah Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) yang tidak ditekankan untuk membuat keputusan,
melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan
untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, sistem pendukung keputusan
membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan
perannya dalam mengambil keputusan.
Manfaat yang dihasilkan dari manajemen informasi SPK :
Memperbesar kemampuan pengambil keputusan untuk memproses informasi
dan pengetahuan.
Memperbesar kemampuan pengambil keputusan dalam menangani
permasalahan yang kompleks, berskala besar, dan menggunakan banyak waktu.
Memperpendek waktu pengambilan keputusan
Meningkatkan reliabilitas dari hasil keputusan dan outcome.
Mendorong pelaksanaan eksplorasi bagi pengambil keputusan.
Memberikan pendekatan baru dalam proses berpikir mengenai lingkup
permasalahan dan konteks keputusan.
Membangkitkan bukti baru dalam mendukung sebuah keputusan atau
konfirmasi dari asumsi yang sudah ada.
Menghasilkan keunggulan strategis dan kompetitif di dalam persaingan antar
organisasi. termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan pertanyaan
pengandaian.
4.4 Evaluasi dan penilaian
Sistem informasi pendidikan dalam konteks evaluasi dan penilaian member
manfaat
Kegiatan monitoring-evaluasi yang dilakukan secara internal dapat
diintegrasikan ke public dengang dukungan manajemen sistem informasi.
Manajemen sistem informasi akan meningkatkan akuntabilitas program
lembaga/ organisasi.
Keterlibatan publik melalui dukungan manajemen sistem informasi akan
meningkatkan kinerja program lembaga/organisasi.
4.5 Mengontrol kualitas
Sistem informasi pendidikan dalam konteks Kontrol terhadap kualitas
memungkinkan untuk melakukan proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence
untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga
integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan
menggunakan sumber daya secara efisien
4.6 Meningkatkan daya kompetensi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Oleh karena
itu sangat jelas bahwa sistem informasi pendidikan akan berdampak kepada
peningkatan daya saing komptensi.
4.7 Pengembangan kelembagaan (misalnya sekolah)
Pengembangan sistem informasi yang berkualitas biasanya diukur dalam tiga
dimensi berikut :
Dimensi waktu : informasi harus ada saat dibutuhkan (timeliness), selalu up to date
(currency), disajikan berkali-kali sebanyak dibutuhkan (frequency), dan dapat
menyajikan untuk periode sekarang, masa lalu dan masa datang (time period)
Dimensi content : Informasi harus bebas dari kesalahan (accuracy), harus
berhubungan dengan kebutuhan penggunanya pada situasi tertentu (relevance),
disajikan secara lengkap (completeness), hanya yang dibutuhkan yang disajikan
(cincisenee), dapat disajikan untuk lengkungan luas maupun terbatas atau
internal/eksternal focus, dapat menunjukan kinerja dengan pengukuran aktivitas
yang telah diselesaikan .
Dimensi bentuk : informasi harus dapat disajikan dalam bentuk yang mudah
dimengerti (clarity), dapat disajikan secara detail atau ringkasan, dapat diatur
dalam urutan tertentu, dapat disajikan secara narrative, dapat disajikan dalam
media cetak.
Jika sistem informasi pendidikan dapat memenuhi syarat kualitas tersebut di atas,
sudah barang tentu akan dapat mengembangkan kelembagaan.
4.8 Mengefektifkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
Sistem informasi pendidikan dalam konteks SDM berupaya agar keputusan yang
diambil dan aktifitas yang dilaksanakan selalu mengacu kepada mutu SDM yang
terukur dan dapat teramati validitasnya berdasarkan perilaku seorang pegawai
(SDM) dalam suatu organisasi yang dirancang dalam sistem informasi pendidikan
sumber daya manusia.
Aplikasi sistem informasi pendidikan dalam konteks SDM adalah aplikasi yang
ditujukan untuk membantu organisasi mengelola kompetensi sumber daya
manusia. Dalam hal ini pengelolaan SDM memiliki ruang lingkup :
Organisasi dan uraian jabatan pegawai
Pengelolaan standar kompetensi baik kompetensi dalam kaitannya dengan
karakter pegawai maupun kinerja yang bersifat skill.
Pengelolaan data jabatan, kebutuhan kompetensi jabatan, dan penentuan level
kebutuhan kompetensi jabatan
Pengelolaan data pegawai dan kompetensi individu
Aplikasi gap and match kompetensi
Aplikasi sistem perencanaan karir (rotasi, mutasi, demosi, promosi
Aplikasi sistem kinerja
Dengan adanya sistem informasi pendidikan dalam bidang SDM diharapkan
pengelolaan SDM semakin efektif dan efisien.
4.9 Menyederhanakan birokrasi
Sistem informasi pendidikan berbasis teknologi telah menjadi suatu
komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Penggunaan teknologi
sistem informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personel yang
mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja individual
yang bersangkutan. Bahkan berbasis teknologi sistem informasi sangat
meungkinkan untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan cukup oleh seorang
SDM saja. Dengan demikian manajemen berbasis teknologi sistem informasi dapat
menyederhanakan birokrasi.
4.10 Meningkatkan efisiensi
Pemanfaatan sistem informasi dapat menghasilkan efisiensi dalam berbagai
aspek pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan
waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang
dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan perangkat keras komputer
(hardware), program aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan
internet sebagai sarana pengelolaan informasi.
4.11 Membuat perencanaan
Perencanaan adalah proses di mana manajer secara matang dan bijaksana
memikirkan dan menetapkan sasaran serta tindakan berdasarkan beberapa metode
yang diperlukan untuk mencapainya, dan proses itu sendiri merupakan suatu cara
sistematik yang ditetapkan untuk malakukan kegiatan. Dengan merujuk pada
definisi di atas, maka dalam sistem informasi pendidika berarti suatu proses yang
menekankan keterlibatan dan aktivitas yang saling terkait untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Sebuah kebijakan informasi organisasi biasanya
memberikan arahan baik bagi para pengelola maupun para pengguna informasi.
Bagi para pengelola kebijakan sistem informasi merupakan sebuah kerangka
kerja yang berisi prinsip-prinsip organisasi yang berhubungan dengan informasi,
penggunaannya dan pengelolaannya. Di antaranya menjamin pengalokasian
sumber-sumber informasi penting dalam manajemen informasi. Sedangkan dari
perspektif pengguna, kebijakan informasi merupakan sebuah jaminan bahwa
organisasi mempunyai komitmen untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkannya. Dengan demikian dalam konteks perencanaan sebuah organisasi,
sistem informasi merupakan data base dimana pembuatan perencanaan menjadi
lebih mudah, lengkap dan matang serta akurat
4.12 Umpan balik
Memahami karakteristik dari sistem informasi pendidikan yang cenderung
terdiri dari subsistem-subsistem yang sistematis dalam mengelola informasi baik
secara prosedural maupun interaksional antar elemen, hal ini memungkinkan
terjadinya prosedur analisis umpan balik antar elemen yang mudah, cepat, akurat,
efektif dan efisien. Kebutuhan perusahaan akan informasi meningkat sejalan
dengan perkembangan perusahaan. Semakin besar dan kompleks suatu
perusahaan, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Informasi
memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan karena informasi
digunakan untuk melakukan planning, actuating, directing, innovating, staffing,
controlling, representing, dan coordinating aktivitas perusahaan. Tentunya
informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang berkualitas.
Sistem Informasi Pendidikan dapat dikatakan berkualitas apabila didukung
oleh relevansi, yaitu ketepatan dengan penggunaannya, ketepatwaktuan, yaitu
informasi mampu disajikan tepat pada saat dibutuhkan, dan akurat, yaitu harus
tepat nilainya dan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Sistem
Informasi tersebut dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal. Kebutuhan
mereka akan informasi berbeda tergantung pada tingkatan serta kepentingan
masing-masing dalam perusahaan.
Pentingnya akan informasi yang akurat dan tepat waktu dalam pengambilan
keputusan menyebabkan perusahaan membutuhkan adanya sistem informasi yang
responsif terhadap kebutuhan mereka. Hal inilah yang menjadi latar belakang
mengapa banyak sekolah sekarang ini mengganti sistem informasinya dari sistem
yang manual menjadi sistem yang berbasis teknologi informasi modern
(komputer). Penggunaan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas
operasional sekolah bukan merupakan hal yang baru lagi, melainkan kebutuhan
utama karena merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang ada di sekolah.
Penggunaan teknologi informasi dalam bentuk aplikasi sistem dapat
digunakan, baik pada tingkat internal maupun eksternal. Untuk tingkat internal
dapat digunakan, baik pada tingkat fungsi operasional organisasi maupun
tingkatan manajemen. Penggunaan pada fungsi operasional organisasi, misalnya
pada fungsi akuntansi, keuangan, produksi, pemasaran dan lainnya. Pada
tingkatan manajemen, misalnya digunakan pada tingkat manajemen atas,
menengah, atau bawah. Sekolah tidak harus memiliki dan menggunakan semua
aplikasi sistem yang ada, tetapi harus memilih aplikasi sistem yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah.

5. Beri penjelasan apa saja masalah yang ditemukan dalam pengembangan Sistem
Informasi Pendidikan? Serta kemukakan solusi yang mungkin dapat
dilakukan!
a. Permasalahan dalam Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan
Disintegrasi sistem informasi
Rendahnya penggunaan data akurat dalam sistem pengambilan keputusan
Lemahnya sistem pembaharuan data
Kurangnya Sistem Aplikasi Manajemen
Tidak Terjaminnya Sistem Keamanan
Infrastruktur TIK yang belum memadai
Kelembagaan Pengelola TIK yang belum satu atap
b. Solusi Sistem Informasi Pendidikan
Pada dasarnya setiap kendala atau masalah bisa dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mengatasi kendala atau masalah yang telah disebutkan di atas maka perlu
diambil langkah sebagai berikut:
1) Penggunaan Database Bersama
2) Aplikasi Berbasis Web
3) Sistem Terintegrasi
4) Interoperabilitas
5) Keamanan Informasi
6) Skalabilitas
7) Tingkat Ketersediaan
8) Kemudahan Akses
9) Proses Kerja yang Ringkas
10) Kinerja
11) Otorisasi
12) Infrastruktur Bersama
13) Komunikasi Berbasis Internet Protocol (IP)
6. Bagaimana Proses Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan? Jelaskan
masing-masing tahapannya!
Tahap pertama : definisi tujuan dan target; Pernyataan misi dan tujuan dari sistem

pendidikan; dan menetapkan target pendek dan jangka panjang. Ini biasanya
tercermin dalam rencana pembangunan nasional negara. Dari tujuan tersebut, tujuan
nasional pendidikan diformulasikan untuk menyinkronkan dengan visi nasional untuk
pembangunan dalam kerangka waktu tertentu. Mandat Konstitusi tentang pendidikan
dan undang-undang pendidikan lain yang relevan harus hati-hati Ulasan dengan
mengacu pada pengembangan sistem informasi manajemen
Tahap Kedua : Keputusan kebijakan untuk tujuan pelaksanaan dan monitoring.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendirikan EMIS diidentifikasi pada tahap
pembangunan. Hal ini penting untuk menentukan tenaga kerja yang tepat untuk
mengoperasikan sistem, biaya layanan dan kegiatan, struktur keseluruhan, jadwal
kegiatan dan strategi keseluruhan pelaksanaan
Tahap Ketiga : Identifikasi kebutuhan data dan persyaratan. Data yang diperlukan
yang diperlukan untuk mendukung berbagai langkah dalam menentukan pencapaian
tujuan dari sistem harus diidentifikasi secara hati-hati melalui konsultasi dengan
berbagai sektor, dan kunci administrator pejabat sekolah dan pengguna data potensial
lainnya. Ini akan memastikan bahwa persyaratan data dan kebutuhan kebijakan dan
pengambil keputusan dan pengguna kunci lainnya yang diambil dari perawatan
sementara pada saat yang sama meminimalkan overload data yang tidak perlu.
Tujuan khusus dan penggunaan data tersebut harus dibuat jelas pada tahap
Tahap Keempat : proses pembentukan database. Database adalah koleksi terpadu
dari data dan informasi, terorganisir dan disimpan dengan cara yang memudahkan
pengambilan. Kedua database pengguna dan berbasis komputer menentukan sifat dari
file atau sistem pengarsipan. Pelabelan yang tepat dari database tersebut dan elemen
data yang sesuai yang diperlukan untuk melihat mudah dan akses ke hard / eksemplar
dicetak.
Tahap kelima : desain bentuk monitoring / pengumpulan data. Formulir ini
dirancang untuk menangkap data yang dibutuhkan dan diperlukan diidentifikasi
selama tahap ketiga pembangunan. Perancang kuesioner memiliki pilihan untuk
memilih mode dan saluran pengumpulan data dari berbagai sumber yang tepat.
Formulir diuji-coba untuk memastikan bahwa instruksi, definisi data dan elemen data
yang diminta dipahami oleh penyedia data sebelum bentuk ini diberikan pada skala
yang lebih luas atau nasional
Tahap Keenam : Pengumpulan data dan informasi. Manual Operasi harus disiapkan
untuk menguraikan informasi penting tentang pengumpulan data dalam hal tujuan
jadwal kegiatan, pedoman untuk melakukan pengumpulan survey / data, tugas dan
tanggung jawab dari monitor / surveyor dan supervisor, yang spesifik petunjuk
tentang cara untuk mengelola kuesioner termasuk definisi istilah, dan koleksi atau
penyerahan formulir kuesioner. Hal ini juga pada tahap ini bahwa pelatihan
berlangsung bagi mereka yang akan terlibat dalam kegiatan pengumpulan data baik
di tingkat nasional dan sub-nasional untuk tujuan keseragaman dan istilah umum
acuan
Tahap Ketujuh : Pengolahan data. Sebuah sistem prosedur verifikasi data dan
kontrol harus diterapkan sebelum pengolahan berlangsung. Bentuk-bentuk yang telah
diverifikasi untuk akurasi dan konsistensi dari entri data. Semua elemen data
dikodekan sesuai dengan sistem yang dirancang oleh programmer.
Sebuah sesi latihan dapat terjadi pada tahap ini untuk melatih encoders data /
operator entri data untuk menafsirkan petunjuk, mendefinisikan elemen data dan
menerapkan perangkat lunak dengan cara yang seragam. dari Spesifikasi laporan
yang akan dihasilkan dari data yang diolah juga didefinisikan pada tahap ini
Tahap Kedelapan : Diseminasi data dan pembuatan laporan. Kemasan data ini ke
dalam statistik buletin, kompendium, laporan, profil dan lain-lain akan membantu
memfasilitasi penyebaran dan penggunaan data oleh pengguna. Di tingkat nasional,
para Menteri, legislator, para anggota Kabinet / Parlemen dan kepala badan-badan
internasional memerlukan informasi ini untuk pengambilan kebijakan, legislasi,
pengembangan program dan kekhawatiran nasional lainnya.
Tahap Kesembilan : Evaluasi output . Tujuan akhir dari sebuah EMIS adalah untuk
menghasilkan informasi yang relevan dan tepat waktu berkualitas baik. Menjelang
akhir ini, mekanisme evaluasi harus dirancang untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang dihadapi dalam pengembangan dan pengoperasian EMIS. Hasil dari
proses evaluasi merupakan dasar untuk penguatan sistem.

7. Paparkan rencana Pengembangan Sistem Informasi apa yang akan dilakukan


oleh masing-masing peserta kuliah ini? Dan tunjukkan hal apa atau langkah
yang sudah dilakukan paling tidak sampai dengan langkah analisis dan
perancanngan.
7.1 Rencana Pengembangan SIP
Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan yang akan saya
lakukan adalah pengembangan sistem penilaian yang ada di SMK Handayani dari
asalanya berbasis Dekstop (excel) menjadi berbasis Online. Maka dari itu judul
untuk pengembangannya adalah Sistem Informasi Nilai Siswa Berbasis
Website.
7.2 Analisis Dan Perancangan Sistem
7.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Tujuan dari perancangan dan pengembangan sistem adalah
dapatmeningkatkan kualitas informasi dan pelayanan yang diberikan melalui
sistemyang dapat dengan mudah di akses dan di operasikan.Sistem perlu
ditunjangdengan teknologi yang memadai diantaranya perangkat keras dan
perangkat lunakagar sistem dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
7.2.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
SMK Handayani Banjaran telah memiliki beberapa komputer yang dapat
digunakan untuk pengoprasian sistem. Spesifikasi perangkat keras tersebut
sebagai berikut:
1. Prosesor Intel Core I3
2. Memori 2014MB RAM
3. Hard Disk 750 GB
4. Monitor LED 15
5. Keyboard
6. Mouse

7.2.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang telah dimiliki SMK Handayani Banjaran:
1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate 32 Bit
2. Browser : Mozilla Firefox, Opera
Perangkat lunak yang belum dimiliki dan dibutuhkan sistem:
1. App server : XAMPP (Apache dan MySQL)
7.2.1.3 Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi diantaranya :
a. Sistem mampu menyediakan dan menyampaikan informasi dengan cepat
dan akurat
b. Sistem dapat dijadikan media promosi yang handal dan mampu menjangkau
secara global
c. Sistem dapat dijadikan sarana publikasi artikel
d. Sistem dapat digunakan untuk berinteraksi secara langsung denganuser
e. Informasi mengenai produk dan layanan yang ada pada perusahaaan secara
menyeluruh
f. Informasi promosi yang dilakukan perusahaan
7.2.1.4 Kebutuhan Pengguna (User)
Untuk mewujudkan sistem ini maka diperlukan seorang analisis dan
programer pada tahapan pembuatan. Adapun tugasnya adalah :
1. Admin : mengurusi sistem secara keseluruhan.
2. Programer : Bertanggung jawab mengimplementasikan perancangan
dari analisis kedalam benruk program dan aplikasi secara keseluruhan.
3. Analisis : Seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perancangan, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan
sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan.
4. User (Siswa, Guru da pengunjung biasa) : Pihak yang menggunakan
sistem ini berdasarkan kebutuhan masing-masing.
7.2.2 Kelayakan Ekonomi
1. Analisis Biaya dan Manfaat
Tujuan dari analisis biaya dan manfaat adalah untuk memberigambaran
mengenai biaya dan manfaat dari sistem yang dibangun,gambaran inilah
menjadi pertimbangan kelayakan sistem yang dibangun.
2. Analisis Payback (Payback Period)
Metode yang menilai jangka waktu investasi tersebut dapat kembali dengan
aliran-aliran kas yang masuk
3. Metode Pengembalian Investasi (ROI)
Metode ini adalah metode yang mengukur besarnya keuntungan dan manfaat
yang bisa diperoleh selama periode waktu yang ditentukan.
4. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
Metode ini memperhatikan nilai sekarang dari penerimaan dan pengeluaran
uang yang akan didapat pada tahun mendatang.
7.3 Perancangan Sistem
Sistem ini dirancang guna memenuhi kebutuhan sekolah yang tidak bisa dilakukan
sistem lama.Website ini terdiri dari tiga halaman utama yaitu halaman Administrator,
Siswadan User. Halaman administrator memiliki hak akses penuh terhadap website
disini administrator dapat memantau seluruh aktifitas halaman website dan memiliki
hak untuk merubah, menambah ataupunmengurangi informasi didalam website.
Halaman siswa adalah halaman dimana siswa telah didaftarkan sebagai member oleh
pihak sekolah, dihalaman ini siswadapat melakukan proses update informasi
identitas, mendownload materi pelajaran,dan juga melihat nilai.
7.3.1 Flowchart System

7.3.2 Context Diagram


7.3.3 DFD Level 1

Referensi :
Villanueva, Charles, C. 2003. Education management information system (emis) And
the formulation of education for all (efa), 2002-2015. Tajikistan : UNESCO.
GifayaFoundation. 2011. Sim Pendidikan
https://gifayafoundation.files.wordpress.com/2011/10/sim-pendidikan. [Online]
diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai