Oleh
CHEPY PERDANA
1402610
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang Pentingnya Pemahaman Landasan Pedagogik
Dalam Pengembangan Model Evaluasi PTK Untuk Kepentingan Peserta Didik
Sebagai Lulusan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Landasan Paedagogik di Program Studi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia yang diampu oleh dosen Prof. DR. Hj. Melly Sri Sulastri
Rifai, M.Pd dan Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd..
Dalam pemenuhan makalah ini penulis menyadari banyaknya kekurangan,
sehingga menjadikan belum sempurnanya penulisan makalah ini sesuai dengan
seharusnya, karenanya penulis mengharap masukan yang membangun dalam
upaya menjadikan makalah ini menjadi karya yang lebih baik. Tak lupa penulis
menghaturkan ucapan terima kasih kepada Dosen pengampu dan segenap rekan
mahasiswa PTK 2014 serta pihak lain yang turut membantu dalam penyusunan
penulisan karya ini.
Penulis berharap karya ini dapat memberikan banyak manfaat khusunya
bagi penulis, umumnya bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II MODEL MODEL EVALUASI ..................................................... 2
2.1 Model Evaluasi ....................................................................................... 2
2.1.1 Model Formatif Surmatif .................................................................... 2
2.1.2 CIPP ( Context, Input, Process, Product ) ........................................... 4
2.1.3 CIRO (Context, Input, Reaction, Output)............................................ 7
2.1.4 Kirkpatrick Model ............................................................................... 8
2.1.5 Provus Discrepancy Model................................................................. 10
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 12
3.1 Landasan Pedagogik dan Model Evaluasi PTK ...................................... 12
3.2 Pemahaman Landasan Pedagogik dalam Pengembangan Model Evaluasi
PTK ........................................................................................................ 13
BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI ....................... 15
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
4.2 Saran ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan pedagogik merupakan ilmu dan bidang studi yang menjadi dasar
bagi semua orang yang akan menjadi pendidik supaya para pendidik dapat
memahami dan menerapkan pendekatan pembelajaran di berbagai situasi
pendidikan dengan penuh tanggung jawab.
Tujuan penyusunan makalah ini merupakan pemenuhan tugas ujian akhir
semester pada mata kuliah Landasan Pedagogik di Program Studi Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
yang diampu oleh dosen Prof. DR. Hj. Melly Sri Sulastri Rifai, M.Pd dan Dr. Hj.
Pupun Nurhayati, M.Pd..
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
BAB II
MODEL MODEL EVALUASI
2.1 Model Evaluasi
Dalam ilmu evaluasi program pendidikan, ada banyak model yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun antara satu dengan
lainnya berbeda, namun maksudnya sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan
data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi, yang tujuannya
menyediakan bahan bagi pengambil keputusandalam menentukan tindak lanjut
suatu program. Model model evaluasi ada yang dikategorikan berdasarkan ahli
yang menemukan dan yang mengembangkannya, serta ada juga yang diberi
sebutan sesuai dengan sifat kerjanya.
Ada beberapa model evaluasi yang dikenal dan digunakan untuk
mengevaluasi program pendidikan.
2.1.1
Scriven, tanggung jawab utama dari para penilai adalah membuat keputusan.
Akan tetapi harus mengikuti peran dari penilaian yang bervariasi. Scriven
menunjukan dalam model formatif sumatif bahwa adanya tahapan dan lingkup
objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukn pada waktu program masih
berjalan (disebut evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai atau
berakhir (disebut evaluasi sumatif).
Dalam dunia pendidikan, maksud formatif dalam model ini adalah untuk
membantu dalam mengembangkan kurikulum, dan sumatif, yakni untuk menilai
manfaat dan kurikulum yang telah mereka kembangkan dan penggunaannya atau
penempatannya di sekolah sekolah.
Evaluasi formatif memberikan umpan balik secara terus menerus untuk
membantu pengembangan program, dan memberikan perhatian yang banyak
terhadap pertanyaan pertanyaan seputar isi validitas, tingkat pengusaan kosa
kata, keterbacaan dan berbagai hal lainnya. Secara keseluruhan evaluasi formatif
adalah evaluasi dari dalam yang menyajikan untuk perbaikan atau meningkatkan
hasil yang dikembangkan.
Evaluasi sumatif mengemukakan atau mengajukan pertanyaan
pertanyaan seperti apakah produk tersebut lebih efektif dan lebih kompetitif.
Evaluasi sumatif dilakukannya untuk menentukan bagaimana akhir dari program
tersebut bermanfaat dan juga keefektifan program tersebut.
Pada model formatif sumatif ini, seorang evaluator tidak dapat
melepaskan diri dari tujuan. Tujuan evaluasi formatif memang berbeda dengan
tujuan evaluasi sumatif. Model formatif sumatif ini sendiri dilakukan dengan 4
tahap yaitu : needs assessment, program planning, formative evaluation, dan
summative evaluation.
Needs
Summative
Assessment
Evaluation
(1)
Program
Formative
Planning
(2)
Evaluation
(3)
(4)
Keterangan :
1. Needs Assessment
Dalam tahap ini, evaluator memusatkan perhatian pada penentuan masalah.
Pertanyaan yang diajukan :
a. Hal hal apakah yang perlu dipertimbangkan sehubungan dengan
keberadaan program ?
b. Kebutuhan apakah yang terpenuhi sehubungan dengan adanya pelaksanaan
program ini ?
c. Tujuan jangka panjang apakah yang dapat dicapai melalui program ini ?
2. Program Planning
Dalam tahap kedua dari model ini, evaluator mengumpulkan data yang terkait
langsung dengan pembelajaran dan mengarah pada pemenuhan kebutuhan
yang telah diidentifikasi pada tahap kesatu. Dalam tahap perencanaan ini
program pembelajaran dievaluasi dengan cermat untuk mengetahui apakah
rencana pembelajaran telah disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan.
Evaluasi tahap ini tidak lepas dari tujuan yang telah dirumuskan.
3. Formative Evaluation
(1967) di Ohio State University. CIPP yang merupakan sebuah singkatan dari :
Context evaluation
Input evaluation
Process evaluation
Product evaluation
Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan sasaran
evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program kegiatan.
Dengan kata lain, model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program
yang dievaluasi dengan sebuah sistem. Dengan demikian, jika tim evaluator sudah
menentukan model CIPP sebagai model yang akan digunakan untuk mengevaluasi
program yang akan ditugaskan maka mau tidak mau mereka harus menganalisis
program tersebut berdasarkan komponen komponennya.
1. Evaluasi konteks (context evaluation) dimaksud untuk menilai kebutuhan,
masalah, asset, dan peluang guna membantu pembuat kebijakan menetapkan
tujuan dan prioritas, serta membantu kelompok pengguna lainnya untuk
mengetahui tujuan, peluang, dan hasilnya.
Ada 4 pertanyaan yang dapat diajukan sehubungan dengan evaluasi konteks,
yaitu :
Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh program, misalnya jenis
makanan tambahan ?
Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu mengembangkan
masyarakat, misalnya kesadaran orang tua untuk memberikan makanan
perkembangan siswa ?
Berapa siswa yang menerima dengan senang hatiatas makanan tambahan
itu ?
Bagaimana reaksi siswa terhadap pelajaran setelah menerima makanan
tambahan?
Seberapa tinggi kenaikan nilai siswa setelah menerima makanan tambahan
?
3. Evaluasi proses (process evaluation) ditujukan untuk menilai implementasi
dari rencana yang telah ditetapkan guna membantu para pelaksana dalam
menjalankan kegiatan dan kemudian akan dapat membantu kelompok
pengguna lainnya untuk mengetahui kinerja program dan memperkirakan
hasilnya. Oleh Stufflebeam diusulkan pertanyaan pertanyaan untuk proses
antara lain sebagai berikut :
- Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal ?
dilanjutkan ?
Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimanfaatkan secara
maksimal ?
Hambatan hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksanaan
2.1.3
2.1.4
Kirkpatrick Model
Model ini dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick dan telah digunakan sejak
tahun 1950-an. Model ini dipergunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan
pelatihan. Model Kirkpatrick ini memiliki 4 tingkatan atau langkah-langkah
evaluasi, yaitu :
1. Tingkat I : Evaluasi - Reaksi
Pada tingkatan ini evaluasi dilakukan untuk mengukur reaksi peserta terhadap
pelaksanaan pelatihan. Pengukuran terhadap reaksi peserta pelatihan ini
meliputi instruktur, topik, presentasi, jadwal, dan lain sebagainya. Pada
tingkatan ini pengukuran sikap peserta pelatihan dilakukan melalui kuisioner
dimana pertanyaan dalam kuisioner tersebut tentang kelebihan dan
kekurangan dari pelatihan. Evaluator harus menetapkan standar kinerja pada
hasil, bila memungkinkan, sehingga keempat langkah dalam evaluasi
Kirkpatrick ini dapat dilaksanakan dan penilaian evaluatif dapat dilakukan.
Keuntungan dari pelaksanan evaluasi reaksi ini, adalah :
- Dapat diketahui bagaimana pendapat peserta terhadap pelaksanaan
-
pelatihan
Dapat diketahui kekurangan dari pelaksanaan pelatihan yang dilakukan
Dapat diketahui tentang keterlibatan peserta dalam pelaksanaan pelatihan
Memberikan informasi atas reaksi peserta secara keselurahan serta umpan
balik dari peserta dan mengevaluasi aspek aspek tertentu dari pelatihan.
Pada tingkatan ini dapat diketahui informasi yang dapat digunakan untuk
Diketahui pengaruh atau dampak pelatihan pada diri peserta pelatihan setelah
10
BAB III
PEMBAHASAN
LANDASAN PEDAGOGIK DALAM PENGEMBANGAN MODEL
EVALUASI PTK UNTUK KEPENTINGAN PESERTA DIDIK SEBAGAI
LULUSAN
3.1 Landasan Pedagogik dan Model Evaluasi PTK
Landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan
merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak
atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat
terbang);
dapat
pula bersifat
konseptual
(contoh:
landasan
11
landasan
titik
peraturan
tolak
perundang-undangan
yang
berlaku
yang
pendidikan.
Model Evaluasi PTK untuk kepentingan peserta didik sebagai lulusannya
seperti yang diungkapkan oleh (Soenarto:2010) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan siswa menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang
mampu
meningkatkan kualitas hidup, mengembangkan dirinya, memiliki keahlian
dan keberanian membuka usaha untuk meningkatkan penghasilan.
b. Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja produktif yakni (1). Memenuhi
keperluan tenaga kerja pada DUDI, (2). Menciptakan lapangan kerja bagi
dirinya dan orang lain, (3). Merubah siswa dari ketergantungan menjadi
mandiri dan berpenghasilan.
c. Menyiapkan siswa menguasai IPTEK sehingga : (1). Menguasai dan
Menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK, (2). Memiliki kemampuan dasar
dan mengembankan diri secara berkelanjutan, (3). Memiliki keahlian dan
menerapkan IPTEK bekerja dalam bidang dan tingkat keahlian.
12
kejuruan,
mempunyai fungsi
tidak
tertuju
kepada
13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Landasan Pedagogik didalam pengembangan model evalusi pendidikan
teknologi dan kejuruan memiliki fungsi mencitakan hasil lulusan peserta
didik yang tidak hanya menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam
bidang tertentu saja melainkan dapat menciptakan lulusan peserta didik yang
memiliki karakter sikap, mental dan softskill yang baik didalam persaingan
didunia pendidikan maupun didunia kerja / industri.
Landasan Pedagogik juga memiliki peranan
penting
didalam
14
DAFTAR PUSTAKA
Eko
Maulijar
(2012).
Model
Evaluasi
[Online].
https://www.academia.edu/6370461/Model_Model_Evaluasi
Tersedia:
[
25
Desember 2014]
Ulfia Rahmi (2012). Model Model Evaluasi Pembelajaran [Online]. Tersedia :
http://tepenr06.wordpress.com/2012/10/02/model-model-evaluasiprogram/ [25 Desember 2014]
H. bin Irfan (2013). Standar Kompetensi lulusan 2013 [Online]. Tersedia :
https://www.academia.edu/5612939/STANDAR_KOMPETENSI_LULUS
AN_2013 [25 Desember 2014]
Imam Malik (2014). Individu sebagai peserta didik [Online]. Tersedia :
https://imammalik11.wordpress.com/2014/04/11/pengertian-individusebagai-peserta-didik/ [25 Desember 2014]
15