ASERTIVITAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Modifikasi Perilaku
Dosen pengampu : Dr. Juhanaini, M.Ed.
Disusun oleh :
1. Amirul Muttaqin (2010349)
2. Daffa Ervanza Asmara (2009777)
3. Dwi Rizqi Agustiyaningrum (2006148)
4. Sectiagany Rachmawati Iswanto (2009567)
5. Syakira Nurul Hidayah (2007695)
KELAS 2A
JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Pengertian Asertivitas..............................................................6
2.2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Asertivitas..................................7
2.2.1 Ciri-ciri asertivitas...............................................................................7
2.2.2 Karakteritik asertivitas.......................................................8
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Asertivitas..............................10
2.4 Aspek Perilaku Asertif...........................................................12
2.5 Memodifikasi Perilaku Asertif pada Anak...........................14
2.6 Teknik Latihan Asertif..................................................................15
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..............................................................................20
3.2 Saran........................................................................................20
Daftar Pustaka........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi
segala kebutuhan dan keinginan dan keinginan, misalnya dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar terutama pada remaja yang mulai tertarik dengan
lingkungan sosial yang berada diluar keluarga. Menurut pendapat Muhammad
(2003) keuntungan yang di dapat dari berperilaku asertif yaitu dapat memenuhi
keinginan, kebutuhan dan perasaan individu agar dapat di mengerti dan dipahami
oleh orang lain, sehingga tidak ada pihak yang merasa di rugikan,yang paling
terpenting ialah bagaimana kita bisa memahami apa yang kita inginkan dan
mengungkapkannya tanpa menyinggung perasaan orang lain, dengan komunikasi
yang baik, akan mempermudah dalam berhubungan sosial . Ditambahkan menurut
Setiono dan Pramadi (dalam Sari, 2007) Perilaku asertif menjadi suatu cara yang
dapat dilakukan untuk menciptakan kemampuaan berkomunikasi serta
penyesuaian diri yang baik dan efektif terutama bagi remaja, hal tersebut
berkaitan dengan salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit yaitu
penyesuaian sosial.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asertivitas
Kata asertif berasal dan bahasa Inggris yaitu "to assert" yang
berarti positif yaitu menyatakan sesuatu dengan terus terang atau tegas
serta bersikap positif (Fensterheim dan Baer dalam Syarani, 1995).
Menurut Mallot, dkk (Prabana, 1997), “to assert” artinya sebagai cara
menyatakan sesuatu dengan sopan mengenai hal-hal yang menyenangkan
maupun yang dirasa mengganggu atau kurang berkenan Sedangkan
menurut Ramus dan Nevid (Yogaryjantono,1991) "to assert" berarti
meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara yang akan
menambah penghargaan atau mengurangi aversi (rasa enggan).
Perilaku asertif merupakan terjemahan dari assertif behavior yang
mengandung arti suatu tindakan atau perilaku yang dinyatakan dengan
sopan dan bermaksud untuk meminta seseorang berbuat sesuatu agar
melakukan apa yang dikehendaki, meminta sesuatu pada orang lain
disertai dengan sikap yang sopan, sesuai dengan norma, tenang, dewasa,
dan masuk akal.
Perilaku asertif adalah perilaku yang mengarah langsung kepada
tujuan, jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis,
1981). Atkinson (dalam Novalia & Dayakisni, 2013) menyatakan bahwa
menjadi asertif mensyaratkan apa hak-hak seseorang atau apa yang
diinginkan dari suatu situasi dan mempertahankannya sekaligus tidak
melanggar hak orang lain.
Menurut Calhoun (1990) asertivitas berarti bertahan pada hak-hak
pribadi dan mengekspresikan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan
keyakinan secara langsung, lujur, dan tepat. Weaver (Susanto, 1997)
mengartikan asertivitas sebagai kemampuan untuk mengungkapkan apa
yang ada dalam pikiran dan perasaan dengan yakin dan mampu.
Menurut Willis dan Daisley (dalam Rosita, 2007) bahwa perilaku
asertif adalah perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain. Menurut Jay (dalam Yasdiananda, 2013), perilaku
asertif merupakan kemampuan untuk mengomunikasikan apa yang
diinginkan secara jujur, tidak menyakiti orang lain dan menyakiti diri
sendiri serta kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku asertif adalah perilaku
yang mengarah langsung kepada tujuan, jujur, terbuka, penuh percaya diri,
dan teguh pendiriannya tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Bersikap
asertif meliputi tiga komponen dasar yaitu mampu mengungkapkan
perasaan (dapat menerima dan mengungkapkan perasaan marah, hangat,
dan seksual); mampu mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara
terbuka (mampu menyuarakan pendapat, menyatakan ketidaksetujuan dan
bersikap tegas meskipun secara emosional sulit melakukan bahkan harus
mengorbankan sesuatu); dan mampu untuk mempertahankan hak-hak
pribadi (tidak membiarkan orang lain mengganggu dan memanfaatkan
kita).
2.2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Asertivitas
2.2.1 Ciri-ciri asertivitas
Beberapa ciri yang bisa dilihat dari seorang individu yang asertif
sebagaimana di kemukakan oleh Fensterheim dan Baer (dalam Sikone:
2006) antara lain: (1) Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik
melalui kata-kata maupun tindakan, (2) Dapat berkomunikasi secara
langsung dan terbuka, (3) Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri
suatu pembicaraan dengan baik, (4) Mampu menolak dan menyatakan
ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang
tidak beralasan dan cenderung bersifat negativ, (5) Mampu mengajukan
permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan (6)
Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan dengan cara yang tepat, (7) Memiliki sikap dan
pandangan yang aktif terhadap kehidupan, (8) Menerima keterbatasan
yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang
diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia
akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self
confidence).
Perilaku asertif menurut Steven dan Howard yang merupakan
ketegasan dan keberanian menyampaikan pendapat meliputi tiga
komponen dasar, yaitu (1) kemampuan mengungkapkan perasaan,
misalnya: untuk menerima dan mengungkapkan perasaan marah, hangat,
seksual; (2) kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara
terbuka, misalnya: mampu menyuarakan pendapat, menyatakan
ketidaksetujuan dan bersikap teags, meskipun secara emosional sulit
melakukan ini bahkan sekalipun kita harus mengorbankan sesuatu; (3)
kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi, tidak membiarkan
orang lain mengganggu dan memanfaatkan kita. Orang yang asertif bukan
orang yang suka terlalu menahan diri dan juga bukan pemalu, mereka bisa
mengungkapkan perasaannya secara langsung tanpa bertindak agresif atau
melecehkan.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri orang
yang memiliki perilaku asertif antara lain: mampu mengemukakan pikiran
dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan, dapat
berkomunikasi secara langsung dan terbuka, mampu memulai,
melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik, mampu
menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat oranglain,
mampu membutuhkan, menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya
dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik
mungkin.
2.2.2 Karakteritik asertivitas
Karakteristik individu yang asertivitas menurut Sofyan (2009)
sebagai berikut
1. Mendorong individu untuk bersikap jujur terhadap dirinya dan jujur
pula dalam mengekspresikan perasaan Mengajarkan untuk
melakukan suatu penolakan dengan tetap memperhatikan dan
menghormati hak-hak orang lain
2. Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain
3. Mendengarkan pendapat orang lain dan memahami
4. Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaan orang
lain
5. Mencari solusi bersama dan Keputusan
6. Menghargai diri sendui dan orang lain mengatasi konflik
7. Menyatakan perasaan pribadi, jujur, tetapi hati hati
8. Mendeskripsikan fakta bukan menilai serta tidak men-generalisasi
9. Menggunakan permulaan kata "saya dan bukan anda"
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alberti & Emmons (1995). Asertywnosc. Your Perfect Right, 10th Edition.
Eugene Walker C, (1981), Clinical Procedures for Behavior Therapy, New Jersey:
Prentice Hall.
Rahayu, Sri. (2018). Hubungan antara persepsi anak terhadap pola asuh permisif
indifferent orangtua dengan prilaku asertif pada remaja korban
bullying salah-satu SMa Daerah Istimewa Yogyakarta. (Skripsi).
Sekolah Sarjana, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Yogyakarta.
Susilo, A. (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Asertif
Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiah Purwokerto
Angkatan 2014. (Skripsi). Program Studi Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Timur