Anda di halaman 1dari 5

TEORI TERAPI KELUARGA

Siti Nurlaelah, Ayip Muhammad Riziq, Alif Wildan

Sitinurlaelah1705@gmail.com,

Hukum Keluarga Islam C/4

Fakultas Syari’ah Dan Ekonomi Islam

Institut Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon

Abstrak

Kata Kunci

PENDAHULUAN

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif, atau studi kepustakaan, yakni
suatu penelitian yang dilakukan atau di dasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang
seharusnya atau teori yang di tentukan yang digunakan yaitu buku, jurnal, yang ada kaitannya
dengan penelitian ini. Jenis penelitian yang bertujuanuntuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai suatu fnomena atau kenyataan social, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah
variable yang berkenaan dengan masalah dan unit yang di teliti.

PEMBAHASAN

Structural Family Therapy Sejarah : Konsep dasar dan tahapan penggunaan

Menurut Kartini Kartono dan Gulo dalam kamus psikologi, family therapy (terapi
keluarga) adalah: “Suatu bentuk terapi kelompok dimana masalah pokoknya adalah hubungan
antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya. Oleh sebab itu seluruh anggota keluarga
dilibatkan dalam usaha penyembuhan”.
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga
sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Terapi keluarga muncul dari
observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual pempunyai konsekwensi
dan konteks sosial. Contohnya, konseli yang menunjukkan peningkatan selama menjalani
terapi individual, bisa terganggu lagi setelah kembali pada keluarganya. Menurut teori awal
dari psikopatologi, lingkungan keluarga dan interaksi orang tua dan anak adalah penyebab
dari perilaku maladaptive.
Sehingga terapi keluarga pada dasarnya adalah sebuah cara unik untuk melihat
patologi dalam sistem keluarga. Historisnya yaitu dimulai pada diri individu yang
menekankan pada aspek intrapsikisnya kemudian berlanjut kepada individu sebagai anggota
keluarga sehingga meningkatnya hubungan interpersonal dan komunikasi diantara mereka.
Terapi keluarga berfokus pada cara suatu sistem keluarga yang mengorganisasi patologis
terstruktur yang dipandang sesuatu yang salah.
Tujuan terapi keluarga oleh para ahli dirumuskan secara berbeda. Bowen menegaskan
bahwa tujuan terapi keluarga adalah membantu konseli (angota keluarga) untuk mencapai
individualis, membuat dirinya menjadi hal yang berbeda dari sistem keluarga. Sedangkan
Minuchin mengemukakan bahwa tujuan terapi keluarga adalah mengubah struktur dalam
keluarga dengan cara menyusun kembali kesatuan dan menyembuhkan perpecahan yang
tejadi dalam suatu keluarga. Diharapkan keluarga dapat menantang persepsi untuk melihat
realitas, mempertimbangkan alternatif sedapat mungkin dan pola transaksional. Agota
keluarga dapat mengembangkan pola hubungan yang baru dan struktur yang mendapatkan
self-reinforcing.7
Terapi keluarga didasarkan pada teori system terdiri dari 3 prinsip. Pertama adalah kausalitas
sirkular, artinya peristiwa berhubungan dan saling bergantung bukan ditentukan dalam sebab
satu arah efek perhubungan. Jadi, tidak ada anggota keluarga yang menjadi penyebab
masalah lain; perilaku tiap anggota tergantung pada perbedaan tingkat antara satu dengan
yang lainnya.

Terapi keluarga tidak bisa digunakan bila tidak mungkin untuk mempertahankan atau
memperbaiki hubungan kerja antar anggota kunci keluarga. Tanpa adanya kesadaran akan
pentingnya menyelesaikan masalah pada setiap anggota inti keluarga, maka terapi keluarga
sulit dilaksanakan. Bahkan meskipun seluruh anggota keluarga datang atau mau terlibat,
namun beberapa system dalam keluarga akan sangat rentan untuk terlibat dalam terapi
keluarga.

Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan oleh terapis keluarga meliputi:
1) Pemeragaan: Memperagakan ketika masalah itu muncul. Misalnya ayah dan anaknya
sehingga mereka saling diam bertengkar, maka terapis membujuk mereka untuk berbicara
setelah itu terapis memberikan saran-sarannya dan bisa disebut dengan psikodrama. Dan
komunikasi dalam keluarga paling penting.
2) Homework: Mengumpulkan seluruh anggota keluarga agar saling berkomunikasi
diantaranya.
3) Family Sculpting: Cara untuk mendekatkan diri dengan anggota keluarga yang lain dengan
cara nonverbal.
4) Genograms: Sebuah cara yang bermanfaat untuk mengumpulkan dan mengorganisasi
informasi tentang keluarga genogram adalah Sebuah diagram terstruktur dari sistem
hubungan tiga generasi keluarga. Diagram ini sebagai roadmap dari sistem hubungan
keluarga. Hal ini berarti memahami masalah dalam bentuk grafik1.

Proses dan Tahapan Family Therapy


Pada mulanya seorang Konseli datang ke konselor untuk mengkonsolidasikan masalahnya.
Biasanya datang pertama kali ini lebih bersifat “identifikasi pasien”. Tetapi untuk tahap
penanganan (treatment) diperlukan kehadiran anggota keluarga yang lain. Menurut Satir,
tidak mungkin mendengarkan peran, status, nilai, dan norma keluarga atau kelompok jika
tidak ada kehadiran anggota keluarga yang lain. Jadi dalam pandangan ini, anggota keluarga
yang lain harus datang ke konselor. Tahapan family therapy secara garis besar proses dalam
konseling keluarga adalah:
1) Pengembangan Rapport, merupakan suasana hubungan konseling yang akrab, jujur, saling
percaya, sehingga menimbulkan keterbukaan dari konseli. Upaya pengembangan rapport ini
ditentukan oleh aspek-aspek diri konselor yakni kontak mata; perilaku nonverbal (perilaku
attending, bersahabat atau akrab, hangat, luwes, ramah, jujur atau asli, penuh perhatian); dan
bahas lisan atau verbal yang baik.

1
Astutik, Somaryati & Astutik, “ Family Therapy Dalam Menangani Pola Asuh Orang Tua
Yang Salah Pada Anak Slow Learner”. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam. 3:1 (2013) :
17-35.
2) Pengembangan apresiasi emosional, dimana munculnya kemampuan untuk menghargai
perasaan masing-masing anggota keluarga, dan keinginan mereka agar masalah yang mereka
hadapi dapat terselesaikan semakin besar. Muncul dinamika interaksi dari semua individu
yang terlibat dalam konseling.

3) Pengembangan alternatif modus perilaku. Dalam tahap ini, baik konseli maupun anggota
keluarga mengembangkan dan melatihkan perilaku-perilaku baru yang disepakati
berdasarkan hasil diskusi dalam konseling. Pada tahap ini muncul home assignment, yaitu
mempraktikan perilaku baru selama masa 1 minggu (misalnya) di rumah, kemudian akan
dilaporkan pada sesi berikutnya untuk dibahas, dievaluasi, dan dilakukan tindakan
selanjutnya.

4) Fase membina hubungan konseling. Adanya acceptance, unconditional positive regard,


understanding, genuine, empathy. Memperlancar tidakan positif. Terdiri dari eksplorasi,
perencanaan atau mengembangkan perencanaan bagi konseli sesuai dengan tujuan untuk
memecahkan masalah, kemudian penutup untuk mengevaluasi hasil konseling sampai
menutup hubungan konseling.2
Menurut Conjoint Family Therapy, proses konseling yang dapat ditempuh adalah:
a. Intake interview, building working alliance. bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika
perkembangan konseli dan anggota keluarga lainnya (untuk mengungkapkan kesuksesan dan
kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola hubungan interpersonal, tingkah laku
penyesuaian, dan area masalahnya).
b. Case conceptualization and Treatment Planning, mengenal masalah atau memperjelas
masalah, kemudian fokus pada rencana intervensi apa yang akan dilakukan untuk penanganan
masalah.

c. Implementation, menerapkan intervensi yang disertai dengan tugas-tugas yang dilakukan


bersama antara konseli dan keluarga, contohnya: free drawing art task (menggambar bebas
yang mewakili keberadaan mereka baik secara kognitif, emosi, dan peran yang mereka
mainkan), homework,

d. Evaluation termination, melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang


telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.

2
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.133-138
e. Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meingkatkan proses konseling.3

B. Kognitif Behavioral : sejarah, konsep dasar dan tahapan penggunaan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Web

3
Latipun, Psikologi konseling, (Malang: UMM PRESS 2013), hal 157-158

Anda mungkin juga menyukai