Disusun Oleh :
Kelompok 2
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dengan berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan judul Disain Penelitian Kualitatif: Etnografi. Penulisan makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Riset Kualitatif.
Pada kesempatan ini kelompok ingin menyampaikan terima kasih yang
kepada yang terhormat Ibu Sri Yona, S.Kp., M.N., Ph.D selaku dosen pengampu
Mata Ajar Riset Kualitatif sehingga kelompok mendapatkan bantuan, dukungan,
dan bimbingan untuk penyelesaian makalah ini.
Kelompok menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kelompok mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 2
2
1. Latar Belakang
Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethnos yang berarti 'orang' dan graphein
yang berarti 'tulisan'. Ilmu Antropologi melahirkan istilah etnografi sebelum tahun
800 SM untuk menggambarkan hasil-hasil catatan penjelajah Eropa ketika
mencari rempah-rempah ke Indonesia. Saat itu penjelajah Eropa mencatat semua
fenomena menarik yang dijumpai selama perjalanan yang berisikan adat-istiadat,
susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut.
Istilah ini kemudian diartikan sebagai sejenis tulisan yang menggunakan bahan-
bahan dari penelitian lapangan untuk menggambarkan kebudayaan manusia.
(Koentjaraningrat, 1989 dalam Hanifah, 2010).
2. Definisi Etnografi
Roberts (2009) dan Spradley (1980) dalam Afiyanti & Rachmawati (2014)
menyebutkan etnografi merupakan metodologi pendekatan kualitatif yang tertua
dan menjelaskan tentang pola budaya atau perilaku individu-individu dalam latar
sosial dan kelompok tertentu. Metode yang awalnya digunakan dalam antropologi
kemudian diadopsi dan dipergunakan secara meluas di hampir semua bentuk
organisasi, komunitas, dan disiplin ilmu. Etnografer kontemporer meneliti dunia
pendidikan, kesehatan masyarakat, pembangunan pedesaan dan perkotaan, dunia
penerjemahan dan bidang lain dalam kehidupan manusia (Hanifah, 2010).
Penelitian etnografi dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang atau pola yang mendasari sesuatu yang 'dialami' atau 'dimiliki'
oleh sekelompok orang secara bersama (tingkah laku, bahasa, nilai-nilai, adat-
istiadat dan keyakinan) (Creswel, 2008)
3
berinteraksi, bekerja sama dan berkomunikasi interpersonal secara alamiah dalam
konteks kehidupan sehari-hari (Afiyanti & Rachmawati, 2014)
3. Pertanyaan Penelitian
Pada studi etnografi, terdapat dua perspektif yang perlu diperhatikan oleh peneliti
yaitu perspektif emik dan etik. Perspektif emik merupakan perspektif yang berasal
dari sudut pandang partisipan, termasuk perspektif peneliti sebagai partisipan.
Perspektif etik berasal dari sudut pandang peneliti untuk melaporkan hasil
penelitiannya (Afianti & Rachmawati, 2014)
Terdapat dua macam studi etnografi yang banyak digunakan oleh para etnografer
(Creswell, 2013), yaitu:
1. Etnografi tradisional/ konvensional
Pendekatan tradisional yang banyak digunakan oleh para antropologi budaya
untuk mempelajari cerita-cerita partisipan secara objektif. Peneliti
4
menginterpretasikan dan melaporkan hasil studinya secara objektif tentang
berbagai fenomena atau situasi berdasarkan perspektif-perspektif para
partisipannya dan hasil observasi peneliti dari suatu budaya yang sedang
dipelajari
2. Etnografi kritikal
Pendekatan etnografi kritikal berespons pada masyarakat modern yang banyak
dipengaruhi oleh kekuatan sistem, prestise, privilege, dan autoritas individu
atau kelompok untuk memarginalisasikan individu-individu lainnya yang
berbeda kelas/strata, ras, dan gender. Studi etnografi kritikal banyak
digunakan pada situasi atau fenomena dimana penelitinya melakukan aktivitas
pemberdayaan atau kegiatan emansipasi kepada pihak-pihak yang
termarginalisasi/ tertindak karena sistem yang berlaku pada suatu masyarakat
atau negara.
Tujuan utama studi etnografi mendeskripsikan struktur sosial dan budaya suatu
kelompok masyarakat.
- Memahami suatu pandangan hidup (the way of life) dari sudut pandang
masyarakat tersebut yang berhubungan dengan kehidupan untuk memperoleh
pandangannya mengenai dunianya
- Memahami budaya dan perilaku yang dilakukan dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari dengan cara belajar dari kehidupan masyarakat
- Memberi grafik dan pola-pola yang menggambarkan secara holistic mengenai
apa yang dilakukan kelompok individu dan apa yang dipercaya melalui
observasi langsung peneliti
- Menemukan makna suatu budaya atau perilaku yang berlaku dalam
masyarakat yang disajikan dalam bentuk narasi dengan mengeksplorasi
berbagai pandangan serta nilai-nilai individu dari suatu budaya khusus
5
6. Prosedur Penelitian
- Tahap pralapangan
Pada kegiatan ini kegiatan peneliti adalah :
1. Membuat desain atau rencana penelitian
2. Menetapkan lokasi penelitian
3. Mengurus izin penelitian
4. Melakukan studi lapangan
5. Memilih dan memanfaatkan sumber data
6. Menyiapkan alat alat pendukung penelitian seperti alat –alat tulis, tape
recorder, kamera dan peralatan pendukung lainnya.
6
1. Analisis domein. Kegiatan ini dilakukan terhadap data yang diperoleh
melalui pengamatan
2. Analisis taksonomi
Melakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan focus yang
sebelumnya telah dipilih oleh peneliti
3. Analisis komponen. Setelah dilakukan analisis teksonomi dilakukan
wawancara atau pengamatan terpilih untuk memperdalam data yang
ditemukan melalui sejumlah pertanyaan.
4. Analisis tema. Merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara
holistic persoalan yang diteliti
Penentuan jumlah sampel pada penelitian kualitatif didasari pada fokus atau
tujuan, topik penelitian, lokasi penelitian, dan situasi yang menjadi sampel yang
diteliti.
Pemilihan partisipan, keadaan atau unit waktu yang menjadi sampel penelitian
harus berdasarkan kriteria.
1. Sampling homogen
Merupakan sampel yang terdiri dari para individu yang memiliki
karakteristikyang sama
2. Sampel heterogen
Merupakan sampel yang terdiri dari individu – individu atau kelompok yang
tidak memiliki kesamaan karakteristik.
3. Sampel teoretis
Besaran jumlah sampel teoretis ditentukan oleh saturasi data peneliti
7
4. Sampel representative
Merupakan jernis sampel yang banyak digunakan pendekatan etnografi
5. Sampel purposive
Sampel diambil berdasarkan tujuan penelitian
6. Sampel snowball
Pengambilain sampel berantai dari satu partisipan ke partisipan lain
7. Sampel variasi maksimal
Sampel populasi total, pengambilan semua partisipan
8. Sampel convenience
Sampel tergantung peneliti
8
8. Contoh Artikel Etnografi
Cardiopulmonary Resuscitation Decisions in the Emergency Department: an
Ethnography of Tacit Knowledge in Parctice
9
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J.W. (2013). Qualitative inquiry and research design choosing among
(6th ed.) Thousand Oaks: Sage
Brummell, S. P., Seymour, J., & Higginbottom, G. (2016). Social Science &
Medicine Cardiopulmonary resuscitation decisions in the emergency
department : An ethnography of tacit knowledge in practice. Social Science
& Medicine, 156, 47–54. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2016.03.022
10