Anda di halaman 1dari 10

Konsep Diri

Disusun oleh kelompok 1:


YESSI IRASANDI 001 HERMAN ZUHDI 002
HARMAYANI N 003 ANA ELIVTIANA
004
IKA MARLINA 005 SILPIDAYANI 006
NURHIDAYANTI 007 LIZA PRATIWI
008
CHINDY RIZKI 009 RAHMAWATI 010

NOVITA 011 INDAH WULANDARI 012


FITRI NARTI 013 OKDI SALMAN 014
NETTI SURYANI 015 PITRIA 016
TIFANA RIZKA 017 ROPIKAWATI 018
NYIMAS MULYANI 019 SYAMSUL BAHRI 020
Konsep diri

Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu


diketahui perawat untuk mengerti perilaku dan
pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya serta
lingkungannya. Dalam memberikan asuhan
keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa
klien adalah mahluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh
dan unik sebagai satu kesatuan dalam berinteraksi
terhadap lingkungannya yang diperoleh melalui
pengalaman yang unik dengan dirinya sendiri dan orang
lain.
Perkembangan Konsep Diri

 Konsep diri belum ada sejak bayi dilahirkan, tetapi


berkembang secara bertahap, saat bayi dapat membedakan
dirinya dengan orang lain, mempunyai nama sendiri,
pakaian sendiri. Anak mulai dapat mempelajari dirinya,
yang mana kaki, tangan, mata dan sebagainya serta
kemampuan berbahasa akan memperlancar proses tumbuh-
kembang anak. Pengalaman dalam keluarga merupakan
dasar pembentukan konsep diri karena keluarga dapat
memberikan perasaan maupun tidak mampu, perasaan di
terimah atau ditolak dan dalam keluarga individu
mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasikan dan
meniru perilaku orang lain yang diinginkan serta
merupakan pendorong yang kuat agar individu mencapai
tujuan yang sesuai atau penghargaan yang pantas.
Komponen
a. Citra Tubuh
Citra tubuh adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari
meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena secara konstan
berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.
b. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku
berdasarkan standar pribadi.
c. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis
seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
d. Peran
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial.
e. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain
Jenis-jenis Konsep Diri
Menurut Calhoum dan Acocella (1990),

Dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitu :


 konsep diri positif
Konsep diri positif menunjukkan bahwa adanya
penerimaaan diri dimana individu dengan konsep diri positif
mengenal dirinya dengan baik sekali.
 konsep diri negatif
Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri
negatif menjadi dua tipe,yaitu:
 Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar
tidak teratur, tidak perasaan, kestabilan dan keutuhan diri.
 Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur.
Faktor yang mempengaruhi Konsep
diri

 Tingkat pekembangan dan kematangan


 Keluarga dan budaya
 Faktor ekternal dan internal
 Pengalaman
 Penyakit
 Stresor
Komponen Konsep Diri

Gambaran citra diri (body image) mencangkup sikap individu


terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, struktur,
danfungsinyaPerasaan mengenai citra diri meliputi hal-hal yang
terkait dengan seksualitas, femininitas dan maskulinitas,
keremajaan, kesehatan,dan kekuatan. Citra mental tersebut tidak
selalu konsisten dengan struktur atau penampilan fisik yang
sesunggunya. Beberapa kelainan citra diri memiliki akar psikologi
yang dalam, misalnya kelainan pola makan seperti anoreksiaCitra
diri dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan
fisik. Perubahan perkembangan yang normal seperti pubertas dan
pemuaan terlihat lebih jelas terhadap citra diri dibandingkan
dengan aspek-aspek konsep diri lainnya. Selain itu, citra diri juga
dipengaruhi oleh nilai sosial budaya. Budaya dan masyarakat
menentukan norma-norma yang diterima luas mengenai citra diri
dan dapat memengaruhi sikap seseorang. Misalnya berat tubuh
yang ideal, warna kulit, tindik tubuh serta tato, dan sebagainya.
Konsep diri terbagi atas :

 Gambaran Citra Diri


 Harga Diri
 Peran
 Identitas diri
Konsep Diri & Proses Keperawatan

Dalam mengkaji konsep diri, perawat mengumpulkan data objektif


dan subjektif yang berfokus pada stesor konsep diri baik yang aktual
maupun potensial dan perilaku yang berkaitan dengan perubahan
konsep diri. Contoh stresor yang mungkin dirasakan perawat selama
mengumpulkan riwayat keperawatan termasuk kehilangan pekerjaan,
awitan penyakit kronis, atau tuna wisma. Data objektif selanjutnya
termasuk perilaku yang diperlihatkan oleh klien, seperti preokupasi
terhadap perubahan citra tubuh, keengganan untuk mencoba hal-hal
baru, dan intekasi verbal dan non verbal antara klien dengan orang
lain. Data pengkajian membutuhkan interprestasi yang cermat oleh
perawat. Klien dengan batasan karakteristik untuk ganguan kosep diri
mungkin menunjukkkan diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan
defenisi identitas, citra tubuh, harga tubuh, atau kinerja peran.
Peristiwa yang mempunyai dampak pada ‘diri’ menimbulkan stresor
pada konsep diri. Jika stresor cukup besar, atau jika stresor
ditimbulkan pada klien dalam priode yang cukup lama, maka klien
akan menjadi simpomatis. (Potter & Perry, 2005)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai