Anda di halaman 1dari 11

Intelegensi dan Kreativitas

Inteligensi berasal dari bahasa Inggris kemampuan untuk melihat


“intelligence” yang artinya hubungan yang relevan diantara
menghubungkan atau menyangkut satu objek-objek atau gagasangagasan,
sama lain. Secara umum, inteligensi serta kemampuan untuk
sering kali disebut kecerdasan, oleh menerapkan hubungan-hubungan
karena itu seseorang yang memiliki ini kedalam situasi-situasi yang
inteligensi tinggi disebut cerdas atau serupa.
jenius. Intelegensi adalah ukuran e. Alfred Binet
bagaimana individu berperilaku. Para mengungkapkan bahwa
ahli merumuskan definisi intelegensi intelegensi yaitu memahami,
umum sebagai berikut : berpendapat, mengontrol dan
a. Hebbinghaus mengkritik, intelegensi memuat
(1897) memberi definsi empat perkataan ini.
intelegensi sebagai kemampuan Irwanto dkk.(1991)
untuk membuat kombinasi  mengemukakanskala inteligensi
b. Terman (1921) yang dikembangkan oleh
memberi definisi intelegensi Wechsler dan klasifikasinya
sebagai kemampuan untuk sebagai berikut :
berpikir abstrak  a. Very superior : IQ di atas 1
c. Thorndike memberi 28
definisi sebagai hal yang dapat b. Superior : IQ 120-
dinilai dengan taraf 127
ketidaklengkapan daripada c. Bright normal : IQ 111-
kemungkinan-kemungkinan dalam 119
perjuangan hidup individu.  d. Average  : IQ 91-110
d. Vernon (1960)
merumuskan intelegensi sebagai
Adapun faktor-faktor yang dapat menjalankan fungsinya
mempengaruhi inteligensi sehingga masingmasing. 
mengakibatkan adanya perbedaan c.  Pembentukan: yaitu segala
inteligensi seseorang dengan yang keadaan di luar diri seseorang
lainnya yaitu:  yang mempengaruhi
a. Pembawaan: pembawaan perkembangan inteligensi.
ditentukan oleh sifat dan ciri-ciri d. Minat dan pembawaan
yang dibawa sejak lahir. Batas yang khas, minat mengarahkan
kesanggupan kita yakni dapat dan perbuatan kepada suatu tujuan dan
tidaknya memecahkan suatu soal merupakan dorongan bagi
atau masalah, pertama-tama perbuatan itu.
ditentukan oleh pembawaan kita. Disisi lain, faktor-faktor yang
Orang itu ada yang pintar dan ada mempengaruhi intelegensi lainnya
pula yang bodoh, meskipun sama- digambarkan oleh Spearman
sama menerima latihan dan sebagai berikut:
pelajaran yang sama, tetapi a. Faktor umum / general faktor 
perbedaan-perbedaan itu masih b. Faktor-faktor khusus / spesial
tetap ada. faktor 
b.  Kematangan: Setiap organ Kemudian, oleh Burt ditambah
di dalam tubuh manusia satu faktor lagi yang menurut
mengalami pertumbuhan dan pendiriannya faktor tersebut
perkembangan, setiap organ ( fisik memiliki pengaruh yang sangat
maupun psikis)dapat dikatakan besar terhadap intelegensi individu
telah matang jika ia telah yaitu, faktor grup / kelompok. 
mencapai kesanggupan untuk
Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2007:45) Faktor eksternal, merupakan faktor


mendefeniskan kecerdasan emosional yang datang dari luar individu dan
sebagai kemampuan lebih yang mempengaruhi atau mengubah
dimiliki seseorang dalam memotivasi sikap pengaruh luar yang bersifat
diri, ketahanan dalam menghadapi individu dapat secara perorangan,
kegagalan, mengendalikan emosi dan secara kelompok, antara individu
menunda kepuasan serta mengatur dipengaruhi kelompok atau
keadaan jiwa. Dengan kecerdasan sebaliknya, juga dapat bersifat tidak
emosional tersebut seseorang dapat langsung yaitu melalui perantara
menempatkan emosinya pada porsi misalnya media massa baik cetak
yang tepat,memilah kepuasan dan maupun elektronik serta informasi
mengatur suasana hati. yang canggih lewat jasa satelit.
Goleman (2000), juga menyatakan
Menurut Goleman terdapat dua
bahwa kecerdasan emosi dapat
faktor yang mempengaruhi kecerdasan
dipengaruhi oleh proses
emosional, yaitu: faktor internal dan
pembelajaran individu terhadap
faktor eksternal. Faktor internal
lingkungannya, yaitu:
merupakan faktor yang timbul dari
dalam diri individu yang dipengaruhi a. Lingkungan keluarga. Kehidupan
oleh keadaan otak emosional keluarga merupakan sekolah
seseorang. Otak emosional dipengaruhi pertama dalam mempelajari
oleh amygdala, neokorteks, sistem emosi. Peran serta orang tua
limbik, lobus prrefrontal dan hal-hal sangat dibutuhkan karena orang
yang berada pada otak emosional. tua adalah subyek pertama yang
perilakunya diidentifikasi,
diinternalisasi yang pada akhirnya b.  Lingkungan non keluarga. Dalam
akan menjadi bagian dari hal ini adalah lingkungan
kepribadian anak. Kehidupan masyarakat dan lingkungan
emosi yang dipupuk dalam penduduk. Kecerdasan emosi ini
keluarga sangat berguna bagi anak berkembang sejalan dengan
kelak di kemudian hari, sebagai perkembangan fisik dan mental
contoh: melatih kebiasaan hidup anak. Pengembangan kecerdasan
disiplin dan bertanggung jawab, emosi dapat ditingkatkan melalui
kemampuan berempati, berbagai macam bentuk pelatihan
kepedulian, dan sebagainya. Hal diantaranya adalah pelatihan
ini akan menjadikan anak menjadi asertivitas, empati dan masih
lebih mudah untuk menangani dan banyak lagi bentuk pelatihan yang
menenangkan diri dalam lainnya.
menghadapi permasalahan.

Gangguan Inteligensi

1. Gangguan Impulsif seseorang memiliki pola


kepribadian borderline (GKB) hubungan inter-personal yang
Gangguan kepribadian borderline tidak stabil ataupun berlebihan,
(GKB), atau sering disebut terdapat perilaku yang impulsif
sebagai Gangguan kepribadian (langsung bertindak tanpa
didefinisikan sebagai pola pervasif mempedulikan konsekuensinya),
dari ketidakstabilan emosi, memiliki mood atau suasana
suasana hati dan hubungan perasaan yang tidak stabil dan
interpersonal. GKB ini sering sulit untuk mengendalikan diri
memiliki komorbiditas dengan termasuk mengontrol kemarahan
gangguan depresi. Pada Gangguan (Jahangard, et al. 2012).
Kepribadian Ambang tipe
Pada gangguan kepribadian kekurangan inteligensi, sehingga
narsisistik terungkap bahwa adanya hendaya daya gunasosial.
konsekuensi dari narsisisme Retardasi mental ada yang primes
ternyata cukup banyak, seperti disebabkan kemungkinan faktor
perilaku agresi, self enhancement, keturunan, sedangkan retardasi
distorsi kognitif, terganggunya mental sekunder disebabkan oleh
hubungan interpersonal dan faktor yang dari luar misalnya
berbagai perilaku internalisasi gangguan metabolism gizi. Gejala
ataupun eksternalisasi yang dan tanda retardasi mental adalah
maladaptive (Miller et al, 2010).  kapasitas kecerdasannya (IQ)
sangat rendah, daya ingat lemah,
2. Retardasi Mental
tidak mampu mengurus diri
American Association on
sendiri, acuh tak acuh terhadap
Mental Deficiency (AAMD)
lingkungan, minat hanya
membuat definisi retardasi mental
mengarah pada hal-hal sederhana,
yang kemudian direvisi oleh Rick
perhatiannya mudah berpindah-
Heber (1961) sebagai suatu
pindah, keterbatasan emosi, dan
penurunan fungsi intelektual
adanya kelainan jasmani yang
secara menyeluruh yang terjadi
khas.
pada masa perkembangan dan
Berdasarkan The ICD-10
dihubungkan dengan gangguan
Classification of Mental and
adaptasi sosial.
Behavioural Disorders, WHO,
Menurut Maramis (2004),
Geneva tahun 1994 MA IQ = x
gangguan inteligensi yang paling
100 CA 172 Sari Pediatri, Vol. 2,
sering ditemukan adalah retardasi
No. 3, Desember 2000 retardasi
mental dan demensia. Retardasi
mental dibagi menjadi 4 golongan
mental adalah keadaan dengan
yaitu :
inteligensi kurang sejak masa
perkembangan atau keadaan
a. Mild retardation (retardasi b. Retardasi mental sedang 
mental ringan), IQ 50- 69  Retardasi mental sedang
b. Moderate retardation dikategorikan sebagai retardasi
(retardasi mental sedang), mental dapat dilatih (trainable).
IQ 35-49  Pada kelompok ini anak
c. Severe retardation mengalami keterlambatan
(retardasi mental berat), IQ perkembangan pemahaman dan
20- 34  penggunaan bahasa, serta
d. Profound retardation pencapaian akhirnya terbatas.
(retardasi mental sangat Pencapaian kemampuan mengurus
berat), IQ <20 diri sendiri dan ketrampilan motor
  juga mengalami keterlambatan,
a. Retardasi mental ringan  dan beberapa diantaranya
Retardasi mental ringan membutuhkan pengawasan
dikategorikan sebagai retardasi sepanjang hidupnya. Kemajuan di
mental dapat dididik (educable). sekolah terbatas, sebagian masih
Anak mengalami gangguan bisa belajar dasardasar membaca,
berbahasa tetapi masih mampu menulis dan berhitung.
menguasainya untuk keperluan c. Retardasi mental berat 
bicara sehari-hari dan untuk Kelompok retardasi mental berat
wawancara klinik. Umumnya ini hampir sama dengan retardasi
mereka juga mampu mengurus diri mental sedang dalam hal
sendiri secara independen (makan, gambaran klinis, penyebab
mencuci, memakai baju, organik, dan keadaan-keadaan
mengontrol saluran cerna dan yang terkait. Perbedaan utama
kandung kemih), meskipun tingkat adalah pada retardasi mental berat
perkembangannya sedikit lebih ini biasanya mengalami kerusakan
lambat dari ukuran normal.
motor yang bermakna atau adanya mengerti dan menuruti permintaan
defisit neurologis. atau instruksi. Umumnya anak
d. Retardasi mental sangat berat  sangat terbatas dalam hal
Retardasi mental sangat berat mobilitas, dan hanya mampu pada
berarti secara praktis anak sangat bentuk komunikasi nonverbal
terbatas kemampuannya dalam yang sangat elementer.

Kreativitas
Munandar (1999) mendefinisikan individu  menemukan wawasan
bahwa kreativitas adalah atau menghasilkan bentuk-bentuk
kemampuan untuk  membuat  seni yang baru dan diterima dari
kombinasi  baru,  berdasarkan  orang lain, maka temuan tersebut
data,  informasi,  atau  unsur- menjadi bagian dari tradisi
unsur  yang  ada.  Secara budaya, tercatat, dan dikirim ke
operasional  kreativitas  dapat  generasi selanjutnya. 
dirumuskan  sebagai Menurut Utami  Munandar 
“kemampuan  yang (2009),  bakat  kreatif  dapat  dan 
mencerminkan  kelancaran, perlu  ditingkatkan  dan
keluwesan (fleksibilitas), dan dikembangkan.  Kreativitas
orisinalitas  dalam  berpikir,  serta  diidentifikasi dari 4 dimensi,
kemampuan  untuk  mengelaborasi yaitu: 
(mengembangkan, memperkaya, 1. Person 
memperinci) suatu gagasan”. Kim Kreativitas  tidak  berhenti 
(2007) mengungkapkan bahwa pada  tataran  person  saja, 
kreativitas adalah fenomena antara tetapi  person  yang
individu  dan  kebudayaan yang  memiliki kemampuan
memungkinkannya  untuk  untuk menciptakan sesuatu
mengubah kemungkinan  menjadi  yang baru.  
kenyataan.  Ketika  seorang  2. Press 
Untuk  mewujudkan  yang  dihasilkan  dari  proses 
bakat  kreatif  seseorang  kreativitas  adalah sesuatu
diperlukan  dorongan  dan yang baru, orisinil, dan
dukungan dari  lingkungan  bermakna. Interaksi dari
(motivasi  eksternal)  yang  ketiga P (Pribadi, Pendorong,
berupa  apresiasi, Proses) di atas menghasilkan
dukungan,  pemberian  produk-produk kreativitas
penghargaan,  pujian,  yang konstruktif. 
insentif,  dan  dorongan  Hurlock  (1999)  menjelaskan 
dari dalam diri sendiri beberapa  faktor  yang 
(motivasi internal) untuk mempengaruhi kreativitas,
menghasilkan sesuatu.  diantaranya; 
3. Process 1. Jenis Kelamin 
Kegiatan yang penting adalah Anak laki-laki lebih kreatif
memberi kebebasan kepada dibandingkan dengan anak
seseorang untuk perempuan. Hal tersebut
mengekspresikan  dirinya  disebabkan karena anak  laki-
secara  kreatif.  Hal  yang  laki lebih  diberi kesempatan
perlu  adalah  proses bersibuk untuk mandiri, bahkan
diri secara kreatif tanpa perlu didesak oleh teman sebayanya
selalu atau terlalu cepat untuk bertindak suatu hal
menuntut dihasilkan produk yang  beresiko,  dan  juga 
kreatif yang bermakna. anak  laki-laki  didorong 
4. Product  oleh  para  orang  tua danguru
Selanjutnya dijelaskan  oleh untuk menunjukkan inisiatif
Munandar  (2002) definisi  dan orisinalitas.  
produk  kreativitas 2. Status Sosio ekonomi 
menekankan bahwa  apa 
Seseorang yang memiliki secara  otoriter  dan  kondisi
status sosioekonomi lebih sosio ekonomi yang rendah. 
tinggi cenderung lebih kreatif 5. Lingkungan kota versus
dari yang lebih rendah status lingkungan desa  
sosioekonominya. Hal Lingkungan kota cenderung 
tersebut disebabkan  karena  lebih memungkinkan  anak 
status  sosioekonomi  yang  untuk kreatif dibandingkan 
lebih  tinggi  memberikan anak  dari  lingkungan  desa. 
lebih banyak kesempatan Disebabkan,  karena  dalam
untuk memperoleh lingkungn desa pada
pengetahuan dan pengalaman umumnya anak dididik secara
yang diperlukan bagi otoriter yang kurang
kreativitas.  merangsang kreativitas. 
3. Urutan kelahiran  6. Inteligensi 
Anak  dengan  urutan  Setiap  anak yang  pandai 
kelahiran  tengah,  belakang  menunjukkan kreativitas 
dan  anak  tunggal, mungkin  yang  lebih  besar.Hal ini
lebih  kreatif  dari  yang  lahir  disebabkan, karena mereka
pertama,  karena  pada  mempunyai lebih banyak
umumnya anak.  gagasan baru untuk
4. Ukuran keluarga  menanganiih besar. Hal ini
Dalam ukuran keluarga yang disebabkan, karena mereka
kecil,  lebih memungkinkan mempunyailebih banyak
anak  untuk lebih kreatif  gagasan baru untuk 
dibandingkan  ketika  anak  menangani suasana  konflik
berada  dalam  ukuran  sosial  dan mampu
keluarga yang  besar,  merumuskan lebih banyak
terlebih  jika  anak  terdidik 
penyelesaian pada konflik tersebut.

Hubungan Intelegensi dengan Kreativitas

Inteligensi mempunyai konvergen (inteligensi) ; dan dari


hubungan positif yang sangat penelitian yang dilakukan oleh
signifikan dengan kreativitas, artinya Getzels dan Jackson (1970), dapat
semakin tinggi tingkat inteligensi disimpulkan bahwa ada hubungan
seseorang, se- makin tinggi pula antara kreativitas dengan inteligensi
kreativitasnya atau semakin mem- walaupun hubungan itu tidak begitu
punyai semangat berkreasi yang tinggi. kuat. Hal tersebut sesuai dengan
Hal ini se- suai dengan teori ambang hasil penelitian Munandar (1982)
inteligensi untuk kreativitas dari dan Sinambela (1993), yang
Anderson (dalam Munandar, 1999), menemukan ada hubungan antara
bahwa sampai tingkat inteligensi inteligensi dengan kreativitas,
tertentu, yang diperkirakan IQ 120, ada walaupun hubungannya rendah.
hubungan yang erat antara inteligensi Sumba- ngan efektif inteligensi
dengan kreativitas yaitu kreativitas terhadap kreativitas tergolong kecil,
yang tinggi memerlukan tingkat tetapi masih lebih besar
inteligensi yang cukup tinggi pula, dibandingkan sumbangan efektif
tetapi di atas ambang inteligensi adversiti terhadap kreativitas.
tersebut tidak ada korelasi yang tinggi Artinya kecerdasan yang dimiliki
lagi antara inteligensi dengan siswa hanya me- nyumbang
kreativitas.  sebagian kecil untuk dapat
Penelitian yang dilakukan oleh mengem- bangkan kreativitas tetapi
Utami Munandar (1977), menunjuk- tetap mempunyai peran yang lebih
kan bahwa berpikir divergen besar sebagai landasan pengetahuan
(kreativitas) mem- punyai hubungan dan pengalaman dalam
yang bermakna dengan berpikir mengembangkan kreativitas, se-
hingga kecerdasan yang cukup sumber-sumber pengaruh yang lain
tinggi perlu dimiliki untuk untuk pengembangan kreativitas,
mendukung terciptanya daya kreasi seperti gaya berpikir, motivasi,
seorang siswa. Sumbangan yang lingkungan yang perlu diteliti
lebih besar mungkin diberikan oleh sebagai penelitian lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai