Disusun oleh:
Disusun Oleh :
BANDAR LAMPUNG
HALAMAN SAMPUL ................................................................... I
DAFTAR ISI.................................................................................... I
KATA PENGANTAR....................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Tujuan............................................................................. 1
I BAB 2 PEMBAHASAN................................................................. 2
A. Persepsi............................................................................................. 2
1. Pengertian Persepsi......................................................................... 2
2. Proses Persepsi dan.......................................................................... 2
3. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi................................................ 2
4. Gangguan Persepsi............................................................................ 2
5. Coping Behavior Gangguan Persepsi............................................ 4
B. Motivasi.......................................................................................... 5
1. Pengertian Motivasi...................................................................... 5
2. Proses Motivasi.............................................................................. 5
3. Faktor Yang Mempengaruhi Motifasi........................................... 6
4. Gangguan Motivasi....................................................................... 6
5. Coping Behaviour Gangguan Motivasi.......................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
Persepsi dan Motivasi ”.
Makalah ini berisikan Pengertian persepsi dan motivasi, proses, gangguan, serta coping
behaviour persepsi dan motivasi.
Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita
untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Sedangkan motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan perilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu.
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan
kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui
indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa yang dilihat atau dirabanya, serta
berfikir untuk memutuskan apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang
dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi
tingkat intelegensi, kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu,
maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang
dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami dapat terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh
manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan
kerusakan salah satu indera, fisik dan juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif
ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan
ketidaksempurnaan ini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami
masalah dalam meraba, mempelajari, atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang
dihadapinya.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan
bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan
dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang
diinginkan bisa kita capai.
B. Tujuan
1. Mempelajari tentang apa pengertian persepsi dan motivasi
2. Mempelajari tentang proses dan factor yang mempengaruhi persepsi dan motivasi
3. Mempelajari tentang gangguan persepsi dan motivasi
4. Mempelajari tentang coping behaviour persepsi dan motivasi
5. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
a. Menurut Matlin (1998), persepsi adalah proses aplikasi pengetahuan sebelumnya untuk
memperoleh/mengumpulkan dan menginterpretasikan stimulus yang ditangkap panca indera
(sensory register).
b. Menurut Davidoff (1981), persepsi adalah stimulus yang diterima indera oleh individu di
organisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti apa yang
diindera.
2. Proses Persepsi
Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa tahap-tahap persepsi antara lain:
a. Tahap pertama
Merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan
proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
b. Tahap kedua
Merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya
stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris.
c. Tahap ketiga
Merupakan tahap yang dikenal dengan proses psikologik, merupakan proses timbulnya
kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
d. Tahap keempat
Merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
a. Menurut Wahjosumidjo (1987), motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang
membuat seseorang melakukan sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis
yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi
pada diri seseorang.
b. Menurut Herlina, adalah kekuatan, tanaga, keadaan yang komplek, kesiapsediaan dalam diri
individu dalam bergerak (motion) ke arah tujuan tertentu, baik disadari atau pun tidak
disadari.
2. Proses Motivasi
a. Tahap pertama, keadaan yang mendorong, yang biasa disebut drive. Istilah drive sering
digunakan saat keadaan motif memiliki dasar biologis atau fisiologis. Drive dipandang
sebagai pendorong seseorang untuk bertindak. Drive dapat muncul bila organisme
kekurangan sesuatu atau memiliki kebutuhan. Drive juga bisa muncul bila ada stimulus dari
lingkungan.
b. Tahap kedua, tingkah laku, yang ditimbulkan oleh karena adanya Drive. Sebagai contoh rasa
lapar mendorong manusia untuk mencari makanan. Cepat atau lambat, bila tingkah laku itu
berhasil, maka kebutuhan maupun drive akan berkurang. Dengan perkataan lain, tingkah laku
pencarian makanan oleh manusia, merupakan alat untuk mendapatkan makanan dan
mengurangi dorongan lapar.
c. Tahap ketiga, tingkah laku manusia diarahkan pada tahap ketiga dari siklus motifasional,
yaitu mencapai tujuan. Contoh siklus motivasi ini adalah pada rasa haus. Kekurangan air
pada tubuh menimbulkan kebutuhan dan dorongan (tahap I), memunculkan tingkah laku
mencari air minum (tahap II), yang merupakan tujuan (tahap III). Minum meredakan
kebutuhan air dalam tubuh sehingga rasa haus terpuaskan, dan siklus motifasional berhenti.
Tetapi dengan segera kebutuhan akan air timbul kembali, maka manusia akan memulai
kembali siklus motifasionalnya.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Porter dan Miles, ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada motivasi antara lain :
a. Ciri-ciri pribadi seseorang.
b. Tingkat dan jenis pekerjaan.
c. Lingkungan kerja.
4. Gangguan Motivasi
a. Hyperactive/hiperaktif
Ciri anak ini tidak bisa duduk diam dikelas. Kadang anak ini berlarian,meloncat, bahkan
berteria-triak. Anak ini sulit dikontrol untuk melaukan aktifitas secara teratur dan
tertib, serta suka menganggu teman sekelasnya.
b. Distractibility child
Tipe anak ini cenderung cepat bosan, mudah mengalihkan perhatiannya keberbagai objek lain
dikelas, mudah dipengaruhi, dan sulit memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang
berlangsung di kelas.
c. Poor self concept
Ciri anak ini pendiam, sangat perasa atau sensitif, mudah tersinggung, sikapnya pasif dan
cenderung tidak berani bertanya karena merasa diri tidak mampu dan kurang bergaul.
d. Impulsive
Ciri anak ini cepat bereaksi. Anak jenis ini langsung berbicara, tanpa menghiraukan
pertanyaan guru, jawaban spontan, kurang mendukung kemampuan berfikir logis. Anak ini
berteriak pada saat menjawab, ingin menunjukan diri sebagai anak yang pandai, namun
jawaban atau reaksinya mencerminkan ketidakmampuanya, jawabannya tidak sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan.
e. Distractive behavior
Anak ini tipe perusak, sikapnya agresif kearah negatif, suka membanting atau melempar.
Anak ini termasuk anak yang bermasalah (trouble maker) sikap mudah tersinggung dengan
tempramen yang tinggi dan suka merusak.
f. Dependency
Ciri anak ini tidak dapat tinggal dikelas tanpa ditemani oleh ibunya,ketergantungan ini dapat
disebabkan oleh sikap ibu yang sangat melindungi anak sehingga saat di sekolahpun harus
ditemani oleh ibu.
g. Withdrawl
Ciri anak ini adalah pemalu dan menganggap dirinya bodoh, sehingga malu pergi
kesekolah. Harga diri rendah yang disebabkan karena latar belakang sosial ekonomi orang tua
yang rendah.
h. Underachiever
Anak ini tidaklah termasuk anak “bodoh”atau “tolol”. Meskipun semangat belajarnya sangat
rendah, sering melipakan PR dan hasil ulangannya selalu rendah. Anak ini potensi
intelektualnya diatas rata-rata. Guru diharapkan memberi perhatian yang serius kepada anak
yang berprestasi dibawah kemampuan ini.
i. Overrachiever
Anak ini memiliki motivasi belajar yang tinggi, cepat merespon dan seringtidak menerima
kritik. Sikapnya agak sombong serta merespon dengan sangat cepat. Anak ini tidak bisa
menerima kegagalan dirinya.
j. Slow learner
Anak ini acapkali malas, kalau ditanya biasanya membutuhkan waktu lama untuk
menjawabnya, sering lupa mengerjakan tugasnya, kalaupun dikerja biasanya tidak tuntas dan
cara berfikirnya lamban.
k. Social interception
Sikap anak ini seperti “cuek” ia kurang peka terhadap lingkungannya, sulit membaca ekspresi
guru dan teman-temannya. Oleh karena itu, anak ini sering dikucilkan oleh teman-teman
sekitarnya.
5. Coping Behaviour Gangguan Motivasi
a. Motivasi dengan kekerasan (motivating by force), yaitu cara memotivasi dengan
menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa
yang harus dilakukan. Contoh: seorang komandan akan memberikan hukuman pada anak
buahnya apabila tidak disiplin.
b. Motivasi dengan bujukan (motivacing by enticement), yaitu cara memotivasi dengan bujukan
atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu sesuai harapan yang dimotivasi. Contoh:
mahasiswa berprestasi akan mendapat hadiah berupa bebas membayar SPP selama 2
semester.
c. Motivasi dengan identifikasi (motivating by identification or ego-involvement), yaitu cara
memotivasi dengan menambahkan kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena
adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya sendiri dalam mencapai tujuan. Contoh:
seorang mahasiswa belajar giat karena termotivasi bila belajar dengan baik hingga berprestas,
yang akan memetik hasilnya adalah diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa ataupun
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai
dari persepsi. Permasalahan atau gangguan persepsi sangat beragam, diantaranya: halusinasi,
ilusi, depersonalisasi, derealisasi, gangguan somatosensorik pada reaksi konversi, gangguan
psikologi dan agnosia.
2. Motivasi merupakan keinginan, hasrat penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan
dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, kepuasan yang
terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang ditimbulkan oleh
pimpinan.motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan,
agar mau bekerjasama secara produktif sehingga dapat mencapai dan mewujudkan tujuan
perusahaan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerjasama
secara giat sehingga mencapai hasil yang optimal.
B. Saran
1. Setiap persepsi senantiasa diarahkan pada hal-hal yang positif agar tercipta kerukunan hidup
antara satu dengan yang lain.
2. Saling memberikan motivasi yang positif harus selalu dipupuk untuk menciptakan semangat
dan rasa percaya diri.
3. Persepsi dan motivasi adalah bagian dari perilaku manusia yang masing-masing memiliki
karakter atau ciri khas yang berbeda. Oleh karena itu perlu dijaga keseimbangan masing
DAFTAR PUSTAKA
jawab : a
2. merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan
prilaku adalah proses persepsi tahap...
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. kelima
jawab : d
jawab : e
jawab : b
5. adaptasi yang terjadi dengan melakukan perubahan terhadap lingkungan tempat hidup
agar tercapai keseimbangan dengan dirinya adalah....
a. adaptasi biologis
b. adaptasi fisiologis
c. adaptasi kultural
d. adaptasi morfologi
e. semua benar
jawab : c
6. semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat sesorang melakukan sesuatu
respon dan juga merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi anatara
sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada seseorang adalah....
a. persepsi
b. motivasi
c. ilusi
d. halusinasi
e. berpikir
jawab : b
jawab : c
jawab : d
9. ciri anak ini tidak bisa duduk diam dikelas, kadang berlarian, meloncat, bahkan
berteriak. Termasuk gangguan motivasi
a. distractibility child
b. hyperactive
c. impulsive
d. dependency
e. poor self concept
jawab : b