Oleh :
1.
2.
3.
4.
(P07120014001)
(P07120014004)
(P07120014033)
(P07120014034)
Tingkat 2.1
DIII Keperawatan
Politeknik Kesehatan Denpasar
anggota kesehatan yang satu dengan yang lainnya yang terintegrasi dan bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien. Komunikasi ini meliputi
komunikasi antara perawat dengan dokter, komunikasi antara perawat dengan
perawat, komunikais antara perawat dengan tenaga ahli respiratorik, kmunikais
antara perawat dengan farmasi dan komunikais antara perawat dengan ahli gizi,
sehingga akan menimbulkan tindakan kolaborasi antar anggota tim kesehatan.
Berikut akan dibahas mengenai komunikasi antar anggota tim kesehatan
yang memfokuskan pada hubungan perawat dengan angggota tim kesehatan
lainnya.
istilah-istilah
medis
sehingga
tidak
terjadi
kebingungan
saat
berkomunikasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik serta mencapai tujuan
yang diinginkan.
Selain contoh di atas masih banyak interaksi yang memungkinkan terjadinya
komunikasi antara perawat dan dokter. Contoh lainnya ketika visite dokter
spesialis anak terhadap salah seorang pasien anak, maka perawat wajib
mendampingi dan perawat akan melaporkan segala bentuk kondisi, tindakan dan
perkembangan keaadaan pasien kepada dokter tersebut. Bila dokter belum jelas
mengenai laporan tersebut seperti kondisi tanda vital pasien tersebut maka dokter
akan berkomunikasi dan bertanya dengan perawat mengenai kondisi pasien
tersebut.
Komuniaksi antara perawat dengan dokter dapat berjalan dengan baik apabila
dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan hanya menjalankan tugas
secara individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan tenaga medis yang
tidak bisa dipisahkan. Dokter membutuhkan bantuan perawat dalam memberikan
data-data asuhan keperawatan, dan perawat sendiri membutuhkan bantuan dokter
untuk mendiagnosa secara pasti penyakit pasien serta memberikan penanganan
lebih lanjut kepada pasien. Semua itu dapat terwujud dwngan baik berawal dari
komunikasi yang baik pula antara perawat dengan dokter.
B. Komunikasi antara Perawat dengan Perawat
Dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien komunikasi antar
tenaga kesehatan terutama sesama perawat sangatlah penting. Kesinambungan
informasi tentang klien dan rencana tindakan yang telah, sedang dan akan
dilakukan perawat dapat tersampaikan apabila hubungan atau komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
Hubungan perawat dengan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi hubungan profesional, hubungan
struktural dan hubungan intrapersonal.
Hubungan profesional antara perawat dengan perawat merupakan hubungan yang
terjadi karena adanya hubungan kerja dan tanggung jawab yang sama dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Contohnya komunikasi yang terjadi pada
saat koordinasi antara perawat A dengan perawat B pada saat menerima pasien
baru dari IGD untuk di berikan perawatan lebih lanjut di ruang rawat inap. Maka
antara perawat A dan perawat B akan menjalin komunikasi.
Hubungan sturktural merupakan hubungan yang terjadi berdasarkan
jabatan atau struktur masing - masing perawat dalam menjalankan tugas
C. Komunikasi
antara
Perawat
aengan
Ahli
Terapi
Respiratorik
Ahli terapi respiratorik ditugaskan untuk memberikan pengobatan yang
dirancang untuk peningkatan fungsi ventilasi atau oksigenasi klien. Perawat
bekerja dengan pemberi terapi respiratorik dalam bentuk kolaborasi. Asuhan
dimulai oleh ahli terapi (fisioterapis) lalu dilanjutrkan dengan dievaluasi oleh
perawat. Perawat dan fisioterapis menilai kemajuan klien secara bersama-sama
dan mengembangkan tujuan dan rencana pulang yang melibatkan klien dan
keluarga. Selain itu, perawat merujuk klien ke fisioterapis untuk perawatan lebih
jauh.
Contoh komunikasi antar perawat dengan ahli terapi respiratorik
misalnya : Perawat merawat seseorang yang mengalamai PPOK dan merujuk
klien tersebut pada ahli terapis respiratorik untuk belajar latihan untuk
menguatkaan otot-otot lengan atas, untuk belajar bagaimana menghemat energi
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan belajar teknik untuk mempertahankan
bersihan jalan nafas.
memiliki
peran
yang
utama
dalam
meningkatkan
dan
Simpulan
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa
berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter,
ahli gizi, apoteker dsb. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab
terhadap kesehatan pasien. Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
maka hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik. Selain itu perawat
juga mempunyai tanggung jawab dan memiliki untuk:
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama
perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam
memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan
dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
3. Perawat merupakan kesatuan integral dengan tenaga kesehatan
lainya yang tak bisa dipisah pisahkan dan disendirikan.
Sehingga komunikasi sebagai dasar pembentuk hubungan yang baik harus
ditekankan pada setiap tim kesehatan sebagai upaya yang berfokus pada
peningkatan mutu pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
Basuki. 2008. Komunikasi Antar Petugas Kesehatan. PDF File.
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta : EGC