Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RACHEL RAHMADEWI

NIM : 180201026

MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : PUTI FEBRINA NIKO, M. Psi, Psikolog

PENERAPAN PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN

1. Psikologi Dasar untuk Merawat


a. Perumusan Psikologi
Psikologi berasal dari kata Psyche yaitu Jiwa dan Logos yaitu Ilmu. Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Perbedaan psikologi dengan ilmu
jiwa yaitu,psikologi adalah istilah untuk ilmu pengetahuan yang diperoleh secara
sistematis dan menggunkan metode ilmiah,sedangka ilmu jiwa menurut norma-
norma ilmiah modern yang merupakan istilah dalam bahasa indonesia berisi
segala pemikiran,tanggapan,khayalan,dan spekulasi mengenai ilmu jiwa pada
umumnya.
Apa yang dapat diketahui mengenai jiwa dan bagaimana mempelajari jiwa
seseorang,sehingga pengetahuan tersebut dapat mendasari perawatan seorang
pasien dan akan mempercepat proses penyembuhannya. Tidak adanya jiwa jelas
terliht dri berhentinya tingkah laku seseorang. Jadi,jiwa itu dapat dilihat dari
tingkah laku seseorang tersebut. Apabila kita ingin mempelajari jiwa
seseorang,maka sulit melepaskan orang tersebut dari lingkungannya.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa lingkungan memberi rangsang kepda
seseorang,dan sebaliknya memberi respon/reaksi kepada lingkungannya. Secara
mudah dapat di singkat dengan : A S O R A.
A : Alam /lingkungan sekitarnya
S : Stimulus/rangsang yang berasal dari lingkungan dan mengena orang
O : Orang
R : Respon,reaksi,jawaban orang tersebut yang ditujukan kelingkungan lagi
A : Alam/lingkungan yang menerima reaksi orang tersebut.
Dengan demikian,maka perumusan psikologi sebagai “Ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan.”
b. Memahami Pasien
Dalam usaha mengetahui pasien dan mempelajari seseorang yang
membutuhkan perawatan,dapat dipakai beberapa cara :
1. Pengamatan
Mengamati seseorang,kita dapat melihat tingkah laku seseorang.
Dalam usaha mempelajari orang lain,kita ekstrospeksi (melihat keluar) dan
introspeksi (melihat kedalam) diri sendiri.
2. Persamaan
Dengan menyamakan atau analogi,kita akan melihat situasi yang
sama,sebab didalam dirinya meyebabkan tingkah laku yang sama.
3. Ikut merasakan.
Sering kali pengalaman tingkah laku dan pemberian arti terjadi
sedemikian cepatnya,seolah-olah langsung terjadi dalam sekejap mata,maka
cara ini disebut dengan ikut merasakan.
4. Wawancara
Dengan berwawancara,yaitu bercakap-cakap dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan,akan diperoleh data-data,keterangan yang dapat
memberikan penjelasan langsung dari orang tersebut mengenai arti-arti ,apa
yang perlu diketahui. Ada 2 mcam wawancara yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Wawancara secara langsung dilakukan dengan tanya
jawab,percakapan langsung dengan pasien,sedangkan secara tidak langsung
ditujukan kepada keluarga pasien,maka akan diperoleh hasil wawancara .
c. Hal-hal yang Penting bagi Pendidikan Perawat
Beberapa hal yang penting dalam mendidik seorang perawat yang sukses
adalah :
1. Introspeksi diri
Memeriksa diri,dorongan–dorongan,motif-motif manakah yang telah
mendorong calon perawat mengambil stud perawat sebagai dasar bidang
pengabdiannya.

2. Membekali Diri
Perlunya membekali diri dengan segala pengetahuan tentang
perawatan,penegtahuan medis(praktis) dan tindakan-tindakan dalam keadaan
darurat.
3. Persiapan Diri
Dalam persiapan diri demi pengbdian dalam bidang perawatan seorang
perawat juga harus mengenal diri dan membentuk dirinya sesuai dengan
bidangnya.

2. Keberhasilan Seorang Perawat


a. Interaksi Pasien,dokter,perawat
Seorang perawat yang bekerja dirumah sakit atau merawat seorang
pasien,sekurang-kurang nyaakan berhubungan dengan dokter yang mengobati
pasien itu sendiri.
Dokter yang memeriksa,menentukan diagnosa,menentukan obat-obatan dan
meneruskan kepada perawat segala hal yang pelu di ketahui dan dilakukan dalam
merawat pasien itu. Bila terjadi perubahan dalam diri pasien ini,maka segala
perubahan baik kemajuan,lebih-lebih lagi kemunduran keadaan fisik pasien perlu
dilaporkan kepada dokter. Maka terlihat perlunya kerja sama,komunikasi yang
baik antara dokter dan perawat dan sebaliknya.
Dalam perawatan tentunya perlu pengertian perawat terhadap keadaan pasien.
Sebaliknya pasien juga memberikan keterangan dan mempermudah pelaksanaan
perawatan. Maka dalam hubungan ini terlibat 3 orang yang sesungguhnya
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing ,akhirnya harus dapat
bekerja sama dalam satu lingkungan yang mencakup 3 lingkungan tersebut.

b. Faktor-Faktor yang Perlu di Perhatikan dalam Perawatan


1. Perawat dan pasien adalah pribadi-pribadi
2. Pengalaman azas-azas psikologi perlu dalam hubungan perawatan
3. Kesanggupan menilai tingkah laku
4. Mencegah kecemasan
5. Kesanggupan mengenl tanda-tanda penyesuaian yang menyimpang
6. Pengetahuan tentang sumber-sumber bantuan
7. Pasien yang dirawat berasal dari berbagai latar belkang keluarga sosio
ekonomi dan kebudayaan
3. Pendekatan terhadap Pasien
a. Perumusan Pribadi
Dalam perawatan,seorang perawat sesungguhnya berhadapan dengan
tubuh/fisiknya tetapi tidak dapat dilepaskan dari aspek kejiwaan pasien tersebut.
Menurut Allpot : “kepribadian”adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem –
sistem psikofisis didalam individu,yang menentuka penyesuian yang khas
terhadap lingkungannya. Kita mengetahui bahwa lingkungan seseorang itu sangat
luas dan meliputi lingkungan alam maupun lingkungan sosial,lingkungan luar
maupun lingkungnn dalam.
Pada skema ini dapat dilihat bahwa seorang pasien di satu pihak mempunyai
sistem psikofisik meliputi aspek-aspek kejiwaan dan fisik yang berubah dan
berkembang terus karena pengaruh lingkungan di luar dan didalm dirinya. Melihat
pengaruh-pengaruh yang berperan dalam pembentukan tingkah laku selalu
mengalami perubahan maka kepribadian juga mengalami perubahan. Berdasarkan
penerimaan dan sikap orang lain terhadapa dirinya disertai penilaian yang
positif,maka tumbuhlah kepercayaan dan kemampuan dirinya dan terbentuklah
kepercayaan diri.
b. Motivasi
Banyak hal yang ingin di ketahui mengenai kepribadian dapat diperoleh dari
pengamatan tingkah laku. Dalam meneliti tingkah laku dengan tujuan mendalami
kepribadian seseorang yang kita hadapi,perlu kita ingat beberapa hal :
1. Teori, pendapat atau pendangan mengenai tingah laku harus selalu
diperbaharui karena sulitnya mengukur kepribadian seseorang.
2. Manusia mewarisi, memiliki segala perlengkapan biologis yang terwujud
dalam kemampuan-kemampuannya dan perlu kelancaran pertahanan hidup.
3. Motif-motif yang mendasari tingkah laku,seperti telah kita lihat bahwa suatu
tingkah laku selalu di tunjukkan terhadap sesuatu dan tentunya yang
berhubungan dengan tingkah laku. Motif di bagi 2 yaitu motif biologis dan
motif sosial.
c. Kecemasan atau ansietas
Rasa khawatir,takut yang tidak jelas sebab nya. Pengaruh kecemasan terhadap
tercapainya kedewasaan,merupakan masalah penting dalam perkembangan
kpribadian. Sekarang banyak sekali kecemasan timbul dengan modernisasi dan
perkembangan teknologi yang mempersempit lapangan kerja. Hmpir setiap orang
mengalami keraguan,ketidakpastian dalam menghadapi masalah kini yang
kompleks yang dipengaruhi oleh kecemasan namun demikian kecemasan ini harus
dipakai sebagai alat untuk mencapai perbaikan dan kemajuan.
d. Macam-macam kepribadian orang
Untuk memudahkan mengenal kepribadian seseorang,beberapa ahli membuat
daftar ciri-ciri kepribadian khas. Prof. G. Heymans : membuat pembagian atas
dasar adanya 3 sifat dasar :
1. Emosionalitas
2. Aktivitas
3. Akibat perasaan

4. Dasar-dasar hubungan sosial dalam hubungan perawat

a. Sifat-sifat yang mendasari dedikasi seorang perawat

1. minat terhadap orang lain

Perawat yang efektif hanya mungkin, bilamana seorang perawat menaruh


minat terhadap orang lain, tanpa menghiraukan umur, jenis kelamin, latar belakang,
status sosial dan ekonomi. Seorang perawat seyogianya menyenangi orang lain. Kita
perlu mengerti apa yang di perlukan dan dapat menghadapinya dengan sikap yang
sama serta menyakinkan pasien-pasien bahwa yang di utamakan adalah kesejahtraan
dan kesembuhan mereka.

2. derajat sensitivitas

Seorang perawat yang selalu menghadapi aneka ragam keperibadian, tentunya


perlu kepekaan, dapat membedakan setiap orang yang di hadapinya. Dari pengalaman
jelaslah bahwa tidak semua orang dapat di hadapi dengan sikap yang sama. Demikian
juga tidak semua pasien di hadapi dan di tanggani dengan cara dan sikap yang sama.
3. menghargai hubungan-hubungan

Keberhasilan dalam keperawatan, di samping oleh peengetahuan yang luas,


juga di tentukan oleh kemampuan mengadakan penyesuai-penyesuaian yakni
hubungan dan ikatan-ikatan manusia. Dalam hubungan dengan orang-orang yang
sehat terutama perawat-perawat senior, kepala perawat, di samping minat-minat
umum merekan juga memperoleh kelebihan-kelebihan dalam hal:

a. Pengalaman dalam menangani pasien


b. Pengalaman terhadap oeang lain
c. Penggunaan perlengkapan alat-alat kedokteran

4. sikap terhadap mereka yang berkedudukan lebih tinggi sebagai kelanjutan dari
penghargaan terhadap hubungan-hubungan antar pribadi. Dalam hubungan perkerjaan
di bawah surper pisi perawat perlu mengingat beberapa hal:

a. melaksanakan perkerjaan sebaik mungkin

b. menerima kenyataan bahwa tidak semua persoalan dapat di atasi sendiri dan
secepat mungkin mencari bantuan bila perlu konsultasi

c. menerima koreksi terhadap kurangan terhadap keperawatan

B. pentingnya hubungan-hubungan antar pribadi

a. hubungan perkerjaan

b. sikap indifidu dan tinggkahlaku

c. dasar-dasar perbedaan kepribadian

di bandingkan dengan latar belakang sendiri dan sejauh mana pengaruh dalam
membentuk perbedan-perbedaan sikap dan tingkah laku

b. hubungan pribadai dalam keerawatan

a. hubungan timbal balik antara individu


b. hubungan dengan pasien

c. perawatan individu secara keseluruhan

d. mengerti pasien

e. memperoleh kepercayaan pasien

f. hubungan dengan keluarga pasien

g. kerja sama yang baik dengan teman sejawat

h. menghadapi dokter dan bertanggung jawab dalam proses penyembuhan

5. Pelayanan Prima terhadap Pasien


a. Definisi Pelayanan Prima
Pelayanan prima menurut pengertian “pelayanan” yang berarti “usaha melayani
kebutuhan orang lain” atau dari pengertian “melayani” yang berarti “membantu
menyiapkan apa yang diperlukan seseorang” (kamus bahasa Indonesia). Dengan
prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan.
Menurut para ahli,pelayanan yang diberikan oleh petugas Rumah Sakit kepada
konsumen bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki oleh penerima
pelayanan (Daviddow dan Uttal, 1989).
b. Tujuan Pelayanan Prima
Tujuan dari pelayanan prima adalah memberikan kepuasan kepada konsumen
(masyarakat) sesuai dengan keinginan mereka. Untuk mencapai tingkat kepuasan
itu, diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen.

c. Unsur-unsur pelayanan prima

unsur-unsur melayani prima, sesuai keputusan Menpan No.81/1993, yaitu :

 Kesederhanaan
 Kejelasan dan kepastian
 Keamanan
 Keterbukaan
 Efesien
 Ekonomis
 Keadilan yang merata

d. dimensi kualitas pelayanan prima

 Kehandalan
 Kemampuan untuk memberikan pelayanan
 Kepercayaan
 Pengetahuan dan keramahan
 Penampilan
 Fasilitas fisik
 Empati
 Perhatian
 Ketanggapan
 Kemauan untuk menolong

Anda mungkin juga menyukai