INTERPERSONAL
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai
ANALISIS SELF AWARENESS DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 4
2.1 Pengertian kesadaran diri (self awareness) ................................... 4
2.2 Eksplorasi perasaan ..................................................................... 4
2.3 Kemampuan Menjadi Model ....................................................... 5
2.4 Panggilan Jiwa (altruisme)........................................................... 6
2.5 Etika dan tanggung jawab.. .......................................................... 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan ................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti
perilaku dan pandangan terhadap dirinya, masalahnya, serta lingkungannya. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakini bahwa klien adalah makhluk
bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh dan unik sebagai satu kesatuan dalam berinteraksi
terhadap lingkungannya dan dirinya sendiri. Setiap individu berbeda dalam
mengimplementasikan stimulus dalam lingkungannya yang diperoleh melalui pengalaman
yang unik dengan dirinya sendiri dan orang lain.
Konsep ide adalah semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang secara
bertahap dimulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan orang lain. Proses yang
berkesinambungan dari perkembangan konsep diridipengaruhi oleh pengalaman interpersonal
dan cultural yang memberikan perasaan positif, memahami kompetensi pada area yang
bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasi kontak-kontak social dan pengalaman
dengan orang lain.
Dalam merencanakan asuhan keperawatan yang berkualitas perawat dapat
menganalisis respon individu terhadap stimulus atau stressor dari berbagai komponen konsep
diri yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, identitas dan peran. Dalam memberikan asuhan
keperawatan ada lima prinsip yang harus diperhatikan yaitu memperluas kesadaran diri,
menggali sumber-sumber diri, menetapkan tujuan yang realistic sertabertanggung jawab
terhadap tindakan.
Konsep diri adalah semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Ide-ide, pikiran, perasaan, dan keyakinan ini merupakan persepsi yang bersangkutan tentang
karakteristik dan kemampuan interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai yang
berkaitan dengan pengalaman dan objek sekitarnya serta tujuan dan idealismenya. Konsep
diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, social,
dan spiritual.
Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila
individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan
yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan
gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. Dapat disimpulkan
bahwa konsep diri merupakan cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang
meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun
lingkungan terdekatnya.
B. RUMUSAN MASALAH
self-awareness
mempunyai tiga komponen ini memang penting untuk meningkatkan prestasi kita.
Baik prestasi individu, kelompok bahkan bangsa . Tentu kita tidak harus selalu melihat ke
dalam diri. Tapi mesti pula melihat faktor ekternal. Untuk itu self-awareness ini harus di
lengkapi dengan environmental-awareness, kesadaran untuk melihat kondisi lingkunggan
sekitar kita, baik itu kawan maupun lawan. Dengan demikian kita
mampu.membedakan.dan.menyadari.nya.
2.2 EKPLORASI PERASAAN
EKSPLORASI PERASAAN
Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspek-aspek yang
dimiliki dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara therapeutic kepada
klien. Salah satu aspek analisa kesadaran diri perawat dalam komunikasi therapeutic adalah
eksplorasi perasaan.
Eksplorasi adalah tehnik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien. Hal
ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan klien untuk bebas
berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam masalah
yang dialami klien ( Antai-Otong dalam Suriyani, 2005 ) tehnik ini bermamfaat pada tahap
kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.terdapat 3
jenis tehnik eksplorasi yaitu :
1. Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan.
Contoh “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan…”
2. Eksplorasi pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
Contoh : “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah
sambil bekerja”
3. Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali pengalaman-
pengalaman klien. Contoh : “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui,
namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan
pengaruhnya terhadap pendidikan anda”.
EKSPLORASI PERASAAN
Agar perawat dapat berperan efektif dan therapeutic, ia harus menganalisa dirinya
melalui eksplorasi perasaan. Seluruh prilaku dan pesan yang disampaikan perawat ( verbal
dan non verbal ) hendaknya bertujuan therapeutic untuk klien.dengan mengenal dan
menerima diri sendiri, perawat akan mampu mengenal dan menerima keunikan klien.analisa
hubungan intim yang therapeutic antara perawat klien perlu dilakukan untuk evaluasi
perkembangan huibungan dan menentukan tehnik dan keterampilan yang tepat dalam setiap
tahap untuk mengatasi masalah klien dengan prinsip disini dan saat ini ( here and now )
Sebagai perawat, kita perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan kita dan
mengontrolnya agar kita dapat menggunakan diri kita secara therapeutic. Jika perawat
terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasi penting, yaitu bagaimana
responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada klien sehingga pada saat berbicara
dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.bagaimana
perasaan perawat terhadap proses interaksi berpengaruh terhadap respon dan penampilannya
yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perasaan klien ( Stuart, GW, 1998 )
Seorang perawat yang merasa cemas pada saat interaksi akan tampak pada ekspresi
wajah dan prilakunya. Kecemasan perawat ini akan membuat klien merasa tidak nyaman dan
karena adanya untuk pemindahan perasaan ( transfer feeling ) mungkin klien juga akan
menjadi cemas dan hal ini akan mempengaruhi interaksi secara keseluruhan.
Perawat harus terbuka akan perasaan pasien dan bagaimana perawat mengerti akan
pasien serta bagaimana pendekatan dengan pasien. Perasaan perawat adalah petunjuk tentang
kemungkinan nilai dari masalah pasien.
TEHNIK EKSPLORASI PERASAAN
PERASAAN TP J KK S
Keras kepala
Cinta
Marah
Cemburu
Kesah
Terima kasih
Memalukan
Hati-hati
Menantang
Bingung
Cemas
Seksi
Frustasi
Kagum
Puas
Sedih
Senang
Takut
Basah
Bangga
Depresi
Malu
Kesepian
Bersalah
Sabar
Pasrah
Gairah
menghargai
Keterangan :
J : Jarang S : Sering
Tehnik tersebut diatas tidak untuk membuat penilaian, namun sebagai upaya individu
atau klien untuk jujur dan berani mengungkapkan perasaannya. Dan ungkapan-ungkapan
perasaan tersebut terpais dapat mengidentifikasi apakah perasaan klien positif atau negative.
Bila perasaan positif, terapis ( perawat ) perlu mendukung dan mengembangkan perasaan
tersebut dan sebaliknya bila perasaan negative maka perlu mengarahkan dan memberikan
alternative agar klien dapat mengelola perasaannya.
2.3 KEMAMPUAN MENJADI MODEL
Ciri-ciri Altruisme
Menurut Fuad Nashori mengutip Cohen yaitu ada tiga ciri altruisme, yaitu :
a) Empati Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan yang dialami oleh
orang lain.
b) Keinginan memberiKeinginan untuk memberi adalah maksuthati untuk memenuhi
kebutuhanorang lain.
c) Sukarela Sukarrela adalah apa yang diberikan itu semata-mata untuk orang lain,
tidakada kemungkinan untuk memperole imbalan.
Etika adalah peratur atau norma yang dapat di gunakan sebagai acuan sebagai
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang di lakukan oleh
seorang dan merupakan suatu kejiwaan dan tanggung jawab moral .dari konsep pengertian
di atas dapat di simpulkan bahwai etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
sebagaiman sepatunya manusia hidup Di dalam masyarakat yang menyankut aturan aturan
atau prinsip prinsip yang menentukan tingka yang , yaitu :
Taggung jawan menujukan kewajiban ini mengara kepada kewajiban yang harus di
lakukan dan menyelesaikan pekerjaan secara provisional . manajer dan para stap memahami
dengan jelas tentang fungsi tugas yang terjadi tanggung jawab masing masing perawat serta
hasil yang ingin di capai dan bagaimana mengukur kualitas kineraja stapnya perawat yang
provisional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis keprawatan atau
kebidanan yang di lakukan di dalam lingkup tugasnya . keyakinan diri pada seorang dan
masyarakat dapat memberikan berupa kesadaranakan pentjuk untuk melakukan tindakan .
kode untuk perawat umumnsya menampilkan peguatan , nilai hubungan perawat – klien dan
tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat
dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab social pilihan
etik bertanggung jawab dalam menutukan tanggung jawaban risko, komitmen dan keadilan .
hubungan perawat .dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk merubah
perilaku . di mana oleh anggota tim Kesehatan
KESIMPULAN
Kita sebagai perawat harus mempunyai rasa tanggung jawab,baik kepada pasien maupun
tugas yang kita jalankan,kita juga harus mempunyai sifat dan etika (sopan santun, rasa
tanggung jawab, dan kepedulian pada pasien).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/41343329/MAKALAH_ANALISIS_SELF_AWARENESS_
DALAM HUBUNGAN_INTERNASIONAL