Anda di halaman 1dari 2

Suatu hari disebuah rumah sakit khususnya kamar matahari terdapat pasien anak

bernama Ifa, ia merupakan pasien rawat inap anak yang sudah 3 hari berada diruangan
tersebut. Selama sakit An. tidak selera makan, sehingga perlu bantuan perawat untuk
membujuk anak tersebut agar mau makan.

Perawat : assalamualaikum bu, pak


Ibu dan Ayah : waalaikumsalam suster
Perawat : ibu, bapak. Perkenalkan nama saya perawat Refi. Ibu
bagaimana kabar anak ibu? Apakah sudah membaik?
Ibu : ya begitulah suster. Anak saya masih susah makan.
Perawat : oh begitu, baiklah bu. Kalau ibu mengizinkan saya akan
membantu ibu untuk membujuk An.Orifa supaya mau
makan. Boleh bu?
Ibu : iya silahkan suster

Perawat pun memperkenalkan diri kepada An. Ifa sekaligus membujuknya agar mau
makan siang dengan mengajak An. Ifa menggambar makanan yang ia sukai.
Kemudian an. Ifa pun mengambil buku gambar dan pensil tersebut lalu menggambar
makanan yang ia sukai.

Ibu : dek, ini namanya suster Refi. Adek gak usah takut, suster
ini baik kok.
An.Orifa : (menganggukkan kepala dengan wajah agak ketakutan)
Perawat : adek apa kabar? Suster denger adek gak mau makan ya?
Kenapa gak mau makan?
An.Orifa : makanannya gak enak suster, gak ada rasanya (malu-malu)
Perawat : memangnya adek mau makan apa?
An.Orifa : (menunduk dan terdiam)
Perawat : o....adek gak mau bicara sama suster ya? Gimana kalau
adek gambar aja disini, makanan yang adek mau ...
(menunjukan sebuah buku gambar dan sebuah pensil)
An.Orifa : (melihat kearah buku gambar beberapa detik)

Kemudian, An.Orifa pun mengambil buku gambar dan pensil tersebut dan
menggambarkan makanan yang ia mau (gambar es krim, permen, dan cokelat)

An.Orifa : (menyerahkan hasil gambarnya)


Perawat : oh ... adek mau makan ini yaa? Tapi, kalau ade mau makan
ini ... adek harus sembuh dulu
An.Orifa : loh? Suster katanya tadi aku disuruh nggambar makanan
yang aku mau. Tapi kok gak boleh makan?
Perawat : bukannya gak boleh dek, tapikalau adek mau makan
makanan yang adek gambar ... adek harus makan ini dulu ...
(menunjukan semangkuk bubur putih). adek mau yaaa?
Biar adek cepat sembuh.
An.Orifa : oh ... jadi kalau aku mau makan es krim, aku harus makan
itu dulu ya suster?
Perawat : iya gitu dek ... nanti kalau adek sudah makan ini sampai
habis, mungkin besok atau lusa adek sudah diperbolehkan
pulang oleh dokter.
An.Orifa : yaudah deh suster, kalau begitu ... aku mau
(Lalu An.Orifa pun memakannya sampai habis. )
Perawat : wah, adek pinter .... makannya habis. Karena makanannya
udah habis, suster pergi dulu yaaa....
Bu, pak .... diusahakan dek Orifa makannya harus lebih
teratur, agar penyembuhannya lebih cepat.
Ayah : baiklah suster. Tapi bagaimana caranya apabila anak saya
selalu menolak untuk makan?
Perawat : bapak dan ibu, bisa membujuknya seperti tadi yang saya
lakukan. Apabila tidak berhasil, bapak dan ibu boleh
membujuknya dengan cara bercerita terlebih dahulu atau
mengajaknya makan sambil bermain
Ayah : oh iya kalau begitu, terima kasih ya suster.
Perawat : iya sama-sama pak. Sekarang saya tinggal ke ruangan dulu
ya pak, bu

Keesokan harinya, dokter mengunjungi ruang pasien An.Orifa untuk mengecek


kembali keadannya

Dokter : selamat pagi pak bu


Ayah dan ibu : pagi dok.
Dokter : perkenalkan nama saya dokter Nyoman. Sesuai yang saya
janjikan kemarin, hari ini saya akan memeriksa keadaan anak
bapak dan ibu.
Ayah : silahkan dokter
(dokter memeriksakan keadaan An.Orifa)
Dokter : wah, keadaa adek sudah bagus yaa. Hebatttt .... keadaan adek
sekarang sudah membaik. Mulai besok pagi, adek sudah boleh
pulang.
An.Orifa : terima kasih dokter. O iyaa dokter, kemaren suster Refi bilang
kalau aku sudah pulang dan sembuh, aku boleh makan es krim,
permen dan cokelat.
Dokter : tentu saja boleh, tapi gak boleh langsung makan sekaligus
An.Orifa : terus bolehnya kapan dokter?
Dokter : adek boleh makan itu, kalau adek sudah mau makan banyak dan
adek tidak merasakan sakit perut lagi.
An.Orifa : ooo.... iya deh dokter.

Akhirnya, An.Orifa pun sembuh dan pulang bersama ayah dan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai