Anda di halaman 1dari 10

\1

Naskah
Role Play Komunikasi Terapeutik pada Perawat IGD

 Pemain :
 as Pasien :
 as Perawat 1 :
 as Perawat 2 :
 as bapak Pasien :
 as dokter :
 as Penolong 1 :
 as Penolong 2 :
 as Petugas RM :
 farmasi (apoteker):

 Narator :
 Backsound ( kecelakaan)

*****
 ( Pada suatu hari terjadi sebuah kecelakaan tunggal yang mengakibatkan seorang
remaja laki laki mengalami cidera dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Mitra
Sehat oleh dua pengendara lain yang menolongnya.)

Backsound (bunyi
ambulance)……………………………………………………………………………………….

***

Pasien (masih dalam kondisi Setengah sadar dengan merintih kesakitan)

Penolong 1: “permisi suster, ada pasien kecelakaan, tolong segera

ditangani”

***
Narasi

(Datanglah 2 Perawat IGD segera mengambil brankart, dan memindahkan pasien diatas)

RM: “maaf mas, apakah mas mengenal korban kecelakaan didalam?”

Penolong 1: “saya tidak mengenal korban, saya hanya monolongnya dan membawanya
kerumah sakit”

RM: “apakah ada identitas lain tentang pasien korban kecelakaan? karna Kami sangat
membutuhkan identitas korban ”

Penolong 1: “tidak ada sus, tpi nanti saya coba carikan dulu.”
(si penolong menghampiri korban)

Penolong 2: “Dek kamu bawa KTP, boleh saya pinjam dulu untuk administrasi? Kamu
bawa hp atau tidak ? Nanti saya akan mengabari keluargamu

” Pasien: “Ditas pak” (dengan suara lemas).


***
Narasi

Kemudian si penolong mengurusi registrasi si korban dan menghubungi keluarga klien.


Sementara itu, si perawat sedang menangani korban kecelakaan tadi.

Perawat 1: “apakah adek bisa mendengar saya ?”

Pasien: “aduh sakit sus”

Perawat 1: “yang sakit sebelah mana dek?”

Pasien (menggerakkan bagian yang sakit.)

Perawat 1: “apakah adek merasa pusing atau tidak ?”

Pasien: “ya saya merasa sangat pusing sus”

Perawat 2 : baiklah, sebentar saya akan memanggilkan dokter itu memeriksa keadaan
adek.

Lalu dokter pun datang masuk kedalam ruangan pasien

Dokter : (memeriksa keadaan pasien ) sus, tolong berikan tindakan kepada pesien, dan
tolong segera tangani luka-luka terhadap pasien

Perawat 1 : baiklah dok, tetapi bagaimana dengan pergelangan kaki yang dia rasakan
sangat saki ?

Dokter : itu biar saya tindak lanjuti terlebih dahulu. Saya harus meronsen bagaimana
keadaan pergelangan kakinya.

Perawat 1 : baikalah dok, terlebih dahulu saya akan menangi luka pada pasien.

***
Di receptionis …….

Setelah penolong tadi mendapatkan identitas dan nomor telfon keluarga korban,lalu
lewat telfon diberitahukanlah bahwa telah terjadi kecelakaan dan menyuruh keluarga
korban untuk segera bergegas kerumah sakit setelah cukup lama menunggu akhirnya
data nglah keluarga korban.
Keluarga :“sus tadi ada yang menelfon saya dan memberitahukan bahwa anak saya tadi
kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit ini apakah ada pasien dengan nama adrian ?”
(dengan ekspresi yang panik)

RM: “sebentar pak saya cek dulu,(sambil memeriksa layar monitor computer/kertas)

‘iya pak memang benar tadi ada kecelakaan, atas nama Adrian, ruangannya disebelah
sana, mari saya antarkan”

***

Narasi
Kemudian Petugas RM pun mengantarkan Ibu pasien menuju bad tempat anaknya
dirawat.

RM: “baiklah pak,disini ruangannya, tetapi sebelum masuk diminta ketenangannya”

Bapak : “ Oh iya, makasih sus”

RM: “ Iya pak, sama-sama”

***
Narasi

Sang bapak pun segera membuka sampiran dan menjumpai anaknya terbaring tak
berdaya di atas tempat tidur

Bapak : “ Ya Allah nak, kok bisa sampai begini?

apanya yang sakit nak?”

Pasien: “dibagian Kaki pak(sambil mencoba menggerakan bagian kaki), sama pusing”

Bapak : “apakah tadi kamu sudah diperiksa sama dokter atau belum nak?”

Pasien: “tadi Sudah pak”

Bapak : “lalu apa yg dokte katakan?”

Pasien: “ bapak diminta untuk menghadap dokter terlebih dahulu.


***
Narasi

Ditengah perbincangan antara bapak dan pasien tersebut , lalu perawat datang ke
ruangan pasien.

Perawat 1: “ Permisi bapak, saya izin mau menanyai adeknya sebentar ya pak”

Bapak ; “ Iya sus, silahkan”

Perawat 1: “bagaimana keadaannya sekarang?” apakah masih sakit ?

Pasien: “ Masih sus, dada s aya terasa masih terasa sesak”

Perawat 1 :“ Kalau begitu saya pasangkan oksigen dulu ya, biarnafasnya lancar.”

Pasien ( Menganggukan kepala) Narasi Perawat memulai tindakan pemberian oksigen


pada pasien

Bapak : “ Lho nak dadamu sesak juga?” (Sang bapak kaget)

Pasien ( Menganggukkan kepala)

Bapak : “ Ini kenapa ya sus, kok dada anak saya sesak? Padahal kan anak saya tidak
punya riwayatsakit asma”

Perawat 1: “ Mungkin anak mengalami syok, sehingga dadanya terasa sesak”

Bapak : “ Lha ini tadi katanya anak saya sudah diperiksa sama Dokter,hasilnya gimana ya
sus?”

Perawat 1: “ Oh itu, nanti bapak akan dijelaskan secara langsung oleh dokter bu”

Ibu: “ Oh baiklah kalau begitu sus”

Perawat 1: “ Iya pak, kalau begitu saya permisi dulu ya pak, kalu butuh sesuatu bisa
panggil kita di ruang perawat ya pak”.

Bapak : “ Baik sus”

Perawat 1: “ Mari pak, permisi”

Bapak : “ Oh iya, monggo”

(tidak lama kemudia perawat 2 pun datang menghampiri orang tua pasien)
Perawat 2: “permisi pak, untuk mengurangi rasa sesak adek , bisakah bapak kebagian
obat, untuk mengambil obat yang diperlukan (sambil memberikan resep dari dokter).

Bapak : iya susu sekarang saya pergi.

( bapak Adrian pun tak lama kemudia pergi mengambil obat pereda sesak Adrian.)

Farmasi: ada yang bisa sya bantu pak?

Bapak : oo ya sus saya mau ambil obat anak sya, ini repesnya mbak.

Farmasi: “ ya pak… mohon tunggu sembentar ya pak…

Bapak: ya mbak

(tidak lama kemudian)

Farmasi : atas nama ADRIAN ? silahkan tebus obatnya terlebih dahulu

(bapak pun mengambil obat Adrian)

Bapak; terima kasih ya mbak.

(bapak pun kembali keruang Adrian, dan memberi obat itu ke perawat 2)

Bapak: sus ini obat nya.

Perawat 2: “ iya pak……

***
Narasi

Perawat kembali ke ruang perawat dan bapak pasien tetap menunggu pasien di samping
tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit kemudian, seorang perawat datang kembali.

Perawat 2: “ Permisi pak, pak diminta untuk menemui dokter sekarang pak”

Bapak : “ Iya sus, terus anak saya sama siapa sus?”

Perawat 2 : “ pak silahkan temui

dokter dulu, anaknya biar saya yang menjaga”


***
Narasi

Di ruang jaga bapak pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di IGD

Dokter: “ Keluarga dari Saudari Andrian ?”

Bapak : “ Iya dok saya, bagaimana dengan anak saya dok?”

Dokter: “ Silahkan duduk dulu bapak , saya akan menjelaskan tentang keadaan anak
bapak”

Bapak :” Iya dok”

(sambil duduk)

Dokter: “ Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki Saudari Andriana, dan
sejak tadi dia mengeluhkan pusing, jadi untuk mengetahui keadaan tulang di bagian
kakinya kita sebaiknya melakukan ronsen terlebih dahulu dan juga sebaiknya kita
melakukan CT Scan untuk mengetahui keadaan dari bagian dalam kepala anak bapak ”

Bapak : “ Memangnya kalau tidak dilakukan tindakan itu bagaimana ya dok?”

Dokter: “Jika tidak dilakukan ronsen dan CT scan, kita tidak bisa mengetahui keadaan
pasien, jadi kita tidak bisa mengambil tindakan selanjutnya”

Bapak : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”

Dokter: “ Iya pak silakan, tetapi saya mohon bapak segera memberikan keputusan agar
kita bisa melakukan tindakan selanjutnya”

Bapak : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”

Dokter: “ Oh iya pak, silahkan”


***
Narasi

bapak pun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah perjalanan bapak bertemu
dengan perawat yang menangani anaknya tadi

Perawat 1: “ bapak, bagaimana anaknya pak?”

Bapak : “ Eh suster,

tadi kata dokter sebaiknya dilakukan ronsen dan CT scan

pada anak saya, tapi kok saya nggak yakin ya sus?”

Perawat 1: “Memang sebaiknya dilakukan itu bapak, agar bila terjadi sesuatu bisa segera
diketahui dan ditangani, bagaiamana pak apa ada yang kurang jelas?”

Bapak : “ Tapi itu nanti beresiko atau tidak ya sus?”

Perawat 1: “ InsyaAllah tidak apa-apa pak”

bapak: “ Oh ya ya ya, makasih ya sus informasinya”

Perawat 1: “ Iya, pak sama-sama, mari pak”

Bapak : “ Iya sus”

***
Narasi

Setelah mendapat informasi dari perawat, Ibupun yakin dengan keputusan yang akan
diambilnya, dan menuju ruang dokter untuk konfirmasi

Dokter: “ Bagaimana pak?”

Bapak : “ Setelah saya pikir -pikir saya setuju bila anak saya dirogten dan diCT scan”

Dokter: “ Baiklah kalau begitu bapak bisa menandatangani surat persetujuan tindakan
terlebih dahulu”

Bapak : “ Iya dok, saya tanda tangan dimana?”


Dokter: “ Ini silahkan bapak baca terlebih dahulu , kemudian tanda tangan di sebelah
sini”

****
Narasi

Kemudian Sang bapak kembali ke kamar pasien , setelah beberapa saat kemudian
datanglah seorang perawat.

Perawat 2: “ Permisi bapak,adek ini mau dilakukan rogten, ini adek mau saya antarkan
ke ruang radiologi, sebelumnya perhiasannya dan jamnya dilepas dulu ya, biar dibawa
ibunya dulu”

Pasien (menganggukan kepala)

Perawat 2: “ Mari dek saya antarkan”

Pasien: “ Saya maunya diantar mbak perawat yang tadi”

Perawat 2: “ Perawat yang tadi sudah pulang dek, biar saya antar saja ya dek, bapak nya
juga boleh ikut nganter kok

Pasien: “Iya sus”

(terdiam sejenak)

***
Narasi

Dan akhirnya Andrian pun dibawa ke ruang radiologi untuk diakukan rongten. Dari hasil
rogten diketahui bahwa pasien mengalami patah tulang, dan harus di rawat inap untuk
segera dilakukan operasi.

Dokter : sus bisa tolong ambilkan hasil ronsen pasien di ruangan radiologi ?

Perawat 2 : baiklah dokter

(diruangan radiologi perawat 2 meminta hasil ronsen pasien kepada perawat yang
bertugas di ruangan radiologi tersebut ,setelah mendapatkan hasil ronsen pasien, perawat
2 kembali ke ruangan pasien dengan membawa hasil ronsen yang diminta oleh dokter )

Perawat 2: dok, ini hasilnya sudah keluar.


Dokter : (sambil melihat hasil ronsen )

Perawat 2 : bagaimana dok hasilnya ?

Dokter : pasien harus dioperasi karena pada pergelangan kakinya mengalami gangguan
dan harus di rawat inap untuk sementara waktu.

Perawat 2 : baiklah dok.

( kemudian dengan kondisi Adrian yang sudah diketahui dilakukanlah tindakan operasi,
setelah operasi berjalan dengan baik, pasien kembali ditempatkan diruangan rawat inap
selama kondisi pasien memungkinkan untuk kembali pulang)

*****

Anda mungkin juga menyukai