Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Kerja Perawat Dengan Perawat

Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus dapat bekerja sama dengan teman
sesama perawat demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terhadap pasien / klien.
Perawat dalam menjalankan tugasnya harus dapat mebina hubungan baik dengan sesama
perawat yang ada dilingkungan kerjanya. Dalam membina hubungan tersebut, sesama
perawat harus terdapat rasa saling menghargai dan tenggang rasa yang tinggi agar tidak
terjebak dalam sikap saling curiga dan benci .
Tunjukkan selalu sikap memupuk rasa persaudaraan dengan silih asuh, silih asih, dan silih
asah .
1. Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat dapat saling membimbing, menasehati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan ,
sehingga terbina hubungan kerja yang serasi.
2. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dapat saling
menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi sebagai sesama anggota profesi,
saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh
hasutan yang dapat membuat sikap saling curiga dan benci
3. Silih asah dimaksud bahwa perawat yang merasa lebih pandai/ tahu dalam hal ilmu
pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat
tanpa pamrih.

Contoh Masalah Perawat dan Sejawatnya


Seorang perawat dalam menghadapi masalah dengan sejawatnya, mungkin tahu atau
mungkin tidak tahu tentang tindakan yang diambil.
Contoh 1 : seorang perawat yang melihat perawat lain mencuri obat-obatan dan lemari obat
unit keperawatan. Perawat yang ketahuan tersebut menangis dan menjelaskan bahwa ia perlu
obat tidur agar dapat tidur sepanjang hari selama ketiga anaknya berada di rumah sepulang
sekolah. Ia menggunakannya hanya pada hari-hari sebelum ia berangkat jaga malam. Ia
adalah satu-satunya yang menopang anak-anaknya dan membutuhkan pekerjaan.
Pertanyaan : apakah perawat melaporkan pencurian tersebut atau mengabaikan masalah
tersebut?

Contoh 2 : Halimah, AMK, seorang perawat profesional pemuda lulusan Politeknik


Kesehatan Jurusan Keperawatan, baru saja bertugas di salah satu rumah sakit kabupaten (RS
tipe C). Di RS tersebut, tenaga keperawatan sangat terbatas dan pada umunya, tenaga yang
ada adalah lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK), sedangkan lulusan jurusan
keperawatan Politeknik Kesehatan hanya dua orang, kepala bidang keperawatan RS dijabat
oleh lulusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas di sana. Kedatangan Halimah cukup
membuat para perawat kurang senang karena Halimah sering dipanggil oleh direktur RS
untuk berdiskusi tentang cara meningkatkan mutu asuhan keperawatan di rumah sakit
tersebut.
Dalam membina hubungan antarsesama perawat yang ada, baik dengan lulusan SPK maupun
lulusan Politeknik Kesehatan, perlu ada sikap saling menghargai dan saling toleransi
sehingga Halimah dapat mengadakan pendekatan yang baik dengan kepala bidang
keperawatan dan juga para perawat lainnya. begitu juga sebagai kepala bidang keperawatan
yang mejabat sebagai top manajer bidang keperawatan, harus dapat menunjukkan sikap yang
bijaksana, walaupun terdapat kesenjangan dari latar belakang pendidikan, namun pengalaman
selama selama 20 tahun yang dimilikinya lebih matang sebagai seorang top manajer, apalagi
kalau ditunjang dengan mengikutipendidikan perjenjangan dan/atau mengikuti seminar,
lokakarya, untuk mengimbangi perkembangan keperawatan di masa kini dan yang akan
datang sehingga terhindar dari rasa tersaingi dan merasakan adanya ancaman jabatan.

Anda mungkin juga menyukai