Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur atas kehadirat Allah
SWT yang senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pemberian oksigen melalui
masker” dapat terselesaikan..
Penulis menyadari dalam proses penyusunan makalah ini tidak lepas
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan makalah ini,
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi amal
saleh bagi penulis.

Mataram, 13 Agustus 2018

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata pengantar ...................................................................................................... 1


Daftar isi ................................................................................................................ 2
BAB I (Pendahuluan)
A. Latar belakang .......................................................................................... 3
B. Rumusan masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3

BAB II (Pembahasan)
A. Pengertian ............................................................................................... 4
B. Macam bentuk masker ............................................................................ 4
C. Tujuan pemberian oksigen melalui masker ............................................. 4
D. Indikasi pemberian oksigen melalui masker ........................................... 5
E. Prosedur kerja pemberian oksigen melalui masker ................................. 7

BAB III (PENUTUP)


A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8

Daftar pustaka ....................................................................................................... 9


Checklist.............................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan
manusia. Tidak makan atau tidak minum mungkin masih akan
memberikan toleransi yang cukup panjang hinga sampai pada keadaan
fatal, tetapi sebentar saja manusia tidak mendapatkan oksigen maka akan
langsung fatal akibatnya.Tidak hanya untuk bernafas dan mempertahankan
kehidupan, oksigen juga sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.
Oksigen juga bisa dijadikan sarana untuk mengatasi berbagai macam
penyakit. Proses pemenuhan kebutuhan pada manusia dapat dilakukan
dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernapasan dan sumbatan
yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki
organ pernapasan agar dapat berfungsi secara normal kembali. Pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan
pemberian oksigen dengan masker.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian oksigenisasi ?
2. Apa tujuan pemberian oksigen melalui masker ?
3. Apa saja macam bentuk masker?
4. Apa saja indikasi pemberian oksigen melalui masker?
5. Bagaimana prosedur pemberian oksigen melalui masker?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu oksigenisasi.
2. Untuk mengetahui tujuan pemberian oksigen melalui masker.
3. Untuk mengetahui macam bentuk masker.
4. Untuk mengetahui apa saja indikasi pemeberian oksigen melalui
masker.
5. Untuk mengetahui prosedur pemeberian oksigen melalui masker

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas
oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam
paru yang melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat khusus.
Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang
dialiri oksigen dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien. Masker
oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali sehingga dapat
mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask
bermacam-macam. Perbedaan antara rebreathing dan non-rebreathing
mask terletak pada adanya vulve yang mencegah udara ekspirasi
terinhalasi kembali. (Aryani, 2009:54)

B. Tujuan pemberian oksigen melalui masker


1. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadinya hipoksia
3. Untuk memberikan tambahan oksigen dengan konsentrasi relative
tinggi

C. Macam bentuk masker


1. Simple masker
Pemberian oksigen untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang,
dengan aliran 5-8 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.
Masker ini kontraindikais pada pasien dengan retensi karbondioksida
karena akan memperburuk retensi. Pemeberian alran O2 tidak boleh
kurang dari 5 liter/menit untuk mendorong CO2 keluar dari masker.
2. Rebreathing masker
Pemeberian oksigen dengan dengan konsentrasi tinggi yaitu 35-60%
dengan aliran 6-15 liter/menit, serta dapat meningkatkan nilai
PaCO2. Udara ekspirasi sebagian tercampur dengan udara inspirasi,

4
sesuai dengan aliran O2, kantong akan terisi saat ekspirasi dan
hampir menguncup waktu inspirasi. Sebelum dipasang ke pasien isi
O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong
dengan sungkup minimal 2/3 bagian kantong reservoir
3. Non rebreathing masker
Pemeberian oksigen dengan konsentrasi oksigen yang tinggi
mencapai 90% dengan aliran 6-15 liter/menit dengan prinsip udara
inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi, udara ekspirasi
dikeluarkan langsung ke atmosfer melalui satu atau lebih katup,
sehingga dalam kantong konsentrasi oksigen menjadi tinggi.
Sebelum dipasang ke pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara
menutup lubang antara kantong dengan sungkup minimal 2/3 bagian
kantong reservoir

D. Indikasi pemberian oksigen secara nasal kanul


Efektif diberikan pada klien yang mengalami :
1. Gagal nafas
Ketidak mampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan parsial
normal oksigen dan karbondioksida dalam darah, disebabkan oleh
gangguan pertukan oksigen dan karbondioksia sehingga system
pernafasan tidak mampu memenuhi metabolisme tubuh
2. Ganguan jantung (gagal jantung)
Ketidak mampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrisi
dan oksigen.
3. Kelumpuhan alat pernafasan
Suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan
untuk memenuhi kebutuhan oksigen karena kehilangan kemampuan
fentilasi secara adekuat sehingga terjadi ke gagalan pertukaran gas
oksigen dengan karbondioksida.
4. Perubahan pola nafas

5
Hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan) dyspnea (kesulitan
berenafas) sianosis (perubahan warna menjadi kebiru-biruan pada
permukaan kulit karena kekurangan oksigen), apnea (tidak bernafas
atau berhenti bernafas) bradipnea (pernafasan lebih lambat dari
normal dengan frekuensi < 16 x/mennit), takipnea (pernafasan lebih
cepat dari normal dengan frekuensi > 20 x/menit).
5. Keadaan gawat
Pada keadaan gawat, missal pada pasien koma tidak dapat
mempertahankan sendiri jalan nafas sehingga mengalami penurunan
oksiganasi.
6. Trauma paru
Jika terjadi benturan atau cedera akan mengalami gangguan untuk
melakukan inspirasi dan ekspirasi.
7. Metabolisme yang meningkat
Pada luka bakar konsumsi oksigen oleh jaringan akan meningkat dua
kali lipat sebagai akibat dari keadaan hipermetabolisme.
8. Post operasi
Setelah operasi, tubuh akan kehilangan banyak darah dan pengaruh
dari obat bius akan mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh,
sehingga sel tidak mendapat asupan oksigen yang cukup.
9. Keracunan karbon monoksida
Keberadaan karbondioksida di dalam tubuh akan sangat berbahaya
jika dihirup karena akan menggantikan posisi oksigen yang
berikatan dengan haemoglobin dalam darah.

E. Alat dan bahan pemberian oksigen melalui masker


1. Supleoksigen dengan flow meter
2. kanula selang
3. masker rebreathing/non rebreathing
4. Plester
5. Bengkok
6. Kasa

6
7. Perlak alas
8. gunting

F. Prosedur kerja pemberian oksigen melaui masker


Tahap Prainteraksi
1. Verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan.
2. Cuci tangan
3. Siapkan peralatan
Tindakan
4. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang disukai
5. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
6. Berikan kesemptan kepada pasien atau keluarga untuk bertanya
sebelum tindakan dimulai
7. Tanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien.
Lalu pasang sampiran.
Tahap Kerja
1. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan.
Observasi alat humidifikasi dengan melihat air bergelembung.
2. Pastikan volume air dalam tabung pelembab sesuai ketentuan.
3. Atur pasien pada posisi semi fowler atau sesuai kondisi pasien.
4. Hubungkan slang dengan masker oksigen ke tabung pelembab.
5. Pastikan bahwa oksigen keluar dari masker oksigen.
6. Tempatkan masker pada wajah, di atas mulut dan hidung pasien.
Gunakan tali elastis agar masker tidak lepas.
7. Gunakan bantalan elastis untuk mengurangi iritasi pada telinga dan
belakang kepala.
Tahap Terminasi
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan
4. Dokumentasikan tibdakan yang dilakukan(Jenis alat oksigenasi dan
jumlah pemberian) serta hasilnya
5. Lakukan observasi setiap 6-8 jam.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Oksigen adalah merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan
hidupnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
B. Saran
Agar mahasiswa lebih memahami tentang pemenuhan oksigen melalui
masker. Jadi disarankan kepada mahasiswa ketika ingin berkreasi dalam
perkuliahan atau dalam situasi apapun harus memperhatikan tentang
pemenuhan oksigenisasi

8
Daftar Pustaka

Saputra, Lyndon.2013.Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Tangerang selatan :


Binarupa aksara publisher

Suciati,dewi kartika,2014.Ilmu Keperawatan Dasar (IKD).Yogyakarta : Pustaka


pelajar

Hidayat, aziz Alimul.2012.Kebutuhan Dasar Manusia.Surabaya: Health Books


Publiashing

9
Checklist Terapi Pemberian Oksigen
Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelompok/tgl :
Nama Pasien :
No. Rekam Medis :
Nilai
No Langkah
0 1 2
Tahap Prainteraksi
1. Verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan.
2. Cuci tangan.
3. Siapkan peralatan
Tahap orientasi
4. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang disukai.
5. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk
bertanya sebelum tindakan dimulai.
7. Tanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada
pasien. Lalu pasang sampiran.
Tahap Kerja
a. Masker oksigen
 Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan. Observasi alat humidifikasi dengan
melihat air bergelembung.
 Pastikan volume air dalam tabung pelembab sesuai
ketentuan.
 Atur pasien pada posisi semi fowler atau sesuai
kondisi pasien.
 Hubungkan slang dengan masker oksigen ke tabung
pelembab.
 Pastikan bahwa oksigen keluar dari masker oksigen.
 Tempatkan masker pada wajah, di atas mulut dan
hidung pasien. Gunakan tali elastis agar masker tidak
lepas.
 Gunakan bantalan elastis untuk mengurangi iritasi
pada telinga dan belakan kepala.
Terminasi
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.

10
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan.
4. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan (jinis alat
oksigenasi dan jumlah pemberian) serta hasilnya.
5. Lakukan observasi setiap 6-8 jam.
Total Nilai

Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan, tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna

Penilaian:
Jumlah nilai yang didapat
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100%
jumlah aspek yang dinilai x 2

Gerung,......................2016
Penilai,

(.......................................)

11

Anda mungkin juga menyukai