Anda di halaman 1dari 7

NASKAH STUDI KASUS MINGGU 9

STUDI KASUS
Seorang pria (25 tahun) ketika dilakukan wawancara oleh perawat. Saat diberikan beberapa
pertanyaan pria tersebut tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan tampak
gelisah dan mengatakan merasa khawatir. Fokus pembicaraan juga sulit untuk dipahami oleh
perawat.
NARATOR
Hallo.. Selamat pagi… Jumpa lagi dengan kami kelompok Peminatan Jiwa Magister
Keperawatan Universitas Brawijaya. Video roleplay kali ini, kami akan meroleplaykan
bagaimana melakukan pengkajian pada klien dengan Ansietas dan pemberian terapi penghentian
pikiran yang tepat kepada klien. Terapi penghentian pikiran atau Thought Stopping (TS)
merupakan sebuah tehnik penghentian yang dapat digunakan setiap kali individu ingin
menghilangkan pikiran mengganggu atau negatif dan pikiran yang tidak diinginkan dari
kesadaran. Pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan Sesi 1 TS yaitu Mengidentifikasi dan
menghentikan pikiran yang mengganggu. Ingin tahu bagaimana kelanjutan video ini. Yuk ikuti
terus videonya 😊
ORIENTASI
FASE ORIENTASI
Perawat R : Selamat pagi… Mari silakan masuk mas. Silahkan duduk.
Tn. S : Pagi mas… terima kasih
Perawat R : Baik mas, sebelumnya perkenalkan Saya Perawat Ridwan yang hari ini bertugas
menjaga poli jiwa di RSU Sejahtera mulai pukul 8 pagi - 2 siang bersama dengan
perawat Salwa. Boleh saya tahu nama panggilan masnya siapa nggih ?
Tn. S : hmm gimana-gimana mas ? (meremas-remas tangan, gelisah)
Perawat R : Nama panggilan masnya siapa nggih ?
Tn. S : Oalah, mas ini tanyak nama saya toh. Nama saya sugi mas.
Perawat R : Baik Mas sugi, ada yang bisa saya bantu ? daritadi saya perhatikan mas Sugi
tampak gelisah …
Tn. S : Iya mas betul, memang akhir-akhir ini saya sering merasa kayak gitu ya gelisah ya
cemas ya khawatir
Perawat R : Jika boleh saya tahu, sudah berapa lama mas Sugi merasakan hal tersebut ?
Tn. S : Saya itu punya sakit mas, eh malah sekarang saya harus di PHK
Perawat R : Iya mas, sudah berapa lama merasa gelisahnya ?
Tn. S : 2 minggu ini kayak makin gelisah saya mbak, tidur gak nyenyak, makan gak enak,
ini sakitnya juga kayak makin parah, rasanya badan itu gak karuan mbak
Perawat R : Kalau boleh saya tahu mas Sugi memiliki riwayat sakit apa nggih ?
Tn. S : Saya itu ada tumor di bagian dada ini mas, karena sering makan makanan cepat saji
kata dokter, lha kalau di PHK uang darimana mas buat operasinya itu lho wong saya
ya orang susah
Perawat R : Berarti sudah sempat periksa sebelumnya ya mas, akhirnya terdiagnosa ada tumor
di bagian dada nggih, sudah lama mas sakitnya ?
Tn. S : sejak 2 bulan lalu didiagnosanya
Perawat R : Kalau di PHKnya kapan itu mas ?
Tn. S : sebulan lalu kayaknya
Perawat R : Memang mas Sugi ini suka makan makanan apa ?
Tn. S : Ya itu mas, apa dah … sek lali … oh indomie. Soelnya paling praktis, dan bisa
hemat juga
Perawat R : Seminggu bisa berapa kali mas konsumsi indomie ?
Tn. S : ya seminggu tuh bisa 5X lebih, tapi pernah sehari 3 kali makan
Perawat R : Keluarga ada yang pernah memiliki riwayat sakit yang sama mas ?
Tn. S : Kanker mas baru ada, itu ibu saya dulu kanker serviks, sudah meninggal 4 tahun
yang lalu …
Perawat R : Sejak ibu meninggal mas Sugi tinggal dengan siapa di rumah ?
Tn. S : Ibu saya itu udah cerai sama bapak sejak saya usia 15 tahun
Perawat R : berarti mas Sugi selama ini tinggal berdua saja sama ibu ?
Tn S : Iya, sejak saya usia 15 tahun saya cuma tinggal berdua dengan ibu..
Perawat R : Sekarang mas Sugi masih tinggal sendiri atau tinggal bersama dengan bapak, atau
bagaimana ?
Tn S : sendiri mas, bapak udah nikah lagi, udah punya keluarga baru terus memang udah
gak pernah berhubungan lagi sejak bercerai itu mas
Perawat R : Berarti bapak tidak tahu iu sudah tidak ada ya ?
Tn. S : iya, enggak …
Perawat R : Apakah ada obat yang harus dikonsumsi secara rutin dari dokter mungkin mas
untuk membantu mencegah sel tumornya agar tidak semakin membesar?
Tn. S : obat herbal aja mas
Perawat R : oh baik, Mas Sugi biasanya kalau sedang gelisah kayak gini, yang dilakuin apa
mas ?
Tn. S : Rokok-an terus ngopi,
Perawat R : Sehari bisa habis berapa batang mas ?
Tn. S : Ya sehari minimal 1 bungkuslah mbak, bisa lebih
Perawat R : Baik, ini coba saya konfirmasi ulang ya mas, jadi masnya ini sekarang merasa
cemas karena sebelumnya terdiagnosa sakit tumor harus melakukan pengobatan
untuk operasi, tapi sekarang justru di PHK ya mas. Rasa cemas atau rasa gelisahnya
ini semakin meningkat setiap harinya dan 2 minggu ini sampai sudah mengganggu
tidurnya dimana tidurnya menjadi tidak nyenyak, nafsu makan juga menurun seperti
itu ya mas ?
Tn. S : Iya mas betul
Perawat R : Baik mas, disini kami akan mencoba memberikan terapi spesialis “thought
stopping”, dimana terapi ini diberikan untuk melihat perbedaan klien dalam
menghadapi stressornya yang mengakibatkan timbulnya kecemasan. Terapi ini
terdiri dari 4 sesi dan hari ini kita akan melakukan terapi sesi 1. Mas Sugi nanti
akan dipandu oleh mbak Salwa, untuk melakukan terapi sesi 1 dimana akan
berdiskusi lebih lanjut terkait pengalaman yang kurang menyenangkan sehingga
mengganggu pikiran mas nya, sehingga mas merasa kecemasan berlebih setiap
harinya. Pada sesi ini, kita akan berdiskusi selama 15-20 menit apakah mas Sugi
bersedia ?
Tn. S : (mengangguk)
Perawat R : Pemberian terapi akan dberikan diruang terapi ya mas, mari saya antar mas
…………………………………………………………………………………………
FASE KERJA
Perawat S : Selamat pagi, Mas Sugi, pekenalkan saya perawat Salwa yang hari ini akan
memandu pemberian terapi thought stopping sesi 1, dimana kita akan lebih banyak
berdiskusi ya mas ... Mungkin tadi kurang lebih sudah dijelaskan oleh mas Ridwan
terkait pemberian terapi ini nggih mas ?
Tn. S : Iya mbak Sudah
Perawat S : Baik kalau begitu kita mulai saja ya mas. Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh
perawat Ridwan tadi, mas Sugi mengatakan bahwa merasa gelisah dan khawatir
karena 2 bulan lalu terdiagnosis ada tumor harus segera menjalani pengobatan tapi
malah kena PHK 1 bulan yang lalu ya mas ?
Tn. S : Iya ada gelisah sama khawatirnya sedikit
Perawat S : gelisah sedikit, perubahan apa yang bapak rasakan kenapa bisa menyimpulkan
gelisah sedikit ?
Tn. S : Cuma tidur gak nyenyak sama nafsu makan berkurang aja
Perawat S : Kalau boleh saya tahu apa sih yang bikin bapak merasa gelisah/khawatir akhir-akhir
ini ? Apakah karena 2 hal tadi atau ada pengaruh dari hal lainnya ?
Tn. S : hal lainnya maksudnya gimana ?
Perawat S : Pertanyaannya saya ganti deh biar lebih mudah, apa yang mas pikirkan saat ini
ketika mas mengalami sakit yang cukup berbahaya dan kenyataannya mas harus di
PHK
Tn. S : ya gitu
Perawat S : ya gitunya ini gimana mas bisa dijelaskan ?
Tn. S : kaget, merasa dunia ini tidak adil. Setelah saya kehilangan keutuhan keluarga,
kemudian kehilangan ibu saya, apakah iya saya juga masih harus mengalami
kejadian ini? hidup sendiri, penyakitan, sekarang udah pengangguran pulak.
Sedangkan penyakit saya ini kan harus segera diobati mbak, kalau engga pasti akan
tambah parah, tapi darimana saya bisa dapetin biaya berobat kalau saya sendiri gak
punya uang karena gak kerja, saya masih pengen sembuh karena saya masih muda,
saya masih punya mimpi” mbak.
Perawat S : Apakah mas Sugi pernah mencoba untuk mencari lowongan pekerjaan yang lain,
setelah di PHK?
Tn. S : Enggak
Perawat S : Kenapa mas kok belum mencoba untuk mencari pekerjaan lain ?
Tn. S : ya siapa yg mau nerima orang penyakitan kayak saya mbak …
Perawat S : Kenapa berfikiran seperti itu mas, kan mas Sugi belum mencoba ?
Tn. S : dulu sebenernya pernah mbak, terus pas wawancara kerjaan kan ditanya motivasi
saya daftar kerjaan disitu. Ya saya jawab, agar saya dapat mengobati sakit saya
karena saya punya tumor. Terus mereka bilang kalau posisi yang saya inginkan
kerjaannya cukup berat takutnya kalau penyakit saya makin kambuh dan semakin
parah, akhirnya benar saja hasil akhirnya saya tetep ditolak mbak
Perawat S : terus untuk kebutuhan sehari-hari mas saat ini gimana ?
Tn. S : pakai uang tabungan yang ada mbak
Perawat S : Apakah ada pihak keluarga yang mengetahui kondisinya mas ?
Tn. S : tidak ada… saya sudah lama juga lost contact dengan ayah saya mbak
Perawat S : Sejak bercerai sama sekali gak pernah berhubungan lagi ya mas dengan bapak ?
Tn. S : Iya … udah punya keluarga baru juga mana peduli sih sama saya mbak
Perawat S : Kalau keluarga lain selain ayah ?
Tn. S : gak ada, pada jauh, gak ada yang deket, saya kan cowo malu mbak kalau ngeluh,
nanti mereka ngira saya cowok lemah lagi …
Perawat S : Bagaimana dengan teman-teman mas Sugi ?
Tn. S : teman ??? gak punya teman …. Eh dulu punya sekarang enggak
Perawat S : Kenapa mas ? sudah jarang berkomunikasi atau bagaimana ?
Tn. S : Ya pasti adlah yang menjauh, tapi emang saya sengaja gak cerita juga mbak takut
menyusahkan
Perawat S : Mas Sugi, mas Sugi ini sudah hebat sekali karena berani datang kesini untuk
konsultasi bersama saya, untuk mengetahui penyebab kecemasan dan apa yang
harus dilakukan. Setelah kita berdiskusi disini saya mencatat ada pengalamanyang
kurang menyenangkan sehingga timbul pikiran negatif yang semakin membuat mas
Sugi merasa Cemas nih. Bisa disebutkan gak mas pikiran negatif apa aja yang
muncul setelah kita berdiskusi ?
Tn. S : Euhmmm apa … gak tau
Perawat S : Baik disini akan coba saya jelaskan ya mas, jadi yang sudah saya catat disini,
1. apakah iya saya juga masih harus mengalami kejadian ini? hidup sendiri,
penyakitan, sekarang udah pengangguran pulak
2. ya siapa yg mau nerima orang penyakitan kayak saya mbak …
3. Tidak ingin bercerita atau berkonsultasi dengan keluarga lain karena takut
dianggap cowo lemah
4. Tidak ingin mencoba bercerita dengan teman karena takut jika menyusahkan
Nah, pikiran-pikiran ini bisa membuat mas semakin merasa gelisah dan khawatir.
Apalagi Mas Sugi menyimpan sendiri permasalahan yang sedang dihadapi. Yang
dilakukan mas Sugi hanya ngerokok sama minum kopi aja sehari-hari.
Tn. S : Lalu saya harus gimana mbak ?
Perawat S : Coba sekarang bapak, mulai menutup mata, dan bayangkan kembali pikiran-
pikiran negatif yang mengganggu bapak seperti yang sudah saya sebutkan tadi….
(music main)
Tn. S : (menutup mata dan mulai membayangkan)
Perawat S : Apakah sudah terbayang mas ? Mas Sugi boleh mengangguk
Tn. S : (mengangguk)
Perawat S : Baik setiap kali saat mas Sugi mulai membayangkan pikiran yang mengganggu,
mas Sugi bisa ucapkan “STOP” pada diri mas Sugi dan buang pikiran yang
mengganggu itu. Ayok dilakukan mas ….
Tn. S : (melakukan tindakan yang dipandu oleh perawat)
Perawat S : Yak kalau sudah dirasa cukup Mas Sugi bisa membuka mata lagi mas
Tn. S : (Buka mata)
Perawat S : Iya bagus sekali mas Sugi, gimana mas, perasaannya setelah melakukan tindakan
tadi bersama saya ?
Tn. S : Iya sedikit lega mbak
Perawat S : Baik hal tersebut bisa dipraktekan ketika pikiran-pikiran yang tadi mulai muncul
ya mas. Setelah itu Mas Sugi dapat melakukan tindakan lain yang lebih
bermanfaat seperti mencari lowongan pekerjaan lagi di koran atau di web. Karena
tadi mas Sugi menyampaikan keinginan untuk sembuh, jadi mas Sugi harus
memiliki semangat untuk mencari pekerjaan yang baru untuk memenuhi
kebutuhan berobat. Gimana mas ?
Tn. S : Oh gitu ya mbak, baik mbak akan saya lakukan
Perawat S : Iya mas, selain itu mas Sugi juga bisa memperbaiki komunikasi dengan teman-
teman sebayanya mas, karena mungkin teman-teman mas Sugi punya kenalan
yang bisa membantu mas Sugi memberikan kerjaan, kan kita gak tau namanya
rejeki ya mas, bisa datang kapan saja dan darimana saja. Hal ini juga agar mas
Sugi tidak memendam masalahnya sendiri sehingga tingkat kecemasan mas Sugi
dapat berkurang
Tn. S : Gak papa ya mbak kalau saya tiba” menghubungi mereka lagi
Perawat S : Tentu tidak apa” mas …. Mulai hari ini, dicoba dulu aja ya mas
Tn. S : Baik mbak Salwa, terimakasih mbak
………………………………………………………………………………………………………
TERMINASI
Perawat S : baik mas bagaimana perasaannya, setelah kita berdiskusi panjang hari ini ?
Tn. S : Alhamdulillah mbak sudah lebih tenang dan bisa mendapatkan solusi untuk saya.
Perawat S : Baik pak, apakah mas bersedia jika kita bertemu kembali untuk melakukan sesi
terapi selanjutnya di sesi ke 2 ?
Tn. S : bersedia mbak boleh
Perawat S : baik mas kita bertemu kembali kapan ya hmmmm Bagaimana kalau hari senin,
19 April 2021 jam 10 pagi, bagaimana ?
Tn. S : boleh mbak saya bisa hari senin itu
Perawat S : Baik berarti kita bertemu lagi hari senin 19 April 2021 pukul 10 WIB dengan
agenda latihan sesi 2 pemberian terapi thought stopping dimana kita akan
mengevaluasi apakah pikiran negatif yang 4 poin tadi masih ada ? kemudian kita
akan berdiskusi terkait penggunaan pernyataan-pernyataan positif dengan penuh
keyakinan
Tn. S : siap baik mbak Salwa, terimakasih
Perawat S : sama-sama mas Sugi, sehat selalu ya mas
NARATOR
Nah itulah tadi, roleplay bagaimana kita melakukan pengkajian pada klien dengan kasus
Ansietas dan pemberian terapi Thought Stopping (TS) Sesi 1 TS yaitu Mengidentifikasi dan
menghentikan pikiran yang mengganggu. Dalam video tergambar bagaimana perawat mengkaji
dan memberikan solusi bersama pada klien. Demikian Roleplay dari kelompok kami. Sampai
jumpa di video roleplay selanjutnya ………………

Anda mungkin juga menyukai