Anda di halaman 1dari 6

SIMULASI PENERAPAN PEMBERIAN INFORMASI DALAM PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PARA PELAKU

1. Perawat I : Huzaemah

2. Perawat II : Husnul Chotimah

3. Perawat III : Endang Sulastri

4. Pasien : Rosa Fitriani

5. Anak Pasien : Dicky Herliman

6. Dokter : Diki Putra

B. Prolog

Ada seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Setiawan, tepatnya di ruangan Melati
yang bernama Rosa, dia berusia 35 tahun, ia divonis mengidap penyakit diare dan anemia. Pasien
tersebut terlihat lemas, pucat dan pada hasil pemeriksaan laboratorium HB tersebut kurang dari
normal.

1. Fase Perkenalan

(suatu pagi datanglah seorang perawat ke ruangan)

Perawat I : Selamat pagi bu rosa.

Pasien : Selamat pagi sus.

Perawat I : Perkenalkan saya perawat Huzaemah, kebetulan saya lagi ada tugas diruangan ini, dari
pukul 07.00 sampai pukul 14.00 siang nanti. Disini saya suster yang bertanggung jawab untuk
merawat ibu.

Pasien : Ya sus terima kasih.

Perawat I : Ibu kesini dengan siapa ?

Pasien : Bersama anak saya sus.

Perawat I : siapa nama anak ibu ?

Pasien : Dicky, tapi dia sedang keluar mencari makan sus.

2. Tahap Pengkajian
Perawat I : bu Rosa bagaimana kabar ibu hari ini ? (Open Endeed Question)

Pasien : Untuk sekarang lumayan agak mendingan sus, tapi di lain waktu suka terasa pusing
tiba-tiba sus dan sudah BAB 4x dalam sehari

Perawat I : Seberapa sering ibu merasa lemas dan pusing ?

Pasien : Biasanya saya merasa sering dan lemas ketika hari menjelang siang atau saat
merasa lapar

Perawat I : Kalau boleh saya tau sejak kapan ibu merasakan hal itu ?

Pasien : Sudah cukup lama. Dan belakangan ini semakin sering

Perawat I : Apakah ibu memiliki riwayat penyakit tertentu ?

Pasien : Saya memang memiliki riwayat anemia keturunan sus

Perawat I : Apakah keluarga yang lain memiliki riwayat penyakit yang sama?

Pasien : Ibu saya menderita penyakit yang sama

Perawat I : Apakah saudara ibu ada yang menderita penyakit yang sama juga ?

Pasien : Tidak ada

Perawat I : Baiklah kalo begitu saya akan mengkonsultasikan keluhan ibu pada dokter
penanggung jawab. Saat jam makan siang nanti saya akan kembali

Pasien : Oh begitu, baik sus

3. Tahap diagnosa dan Perencanaan

Setelah perawat berbincang pada pasien perawat pun bergegas menuju ke ruangan dokter

Perawat I :”(tok...tok) permisi dok”

Dokter : “Iya sus, silahkan duduk, ada keperluan apa ?”

Perawat I : “Ini dok, ada pasien yang bernama Rosa ia berusia 35 tahun datang
kerumah sakit dengan keluhan badannya lemas dan sedikit pusing, ditambah dia sudah 4 kali buang
air besar dalam sehari.”

Dokter :”Baik saya akan menuju keruangan pasien untuk memeriksa keadannya.”

Perawat :”Baik dok, silahkan. (perawat ikut mendampingi dokter).

Setelah diperiksa, dokter meminta perawat untuk melakukan tindakan pemasangan

infus pada ibu rosa.


Dokter : “ Baik kalau begitu langsung saja berikan tindakan pemasangan infus
untuk memenuhi kebutuhan cairan.”

Perawat I :” Baik dok, saya akan segera melakukan tindakan tersebut”.

Perawat pun segera menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan

pemasangan infus.

Perawat I : Permisi ibu, disini saya akan melakukan tindakan pemasangan infus
karena ibu harus segera mendapatkan pemenuhan cairan, agar cairan ibu terpenuhi. Sebelum saya
melakukan tindakan, ada yang ingin ibu tanyakan ?”

Pasien :”Baiklah sus saya bersedia, tapi sebelumnya ada yang mau saya tanyakan
sus, apakah di infus itu berbahaya atau tidak sus, lalu ada efek sampingnya tidak sus ?”

Perawat I :”Tidak ada efek sampingnya bu, tetapi pada saat dimasukkan jarum, agak
sedikit sakit, naah nanti ibu tarik nafas ya bu dan jangan ditarik tangannya, bagaimana bu, apakah
ibu sudah mengerti ? tolong kerja samanya ya bu..”

Pasien : “Iya sus, saya sudah mengerti.

Setelah perawat selesai melakukan tindakan, beberapa jam kemudian dokter masuk

kembali untuk memeriksa keadaan pasien.

Dokter :”Selamat siang bu rosa”.

Pasien :”Siang dok”.

Dokter :”Perkenalkan saya dokter diki, saya dokter penanggung jawab ibu disini,
saya akan memeriksa keadaan ibu, tadi ibu sudah dipasang infus, sekarang saya akan memeriksa
kondisi ibu”.

Anak :”Dok, ibu saya mau diapain lagi, tadi ibu saya sudah ditusuk, kasihan ibu
saya dok, jangan diapa-apain lagi”.

Dokter :”Tenak saja dek, ibu kamu akan baik-baik saja. Saya akan memnberikan
yang terbaik untuk ibu kamu”.

Pasien :” Iya de tidak usah khawatir, dokter sudah berpengalaman pasti dia akan
memberikan yang terbaik”.

Anak :”Iya bu, aku gak mau ibu kenapa-kenapa, aku mau ibu cepat sembuh”.

Dokter :”naah, sekarang bagaimana kondisi ibu sudah agak mendingan apa masih
ada keluhan ?”

Pasien :”Saya masih sering merasakan pusing dok, pusingnya gak hilang-hilang,
terus kalo melihat pandangan itu agak burem”.

Dokter :”Coba sebentar saya periksa dulu ya bu”.


Sementara itu dokter sedang memeriksa keadaan pasien tersebut dan setalah diperiksa

Ternyata pasien tersebut kekurangan darah dan harus segera diberikan tindakan

transfusi darah.

Dokter :”Ibu saya sudah selesai memeriksanya, ternyata ibu harus segera
melakukan transfusi darah, karena ibu mengalami kekurangan darah. Nanti ada perawat yang akan
melakukan transfusi darah, ibu tidak usah khawatir, kami disini akan memberikan yang terbaik. Saya
permisi dulu ya bu keruangan, selamat beristirahat bu”.

Pasien :Baiklah dok, terima kasih sebelumnya”.

4. Tahap Implementasi

Setelah itu dokter pun memberikan tugas transfusi darah pada perawat 2 dan 3 dan perawat 2 dan 3
pun bergegas keruangan untuk memberikan tindakan transfusi darah.

Perawat II :”Siang ibu”.

Pasien :”Siang sus, waah susternya ada dua ya..”

Perawat III :”Iya bu, saya suster Husnul, disini saya membantu suster endang untuk
melakukan transfusi darah pada ibu yang sebelumnya sudah dijelaskan pada dokter diki”.

Anak :”Ibu saya mau diapain lagi, kasian ibu saya sus janga di tusuk lagi.

Perawat II :”Ibu kamu akan diberikan darah tambahan, karena ibu kamu mengeluh
pusing terus, tidak usah khawatir yaa kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk ibu
kamu

Anak :”Tetapi ibu saya tidak apa-apa kan sus, kasian ibu saya tusukannya banyak
sekali sus.

Perawat II : Tidak apa-apa dek, ini juga demi kebaikan ibu kamu, agar bisa beraktifitas
kembali dengan baik, walaupun masih dengan tahap pemulihan”.

Anak :”Apa ada efek sampinya sus ?”

Perawat II :”Tidak ada dek.”

Perawat III :”Ya sudah bu, kita mulai saja ya bu, agar pelaksanaannya lebih cepat dan
lebih baik lagi, nanti saya yang akan melakukan tindakannya”.

Pasien :”Baik sus..”

Perawat III :”Sebentar ya bu, saya akan menyiapkan alat-alatnya terlebih dahulu”.
Pasien :” Baik sus”.

Perawat pun melakukan tindakan transfusi darah

Perawat III :”Ibu maaf ya lengan bajunya di gulung yaa, tolong tangannya dikepal ya bu,
waktu yang diperlukan untuk melakukan tidakan kurang lebih 20 menit, sebelum saya melakukan
tindakan, apakah ada yang ditanyakan ?

Pasien :”Tidak sus”.

Perawat III :”Baik bu, saya mulai sekarang ya bu, rileks bu lalu tarik nafas dalam-dalam
keluarkan perlahan lewat mulut. Rileks , ambil nafas lagi ya bu dalam-dalam, keluarkan perlahan. Ibu
saya telah selesai bu melakukan tindakan transfusi darah. Bagaimana respon ibu setelah dilakukan
tindakan ?

Pasien :”Aduh agak sedikit sakit ya sus(Meringis, menahan kesakitan).

Perawat II :”Iya bu memang reaksinya seperti itu, ibu rileks saja ini tidak ada efek
sampingnya, jadi ibu tidak usah khawatir ya bu.

Pasien :”Oh begitu sus, makasih ya sus”.

Perawat II :”Iya sama-sama bu, baiklah bu saya kembali keruangan , kalau ada apa-apa
tolong pencet bel saja bu atau panggil keruangan. Selamat beristirahat ya bu..

5. Tahap Evaluasi dan Terminasi

3 hari kemudian dokter didampingi perawat untuk mengecek kembali keadaan pasien

dan pasien tersebut keadaannya sudah mulai membaik.

Dokter :”Selamat sore bu..

Pasien :”Selamat sore dok.

Dokter :”Bagaimana keadaannya sekarang bu pusingnya sudah hilang apa belum


bu ?

Pasien :”Sudah mulai membaik dok dan sudah tidak pusing lagi”.

Dokter :”waaah, bagus kalau begitu bu, wajah ibu juga sudah telihat lebih segar
dan mungkin hari ini ibu sudah bisa pulang bu”.

Pasien :”Iya makasih dok, waaahh ternyata sekarang saya boleh pulang dok ?
Dokter :”Iya bu, karna setelah saya periksa ternyata kebutuhan cairan ibu sudah
terpenuhi, dan nanti 10 menit lagi perawat akan masuk ke ruangan untuk melepaskan infuse ibu,

Pasien :”Baik dok, terimakasih ya dok..”

Beberapa menit kemudian perawat datang untuk melepaskan infuse dan merapikan

Alat.

Perawat II :”selamat sore bu, sudah boleh pulang ya bu hari ini, saya bantu untuk
melepaskan infusnya terlebih dahulu”.

Pasien :”Baik sus”. (perawat melepaskan infus dan merapikan alat)

Perawat II :”Ibu sekarang sudah boleh pulang, istirahat yang cukup ya jaga pola makan
dan konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur-sayuran hijau agar anemia ibu tidak
kambuh lagi dan jangan lupa obatnya di minum juga ya bu..

Pasien : “Iya suster, nanti dirumah saya akan menjaga pola makan saya dengan
baik dan beristirahat yang cukup. Terima kasih sus sudah melayani saya dengan baik selama saya
dirawat dirumah sakit.”

Perawat II :”ya sama-sama bu, memang sudah tugas saya sebagai tenaga medis untuk
melayani pasien dengan baik.”

Akhirnya ibu rosa pun sudah kembali sembuh, dan ia pun segera pulang bersama

Anaknya.

Kesimpulan

Perawat dapat melakukan tugasnya dan memberikan pengetahuan lebih tentang

pentingnya asupan cairan kepada pasien karna komunikasi dan kerjasama dengan

pasien berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai