Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI RSCM

DOSEN PENGAMPUH

Ns.ENDAH SULISTIYANI,M.Kep.,Sp,Kep,An

KELOMPOK 1

 ASRI WATI SARIFUDIN 018013525

 ADE RISKI PRAYUDA 018013519

 AGUS HENDRAWAN 018013520

 AINUN IZZATUN 018013521

 ALYATI 018013522

 ANGGY SATRIA PRATAMA AJI 018013524

 AYIK SECOND RIDHO 018013526

 BAGUS BAJANG RINJANI 018013527

 BAIQ FITRIA SUSIANI 018013528

 BUDIMAN 018013530

 DITHA PRAYUDA 018013531

 ZATUL YATIN MASRI 018013614

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini, guna
memenuhi tugas “Sistem Informasi Kesehatan” dengan judul makalah
“Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan di RSCM”.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kelompok yang
telah berjuang, dan bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, untuk itu tim penulis mengharapkan sekali kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan bernilai
guna bagi pembacanya. Akhirnya, kepada Allah SWT jualah kita berserah diri,
semoga segala bentuk bantuan yang telah di berikan dinilai sebagai amal ibadah di
sisi Allah, amiin yaa rabbal ‘aalamin.

Mataram, 26 oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3

1.3 Tujuan.................................................................................................................3

BAB 2 : PEMBAHASAN............................................................................................4

2.1 Analisis Situasi....................................................................................................4

2.1.1 Profil RSCM................................................................................................4

2.1.2 Pelayanan.....................................................................................................4

2.1.3 Tenaga Medis...............................................................................................6

2.2 Metode Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Di RSCM.......................9

2.2.1 Mengembangkan SIK In House...................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin
maju. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara
lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan
kecepatan pelayanannya.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen
Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang
penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi
rumah sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari
berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan
keputusan.
Manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif
dan efesien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien
cukup tinggi dan efesien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit
yang ada. Suatu upaya serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut
dapat tercapai.
Dengan perkembangan beberapa rumah sakit di Indonesia akhir-akhir ini baik dari
segi aspek administratif atau teknologi peralatan medis, maka proses pelayanan
kesehatan di Indonesia dapat berangsur-angsur lebih baik. Untuk mengembangkan
mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang
digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi
komputer.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di
rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini, banyak rumah sakit

1
2

tidak menyadari berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta
didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.
Sistem informasi dapat dilakukan dengan metode manual maupun dengan
metode komputerisasi yang seharusnya dirancang dan dikembangkan secara
terencana dan terarah tetapi dengan semakin berkembangnya dan semakin
kompleksnya sistem informasi di era jejaring informasi ini maka sistem informasi
manajemen tidak akan dapat berfungsi sesuai yang diharapkan tanpa adanya
dukungan elemen komputerisasi (Mulyadi, 2001).
Sistem informasi berbasis komputer memiliki kelebihan dalam hal kecepatan
dan ketepatan. Ketepatan karena komputer dapat menyimpan serta mengelola data
dalam kapasitas yang besar juga minimnya kesalahan yang dapat terjadi. Kecepatan
dapat dilihat dari otomatisasi yang mampu dilakukan oleh komputer dengan
dukungan sistem yang tepat dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sistem
informasi berbasis komputer juga berguna bagi peningkatan kinerja user dalam hal
membantu mereka untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka
(Mahmudin, 2003).
Sistem informasi manajemen (manajemen information system) atau disingkat
sebagai MIS, merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sedangkan
sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem berbasis komputer
yang menghasilakn sekumpulan informasi yang telah diolah dan saling berinteraksi.
Hasil informasi berupa laopran dan digunakan oleh pengguna dalam mengambil
keputusan atau peningkatan upaya pelayanan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit berfungsi untuk:
1. Pengendalian mutu pelayanan
2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas
3. Penyederhanaan pelayanan
4. Analisis manfaat dan perkiraan kebutuhan
5. Penelitian klinis
6. Pendidikan
7. Perencanaan dan evaluasi program

1.2 Rumusan Masalah


3

Rumusan masalah dari topik ini adalah:

1. Bagaimana analisis situasi RSCM ?


2. Bagaimana sistem informasi kesehatan di RSCM ?
3. Bagaimana pengembangan sistem informasi kesehatan di RSCM ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem

Informasi Kesehatan dan sekaligus untuk mengetahui system informasi kesehatan

yang dimiliki oleh Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.


BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Analisis Situasi


1.4.1 Profil RSCM
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (biasa disingkat RSCM) adalah
sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak di Jakarta Pusat, Indonesia. Selain
menjadi RS pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai RS pendidikan, salah satunya
adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama rumah sakit ini diambil dari nama Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo,
seorang tokoh perjuangan Indonesia pada masa kolonial. Di RSCM ribuan dokter
dan tenaga medis bersama-sama melayani ribuan pasien dari seluruh Indonesia.
RSCM merupakan pusat rujukan nasional rumah sakit pemerintah dan merupakan
tempat pendidikan dokter umum, dokter spesialis I dan subspesialis, perawat serta
tenaga kesehatan lainnya.
Pada tahun 2009, setelah membangun Gedung perawatan baru yaitu Gedung
A (Public Wing), RSCM sedang membangun Gedung Perawatan Internasional
(International Wing).
1.4.2 Pelayanan
1. Pelayanan Spesialis Klinik:
 Anak
 Bedah
 Kebidanan dan Kandungan
 Penyakit Dalam
 Gigi dan Mulut
 Syaraf
 Bedah Syaraf
 THT
 Paru
 Kulit dan Kelamin
 Jantung
 Bedah Tulang
 Mata
 Alergi

4
5

 Akupuntur
 Geriatri
 Radioterapi
 Bedah Plastik
 Urologi
 Psikiatri
 Forensik Klinik
 Tim Penguji Kesehatan
2. Pelayanan Rawat Inap:
 Kelas III
 Kelas II
 Kelas I
 Kelas Utama
 VIP
 ICU
 ICCU
 NICU
 PICU
 Khusus Stroke dan Cerebrospinal
 IGD
3. Pelayanan Penunjang
 Tersedia: Patologi Anatomi
 X-Ray
 CT-Scan
 MRI
 USG
 Endoskopi
 ESWL
 Angiografi
 Bedah Laser
 ECG/Treadmill
 EEG
 EMG
 TUR
6

 Laparaskopi
 Konsultasi Gizi
 Hemodialisa
 Farmasi
 Kamar Bedah
 One Day Care
 Bedah Plastik
 Bedah Tumor
 Bedah Mata
 Prostatron
1.4.3 Tenaga Medis
 Dokter Umum : 46 Orang
 Dokter Spesialis : 614 Orang
 Dokter Gigi : 27 Orang
 Dokter Gigi Spesialis : 71 Orang
 Residen : 1089 Orang
 Perawat : 1454 Orang
 Paramedis Non Perawat : 407 Orang
 Non Medis : 2191 Orang

Memasuki era globalisasi mendatang, pemakaian teknologi Informasi dalam


dunia kesehatan tidak akan dapat dihindari. Bahkan,penggunaan teknologi komputer
tersebut akan menjadi syarat utama untuk menunjukkan kualitas bidang kesehatan
dan menjadi modal terpenting dalam efisiensi.
Adanya database dan system informasi yang terpusat dan terintegrasi, yaitu
dengan berbasis pada database SIMKES.
 Menyediakan informasi akademik yang tidak disediakan oleh Software
SIMKES.
 Tersedianya layanan informasi bagi staf dan pasien rumah sakit RSCM.
 Memberikan Nilai Tambah (Added Value) bagi Rumah sakit RSCM
Manfaat secara teknis
 Kemudahan
 Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
 Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan,
kepastian dan biaya
7

 Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit


 Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
Manfaat secara bisnis
 Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai
sumber daya.
 Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
 Mengurangi biaya administrasi.
Proyek ini secara spesifik terfokus pada pembuatan Sistem Informasi
Kesehatan (SIMKES) di rumah sakit cipto mangunkusumo Jakarta. Proyek ini
mencakup berbagai perkiraan diantaranya estimasi dana yang dikeluarkan, estimasi
spesifikasi computer SIMKES, serta prosedur, waktu pengerjaan dan jumlah
stakeholder dalam kegiatan ini.
Proses persetujuan sangat penting dalam proyek, karena tanpa hal tersebut,
maka kelancaran suatu proyek dapat terhambat atau tidak dapat berjalan sama sekali.
Maka dari itu, pelaksana berusaha mendapatkan persetujuan pihak-pihak terkait.
Keterlibatan secara nyata Sumber Daya Manusia dalam proyek ini mengikutsertakan
team IT RSCM, Badan sarana dan prasarana RSCM, Badan IT Analys independen,
dan team lapangan PT Informatika Indonesia, baik saat pengadaan hardware,
pemasangan, sosialisasi dan dokumentasi.
Proyek pengadaan SIMKES RSCM diperkirakan sampai batas waktu kurang
lebih selama 4 (empat) bulan. Jangka waktu ini meliputi seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh tim pelaksana proyek.
Dalam proyek ini, berkas-berkas yang diserahkan antara lain:
 Berkas Perijinan, yang disrahkan kepada pemerintah daerah
setempat
 Berkas RunDown Kegiatan (berisi penjelasan kegiatan), yang
diserahkan kepada stakeholder
 Rencana Pengelolaan Proyek
 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
 Desain Perangkat Lunak
 Rencana Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
 Sistem Bekerja dengan Database MySQL
Dalam proyek pengadaan system informasi di RSCM ini, tidak semua data
dapat diolah menjadi suatu system informasi. Hal ini disebabkan karna kapasitas data
yang terlalu besar melebihi kapasitas server . Selain itu, tidak semua data diizinkan
pengaksesanya karna masalah kerahasiaan data.
8

Adanya kemungkinan proyek-proyek lain yang mungkin akan muncul dan


berhubungan antara lain :
 Proyek pembuatan system informasi apotik terpadu
 Upgrading hardware di lingkungan RSCM
 Pengadaan system absensi karyawan di RSCM
 Untuk proyek ini terdapat beberapa asumsi, antara lain :
 Pemasangan Server akan dilakukan di rung IT RSCM dengan
kapasitas listrik 4000 watt.
Phases:
 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
 Mengerjakan Sistem
 Memasang Perangkat Keras Pendukung
 Menguji Perangkat Lunak
 Memasang Simkes
 Maintenance dan Dokumentasi Sistem
 Mendokumentasikan Program dan User + Admin Manual
 Serah trima kepada pihak RSCM

1.5 Metode Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Di RSCM


1.5.1 Mengembangkan SIK In House
Rumah sakit pendidikan memiliki kebutuhan sistem informasi yang
kompleks, selain untuk mendukung oprasional pelayanan kesehatan, sistem
9

informasi juga diperlukan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian.


diperlukan analisis yang cermat dengan metode yang tepat untuk memilih cara
pengadaan sistem informasi pengembangan in house, pengembangan outsource, atau
beli produk siap pakai. di dalam RSCM banyak departemen-departemen yang
memiliki otoritas masing-masing, sekitar 36 departemen ada di RSCM yang
memeerlukan sistem informasi yang berbeda-beda.
Apabila ditelusuri tentang perbandingan sistem informasi yang ada di
perbankan dan di RS, di Rumah Sakit lah yang sangat kompleks. pengembangan
tersebut tidak bisa dialokasikan secara mandiri, terkadang memerlukan pihak ketiga
untuk medukung ketersediaan SIK. tetapi bila RS tersebut mampu dalam sisi SDM
maka bisa dilakukan dengan pengembangan in-house.

Siklus Sistem Informasi

rencana == analisis == pengadaan == implementasi == pemeliharaan == rencana

Hal yang paling ditekankan dalam siklus tersebut adalah pengadaan.


Pengadaan merupakan tahap kritis pada siklus sistem informasi, karena memerlukan
waktu lama, biaya tinggi dan sumber daya yang besar. kesalahan pada tahap ini
mengakibatkan sistem gagal, tidak tepat waktu, dan biaya melebihi anggaran.
 pengembangan in house: sistem informasi dikembangan oleh SDM internal
organisasi
 pengembangan outsource: sistem informasi dikembangkan oleh SDM pihak luar
organisasi
 beli produk siap pakai atau sewa commercial off the shelf (menyewa SI dengan
pembayaran secara online di internet)
 kombinasi no 1, 2, atau 3
pengembangan in house
kelebihan:
 tidak tergantung kepada vendor
 fleksibilitas kustonisasi aplikasi
 biaya lebih murah
kekurangan:
 waktu pengembangan lebih lama
10

 jumlah SDM IT banyak


DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2011 Modul Sistem Informasi Manajemen,Jakarta: Bumi aksara

Anda mungkin juga menyukai