A. Pengkajian
B. Identitas
Nama : tidak berpengaruh
Umur : Kebanyakan disemua umur (Pada anak-anak juga bisa seperti pada kelainan jantung
bawaan) (Pada orang dewasa juga bisa dilakukandengan indikasi gagal jantung).
Jenis Kelamin :
C. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Biasanya pasien-pasien yang akan dilaksanakan operasi bedah jantung kebanyakan datang
dengan keluhan sesak nafas, nyeri dada, syanosi, Kelemahan, palpitasi dan napas cepat.
Riwayat penyakit sekarang
Sesak nafas, nyeri dada, syanosis, Kelemahan, nafas cepat dan palpitasi
Riwayat penyakit dahulu
Pasien sebelumnya pernah merasa sesak nafas dan nyeri pada dada tapi hilang dengan obat
warung.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kelainan jantung.
E. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Apatis
Keadaan umum : Biasanya dalam keadaan lemas
Tanda-tanda vital
Nadi : 55 - 80x/menit
TD : 90/65 - 120/85 mmHg
RR : 22 - 27 x/menit
Suhu : 37,5 – 38,5 oC
Kepala dan leher
Rambut : Keriting, ada lesi, distribusi merata
Wajah : Normal, Konjuntiva agak merah muda
Hidung : Tidak ada polip
Mulut : Bersih
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjer tyroid
Thorax
Jantung
Inspeksi : Terdapat jahitan luka operasi
Palpasi : Adanya nyeri tekan
Perkusi :-
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2
Paru
Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri simetris
Palpasi : Tidak ada otot bantu pernafasan
Perkusi :-
Auskultasi : Wheezing
Abdomen
Inspeksi : Bulat datar
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
Perkusi :-
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas
Eks. Atas : Ada clubbing Fingers, terdapat oedema
Eks. Bawah : Ada clubbing Fingers, terdapat oedema
Sistem Integumen
Turgor kulit kembali > 1 detik
Genetalia
Bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada hemoroid dan terpasang kateter.
Bila pasien telah dipindahkan ke unit perawatan kritis, 4 -12 jam sesudahnya, harus
dilakukan pengkajian yang lengkap mengenai semua system untuk menentukan status pasca
operasipasien dibandingkan dengan garis dasar preoperasi dan mengetahui perubahan yang
mungkin terjadi selama pembedahan. Parameter yang dikaji adalah sebagai berikut :
1. Status Neurologis
Tingkat responsivitas, ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya, refleks, gerakan ekstremitas
dan kekuatan genggaman tangan.
2. Status Jantung
Frekuensi dan irama jantung, suara jantung, tekanan darah arteri, tekanan vena sentral(CVP),
Tekanan arteri paru (PAWP=Pulmonari arteri wedge pressure). Tekanan atrium kiri (LAP),
Bentuk gelombang dan pipa tekanan darah invasif, curah jantung atau indeks. Tahanan
pembuluh darah sistemik dan paru, saturasi oksigen arteri paru jika ada, drainase rongga dada,
dan status serta fungsi pacemaker.
3. Status Respirasi
Gerakan dada, suara nafas, penentuan ventilator (Frekuensi, volume tidal, konsentrasi
oksigen,mode [SIMW] tekanan positif akhir akspirasi [PEEP], kecepatan napas, tekanan
ventilator, saturasi oksigen arteri [SPO 2], CO2 akhir tidal, pipa dreainase rongga dada dan gas
darah arteri).
4. Status pembuluh darah perifer
Denyut nadi perifer, warna kulit, dasar kuku, mukosa bibir, cuping telinga. Suhu kulit, edema,
kondisi balutan dan pipa invasif.
5. Fungsi ginjal
Haluaran urin, berat jenis urin dan osmoslaritas.
6. Status cairan dan elektrolit
Haluaran dari semua pipa drainase. Semua parameter curah jantung dan indikasi ketidak
seimbangan elektrolit berikut:
a. Hipokalemia : Intoksikasi digitalis, disritmia (gelombang U, AV blok, gelombang T yang
datar atau terbalik).
b. Hiperkalemia : Konfusi mental, tidak tenang, mual, kelemahan, parestesia ekstremitas,
distrimia (tinggi, gelombang T puncak, meningkatnya amplitudo, pelebaran kompleks
QRS, perpanjangan QT).
c. Hiponatremia : Kelemahan, kelelahan, kebingungan, kejang dan koma.
d. Hipokalsemia : Parestesia, spasme tangan dan kaki,kram otot dan tetani.
e. Hiperkalsemia : Intoksikasi digitalis dan asistole
7. Nyeri
Sifat, jenis, lokasi, durasi (nyeri karena irisan harus dibedakan dengan nyeri angina),
aprehensi dan respon terhadap analgetika.
Pengkajian juga mencakup observasi segala peralatan dan pipa untuk menentukan apakah
fungsinya baik : pipa endrotrakheal, ventilator, monitor, akhir tidal, kateter arteri paru,
monitor saturasi arteri paru (SavO2), pipa arteri dan vena, alat infus intravena dan selang,
minitor jantung, pacemaker, pipa dada dan sistem drainase urin.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung, berhubungan dengan perubahan kontraktilitas.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur bedah).
4. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur infeksi.
G. Intervensi Keperawatan
Analgesik administration
a. Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
b. Cek intruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
c. Cek riwayat alergi
d. Pilih analgesik yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
e. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
f. Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian dan dosis optimal
g. Pilih rute pemberian secara IM, IV
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
h. Monitor vital sing sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
i. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
j. Evaluasi efektifitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping).
4 Resiko infeksi NOC NIC
b.d prosedur a. Immune status Infeksi control (kontrol infeksi)
infeksi b. Knowledge : infection a. Bersikan lingkungan sekitar pasien
control b. Batasi pengunjung bila diperlukan
c. Risk control c. Intruksikan kepada pengunjung
Kriteria hasil : untuk mencuci tangan saat
a. Klian bebas dari tanda da berkunjungdan setelah berkunjung
gejala infeksi d. Gunakan sabun antimikroba untuk
b. Mendeskripsikan proses mencuci tangan
penularan penyakit e. Cuci tangan setiap sebelum dan
c. Menunjukan kemampuan setelah melakukan tindakan
untuk mencegah timbulnya f. Gunakan baju, sarung tangan,
infeksi sebagai alat pelindung
d. Jumlah leukosit dalam g. Pertahankan lingkungan aseptik
batas normal menunjukan selama pemasangan alat
perilaku hidup sehat h. Ganti letak IV perifer dan line sentral
dan dressing sesuaidengan petunjuk
umum
i. Berikan therapy antibiotik bila perlu
j. Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
k. Monitor kerentanan terhadap
infeksi
l. Berikan perawatan kulit pada
daerah epidema
m. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas
drainase
n. Dorong masukan nutrisi yang cukup
o. Istrahat yang cukup
p. Ajarkan cara menghindari infeksi
q. Laporkan kecurigaan infeksi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedah jantung adalah usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan koreksi kelainan
anatomi atau fungsi jantung.
B. Saran
Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Mengurangi nyeri pada pasien
Meningkatkan istrahat yang cukup
Menjaga suhu tubuh agar tetap normal
Jaga pola makan dan gaya hidup
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, Suzanne C. And Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 1. EGC : Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta
M.Bulechek Gloria, howard k. Butcher, dkk 2015-2017. NANDA, NOC & NIC Keperawatan.
Jakarta : EGC