Anda di halaman 1dari 24

Efusi pleura

Askep pernapasan
Kelompok II tingkat 2B
2
SILVANA LUMENTUT
NURDIN
WINDY PEBRIANTY
DAMARIS
LEBRINA LEPPAN
HEDWIG DESVIANTI
YUNISKA LAMASI
JUMELIA TANDUKLANGI
ISKA MINGGU
JEIN MARSELIN LATENGKE
PADILLA
OVI SAMARA
IKA KURNIAWAN PAKKAN
3 definisi

Efusi Pleura suatu keadaan yang di tandai dengan adanya penumpukan cairan di
antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada . Cairan dapat menumpuk di
seitar paru-paru karena pemompaan jantung yang kurang baik atau karena
peradangan
4

etiologi
1. Efusi Pleura transudatif
2. Efusi pleura eksudatif
a. Neoplasma
b. Infeksi
c. imunologik
3. Efusi pleura hemoragis
4. Berdasarkan cairan yang terbentu
5. Analisa cairan pleura
Manisfestasi klinik
1. Sesak nafas
2. Rasa berat pada daerah dada
3. Bising jantung
4. Lemas yang progresif
5. Penurunan berat badan
6. Batuk disertai darah
7. Demam subfebril
8. Demam menggigil
9. Asites pada penderita sirosis hati
10. Asites di sertai tumor di daerah pelvis

5
6 Patofisiologi
Di dasari ketidakseimbangan
antara produksi dan absorbsi
cairan di kavum pleura, baik
berupa transudat baik eksdudat
Transudat disebebkan oleh kegagalan jantung kongesif
Eksudat disebabkan oleh infeksi

7 pathway
Efusi pleura

Pengumpulan cairan dalam rongga pleura

Ekspansi paru menurun

Pertukaran Oksigen menurun

dispnea

Pola napas tidak efektif


8 Pemeriksaan penunjang

1. Gambaran rontgen
2. Pemeriksaan mikroskopik
dan sitologi
9 komplikasi

▹ 1.fibrothorax ▹ 2. atelectasis ▹ 3. fibrosis


Fibrothorax melias ▹ Pengembang ▹ Terdapat
dapat menimbulkan an paru-paru jaringan ikat
hambatan mekanis yang tidak paru dengan
yang berat pada sempurna di jumlah yang
jaringan –jaringan sebabkan berlebihan
yang berada di karena
bawahnya dan harus adanya efusi
segera dilakukan pleura
pembedahan
10 penatalaksanaan

a. Memposiskan klien semi fowler


b. Melakukan latihan napas dalam
c. Memonitor suara napas,pola napas
tambahan, kecepatan, kedalaman, dan
kesulitan saat bernapas
d. Berkolaborasi pemberian obat
Pengkajian Keperawatan
Airways (jalan nafas) Sumbatan:
11 ( ) Benda asing
( ) Broncospasme
( ) Darah ( ) Sputum ( √) Lendir
Suara nafas:
( ) Snowring ( ) Gurgling (√) Mengi

Breathing (pernafasan) Sesak dengan:


( ) Aktivitas
( √ ) Tanpa aktivitas
( √ ) Menggunakan otot tambahan
Frekuensi: 28x/mnt Irama: takikpnea
( ) Teratur ( ) Tidak Kedalaman:
(√) Dalam ( ) Dangkal Reflek
batuk: (√) Ada( ) Tidak Batuk:
( ) Produktif ( ) Non Produktif
Sputum: ( ) Ada ( )
Bunyi nafas:
( ) Ronchi ( ) Creakless ( ) Wheezing (√) mengi
Circulation (Sirkulasi) Sirkulasi perifer: Disability
Nadi : 110x/mnt (√ ) Voice respons/respon terhadap suara
12 Irama: ( ) Teratur ( ) Tidak Denyut: ( ) Lemah (√ ) Pain respons/respon terhadap nyeri
(√ ) Kuat ( ) Tdk Kuat (√ ) Unrespons/tidak berespons
TD: 140/100 mmHg ( √) Reaksi pupil
Ekstremitas:
( √) Hangat ( ) Dingin Warna kulit:
( ) Cyanosis ( ) Pucat ( ) Kemerahan
Nyeri dada: ( √) Ada ( ) Tidak
Karakterisrik nyeri dada:
( ) Menetap( ) Menyebar (√ ) Seperti ditusuk-
tusuk
(√ ) Seperti ditimpa benda berat Capillary refill:
( ) < 3 detik( ) > 3 detik Edema:
( ) Ya ( ) Tidak Lokasi edema:
( ) Muka ( ) Tangan
( ) Tungkai ( ) Anasarka
13 pengkajian
I. Identitas Pasien

Nama : Nn.Nita
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Kristen
Pendidikan : Kuliah
Pekerjaan : Mahasiswi
Diagnosa medis : Pola napas tidak efektif

II. Keluhan Utama : Demam dan napas pendek


III. Pemeriksaan Fisik

14
a. Keadaan Umum : Pasien lemas dan tampak sesak napas
b. Tingkat kesadaran : apatis
c. ttv : rr : 28 x/m
Nadi : 110 x/m
Suhu: 39◦C
Td : 140/100 mmHg
d. GCS : eye : 3
verbal: 5
Motorik:5
e. Pemeriksaan kepala : Inspeksi : Kongjungtiva anemis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Pemeriksaan hidung : Inspeksi : Terlihat sesak nafas, adanya pergerakan
cuping hidung
Palpasi : Tidak ada neri tekan pada hidung  
g. Pemeriksaan dada
15 1) Paru (Pulmo)
Inspeksi : adanya peningkatan frekuensi / takipnea,peningkatan kerja napas,
penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, leher, bunyi napas mengi
b) Palpasi : terjadi ketertinggalan gerak antara area yang
sakit dengan area yang sehat. Atau fremitus menurun
pada sisi yang terkena cairan.
16
2) Jantung
Inspeksi : tidak nampak ictus cordis pada ics 5 mid clavicula
sinistra
Palpasi : teraba ictus cordis pada ics 5 mid clavicula sinistra
Perkusi : dullness
Auskultasi : irama jantung gallop (gagal jantung sekunder
terhadap efusi)

Ih. Pemeriksaan Abdomen


nspeksi : tidak adanya asites atau pembesaran
Auskultasi : bising usus terdengar normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di daerah abdomen
Perkusi : tympani
j. Pemeriksaan Ekstermitas
1) Pemeriksaan ekstermitas atas
Inspeksi : Apakah ada atropi atau tidak, pergerakan aktif atau
17 tidak
Palpasi : terdapat nyeri tekan atau tidak, ada edema atau tidak,
kekuatan otot
2) Ekstermitas bawah
Pada ekstermitas bawah juga dilakukan pemeriksaan fisik
dengan cara inspeksi dan palpasi seperti pada pemeriksaan
ektermitas bagian atas  

3) Pemeriksaan Diagnostik
a. Sinar X dada menyatakan akumulasi cairan pada area pleural, dan
dapat menunjukan adanya penyimpangan struktur mediastinal di
jantung.

b. GDA variable dapat dilakukan tergantung dari derajat fungsi paru


yang dipengaruhi, gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan
mengkompensasi PaCO2 terkadang meningkat. PaCO2 mungkin
normal atau menurun, adanya penurunan pada saturasi O2
c. Torakosintesi menytakan adanya cairan serisanguinosa
18 A. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
DS : Efusi pleura
Pasien mengatakan lemas dan Pola napas tidak efektif
sesak nafas Pengumpulan cairan
dalam rongga pleura
Pasien mengatakan nyeri pada
Ekspansi paru menurun
dada saat sedang bernapas
DO :
Pertukaran Oksigen menurun
rr : 28 x/m
Nadi : 110 x/m
dispnea
Suhu: 39◦C
Td : 140/100 mmHg
Pola napas tidak efektif
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
19

Efusi pleura berhubungan dengan pola napas tidak efektif

Efusi pleura b/d Pola napas tidak efektif dibuktikan dengan pasien pasien megeluh lemas
dan tampak sesak , Respirasi 28x/m, nadi: 110x/m . Pasien deman dan bernapas pendek dan bunyi napas
mengi
C. RENCANA
20 KEPERAWATAN
DX Tujuan dan kriteria Intervensi
Setelah dilakukan
Efusi pleura b/d pola 1. Monitor pola napas
perawatan intervensi
napas tidak efektif 2. Monitor bunyi napas
Selama 3jam tingkat
Efusi pleura b/d Pola tambahan
nyeri menurun dengan
napas tidak efektif 3. Posisiskan semi fowler atau
hasil :
dibuktikan dengan fowler
Respirasi 24x/m
pasien pasien 4. Berikan minum hangat
Ps tidak lemas lagi
megeluh lemas 5. Lakukan pengisapan lendir
Sesak berkurang
dan tampak sesak , 6. Berikan oksigen, bila perlu
Nadi 88x/m
Respirasi 28x/m, 7. anjurkan batuk efektif
Demam menurun
nadi: 110x/m .
dengan suhu 37,2
Pasien deman dan
derajat selsius
bernapas pendek
dan bunyi napas
mengi
21
DX Implementasi

Efusi pleura b/d pola Rabu, 08 september 2021


napas tidak efektif 1. Memonitor pola napas
Efusi pleura b/d Pola dengan hasil : frekuensi napas kembali normal
napas tidak efektif 2. Memonitor bunyi napas tambahan
dibuktikan dengan dengan hasil : bunyi mengi berkurang
pasien pasien megeluh 3. Memposisiskan semi fowler atau fowler
lemas dengan hasil : Pasien nyaman dan membuat
dan tampak sesak , jalan napas lancar
Respirasi 28x/m, nadi: 4. Memberikan minum hangat
110x/m . dengan hasil : sesak berkurang dan demam
Pasien deman dan berkurang
bernapas pendek dan
bunyi napas mengi
22
DX Implementasi

Efusi pleura b/d pola 5. Melakukan pengisapan lendir


napas tidak efektif dengan hasil : tidak ada lagi lendir ,jalan napas
Efusi pleura b/d Pola lancar
napas tidak efektif 6. Memberikan oksigen, bila perlu
dibuktikan dengan dengan hasil : sesak berkurang
pasien pasien megeluh 7. Menganjurkan batuk efektif
lemas dengan hasil : pasien mengerti dan melakukan
dan tampak sesak ,
Respirasi 28x/m, nadi:
110x/m .
Pasien deman dan
bernapas pendek dan
bunyi napas mengi
DX Evaluasi
23
Efusi pleura b/d pola Rabu, 08 September 2021
napas tidak efektif Jam 14:00
Efusi pleura b/d Pola S : Klien mengatakan sesak berkurang
napas tidak efektif O : Respirasi : 24x/m
dibuktikan dengan Nadi 88x/m
pasien pasien megeluh suhu 37,2 ◦C
lemas TD 130/90 mmHg
dan tampak sesak , A : masalah teratasi sebagian
Respirasi 28x/m, nadi: P : Intervensi dilanjutkan
110x/m .
Pasien deman dan
bernapas pendek dan
bunyi napas mengi
Free templates for all your presentation needs

For PowerPoint and 100% free for personal or Ready to use, professional Blow your audience away
Google Slides commercial use and customizable with attractive visuals

Anda mungkin juga menyukai