Penyakit yg sering muncul seperti Asma, PPOK, TB, pneumonia, hematothorax, edema paru, efusi pleura
: Poin kedua :
Nebul, suction, fisioterapi dada, oksigenasi, nafas dalam, batuk efektif, posisi semifowler/fowler
Poin ketiga :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi jalan
napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.
Pola inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
dispnea (sesak napas), tampak adanya penggunaan otot bantu pernapasan dan pola napas abnormal
(mis. takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stroke) ✍🏻
Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-
kapiler.
Kata kunci masalah diangkatkannya diagnosis ini : dispnea, hiperkapnia/ hiperkarbia, hipoksemia, pH
arteri abnormal dan kadar karbon dioksida abnormal.
Hal ini mengindikasikan bahwa pengangkatan diagnosis ini selalu ditandai dengan hasil BGA yang
abnormal. Jikalau tidak ada hasil BGA mungkin diagnosis ini bisa dikesampingkan ✍🏻
Poin keempat :
Poin kelima :
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan untuk mengatasi masalah pasien diatas ?
[: Intervensinya yaitu tindakan yg dapat menghilangkan / mengeluarkan sekret pada sal. Nafas.
Jawaban C
Postural drainage untuk memposisikan tubuh sesuai letak sekret sehingga mudah dikeluarkan 🙂
: Klien laki-laki umur 28 tahun, dirawat di RS dengan diagnosa HIV/AIDS. Pada pengkajian ditemukan
klien tampak lemah, sesak nafas, menggunakan O2 2 liter/menit, RR 26x/menit. Kulit tampak kotor,
dermatitis generalista, tato pada lengan dan dada pasien. Teraba pembesaran kelenjar limfe,
perabaan hangat, terdengar bunyi Ronchi pada seluruh lapang paru.
c. Intoleransi aktifitas
Jawaban : E
Bila ada kata2 ronchi, gak perlu pikir panjang itu artinya sudah pasti berhubungan dg bersihan jalan
nafas.
: Intinya :
Diingat ya 👍
: Balita laki-laki berusia 4 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan
data: frekuensi nafas 50x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, cepat lelah, lemas, tampak edema palbebra.
Hasil foto rontgen thorak menunjukkan adanya edema paru.
a. Kelelahan
d. Intoleransi aktivitas
: Kita bahas ya
[: Nah ini yg saya maksud, pasien sesak karena adanya kelebihan cairan dalam paru.
Jawaban : C
Seorang perawat melakukan asuhan keperawatan pada lansia yang berusia 65 tahun. Pasien mengeluh
sesak nafas, dan diketahui pernafasan pasien 30 kali/menit dan terdengar suara ronchi. Pasien batuk
berdahak, namun sulit mengeluarkan dahaknya pasien hanya tertidur 4-5 perhari.
C. Intoleransi aktivitas
: Seorang perempuan umur 40 tahun sudah selama 3 hari di rawat ruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak nafas. Hasil pengkajian menunjukan terdapat ronkhi basah di bagian basal paru, sulit
mengeluarkan dahak dan tidak bisa berbicara karna suaranya serak. TD 130/80 mmHg, frekuensi nafas
30x/m. Saat ini pasien sudah mendapat terapi oksigen 3 lpm.
Jawaban : C
: Seorang laki-laki (44 tahun), dirawat dengan dengan Stroke di ruang interna. Pasien koma sejak 2 hari
sebelumnya. Pernafasan 30x/menit, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.
a. Intoleransi aktivitas
KKL : RR 30x/menit
Jawaban : E
Pilihan C gugur karena tidak ada suara ronchi atau keterangan sekret/sputum
: Intinya :
Bila tidak ada keterangan rochi, sekret, sputum maka itu pola nafas
: Klien laki-laki usia 40 tahun, dirawat dengan TB aktif. Pernafasan 24/menit, ronchi pada kiri/kanan
paru, produksi sputum banyak. Indeks masa tubuh 16, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.
Jawaban : A
Cukup jelas ya 🙂
: Seorang laki-laki, usia 35 tahun, dirawat di sebuah RSU dengan diagnosa medik TB Paru. Keluhan saat
ini batuk berlendir dan agak sesak saat bernapas, berkeringat malam hari. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan RR= 24 X/mnt, TD= 110/70 mmHg, N= 96 X/mnt, S= 38C, terdengar bunyi ronchi pada
lobus kiri dan kanan bawah.
b. Longgarkan pakaian
c. Berikan inhalasi uap
Tindakan pertama artinya tindakan awal yg dilakukan seperti posisi pasien, ttv
Tindakan utama yaitu tindakan sesuai dg msalah keperawatan yg terjadi pada klien
Jawaban : D
: Opsi jawaban C bisa kita pilih bila pada soal ditanyakan tindakan utama
: Seoarang Perempuani usia 42 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan sesak napas
dan nyeri dada klien mengatakan sakitnya sering kambuh terutama bila udara dingin, klien seorang
karyawan pabrik, hasil pemeriksaan fiik, batuk kering, sputum kental, berkeringat, dada tampak
kembang kempis, sulit bicara, gelisah. Tanda tanda vital, frekwensi napas 22x/mnt, Frek. Nadi 84x/mnt,
TD 130/80 mmHg, Suhu tubuh 36 Ƈ
Jawaban : A
: Seorang laki-laki usia 67 th dirawat di UGD RSU D, dengan keluhan sesak napas, hidung tampak
kembang kempis, muka pucat, sianosis, ada tarikan otot intercotae, suara napas ronchi basah, ektrimitas
bawah oedeem, BAK tidak lancar, dua hari belum BAB, Tanda tanda Vital kesadaran composmetis,
Tekanan Darah 160/100 mmHg, Nadi 94x/mnt kecil tidak teratur, Napas 30x/mnt dangkal, Suhu 37C,
B.Acidosis respiratorik.
C.Alkalosis metabolik
D.Acidosis metabolic
KKL :
pH turun
PCO2 naik
HCO3 normal
Jawaban : B
Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun, dirawat di ruang dewasa karena meningitis. Hasil
pengkajian didapatkan adanya penurunan kesadaran, pernapasan snoring, sesak napas, serta napas
cepat dan dangkal. Saaat mengisap lendir, perawat menaikkan tekanan oksigen, menghidupkan
mesin,mengecek tekanan darah dan botol penampung, serta memasukan kanuk isap lendir kedalam
mulut. Setelah itu tiba-tiba pasien terbatuk.
E. mematikan mesin
Jawaban E
: Bila pasien batuk jangan lanjutkan isap lendir krn beresiko aspirasi
[Seoarang Perempuan usia 43 tahun datang ke UGD diantar keluarganya dengan keluhan sesak napas
dan nyeri dada klien mengatakan sakitnya sering kambuh terutama bila udara dingin, klien seorang
karyawan pabrik, hasil pemeriksaan fiik, batuk kering, sputum kental, berkeringat,bunyi napas mengi,
wheezing, dada tampak kembang kempis, sulit bicara, gelisah, sianosis. Tanda tanda vital, frekwensi
napas 22x/mnt, Frek. Nadi 84x/mnt, TD 130/80 mmHg, Suhu tubuh 36 Ƈ
Apa tindakan yang tepat pada kasus diatas?
C. Berikan Oksigen
E. Pasang infus.
Jawaban D
Pada kasus diatas kondisi pasien sudah sianosis maka kita butuh tindakan kolaborasi
Obat bronkodilator digunakan untuk menghilangkan spasme pada bronkus, dan juga bermanfaat untuk
mengencerkan dahak yang kental yang mengganggu saluran napas. Penggunaan obat ini untuk
mengatasi sesak napas pada pasien asma bronkiale biasanya dikombinasi dengan obat antihistamain
untuk memberikan efek yang baik.
: Seorang laki-laki usia 56 tahun dirawat dengan keluhan demam, sesak nafas dan batuk. Hasil
pengkajian diperoleh RR : 28x/menit, Nadi : 88x/menit, TD : 130/80 mmHg, terdengar suara ronchi.
Pasien sudah dilakukan tindakan nebulizer.
c. Mengukur BB pasien
e. Mengukur nadi
Jawaban D
Maka evaluasi yang dilakukan adalah mengecek kembali apakah masih terdengar ronchi atau tidak
setelah dilakukan nebul
Penurunan curah jantung:
Gagal jantung :
Kanta kuncinya Suara gallop S3, Beban sistol meningkat, kontraktilitas menurun, pre load meningkat,
beban jantung meningkat, suplai darah ke jaringan menurun
MK : Resiko penurunan perfusi jaringan jantung, kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas,
penurunan curah jantung
: Seorang laki-laki usia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa Gagal Jantug
Kongestif. Pada pasien dilakukan penyadapan EKG untuk memantau irama Jantung, hasil rekaman tidak
jelas.
Jawaban : D
: Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat dengan diagnosa Gagal Jantung Kongestif. Saat dilakukan
penyadapan EKG hasilnya adalah irama regular dengan jarak puncak gelombang R satu dengan R
berikutnya 25 kotak kecil
A. 80X/menit
B. 75X/menit
C. 70X/menit
D. 65X/menit
E. 60X/menit
Rumus :
1500 / 25 = 60
Jawaban E
: Seorang perempuan usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada, palpitasi. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan irama gallop, murmur, tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 100/menit, ada
gangguan koordinasi/tremor, mata exoptalmus dan kelenjar tiroid membesar. Rencana tindakan
operasi.
b. Pasien diistirahatkan
c. Pemeriksaan EKG
d. Huknah
Jawaban : C
Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi jantung klien maka dilakukan pemeriksaan EKG
: Seorang klien usia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa gagal jantung kongestif
dirawat karena ascites. Terbangun malam hari karena tiba-tiba terasa sesak saat tidur. Manakah
tindakan mandiri pertama kali yang akan anda lakukan ?
Jawaban : C
[: Obat antihipertensi diresepkan untuk klien dengan hipertensi. Klien mengatakan pada perawat bahwa
ia akan memilih obat herbal untuk membantu menurunkan tekanan darahnya.
Manakah dari pernyataan perawat berikut ini yang paling penting untuk disampaikan kepada klien?
B. Saya akan mengajarkan anda cara pengukuran tekanan darah sehingga dapat dimonitor dengan
ketat”
C. Anda harus menemui dokter lebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat herbal”
D. Jika anda mengkonsumsi obat herbal, anda harus mengukur tekanan darah secara teratur”
E. Jika anda yakin obat herbal dapat menurunkan tekanan darah, silahkan digunakan"
Perhatikan sbg perawat kita tidal berwenang dlm hal obat2an
Jadi, Jawaban C
: Seorang anak perempuan usia 12 tahun dibawa oleh ibunya masuk ke rumah sakit dengan keluhan
jantung berdebar, bengkak pada kaki dan sesak napas. Hasil anamnesis diperoleh riwayat sesak nafas
sekitar 1 bulan, hilang timbul, dada sering bergetar dan terlihat oleh keluarga, kaki bengkak 10 hari
terakhir dan menetap. Hasil pemeriksaan menunjukkan TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit
tidak teratur, suhu 36,50 C, frekuensi napas 38x/menit, berat badan 27 kg.
A. Intoleransi aktivitas
: Soal diatas trmasuk soal yg sebenarnya tdk rumit jika kita lihat batasan karakteristik suatu diagnosa
keperawatan sdh terlihat jelas di data fokus kasus
Kata kunci untuk penurunan curah jantung adalah jantung berdebar, tachicardia 100x/menit (norm
75x/menit usia 12 tahun), irama jantung tidak teratur (aritmia)
Jangan terkecoh pada bengkak, lihat berat badan, untuk anak usia 12 tahun masih normal
Jawaban C
[: Hati-hati ya kawan
Jangan terecoh 💪💪
Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke UGD dengan kondisi penurunan kesadaran. Perawat
melakukan resusitasi jantung paru namun ditolak oleh keluarga pasien.
Apakah dilema etik yang dialami oleh perawat pada kasus tersebut?
KKL : Perawat melakukan resusitasi jantung paru namun ditolak oleh keluarga pasien.
Perawat melakukan resusitasi jantung paru merupakan penerapan prinsip beneficience (berbuat baik)
namun ditolak oleh keluarga pasien, hal ini menunjukkan perawat terkendala dengan prinsip otonomi
(persetujuan/kebebasan). Jadi perawat dilema dengan 2 prinsip tersebut
[Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di ruang ICU dengan Sindrom Koroner Akut. Hasil pengkajian
tiba-tiba mengalami nyeri dada menjalar ke leher skala nyeri 8, sesak napas, diaphoresis dan terdengar
bunyi ronchi. TD 110/70 mmHG, frekuensi nadi 110 x/mnt, frekuensi napas 28 x/mnt dan SaO2 93%.
Terpasang oksigen. Hasil EKG ST Elevasi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Memberikan diuretik
: Jawaban D
Maka asumsi pada kasus ini, pasien mengalami SKA (Sindrom koroner akut).
O= Pemberian oksigen,
N = Nitrogliserin 5 mg/sublingual atau spray namun kontraindikasi pada hipotensi TD sistolik harus >90
mmHg & nadi >50 x/mnt. Jika nyeri tidak berkurang, pemberian nitroglyserin dapat diulangi setiap 5
menit sebanyak 3 dosis namun tetap awasi secara TTV,
Selamat beristirahat
: Seorang perawat sedang mengkaji hasil elektrokardiogram seorang pasien. Dimana gelombang P dan
kompleks QRS normal. Interval PR 0,16 detik. Lebar kompleks QRS 0,06 detik. Nadi 88 kali per menit.
Perawat menyimpulkan bahwa hasil EKG adalah ...
C. Sinus bradikardia
D. Sinus takikardia
E. Atrial fibrilasi
: Perhatikan soalnya
Nadi normal
Nadi 88x/menit
Jawaban : A
: Seorang anak usia 9 tahun dirawat dengan diagnosis Gagal Jantung Koroner. Berdasarkan pengkajian :
anak tampak mengalami sesak napas, frekuensi napas 29 x/menit, terdengar suara napas ronchi dan
tampak adanya retraksi otot bantu napas.
Jawaban D
: Seorang klien dengan kehilangan darah berat akibat cedera multipel membutuhkan tranfusi cepat
beberapa unit darah.
Perangkat apa yang diminta oleh perawat kepada anggota tim kesehatan lainnya yang akn digunakan
selama prosedur tranfusi untuk menurunkan resiko ditritmia jantung ?
A. Infuse pump
B. Pulse oximeter
C. Monitor jantung
E. Defibrilator
Jawaban : D
Jika ada beberapa unit darah akan diberikan maka penghangat darah harus digunakan. Tranfusi cepat
darah dengan temperaatur yang masih dingin meningkatkan resiko klien mengalami distritmia jantung.
Untuk mencegah hal ini perawat, perawat menghangatkan darah dengan alat penghangat darah.
: Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun di bawa ke IGD karena mengalami nyeri dada selama 10
menit setelah melakukan olahraga voli. Pasien disarankanuntuk istirahat oleh dokter. TD: 140/80mmHg,
N:96x/m, S:36oC, RR:28x/m.
A. Memasang EKG
B. Memberikan O2
Jawaban : A
: Intinya klo ada pertanyaan tindakan yg tepat...maka fokus pada keluhan px dan cari jawaban yg
berhubungan dg itu
: Seorang klien umur 65 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan TTV: TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit,frekuensi napas35 x/menit dengan
irama ireguler, terdapat asites, edema pada kedua ekstrimitas bawah dan terdengar suara ronkhi.
Klien dinyatakan mengalami Chronic Heart Failure (CHF).
Jawaban C
Karena saat darah dari paru2 kembali masuk ke jantung tepatnya di atrium kiri melalui vena pulmonalis,
kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri. Saat ventrikel kiri tdk dapat memompa darah ke aorta
sedangkan antrim kanan ttp memasok darah ke ventrikl kiri akibatnya ventrikel kiri & atrium kiri
dipenuhi oleh darah sehingga akibatnya darah di atrium kiri kembali ke paru2 & menyebabkan edema
pulmonal.
: Klien usia 49 tahun, dirawat dengan Decompersatio Cordis. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pasien
sesak nafas dengan respirasi 28 x/menit, nadi perifer lemah dan denyut nadi 90 x/menit, tekanan darah
100/70 mmHg, pada auskultasi paru terdapat suara rales di basal paru, pitting edema +2, terpasang
dower kateter, urin sekitar 450 cc/hari, akral dingin, terpasang oksigen 2 liter dan infus Ringer Laktat 20
tpm.
Apakah pengkajian fokus utama lainnya yang perlu dikaji pada pasien tersebut ?
B. Pemeriksaan laboratorium
: Jawaban E
Fungsi dari pemeriksaan vena junggularis. Memberikan informasi mengenai fungsi jantung, terutama
ventrikel kanan, fungsi paru, dan merupakan komponen terpenting untuk menilai volume
darah.Mengetahui ada atau tidaknya distensi vena jugularis, dan untuk mengetahui tekanan vena
sentral.Untuk mencapai diagnosis dan memantau terapi untuk klien dengan penyakit jantung.
: Klien usia 17 tahun dirawat di Rumah Sakit Ciamis dengan keluhan lemas . Dari pemeriksaan fisik klien
edema sekitar mata, wajah bulan, ekspresi wajah kosong, serta roman wajah kosong Tekanan darah
90/70 MmHg, Suhu 35,60C, Nadi 120x/menit, sering mengurung diri, hasil rontgen thorak pembesaran
jantung. Hasil T3 0,1mg/dl t4 4 mg/dl. Apa data subjektif maupun objektif yang tepat untuk masalah
penurunan curah jantung?
: Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di ruang medikal bedah dengan gagal jantung. Klien tiba-
tiba mengalami sesak napas, takikardi, crackles, dan perawat mencurigai ada udem paru.
a. Pindahkan ke ICCU
Jawaban : D
Edema paru merupakan kondisi mengancam jiwa yang berasal dari gagal jantung berat. Pada udem
paru, ventrikel kiri gagal memompa darah yang mencukupi, dan tekanan meningkat pada paru akibat
akumulasi darah. Terapi oksigen sebagai tindakan yang utama setelah klien ditempatkan pada posisi
fowler untuk memudahkan fungsi pernapasan. Furosemid, diuretik kerja cepat, akan mengeluarkan
cairan. Foley kateter dipasang untuk mengukur secara output urin. Memindahkan klien ke ICCU bukan
tindakan prioritas.
Perhatikan dengan kata kunci intervesi keperawatan PERTAMA, maka akan menuntun anda ke opsi best
answer yaitu D. Posisikan pada posisi Fowler
1. Jawaban D
Kata Kunci Logika (KKL) : cuping hidungnya mengembang saat bernapas, ada bunyi wheezing yang keras
saat ekspirasi, RR : 42x/menit.
3. Jawaban A
Keluhan : Sesak
Urutan yang paling tepat yaitu opsi jawaban A, batuk efektif dilakukan di akhir sebagai evaluasi apa
dahak bisa dikeluarkan atau belum
4. Jawaban D
Tindakan pertama artinya tindakan yang dilakukan paling awal seperti posisi pasien, TTV
5. Jawaban C
6. Jawaban C
Keluhan : sesak nafas dan dada terasa sakit, terutama sebelah kanan
7. Jawaban D
Keluhan : nyeri dada, punggung dan lengan dengan skala nyeri 3-4, batuk-batuk kadang berdarah, sesak
napas
KKL : Hasil rontgen diketahui pada paru tampak bayangan menyerupai kurva
Sesuai hasil rontgen diduga pasien megalami pneumothorak,hematothorax maka perlu pemasangan
WSD
8. Jawaban C
9. Jawaban C
Keluhan : nyeri dada sebelah kiri, sesak napas dan keringat dingin
10. Jawaban D
KKL : bunyi jantung redup, irama gallop serta ditemukan murmur pada sistolik
11. Jawaban B
Keluhan : -
KKL : ekimosis 1 mm
12. Jawaban B
13. Jawaban A
Keluhan : mengalami nyeri dada yang menjalar ke rahang dan tangan kiri
14. Jawaban B
KKL : Pasien merasa tidak ada perkembangan pada kondisi kesehatannya dan meminta pulang
: Tindakan keperawatan :
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (berat badan 20%, nafus makan
menurun, porsi makan tidak habis)
: 2. Diare
Feses yang lunak dan tidak berbentuk (nyeri abdomen sedikitnya 3 kali defekasi per hari, bisis usus
hiperaktif)
: 3. Konstipasi
Penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap
atau pengeluaran feses yang kering, keras dan banyak (darah merah pda feses, distensi abdomen, feses
keras dan berbentuk, nyeri saat defekasi)
D = Diet (makanan)
: Hati-hati terkait MK Diare dan ketidakseimbangan nutrisi, perhatikan penjelasan diatas terkait
perbedaannya ya 👌
: Klien usia 33 tahun dibawa keluarga ke UGD dengan keluhan demam. Klien tidak nafsu makan sejak 1
minggu. Klien juga mengatakan perutnya terasa sakit sekali skala 8.
b. Hipertermia
c. Nyeri akut
d. Intoleransi aktivitas
Pilihan jawaban yang memungkinkan kasus diatas adalah antara A,B dan C
Kita simak bila kita memilih B (hipertermia) data yang mendukung dalah keluhan demam, namun hasil
pemeriksaan suhu tidak terlalu mendukung
Bia kita memilih A (Nutrisi) data yang mendukung adalah klien tidak nafsu makan sejak 1 minggu, namun
hasil IMT tidak mendukung.
Ingat, dalam NANDA dijelaskan sesuai materi yang sudah saya sampaikan di awal tadi,
: Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nafsu makan menurun
dengan diagnosa Ca orofaring. Hasil pengkajian nyeri seperti terbakar dan muntah saat makan dan
minum. Dalam 2 bulan BB menurun 11 kg.
a. Memasang NGT
Karen ada muntah saat makan dan minum d tandai dgn BB menurun 11 kg
: Keluhan : nafsu makan menurun
Jawaban : A
: Kompeten yg memilih A
: Seorang perempuan usia 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan hasil pengkajian bintik
merah pada ekstremitas, perdarahan gusi, sakit kepala, CRT>3 detik, mimisan, mual dan muntah. TD
90/70 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 38C.
Apakah intervensi keperawatan utama yang paling tepat pada kasus diatas ?
a. Pemeriksaan hematokrit
c. Kompres hangat
d. Berikan antipiretik
e. Berikan tampon
Jawaban : B
Nadi meningkat
TD menurun
: Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang rawat inap dengan kondisi sulit menelan makanan
dan minuman. Klien didiagnosis non hemmroragik stroke. Hasil pengkajian ditemukan pasien tampak
lemah. Perawat melakukan tindakan pemasangan NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Selang NGT
dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan sampai batas pengukuran.
e. Memasukkan makanan
Jawaban A
: Klien wanita usia 23 tahun dirawat di ruang Cendana karena pasien mengalami mual, muntah,
tidak nafsu makan, dan merasa letih. Pasien tampak pucat dan terlihat masih ada setengah porsi
makannya yang belum dihabiskan. Ditemukan sklera ikterik, hepar, dan limp a membesar.
BB sebelum sakit 55 kg dan setelah sakit 46 kg.
A. Ansietas
D. Intoleransi aktivitas.
E. Nyeri akut
Jawaban : B
: Bayi perempuan dirawat di ruang perawatan dengan diagnosis diare. Hasil pengkajian mulut dan
mukosa bibir kering, ubun-ubun cekung, dan kulit di sekitar perineal memerah, frekuensi napas 26
x/menit suhu 38,9 C
E. Hipertermi
: Cara menentukan masalah keperawatan utama yaitu cari data mayor dlm kasus tsb 🙂
: Keluhan : diare
Hati2 data suhu sbg pengecoh, bila masalah cairan diatasi maka akan mempengaruhi penurunan suhu
nantinya
Sudah jelas ya 🙂
Seorang laki-laki usia 17 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan diare, muntah, dan demam. Dari hasil
pemeriksaan fisik akral teraba dingin, membran mukosa mulut kering, bibir kering, turgor kulit jelek,
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 114x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 38°C.
D. Cemas
KKL: akral dingin, mukosa mulut kering, bbir kering, turgor kulit jelek
Jawaban C
Pada kasus diatas data mayor (data terbanyak) menunjukkan ke arah defisit yg ditandai dg akral dingin,
mulut kering, bibir kering, turgor jelek menunjukkan px dehidrasi
: Opsi E bisa diambil bila ada data mengenai penurunan nafsu makan, porsi makan tdk habis, penurunan
BB
: Seorang ibu (berusia 45 tahun) dirawat di rumah sakit karena merasa lemas, tidak dapat tidur,
nafsu makan berkurang, mual, dan muntah. Tampak porsi makan tinggal setengah. Pasien
merasa makanan dari rumah sakit tidak enak dan tidak ada rasanya. Hasil pemeriksaan
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, dan kulit pucat. Tekanan darah pada hari ini 110/80
mmHg dan nadi 72 kali/menit.
Apa intervensi yang paling tepat untuk pasien agar BB tetap stabil ?
Dahulukan tindakan mandiri keperawatan bila memungkinkan baru kemudian tindakan kolaborasi dan
Health education
Jawaban : C
: Seorang perawat sedang memonitor prolaps stoma pada klien dengan kolostomi.
: Klien anak usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke poliklinik anak, dengan keluhan utama sering BAB 3-4 x
sehari, dengan konsistensi cair, dan ada darah berwarna merah marun. Anak rewel, lesu, suhu tubuhnya
38 C, turgor kulit kembali lambat.
a. Diare
b. Malaria
c. Demam berdarah
d. Influenza
e. Thypoid
: Klien anak laki-laki, berumur 2 tahun mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi dehidrasi dengan penurunan kesadaran.
: Perhatikan kata kunci pada soal diatas yaitu anak C menderita diare sejak 2 hari. Klien yang terkena
diare pada umumnya akan mengalami dehidrasi yang akan berakibat syok hipovolemik.
: Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak kemarin,
BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C, respirasi rate 16 kali per
menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan tindakan kolaboratif memberikan
rehidrasi cairan dengan cairan infus NaCl 20 tetes per menit, dan memberikan oralit.
Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut ?
a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang
: Pada kasus di atas klien mengalami dehidrasi karena BAB 10 kali perhari. Kriteria hasil merupakan hasil
yang ingin dicapai setelah dilakukan tindakan.
: Seorang laki-laki (70 tahun) masuk ke UGD 1 jam yang lalu dengan gastritis akut. Keluhan : mual,
muntah, diare. Pemeriksaan : pucat, distensi abdomen, bunyi usus menurun. Pasien ini dipersiapkan
untuk dilakukan esophagoskopi.
Manakah tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mempersiapkan kondisi pasien tersebut?
e. Menjelaskan bahwa tindakan ini tidak akan menimbulkan rasa tidak nyaman
Jawaban : C
: Seorang wanita 67 tahun dirawat di ruang interna, dengan alasan MRS muntah-muntah dan nyeri
perut. Diagnosis medik dari UGD adalah observasi vomitus dan anemia karena Hb di UGD hanya 2.6
gr/dl. Pasien sudah menderita gastritis kronik 5-6 tahun yang lalu. Pasien susah makan, hanya bisa
menghabiskan 7-8 senduk bubur dan telur 1 butir. Tampak lemah sekali, pucat dan lesu. Hapusan darah
tepi ditemukan eritrosit normokhrom megaloblastik. Leukosit: Sel muda negative, jumlah normal,
trombosit jumlah normal. Kesan anemia Perniciosa (defisiensi vit B12). Manajemen medik: transfusi
PRC sampai Hb mencapai 10 gr/dl; infuse: RL 20 tts/mnt; dan obat-obat lainnya. Masalah keperawatan
saat ini adalah kurang nutrisi.
Apakah data tambahan yang perlu dikaji untuk menunjang masalah keperawatan tersebut ?
: Jawaban C
: Seorang perempuan berusi 20 tahun dirawat di ruang bedah d3ngan post apendikxtomi hari pertama.
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri skala 4 ( 0-10) tidak bisa tidur dan pergerakan
terbatas. Pasien tampak cemas dengan kondisinya saat ini
A. ROM baik
B. Cemas hilang
C. Nyeri berkurang
KKL: skala 4
Jawaban C
Nyeri sbg sumber pencetus dari tidak bisa tidur dan pergerakan terbatas
: Di ruang isolasi RS, terdapat seorang pasien perempuan berusia 35 tahun, dia mengeluh lemas buang
air besar cair 5x dalam sehari, nafsu makan berkurang, dan demam. Hasil pemeriksaan fisik klien, yaitu
berat badan klien sebelum sakit 50 kg, tetapi kini 40 kg, rambut lembab, bau, konjungtiva anemis,
mukosa bibir kering, terdapat sariawan di dinding mulut, bau mulut, TD 100/70 mmHg, nadi 87
kali/menit, dan suhu 39 C. Hasil laboratorium nilai leukosit 4000/ul.
D. Risiko infeksi
E. Hipertermi
Jawaban A
: Kalau ada perubahan BB yg signifikan maka sudah bisa diambil ketidakseimbangan nutrisi ya
2. Masalah keperawatan
3. Tindakan keperawatan
: Masalah keperawatan pada sistem endokrin tidak memiliki kekhususan artinya hampir sama dengan
sistem lainnya pada umumnya.
: Yg paling sering muncul :
[: Tindakan keperawatan :
: Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa
darah puasa 100 mg/dL, suhu tubuh 39,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
[: Jawaban : C
terkontrol baik dengan gyburide (Diabeta), tetapi saat ini level gula darah puasanya adalah 180-200
mg/dL.
Manakah medikasi yang jika ditambahkan ke pengobatan klien, dapat berada pada
hiperglikemia?
A. Prednison
B. Phenelzin (Nardil)
C. Atenolol (Tenormin)
D. Allopurinol (Zyloprim)
E. Furosemid
: Jawaban : A
Rasional:
Prednison dapat menurunkan efek dari hipoglikemik oral, insulin diuretik dan suplemen potasium.
sunyfonylurea di urin, emngakibatkan peningkatan level agen oral, yang dapat memicu hipoglikemia.
: Perawat melakukan perawatan pada klien dengan pakreatitis akut dan memonitor adanya ileus
paralitik. Data pengkajian mana yang harus diperoleh perawat terkait keadaan tersebut?
D. Teraba masa yang kaku, dan keras pada abdomen kanan bawah
E. Konstipasi
: Jawaban A
Rasional:
Reaksi inflamasi pankreatitis akut dapat menyebabkan ileus paralitik, bentuk obstruksi
non mekanik yangpaling sering terjadi. Ketidakmampuan untuk flatus adalah manifestasi klinik
Nyeri juga dapat dikaitkan dengan ileus paralitik, namun nyeri yang biasanya dirasakan adalah rasa
tidak nyaman yang lebih umum dan tidak konstan. Pilihan D merupakan deskripsi dari keadaan
pembesaran hepar. Pembesaran hepar dapt terjadi pada kasus serosis atau hepatitis. Meskipun
pada klien ini dapat terjadi pembesaran hepar, pembesaran hepar bukan tanda dari ileus paralitik
atau obstruksi usus.
: Perawat melakukan perawatan pada klien dengan pakreatitis akut dan memonitor adanya ileus
paralitik. Data pengkajian mana yang harus diperoleh perawat terkait keadaan tersebut?
D. Teraba masa yang kaku, dan keras pada abdomen kanan bawah
E. Konstipasi
: Perawat sedang mengobservasi klien yang terdiagnosis DM tioe 1 dan mendapatkan terapi NPH
serta insulin reguler/ Manakah keluhan klien yang akan mengingatkan perawat untuk
A. Tremor
B. Anoreksia
D. Kram otot
: Jawaban : A
Rasional:
Penurunan tingkat glukosa darah menghasilkan gejala sistem nervus otonom, yang
pada hiperglikemia.
Kita coba lagi yaa, soal kali ini butuh perhatian extra 👍
: Seorang klien yang dirawat dengan diabetes mellitus tipe I mendapat NPH dan regular
insulin 2 jam yang lalu pada pukul 7.30. klien memanggil perawat dan melaporkan
bahwa ia merasa lapar, gemetar dan lemas. Klien makan pagi pada pukul 08.00 dan akan
makan siang. Perawat harus membuat daftar urutan prioritas tindakan. Susunlah urutan
Pilihan jawaban:
B. ii, i, iv,…
: Jawaban A
Rasional:
iritabel, gemetar atau lemas, perawat pertama kali harus mengecek kadar gula darah
akan memberikan 10-15 gr karbohidrat dan kemudian mengecek kembali kadar gula
darah dalam waktu 15 menit. Sementara itu, perawat akan mengukur tanda-tanda
karbohidrat jika gejala klien belum hilang. Atau sebaliknya perawat akan
memberikan makanan ringan mengandung karbohidrat dan protein jika jadwal makan
selanjutnya lebih dari 1 jam dari waktu kejadian. Setelah dilakukan tindakan dan
dan hasil
[Seorang laki-laki penderita DM tipe 2 usia 42 tahun, dengan ulkus pada bagian dorsalis pedis
ekstremitas kiri bawah. Saat dilakukan pengkajian ternyata pasien sebelumnya tidak menyadari dan
tidak merasakan adanya luka pada kakinya sampai akhirnya menjadi ulkus. Apakah penyebab utama
masalah yang muncul pada pasien di atas?
A. Gangguan sensasi
B. Gangguan ekstremitas bawah
D. Gangguan metabolisme
: Jawaban A
Pada pasien DM akan mengalami 'mati rasa', biasanya bila ada luka pada kaki tidak terasa sehingga luka
semakin parah
: Klien wanita usia 52 th. dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri berat dan terus menerus pada
area epigastrium dan menjalar ke punggung, mual, pusing, Tensi 110/70, Nadi 84X/mnt, Napas 22X/mnt,
suhu tubuh 37C. Apa kemungkinan besar diagnose medis berdasarkan keluhan jenis nyeri tersebut?
A. Gasteritis
B. Pankreatitis akut
C. Angina Pectoris
D. Renal colik
: Jawaban :B
Rasional: Nyeri akibat pankreatitis akut seringkali berat dan terus menerus pada area epigastrium dan
menjalar ke punggung. Dengan mengingat lokasi anatomis pancreas dan jenis nyeri akan mengarahkan
anda ke jawaban yang benar.
: Guillain Bare’ Syndrom (GBS) adalah syndrom klinis yang ditunjukkan oleh awutan akut dari gejala-
gejala yang mengenai saraf perifer dan kranial. Proses penyakit mencakup demielinasi dan degenasi
selaput myelin dari saraf perifer dan kranial.
- Nyeri akut
Pemeriksaan GCS
: Yuk diingat ingat kembali, dan dihapalkan ya
Eye
Verbal
Motorik
: Eye (mata)
: Respon verbal
3. mengucapkan kata” yang tidak tepat :Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak
: Respon motorik
5. melokalisasi : Dapat melokalisasi nyeri (gerakan terarah dan bertujuan ke arah rangsang nyeri)
4. menarik : Fleksi atau menarik saat dirangsang nyeri. Contoh: menarik tangan saat kuku ditekan.
1. tidak ada : Tidak ada respon, hanya berbaring lemah, saat dirangsang apapun
: Masing-masing pemeriksaan E,V,M dijumlahkan, dan dimasukan dalam kriteria cidera otak berikut:
3. ringan ≥ 13
kllien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah
A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi pengunjung
C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong relaksasi
: Klien mengalami defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah temuan pengkajian yang
spesifik pada tipe defisit tersebut ?
C. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini
D. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan, tidak tahu siapa presiden Indonesia
: Jawaban B
Kemampuan kalkulasi dan pengetahuan tentang kondisi terkini merupakan fungsi lobus frontalis.
: Perawat melihat kien dengan skizofrenia dan sedang menerima obat antipsikosis, menggerakan
mulutnya, menjulurkan lidahnya, dan meringis saat melihat televisi. Perawat menentukan bahwa
klien mengalami komplikasi pengobatan yang mana?
A. Parkinson
B. Dykinesia tardiv
C. Krisis hipertensi
Jawaban : B
Dyskinesia tardiv adalah reaksi dari pengobatan antipsikosis. Karateristiknya adalah gerakan tubuh dan
ektremitas terutama lidah secara involunter tidak terkontrol.
Karatristik parkinson seperti tremor, wajah seperti topeng kekakuan, dan berjalan dengan diseret.
Krisis hipertensi dapat terjadi karena gangguan monoamine oxidase inhibitors dan ditandai dengan
hipertensi, nyeri kepala bagian belakang menjalar ke depan, kaku kuduk dan nyeri, mual, muntah.
Sidrom Neuroleptic malignant merupakan sindrom yang dapat berakibat fatal yang dapat muncul setiap
saat selama terapi neuroleptic (antipsikosis) ditandai dengan sesak, takikardi atau nadi ireguler, demam,
perubahan t…
: Perawat mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Manakah temuan
pengkajian yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai komplikasi dari
pembedahan ?
D. Skor GCS 15
Jawaban : C
Gejala iritasi meningeal yang cocok dengan meningitis meliputi kaku kuduk, tanda brundzinki positif dan
tanda kernig positif.
Kaku kuduk ditandai dengan kekakuan dan nyeri pada leher, yang biasanya dikeluhkan saat leher
difleksikan.
Tanda kernig positif saat klien merasa nyeri dan kaku pada otot hamstring ketika kaki fleksi maksimal
pada lutut dan pinggul.
Tanda brudzinski positif saat klien merefleksikan pinggul dan lutut sebagai respon dari fleksi kepala dan
leher ke dada yang dilakukan oleh perawat.
GCS 15 merupakan skor sempurna dan mengindikasikan bahwa klien sadar penuh, tanpa defisit
neurologis
: Perawat memantau klien rawat inap yang mengalami penyalahgunaan alkohol. Temuan mana yang
seharusnya diwaspadai perawat yang menandakan bahwa klien berpotensi terjadi sindrom putus
alkohol?
: Jawaban D
Gejala yang terkait dengan sindrom putus alkohol, termasuk ansietas, insomnia, anoreksi, hipertensi,
disorientasi, halusinasi, perubahan kesadaran, gelisah, demam, dan delusi.
[: Seorang perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang pasien pasca stroke untuk
melatih ROM setelah pasien dirawat dirumah sakit. Upaya yang dilakukan perawat sersebut adalah...
A. Preventif
B. Kuratif
C. Promotif
D. Rehabilitatif
E. Promotif
: Jawaban D
Tindakan perawat yang mengunjungi rumah pasien pasca stroke untuk melakukan pelatihan range of
motion (ROM) tergolong dalam upaya rehabilitatif. Upaya rehabilitatif ini dimaksudkan untuk
mengembalikan kecacatan pasien sehingga ia mampu beraktivitas dengan lebih optimal.
: Seorang perawat sedang merawat klien stroke dengan hemiparese dextra yang masuk fase rehabilitasi.
Saat ini perwat sedang mengajarkan klien agar dapat makan dengan tangan kirinya dan berjalan dengan
menggunkan tripot. Apakah teori utama yang mendasari tindakan perwat dalam asuhan keperawatan
tersebut?
A. Caring
B. Adaptasi
C. Self care
D. Kebutuhan
E. Perawatan holistik
: Jawaban : C
Membntu klien yang mengalami kelumpuhan antara lain makan dengan menggunakan tangan yang
sehat dan membantu klien berjalan dengan menggunakan tripot adalah upaya yang dilakukan perawat
agar klien dapat mandiri dengan
Perawat berupaya memandirikan klien sehingga dia dapat melaksanakan aktivitas tanpa bantuan
setelah pulang dari rumah sakit.
: Klien usia 40 tahun mengeluh mengalami penurunan pada rasa kecap dilidahnya. Klien mengaku sulit
merasakan rangsang berbagai rasa sehingga ia mengalami penurunan dalam selera makannya. Dari hasil
pemeriksaan sistem persarafan diketahui klien mengalami gangguan pada saraf kranialis.
b. C.N IX (Glosofaringeus)
c. C.N X (Vagus)
d. C.N XI (Assesorius)
Jawaban : B
: Klien usia 55 tahun mengalami hemiplegi pasca serangan Stroke Non Hemoragic 2 minggu yang lalu.
Perawat melakukan pengkajian otot dengan hasil 3/3. Klien nampak masih kesulitan dalam melakukan
aktivitas sehari-harinya.
Apakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan dalam masa rehabilitasi pasien?
Jawaban : E
Seorang pasien laki-laki (37 tahun) mengalmi demam kejang berulang sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mengalmi penurunan tingkat kesadaran somnolen, hasil pemeriksaan Kernig Sign (+), Brdunzski
(+), hasil CT Scan terdapat inflamasi pada selaput meningen disertai kultur CSF (+) Stertococcus, serta
mengalami Lekositosis.
d. Risiko infeksi
e. Risiko cedera
Jawaban : C
: Metode untuk mengetahui kekakuan otot leher adalah bisa di uji dengan tanda kernig (kernig´s sign)
atau tanda brudzinski ( brudzinski´s sign). Untuk memeriksa gejala meningitis
: Menguji tanda Kernig : Pasien berbaring menghadap keatas. Salah satu paha di lekuk kearah
perut/abdomen.Tanda kernig positif bila lutut di coba di luruskan dan pasien merasa kesakitan
: Menguji tanda Brudzinski : Jika pasien dalam keadaan berbaring di bungkukkan lehernya ke arah dada,
pasien akan ssecara spontan melekukkan lututnya juga ke atas
: Pada saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba pasien
kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien.
Apakah tindakan yang harus pertama dan segera dilakukan oleh perawat?
Jawaban : D
: Klien usia 60 tahun mengeluh mengalami penurunan ketajaman penglihatan sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien mengeluh sering merasa silau dan tidak nyaman dengan kondisi matanya sekarang. Tidak jarang
pasien tersandung atau menabrak objek yang berada disekitarnya. Hasil pemriksaan mata didapatkan
Blurred vission (+), bercak putih pada kedua mata (+).
Jawaban E
: Klien wanita berusia 45 tahun dirawat di unit stroke . Pasien ini mengalami penurunan kesadaran
akibat stroke hemoragic. Salah seorang perawat akan melakukan pemberian obat dengan prinsip enam
benar.
Setelah persiapan akan dilakukan, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat adalah...
A. Mendokumentasikan
: Jawaban E
setelah persiapan obat telah dilakukan, tindakan selanjutnya adalah mengecek papan / gelang identitas
pasien
Prinsip enam benar dalam pemberian obat sebagai berikut: Benar Pasien, Benar Obat, Benar Dosis,
Benar Cara atau rute, Benar Waktu dan Benar dokumentasi.
: Seorang laki-laki berumur 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis stroke sejak 8 hari
yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengalami hemiparase sinistra dan direncanakan pulang minggu
depan. Perawat merencanakan upaya mencegah terjadinya atropi dan kontraktur.
b. Lakukan masase
: Jawaban A
: Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat di ruang bedah dengan cedera pada spinal, kesadaran
composmentis, lumpuh pada kedua kakinya, tidak bisa mengontrol BAK/BAB.
c. Masase punggung
Jawaban : B
1. Jawaban D
Keluhan : -
3. Jawaban C
4. Jawaban C
5. Jawaban D
6. Jawaban A
7. Jawaban E
Keluhan :
KKL : gerakan yang menyebabkan sudut antara lengan atas dan lengan bawahnya semakin kecil
8. Jawaban D
9. Jawaban E
Keluhan : nyeri jempol kaki kiri
10. Jawaban B
11. Jawaban A
Keluhan : asma
12. Jawaban C
KKL : Pasien susah makan, hanya bisa menghabiskan 7-8 senduk bubur dan telur 1 butir
13. Jawaban C
14. Jawaban C
15. Jawaban B
Keluhan : -
KKL : klien membuka matanya saat dirangsang nyeri, keluar suara mengerang dan gerakan tangan fleksi
abnormal
[16:11, 9/23/2019] +62 895-3703-10863: Kasus yg sering muncul terkait sistem perkemihan yaitu :
Gg eliminasi urine
: Tindakan keperawatan :
Pemasangan kateter
Balance cairan
: Seorag laki laki berusia 57 tahun dirawat di Ruang Sehat RSU D dengan diagnose medis gagal ginjal
kronik stage IV. Hasil pengkajian napas cepat, kussmaul, edema pada ekstremitas, dan asites. Tanda
tanda vital. Nadi 88x/mnt, napas 30x/mnt, tensi darah 150/90 mmHg, suhu 36C.
Bagaimana gambaran Analisa Gas Darah yang paling sesuai dengan klien diatas ?
: Jawaban A
Klien dengan napas cepat dan dalam (kussmaul) pada GGK dapat terjadi asidosis metabolic akibat
retensi H+ yang terjadi karena penurunan fungsi filtrasi glomerulus. Untuk kondisi asidosis metabolic
gambaran AGD PH dibawah 7,35. HCO3 kurang dari 22, dan PaCO2 dapat normal atau turun akibat
kompensasi yang terjadi.
Jadi untuk menganalisa kasus diatas cukup membaca hasil PH dan HCO3
: Kata kuncinya yaitu kusmaull..yg merupakan ciri dari asidosis metabolik kemudian kita cari opsi pilihan
jawaban yg mengindikasikan asidosis metabolik
[Seorang pasien perempuan berusia 56 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan belum BAK sejak pagi.
BAK tidak lancar.
: Jawaban C
Masalah keperawatan untuk kasus di atas adalah gangguan pola eliminasi. Gangguan eliminasi urine
yang terjadi pada pasien dapat menyebabkan penumpukan atau pengkristalan oksalat(batu ginjal) pada
ginjal dan urine.
: Klien 68 tahun tiba di UGD dengan kesadaran E2V3M3, tekanan darah 80/palpasi frekuensi nafas
10x/menit, nadi 60x/menit teraba lemah, akral dingin, turgor kulit kembali dalam 4 detik dan dehidrasi
berat. Terpasang two line IV cairan NS 0,9%.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya setelah pasien terpasang two line IV NS 0,9% ?
c. Observasi TD
: Jawaban E
Penurunan kesadaran nadi lemah, bradikardi. Turgor kulit kembali dalam 4 detik jadi tindakan kita
observasi kulitnya untuk melihat perubahan status dehidrasinya
: Seorang laki laki dirawat karena sirosis hati. Pada pasien tampak gejala edema dan asites, keluaran urin
menurun, dan TD 90/60 mmHg. Program pemberian infus yang sebaiknya dilakukan adalah......
A. NaCl 3%
B. Albumin
C. Dextrose 40%
D. RL
E. Cl
: Jawaban : B
program pemberian infus albumin bagi pasien tersebut bisa mengaktifkan dan membantu sistem kerja
hati, serta mempertahankan intravaskuler onkotik (koloid osmotik) dan tekanan untuk memudahkan
pergerakan cairan diseluruh tubuh.
: Seorang laki laki usia 67 tahun datang ke Unit gawat darurat dengan keluhan tidak dapat buang air kecil
( berkemih ). Dicurigai klien memiliki riwayat benign prostatic hyperplasia.
A. Diurektik
B. Antibiotik
C. Antitusif
D. Dekongestan
E. Analgesik
[: Jawaban D
Klien dengan benign prostatic hyperplasia (BPH), episode retensi urine dapat dipicu oleh penggunaan
obat-obatan tertentu seperti dekongestan, antikolinergik, dan antidepressan. Klien perlu ditanya
tentang penggunaan obat-obatan ini jika mengalami retensi urine. Retensi urine dapat dipicu oleh faktor
lain seperti, minuman beralkohol, infeksi, rawat tirah baring, dan kedinginan. Analgesik tidak berkaitan
langsung dengan retensi urine.
[17:25, 9/23/2019] +62 895-3703-10863: Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di ruang ICCU
dengan post pembedahan jantung 24 jam yang lalu. Hasil pemantauan luaran urine 20 cc /jam selama 2
jam. Luaran urine terukur selama 1 jam terakhir 25cc. hasil pemeriksaan laboratorium kadar urea
nitrogen dalam darah (BUN) 45 mL/dL dan kadar serum kreatinin 2,2 mg/dL.
A. Hipovolemia
B. Hiperkalsemia
D. Glomerulonefritis
: Jawaban C
Klien yang mengalami pembedahan jantung berisiko terhadap gangguan ginjal akut akibat penurunan
kualitas perfusi hemolisis dan penurunan curah jantung atau efek pemberian vasopressor. Gangguan
ginjal ditandai dengan penurunan luaran urine dan peningkatan urea nitrogen dalam darah dan kadar
kreatinin. Klien akan membutuhkan pengobatan untuk meningkatkan perfusi ginjal dan mungkin akan
membutuhkan dialisis peritoneal ataupun hemodialysis.
: Seorang laki-laki (47 tahun) dirawat dengan Gagal Ginjal Kronis (GGK). Hasil pengkajian : klien
mengeluh sesak napas, mual disertai dengan penurunan nafsu makan. Terdapat edema di wajah dan
tungkai klien. Berat badan klien meningkat 4 kg semenjak 3 hari dirawat di RS. CVP meningkat dan
refluks hepatojugular (+).
a. Intoleransi aktivitas
Jawaban C
: Seorang laki – laki berusia 66 tahun dirawat dengan keluhan sulit buang air kecil. Hasil pengkajian
pasien mengatakan urinenya keluar menetes dan tidak puas BAK. Pasien mengeluh nyeri abdomen
bagian bawah. Keluhan ini dirasakan terutama pada malam hari.
: Jawaban B
Maka pengkajian yang perlu kita lakukan yaitu terkait apakah ada distensi abdomen atau tidak, apakah
ada penonjolan atau tidak
[: Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD. Pasien mengatakan sudah 5 jam sulit BAK.
Keluhan dirasakan secara tiba tiba dan pasien tidak memiliki riwayat sebelumnya. Pasien merasakan
nyeri pada daerah suprapubik, ekspresi wajahnya tampak kesakitan, dan TTV pasien dalam batas
normal.
A. Spesimen darah
B. Spesimen urine
C. Foto rontgen
D. USG abdomen
E. MRI
: Jawaban B
Pemeriksaan penunjang utama yang harus dikolaborasikan pada kasus pasien tersebut adalah
pemeriksaan spesimen urine. Hal ini untuk mengetahui kemampuan ginjal dalam memekatkan,
mengencerkan urine, serta mengetahui ada/tidaknya gangguan metabolisme glukosa yang
mengakibatkan pasien kesulitan BAK.
: Seorang pasien laki-laki usia 44 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas,
setelah HD 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian edema di ekstremitas bawah (+/+), urine output 100
cc/24jam, TD 150/90 mmHg, nadi 88x/menit, RR28x/menit. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien
tersebut ?
b. Mengkaji BB pasien
e. Kadar Hb
Perhatikan pada kasus diatas masalah keperawatannya yaitu kelebihan vol cairan, jadi cari opsi jawaban
yg berhubungan dg masalah keperawatan tsb
: Jawaban B
Pasien didugan mengalami masalah kelebihan vol cairan, maka pengkajian selanjutnya supaya lebih
memastikan adanya kelebihan cairan yaitu dengan mengukur kenaikan BB
[: Kakek usa 71 tahun pada 2 hari lalu jatuh dikamar mandi, akibat kejadian tersebut, klien mengeluh
tidak mampu menahan urine sampai ke toilet lagi. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan gangguan sistem
perkemihan kakek tersebut. Manakah kelainan eliminasi urin yang dialami kakek ?
a. Inkontinensi Fungsional
b. Inkontinensi urgensi
c. Inkontinensi Stres
d. Inkontinensi Overflow
: Jawaban B
KKL : tidak ditemukan gangguan sistem perkemihan kakek tersebut, tidak mampu menahan urine
sampai ke toilet
Inkontinensia urgensi :
Ketidakmampuan untuk menunda pengeluaran air kemih lebih dari beberapa menit
Inkontinensia stress:
Kebocoran atau keluarnya urine yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan tekanan
intraabdominal seperti pada saat batuk, bersin, berjalan, melompat dan gerakan-gerakan lainnya.
Inkontinensia fungsional :
Inkontinensia overflow :
: Seorang pria berusia 54 tahun dibawa ke IGD karena mengalami penurunan kesadaran, keluarga
mengatakan klien sebelumnya muntah-muntah selama 3 hari, dan memiliki riwayat diabetes mellitus.
klien terlihat gelisah, turgor kulit menurun, tekanan darah 100/90 mmHg, nadi 120x/menit, suhu 370C,
Respirasi 30x/menit, nafas cepat dan dalam, gula darah 300 gr/dl, Ureum 75, kreatinin 2,8.
Kita cari tindakan yg dapat mengatasi sebagian besar masalah pada pasien tsb
Opsi A: fungsinya terkait penurunan kesadaran, muntah selama 3 hari, gelisah, turgor kulit menurun,
takikardi, takipneu, ureum kreatinin naik.
: Seorang pria berusia 54 tahun dibawa ke IGD karena kesulitan berkemih. Pasien akan dilakukan
pemasangan kateter urine. Setelah pelumasan kateter dengan Jely kateter dimasukkan dengan mudah
dan tanpa hambatan, segera urine terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.
: Jawaban B
Setelah urine keluar, maka perlu meneruskan pemasukan kateter sampai percabangan agar saat
mengembangkan balon tidak menimbulkan trauma atau rupture pada uretra
: Seorang ibu berusia 45 tahun ingin mendonorkan ginjalnya kepada anaknya yang menderita CKD.
Setelah diperiksa ternyata kondisi salah satu ginjalnya sudah mengalami penurunan fungsi. Perawat
menginfokan kepada ibu tersebut bahwa dia bukanlah donor yang tepat tetapi ibu tersebut tetap
bersikeras untuk mendonorkan ginjalnya yang masih sehat. Dokter memutuskan untuk menolak
permintaan ibu tersebut.
a. Justice
b. Otonomi
c. Veracity
d. Confidentiality
e. Non-maleficence
: Intinya adalah tenaga medis dlm kasus tsb menolak tindakan donor karena bukan donor yg tepat
Intinya adalah, sesuai SOP berdasar buku sinersi pemasangan keteter jangan lupa dimasukkan sampai
mentok baru kemudian di fiksasi balon
: Jawaban E
Hal tsb bertujuan supaya tidak terjadi kondisi yang membahayakan pada anaknya
: Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di bangsal dengan glomerulonefritis. Mengeluh nyeri bagian
pinggang, udema periorbita setiap bangun tidur, kadang kadang merasa sesak saat aktifitas. Perawat A
mengambil darah untuk dilakukan pemeriksaan rutin. RR 20 x/menit, TD 160/90 MmHg, HR 70 x/menit
a. Tekanan Pa CO2
b. Jumlah HCO3
c. Ureum / kreatinin
d. Alkali pospatase
e. SGOT/SGPT
: Jawaban C
Glomerulonefritis salah satu jenis penyakit ginjal berupa kerusakan yang terjadi pada glomeruli.
[20:46, 9/24/2019] +62 895-3703-10863: Seorang perempuan usia 56 tahun di rawat di R.ICCU dengan
post pembedahan jantung dua hari yang lalu. Hasil pengkajian keluhan pusing, sesak napas, Tensi
150/90, nadi 88x/mnt, napas 20x/mnt, suhu 37C, urine dua jam 40 cc. Hasil pemeriksaan laboratorium
harian menunjukkan kadar urea nitrogen dalam darah (BUN) 45 mL/dL dan kadar serum kreatinin 2,2
mg/dL.
Apakah resiko yang paling perlu mendapatkan perhatian pada kasus diatas ?
A. Hipovolemia
B. Gagal jantung
C. Hiper kalsemia
E. Glomerulo nefritis
: Jawaban D
Kondisi yang perlu paling mendapat perhatian adalah tejadinya gagal ginjal akut. Klien yang mengalami
pembedahan jantung berisiko terhadap gangguan ginjal akut akibat penurunan kualitas perfusi hemolisis
dan penurunan curah jantung atau efek pemberian vasopressor. Dari data yang ada mengarah ke
masalah Gangguan ginjal yang ditandai dengan penurunan luaran urine, peningkatan urea nitrogen
dalam darah dan kadar kreatinin.
Untuk menangani masalah ini, membutuhkan pengobatan untuk meningkatkan perfusi ginjal dan
mungkin akan membutuhkan dialisis peritoneal ataupun hemodialisis.
Masalah keperawatan :
: Tindakan keperawatan :
Kekuatan otot
• Pemeriksaan ini menilai kekuatan otot, untuk memeriksa kekuatan otot ada dua cara:
– Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas atau badannya dan pemeriksa menahan gerakan ini.
– Pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan ia disuruh menahan.
– 1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada persendiaan yang harus
digerakkan oleh otot tersebut.
– 2 : Didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat ( gravitasi ).
– 4 : Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi sedikit tahanan yang diberikan.
: Seorang perempuan berusia 18 tahun dirawat di RS sejak 1 bulan yang lalu karena kecelakaan lalu
lintas dan saat ini sudah menjalani post op amputasi pada ekstremitas kaki kiri. Saat ini pasien selalu
mengejek diri sendiri, merasa bersalah, mudah marah dan tersinggung. Perawat merencanakan tindakan
keperawatan untuk membantu menerima perasaan dan pikirannya.
: Jawaban E
Supaya pasien bisa menerima kondisi yg terjadi, dari kelima opsi, pilihan E yang paling tepat
Seorang laki2 usia 25 tahun diantar ke UGD dg penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian ditemukan jejas pada dada kiri,fraktur terbuka dan perdarahan pd 1/3 tibia fibula. Apakah
tindakan keperawatan yg tepat pada kasus tsb?
B. Melakukan RJP
D. Memasang bidai
JAwaban C
Seorang perempuan usia 34 tahun dirawat diruang bedah dengan fraktur vertebra servikal 2-3 dengan
keluhan nyeri pada leher dengan skala nyeri 3. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan dan
merasakan ekstremitas tangan dan kaki. Saat ini pasien terbaring ditempat tidur dan terpasang neck
collar. Semua aktivitas dibantu oleh keluarga. Pasien lebih banyak diam saat diajak berkomunikasi.
d. Intoleransi aktifitas
e. Nyeri akut
: Jawaban C
keluhan : nyeri
KKL : tidak dapat menggerakkan dan merasakan ekstremitas tangan dan kaki
Bila pasien fraktur maka kita prioritaskan masalah hambatan mobilitas fisik dulu
: Seorang perawat komunitas melakukan kunjungan rumah ditemukan seorang anak laki-laki Usia 12
tahun mengeluh nyeri pada tangan kiri setelah mengalami kecelakaan. Hasil pengkajian ditemukan
krepitasi daerah ulnar 1/3 distal sinistra, tangan tidak simetris, skala nyeri 6-7 dan tidak ada luka.
c. Siku bisa dilipat agar bisa digantung di leher dengan kain mitela
d. Balutan pada bidai lebih kuat pada area distal dibanding proximal
: Jawaban B
Prinsip pembidaian yaitu bidai harus melewati minimal 2 sendi area fraktur, bidai tidk boleh terlalu
kencang/longgar
: Seorang perawat melakukan pengkajian pada keluarga dengan seorang laki-laki usia 20 tahun, baru
pulang dari rumah sakit post operasi ORIF pada tulang tibia dektra 1 minggu yang lalu. Luka bersih dan
kering. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali permenit, suhu 36,8 derajat celcius, pernafasan 18
kali permenit.
Bagaimanakah peenjelasan yang tepat saat mengajarkan cara berjalan dengan kruk metoda 3 titik?
e. Kedua kruk maju kedepan kurang lebih 15 cm diikuti kedua kaki bersamaan
: Jawaban C
Maka langkah pertama yaitu diikuti kaki yang sakit terlebih dahulu supaya kaki yang sakit tidak menjadi
penopang tubuh
: Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun, dirawat di bangsal anak karena fraktur pada pergelangan tangan
dekstra akibat terjatuh dari pohon di depan sekolah. Saat ini pasien sudah tenang serta telah dilakukan
pemasangan gips dan diperbolehkan untuk pulang.
Apakah informasi utama yang harus perawat berikan sebagai discharge planning ?
B. Melatih pasien untuk mengangkat tangan yang terpasang gips pada saat berbaring
C. Mengajarkan pasien untuk melakukan rentang gerak sendi jari-jari tangan yang terpasang gips
D. Menyarankan kepada pasien agar tetap membatasi gerakan bahu pada tangan yang terpasang gips
setiap hari.
E. Menganjurkan keluarga pasien segera memeriksakan jika ada pembengkakan ataupun kebiruan pada
jari-jari yang terpasang gips
: Perhatikan, karena pasien masih anak2 maka fokus kita kepada keluarganya 👍
JAwaban : E
: Klien usia 27 tahun post kecelakaan lalu lintas dirawat di ruangan bedah ortopedi. Berdasarkan
pengkajian : klien mengalami multiple fraktur bagian femur dan ektremitas kanan atas. Klien mengeluh
nyeri dan sulit menggerakkan area ekstremitas serta tonus otot ekstremitas menurun. Klien sudah
terpasang skeletal traksi pada femur dan gips pada tangan kanan
a. Intoleransi aktifitas
c. Nyeri akut
d. Risiko cedera
Jawaban : B
: Seorang laki-laki berusia 68 tahun dirawat dengan diagnosis stroke hemoragic. Hasil pengkajian pasien
mengeluh kaki dan tangan kiri susah untuk digerakkan. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu.
a. Kekuatan otot
c. Tingkat ketergantungan
[: Jawaban A
Maka dilakukan pengukuran skala otot untuk mengetahui kemampuan otot pada pasien tersebut
sebagai acuan dalam pemberian intervensi
Seorang laki-laki, berumur 55 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sejak 1 minggu ini, kedua kaki
bengkak, terasa nyeri bila digerakkan, sering terjadi pada pagi hari, nyeri terjadi di sendi lutut dan ibu
jari berwarna kemerahan. Klien mempunyai kebiasaan makan melinjo. Ekspresi wajah meringis saat
digerakkan. Skala nyeri 6. Tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi 84x/menit, RR : 16x/menit.
Apakah data yang bisa melengkapi pengkajian nyeri pada kasus tersebut?
a. Time
b. Region
c. Severity
d. Provokatif
e. Quality
: Jawaban E
KKL :
P = bila digerakkan
R = sendi lutut
S=6
T = pagi hari
: Seorang laki-laki berumur 35 tahun dirawat di RS dengan diagnosis fraktur cruris sinistra karena
kecelakaan lalu lintas. Pasien saat ini post operasi ORIF hari ke 2 luka bersih dan tertutup perban elastis.
Pasien masih belum bisa bergerak karena masih agak nyeri saat berdiri. Hasil pemeriksaan fisik TD
130/70 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekkuensi nafas 24x/menit.
a. Resiko cidera
: Jawaban C
KKL : Pasien masih belum bisa bergerak karena masih agak nyeri saat berdiri
: Seorang perempuan berumur 34 tahun terpasang gips pada tungkai kananya karena fraktur akibat
tertabrak mobil. Hasil pengkajian pada hari berikutnya pada bagian distal gips terlihat bengkak, suhu
kulit dingin dan pucat, pasien mengeluh kakinya bertambah nyeri dan kesemutan. Skala nyeri 7.
a. Resiko cidera
b. Nyeri akut
KKL : pasien mengeluh kakinya bertambah nyeri dan kesemutan. Skala nyeri 7
JAWABAN B
: Tindakan keperawatan :
Perawatan luka
: Rumus baxter :
: Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat diruang penyakit dalam sejak 2 bulan, klien mengeluh
adanya luka di kaki kanan dan bernanah, awalnya karena gatal dan sering digaruk. Hasil pemeriksaan
luka dibagian punggung kaki dengan luas 20 cm, kondisi klien lemah, GDS 350 mg/dl, ada demam
dengan suhu 37oc, Nadi 100x/menit, pernafasan 20x/menit, TD 100/70 mmHg
: Jawaban C
: Seorang Laki-laki berusia 60 tahun masuk RS dengan keluhan lemas dan terdapat luka seluas 10x4cm
pada telapak kaki kanan sejak satu minggu yang lalu, Pada masa muda klien mengatakan senang makan
yang manis, memiliki riwayat penyakit diabetes dan tidak membersihkan lukanya dirumah karena tidak
merasakan sakit pada lukanya. Hasil pengkajian ditemukan tekanan darah 180/80 mmHg, frekuensi nadi
80 kali/menit, frekuensi napas 15 kali/menit, suhu 36,5o Apakah tindakan pertama yang diberikan pada
pasien tersebut?
: Jawaban E
Data yang perlu diperhatikan bahwa pasien tidak membersihkan lukanya karena beranggapan tidak
merasakan sakit (dapat disebabkan karena neuropati karena pasien memiliki riwayat DM). Untuk
mencegah terjadinya proses infeksi, maka hal yang perlu dilakukan adalah memberikan perawatan luka
: Seorg laki laki 45 thn dibawa ke ugd oleh keluarga. keluarga pasien mngatakan pasien terkena air panas
di bagian lengan ,dada dan perut. Dari hsil pmeriksaan didapatkan luka bakar di seluruh lengan kanan
,dada dan perut pasien.
A: 18%
B: 20%
C: 24%
D: 28%
E: 27%
: Lengan kanan 9
Dada 9
Perut 9
: Seorang perempuan 45 tahun diantar kelurganya ke UGD karena mengalami luka bakar akibat ledakan
kompor gas 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian luka bakar pada wajah, dada, perut dan kedua tangan
hanya bagian depan saja, pasien tampak mengerang kesakitan, Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi
84x/mnt, pernapasan 20 x/mnt, suhu tubuh 37C, berat badan 50 kg.
A. 22,5%
B. 31,5%
C. 36%
D. 40,5%
E. 45%
Jawaban B
Wajah 4,5
Dada 9
Perut 9
Jumlah = 31,5 %
: Pasien mengalami luka bakar pada pukul 6 pagi ketika masak, dan langsung dibawa kerumah sakit
terdekat. Derajat luka bakar grade II-III dengan luas 55%,permukaan tubuh. Berat badan pasien adalah
75kg. Dengan menggunakan parkland formula, jumlah cairan yang harus diberikan hingga pukul 14.00
adalah ...
A. 8.250ml
B. 16.500ml
C. 4.125ml
D. 12.375ml
E.14.402ml
: 50 % cairan pertama
: Jangan lupa ya kebutuhan cairan 8 jam pertama adalah 1/2 dari kebutuhan total
: Jawaban A
Derajat luka bakar pasien grade II-III dengan luas 55% permukaan, BB pasien 75kg. Formula untuk
jumlah cairan 8jam pertama sebagai berikut.
=16.500ml
16.500/2
=8.250ml
Jadi setengah cairan RL yang diberikan 8jam pertama adalah 8.250ml (pukul 06.00-14.00), setengah lagi
diberikan 16 jam berikutnya.
: Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan berat badan 65 kg dibawa ke UGD karena luka bakar pada
seluruh bagian tangan kanan dan seluruh kaki kanan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan ada eksudat dan
bullae pada tangan dan kaki. Riwayat sebelum kejadian pasien sedang membakar sampah dengan
menggunakan bensin
[: Jawaban D
Jadi total 27 %
Perhatikan, pemeriksaan fisik ditemukan ada eksudat dan bullae ini merupakan tanda derajad 2
1. Jawaban C
Keluhan : -
2. Jawaban C
Keluhan : tidak bisa buang air kecil dan nyeri pada pinggangnya
KKL : tindakan kolaboratif
3. Jawaban B
Keluhan : lemas dan buang air kecil hanya empat kali dalam sehari
4. Jawaban A
KKL : BUN ↑
5. Jawaban C
6. Jawaban C
7. Jawaban B
KKL : aktivitas pasien dibantu oleh keluarganya, seperti mandi, makan, minum, dan mobilisasi
8. Jawaban E
KKL : bunyi krepitasi, tampak deformitas, bengkak, hematom pada tulang patella bagian dextra
9. Jawaban E
KKL : area distal pemasangan tampak mengalami sembab (edema) serta terjadi penurunan denyut nadi
10. Jawaban D
Keluhan : -
11. Jawaban D
Keluhan : -
KKL : Korban kebingungan dan coba bangun, tapi kakinya tampak fraktur
12. Jawaban E
13. Jawaban E
14. Jawaban C
Keluhan : -
KKL : Apakah Bapak mengerti? Atau ada yang perlu Bapak tanyakan lagi?"
15. Jawaban A
KKL : Tangan dan sebagian dadanya mengalami luka bakar, tindakan pertama kali
1. Jawaban B
2. Jawaban E
Keluhan : batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu, nafsu makan menurun, berkeringat malam, kehilangan
berat badan 2 kg sejak sakit
3. Jawaban C
4. Jawaban A
5. Jawaban D
Keluhan : nyeri dada, punggung dan lengan dengan skala nyeri 3-4, batuk-batuk kadang berdarah, sesak
napas
KKL : Hasil rontgen diketahui pada paru tampak bayangan menyerupai kurva, dengan permukaan lateral
lebih tinggi dari pada medial
6. Jawaban D
7. Jawaban C
Keluhan : buang air besar encer sejak pagi tadi, antara 10-12 kali, mual, muntah dan tidak mau makan
Keluhan : -
KKL : dilakukan pada right midklavikula line dimulai dari bunyi tympani abdomen lalu maju ke atas
kemudian didapatkan bunyi dullness dan membuat tanda pada bunyi tersebut
9. Jawaban E
Keluhan : hilang nafsu makan, mual, muntah, bengkak pada kaki dan tangan, sakit kepala
10. Jawaban A
Keluhan : Mual
11. Jawaban C
12. Jawaban C
13. Jawaban B
14. Jawaban E
KKL : Klien mendapatkan obat dari dokter untuk mengatasi tekanan darahnya
15. Jawaban C
Keluhan : merasa lapar dan makan kebih banyak dari biasanyanya, tetapi mengalami penurunan berat
badan sebanyak 6.5kg, tangan gemetar
16. Jawaban A
Keluhan : sering buang air kecil, banyak makan dan minum, tidak bertenaga dan berat badan menurun
KKL : Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah sesaat 300mg/dl. Turgor kulit menurun
17. Jawaban D
Keluhan : -
KKL : pendidikan kesehatan yang tepat bagi pasien tersebut pada fase post operasi
18. Jawaban D
Keluhan : sesak napas, mual dan muntah, kulit nampak agak kekuningan
KKL : perawat menduga adanya gangguan pada hepar dan melakukan palpasi untuk menentukan batas
hepar
19. Jawaban E
Keluhan : -
KKL : perawat hendak memastikan apakah NGT masih terletak didalam lambung ataukah posisinya telah
bergeser
20. Jawaban C
21. Jawaban C
Keluhan : merasa lapar dan makan lebih banyak dari biasanya, tetapi berat badannya berkurang 5 kg,
sulit mengontrol emosi
23. Jawaban E
24. Jawaban C
25. Jawaban B
Keluhan : kesadaran composmentis, lumpuh pada kedua kakinya, tidak bisa mengontrol BAK/BAB
26. Jawaban B
Keluhan : -
KKL : Luaran urine terukur selama 1 jam terakhir 25 ml. Hasil pemeriksaan BUN 45mg/dl
27. Jawaban C
Keluhan : -
KKL : Gelombang P hilang dan kompleks QRS melebar dan irama ventrikuler teratur namun melebihi 140
bpm
28. Jawaban B
Keluhan :
KKL : Seorang klien dengan atrial fibrilasi menerima pemberian infus heparin berkelanjutan dengan dosis
1000 unit/jam
29. Jawaban B
Keluhan : nyeri
30. Jawaban D
Keluhan : -
[: Gawat Darurat
Keadaan mengancam nyawa yang jika tidak segera ditolong dapat meninggal atau cacat sehingga perlu
ditangani dengan prioritas pertama. Sehingga dalam keadaan ini tidak ada waktu tunggu. Yang termasuk
keadaan ini adalah pasien keracunan akut dengan penurunan kesadaran, gangguan jalan napas,
gangguan pernapasan, gangguan sirkulasi atau pemaparan pada mata yang dapat menyebabkan
kebutaan
Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Keadaan ini termasuk prioritas
ke dua dan setelah dilakukan resusitasi segera konsulkan ke dokter spesialis untuk penanganan
selanjutnya.
Yang termasuk pasien gawat tidak darurat adalah: pasien kanker stadium lanjut yang mengalami
keracunan akut.
Pasien biasanya sadar tidak ada ganguan pernapasan dan sirkulasi serta tidak memerlukan resusitasi dan
dapat langsung diberi terapi definitive. Pasien dapat dirawat di ruang rawat inap atau jika keadaannya
ringan dapat di pulangkan untuk selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat jalan
Keadaan yang tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan darurat. Gejala dan tanda klinis
ringan atau asimptomatis. Setelah mendapat terapi definitive penderita dapat dipulangkan dan
selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat jalan.
Pasien dengan cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta tindakan medis dan Pasien dengan
kondisi mengancam nyawa, memerlukan penilaian cepat dan intervensi segera dan evaluasi. Pasien
harus dibawa ke Ruang Resusitasi/ P1 untuk memperstabilkan jalan nafas, pernafasan, sirkulasi maupun
status neurologis. Pasien dengan prioritas ini ada waktu tunggu nol. Contoh kasusnya : Perdarahan
berat, asfiksia, cervikal, cedera pada maxilla, Trauma kepala dgn koma dan proses shock yg cepat.
Fraktur Terbuka & Fraktur Luka bakar lebih dari 30 % , dan Shock tipe apapun merupakan kasus yang
harus segera mendapatkan penanganan.
: Prioritas 2 / Urgent
Pasien memerlukan bantuan namun dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa alam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera dalam jenis cakupan
yang luas. Pasien ini mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki. Waktu tunggu 30 menit
dan pada ruang IGD pasien berada di Area Critical care/P2 (tempat perawatan kritis). Contohnya pasien
dengan Trauma thorax Non asfiksia, Fr. Tertutup pada tulang panjang, Luka bakar terbatas kurang dari
30 % dan Cedera pada bagian / jaringan lunak.
Pasien yang sudah meninggal atau cedera fatal yang jelas tidak mungkin di resusitasi
Contohnya: pasien Tidak ada respon pada segala rangsangan. Tidak ada respirasi spontan, Tidak ada
bukti aktivitas jantung dan Hilangnya respon pupil terhadap gerak.
Deteksi secara cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
: A: Airway
Periksan apakah ada hambatan pada saluran nafas?? usahakan jalan nafas tetap terbuka secara optimal.
Look: Gerak dada & perut, Tanda distres nafas, Warna mukosa, kulit.
Pada pernafasan yang normal maka antara dada dan perut bergerak bersamaan, artinya saat dada
mengembang maka perut juga mengembang. Hati-hati jika terjadi sebaliknya atau gerakan dada dan
perut yang berkebalikan arah, maka tanda ini merupakan tanda sebagai obstruksi total dari jalan nafas
(see saw).
Jika pasien sadar, ajak bicara, jika bicara jelas = tak ada sumbatan
Jaga tulang leher, baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral
Nilai apakah jalan nafas bebas adakah suara crowing, gargling, snoring.
: B: Breathing
- Tracheal tug
: C: Circulation
- Tensi
- Perfusi perifer
: D : Disability
B. Melakukan suction
: Jawaban : A
KKL : Terdapat luka perdarahan di kepala "dicurigai cedera kepala atau servikal" (pasang neck collar)
: Seorang perawat sedang berada pada kejadian bencana Dan berpartisipasi pada proses triage korban
bencana. Kode warna apa yang dipasang untuk korban yang mengalami pnemothorax terbuka?
A. Merah
B. Hitam
C. Hijau
D. Kuning
E. Biru
: Jawaban : A
Semua pasien yang ada gangguan, Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exsposure MASUK Dalam
golongan kategori merah
: Seorang perempuan 36 tahun diantar ke UGD dengan kondisi penurunan kesadaran akibat jatuh dari
ketinggian. Hasil pengkajian ditemukan keluar darah di mulut, telinga dan hidung, tidak ada
pengembangan dada, arteri karotis tidak teraba.
A. Melakukan RJP
B. Melakukan suction
[: Jawaban E
KKL : perdarahan di mulut, hidung, telinga tanda2 cedera kepala, sbg antisipasi cedera servikal maka
option E yg dilakukan
[: Langkah awal yaitu pastikan ada atau tidak cedera servikal baru kita bisa menentukan tindakan
selanjutnya 👍
: Perhatikan, tindakan pertama ya ns.. Maka kita amankan dulu servikal baru kemudian rjp bisa
dilakukan
: Intinya kalau ada tanda2 cedera kepala maka TINDAKAN AWAL/PERTAMA dilakukan adalah memasang
neck collar
: Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke IGD korban kecelakaan lalu lintas. Klien mengendarai
mobil yang menabrak pohon pembatas jalan. Pada saat pengkajian didapatkan klien gelisah, kesakitan,
napas pendek, pergerakan dada paradoksal dan denyut nadi teraba cepat.
a. Cedera kepala
c. Trauma abdomen
d. Fraktur femur
e. Fraktur humerus
[: Jawaban B
Keluhan : gelisah, kesakitan, napas pendek, pergerakan dada paradoksal dan denyut nadi teraba cepat
Fraktur yang memungkinkan dapat menyebabkan pergerakan dada paradoksal adalah fraktur iga
[: Seorang laki2 usia 40 tahun diantar ke UGD dg penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas.
Hasil pengkajian ditemukan jejas pada dada kiri,fraktur pd 1/3 tibia fibula, arteri karotis tidak teraba,
tidak ada pengembangan dada. Apakah tindakan keperawatan yg tepat pada kasus tsb?
B. Melakukan RJP
C. Melakukan bebat tekan
D. Memasang bidai
D. Memberikan infus
: Jawaban : B
Mengapa tidak pilih A? Krn tdk ada tanda cedera servikal.. Memang ada jejas tp Jejasnya di Dada kali'...👍
bukan di atas klavicula👍 jd untuk apa pasang neck collar?
Jawaban yg tepat adalah B krn pasien henti nafas dan henti jantung tnp disertai cedera kepala/servikal.👍
: Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ruanh UGD dengan paska kecelakaan lalu lintas. Hasil
pengkajian didapatkan pasien terjatuh dari sepeda motor, kekuarga mengatakan pasien sempat tidak
sadarkan diri, dan keluar darah dari telinga serta hidung. Terdapat luka terbuka di daerah paha, luka
tampak mengeluarkan darah, GCS: E1V1M2, TD: 100/75 mmHg, Frekuensi nadi 95x/mnt, frekuensi
napas 25x/mnt, suhu 37,3C.
Pilihan jawaban:
b. Resiko infeksi
c. Intoleransi aktivitas
: Jawaban E
: Seorang perawat yang sedang berjalan di area bisnis pusat kota melihat seorang pekerja jatuh dari
tangga. Perawat bergegas menghampiri korban, yang tidak ada respons.
Apabila ada dugaan terjadi cedera lehaer, maka manuver jaw-thrust dapat digunakan dalam BLS untuk
membuka jalan napas. Head-tilt-chin-lift menyebabkan hiperekstensi leher dan menimbulkan
komplikasi, jika terjadi cedera leher.
: Perawat mengetahui anak berusia 5 tahun tersedak, tetapi saat ini masih sadar dan terjaga. Perawat
bergegas untuk melakukan manuver abdominat thrust.
: Jawaban : C
Untuk melakukan manuver abdominal thrust, penyelamat berdiri di belakang korban dan merangkul
korban dengan tangan di bawah ketiak korban. Kedua kepalan tangan diletakkan di atas umbilikus di
bawah procesus xhipoideus korban. Processus xhipoideus dan tulang rusuk dijaga untuk mencegah
kerusakan organ internal. Kepalan tangan digenggam dengan tangan yang lain, lalu hentakan dilakukan.
.
: Seorang laki-laki usia 21 tahun di UGD hasil pengkajian suara nafas terdengar gurgling, frekuensi nafas
terdapat jejas di daerah leher, GCS 8 dengan terdapat fraktur klavikula, fraktus costa 4, 5, 6,
Apakah tindakan yang dapat anda lakukan untuk membuka jalan nafas klien...
e. Pasang mayo/OPA
: Jawab : C
Pasien dengan ditandai praktur servikal maka tindakan yg tepat untuk membuka jalan nafas pasien
dengan jaw trust.
: Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dibawa oleh polisi ke IGD dengan karena kecelakaan
lalulintas. Hasil pengkajian didapatkan ada kecurigaan patah tulang dasar tengkorak, GCS 8, neck colar
sudah terpasang, terdengar suara napas “gurgling”, akral dingin, TD 90/70mmHg, frekuensi napas
30x/menit, frekuensi nadi 101x/menit, tekanan, suhu 37,3oC, saturasi O2 94%.
a. Melakukan suction
: Jawaban : A
Pasien KLL dgn kecurigaan patah tulang dasar tengkorak, GCS 8, neckcolar terpasang, suara napas
gurgling, akral dingin, td 90/70, rr takipneu, nadi takikardi, saturasi 94 prsen, suhu normal.
Ingat prinsip ABCD, pd kasus pasien punya mslh di jln napas mkx tindakan yg harus dilakuakn adalah pd
option A. setelah itu lakukan option B untuk mengatasi syok sembari memberikan oksigenasi saat jalan
napas dh bersih. Option E bkn prioritas, option D tdk perlu dilakukan krna pasien sdh terpasang
neckcolar
: Kalau sudah terpasang neckcolar berarti posisi servikal sudah aman
: Seorang laki-laki mengalami kecelakaan lalu lintas dijalan poros makasar-maros, korban mengalami
cedera didaerah kepala dan juga fraktur tertutup didaerah ekstremitas kanan bawah , terdapat juga luka
memar dan lecet di wajah serta bahu, klien dapat membuka mata dengan perintah verbal, respon
motoriknya dapat melokalisir nyeri.
: Jawaban C
Pasien KLL, ada cedera dikepala, fraktur tertutupbpd ekstremitas knan bawah, ad luka memar di wajah
& bahu, respon buka maya dgn perintah, & melokalisir nyeri. Tindaka prioritas pd option C. Utk
memininalkan adax kecurigaan cedera servical, & pembidaian pd ekstremitas yg mengalami fraktur.
: Seorang laki-laki berusia 44 th di bawa ke IGD dengan paska kecelakaan oleh petugas kepolisian. Hasil
pengkajian di peroleh pasien mengalami penurunan kesadaran. data bunyi stridor, terdapat memar di
daerah klavikula bagian atas sebelah kanan, lateralisasi ke kanan, pupil unisokor, raccoon eye +,
orthorea dan rinorea +, echomosis dibelakang telinga +, reflek muntah +. TD; 100/80 mmHg, frekuensi
nadi: 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit.
A. Head tilt
B. Chin lift
C. Jaw thrust
E. Pemasangan OPA
: Jawaban : C.
Pakai tehkik jaw trush karena klien mengalami trauma cervikal.. untuk itu kita harus membuka jalan
nafasx
Ada yang bilang mengapa tidak pakai OPA ? Karena refleks muntah +
: Seorang perempuan usia 45 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas. Perempuan tersbut mengalami
fraktur femur destra terbuka. Perdarahan masih terus berlangsung, GCS 2-3-3, frekuensi Nadi 70/ pols,
frekuensi pernafasan 32 x/ menit. Ketika masuk ke IGD rumah sakit dilakukan triage oleh perawat.
Manakah jalur yang harus dilalui oleh pasien pada kasus diatas?
a. Hijau
b. Merah
c. Hitam
d. Kuning
e. Oranye
: Jawaban B
Pada kejadian kecelakaan, petugas emergency tampak menepuk-nepuk bahu sambil memanggil korban.
c. Menyelamatkan pasien
Rasional : menepuk dada tindakan untuk mengecek respon dan tingkat kesadaran yg dilakukan bisa
secara bersamaan
[: Jawaban D
Keluhan : -
KKL : saat dipalpasi daerah hati dan limpe ada pembesaran, dan anak mengalami renjatan.
2. Jawaban D
KKL : fratur terbuka daerah femur kiri, pendarahan hebat, diameter luka 3 cm
3. Jawaban E
KKL : pasien terdapat luka lecet dibokong, kandung kemih penuh, terdapat adanya krepitasi pada tulang
tibia kanan
4. Jawaban E
Keluhan : -
KKL : luka tusuk di abdomen, penurunan kesadaran, perdarahan masih ada walaupun sudah ditutup kain
5. Jawaban B
KKL : tersedak makanan, rasa sakit pada daerah leher, terengah-engah dan tidak dapat berbicara
6. Jawaban C
Keluhan : -
7. Jawaban B
Keluhan : -
8. Jawaban A
9. Jawaban B
KKL : skala 4 dari skala (1-5), wajah terlihat meringis dan tampak kesakitan
11. Jawaban E
KKL : frekuensi nafas 24x permenit nampak sesak dan dalam. Saturasi oksigen saat itu adalah 90%
12. Jawaban A
Keluhan : -
13. Jawaban C
14. Jawaban B
Keluhan : -
15. Jawaban C
Keluhan : -
KKL : tekanan darah 90/50 mmHg, frekuensi nadi 120 x permenit, frekuensi nafas 30 x permenit, terlihat
perdarahan aktif pada femuR
contoh : klien dengan disorientasi, apa yg dia katakan tdk menggambarkan kondisi nyatanya. "saya
seorang nabi, kamu harus tunduk dengan ajaran saya supaya masuk surga"
contoh : klien yg sering marah2, sering memukul2 walau hanya tampak pengepalan telapak tangan saja.
"Awas kamu ya, akan kutusuk kamu"
: 3. halusinasi
contoh : klien yang sering bicara sendiri, menangis sendiri tanpa ada sebab. "Pergi kamu, pergi dari sini,
jangan ganggu aku"
[: JENIS HALUSINASI
Halusinasi pendengaran (AUDIO, AKUSTIK)
Halusinasi KINESTETIK
contoh : klien dengan kontak mata kurang, merasa dirinya kurang dan tak pantas "siapalah diri ini yang
tak punya apa2"
contoh : klien dengan kondisi kumal, jarang mandi, tdk ganti baju, rambut berantakan, hingga berbau
contoh : klien jarang keluar rumah, tdk mau berinteraksi dgn orang lain, diam dikamar
: Penyangkalan = DENIAL
Ketika pertama kali menyadari kehilangan, maka akan sukar menerima kenyataan dan berpikir “Ini tidak
mungkin terjadi”. Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara untuk diri sendiri.
Marah = ANGRY
Individu tidak dapat senantiasa menyangkal sehingga emosi yang menguasai perasaan akan muncul
Menawar = BARGAINING
Muncul sebuah harapan supaya individu dapat sedemikian menunda kehilangan. Secara psikologis,
individu mengatakan “Saya mengerti bahwa penyakit ini merupakan penyakit mematikan, namun jika
saya diberikan lebih banyak waktu maka saya akan …. ”
Depresi = DEPRESSION
Penderita akan menghabiskan banyak waktu untuk menangis dan berduka. Proses ini memberikan
kesempatan pada pasien yang sekarat untuk memutuskan hubungan deng…
: Seorang perempuan usia 40 tahun diantar keluarga ke Poli Psikiatri karena sering bengong dan berdiam
diri dalam kamarnya. Waktu dianamnesa mengatakan bahwa sejak diceraikan suaminya ia merasa
hidupnya tidak berarti, ia merasa sebagai istri yang gagal dan tidak berguna, tidak punya keinginan lagi
untuk melakukan hobinya seperti yang dulu. Saat dianamnese ia tidak berani menatap lawan bicara
Apa factor predisposisi masalah keperawatan yang paling mungkin dihadapi klien tersebut ?
A. Frustasi peran
B. Perubahan peran
C. Ketegangan peran
: Jawaban B
Faktor predisposisi adalah suatu factor kecenderungan kearah terjadinya suatu masalah. Pada kasus
diatas factor yang cenderung menyebabkan terjadinya suatu masalah harga diri rendah adalah
perubahan peran klien, yang mana sebelumnya berperan sebagai istri, sebagai ibu rumah tangga karena
perceraian klien berubah peran menjadi seorang janda dan sekaligus berperan sebagai kepala keluarga.
Opsi A, C, dan D merupakan factor presipitasi atau factor pencetus suatu masalah harga diri rendah.
Sedangkan opsi E merupakan gejala dari harga diri rendah
: Seorang Perawat CMHN memberi pelatihan perawatan kesehatan jiwa kepada Kader, pada sesi akhir
Perawat melakukan evaluasi kepada kader dengan menanyakan komponen konsep diri.
Apa yang disebutkan kader yang menunjukkan bahwa kader tersebut belum paham atau perlu
mendapat pembelajaran lebih lanjut ?
A. Peran
B. Ideal diri
C. Harga diri
D. Citra tubuh
E. Percaya diri
[: Jawaban E
Komponen konsep diri terdiri dari; Peran, Ideal diri, Harga diri, Citra tubuh dan identitas diri.
Soal tersebut suatu pertanyaan negatif, bahwa meminta suatu opsi yang tidak benar, atau meminta
menyebutkan suatu komponen konsep diri yang salah. Atau yang bukan komponen konsep diri, yaitu
opsi E.
: Seorang perempuan usia 24 tahun dirawat di RSJ. karena sering bengong dan berdiam diri dalam
kamarnya. Waktu dianamnesa mengatakan bahwa ia perempuan yang malang karena putus dengan
pacarnya yang sudah terjalin selama dua tahun, selama pacaran ia rajin menabung dari usaha menjahit.
sejak diputus pacarnya ia merasa hidupnya gagal dan tidak berguna, tidak punya keinginan untuk
memiliki pacar lagi dan tidak mau menikah. Klien selalu menunduk saat bicara.
Apa yang harus dievaluasi sebagai bukti keberhasilan upaya pelayanan kesehatan pada klien tersebut ?
[: Jawaban D
Tujuan utama penanganan klien dengan Harga diri rendah adalah klien dapat melakukan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki. Dalam kasus diatas adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan usaha
menjahit.
[: Seorang mahasiswa keperawatan sedang praktik klinik di RSJ. Perawat senior meminta bantuan untuk
mengkaji klien untuk memperoleh data tentang isi pikir.
Apa data yang seharusnya tidak dimasukkan dalam dokumen bagian data tersebut ?
A. Fobia
B. Obsesi
C. Kompulsif
D. Hipokondria
E. Depersonalisasi
[: Jawaban C
Kompulsif merupakan data status mental bagian dari aktifitas motorik. Kompulsif yaitu kegiatan yang
dilakuakan berulang ulang oleh klien. Opsi A, B, D, E adalah data status mental bagian dari isi pikir.
: Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa keluarganya ke RSJ karena sejak ditinggal mati suaminya
klien mengurung diri dalam kamarnya, sering bicara sendiri dan berteriak teriak memanggil suaminya.
sambil memukul pintu kamar.
Saat dikaji klien tampak komat kamit, memandang kesana kemari, ia mengatakan mendengar suara
suara perempuan yang menggoda suaminya sehingga membuatnya marah marah dan kesal. Klien
tampak berantakan, TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit, suhu 37o C, dan RR 20 x/menit.
A. Depresi
B. Waham curiga
C. Defisit perawatan diri
: Jawaban E
Permintaan dari soal diatas adalah masalah keperawatan utama atau masalah pokok dari berbagai
ranting masalah yang ada. Dilihat dari data focus : klien tampak komat kamit, memandang kesana
kemari, ia mengatakan mendengar suara suara perempuan yang menggoda suaminya. ini menunjukan
adanya gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran
: Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa keluarganya ke RSJ karena sejak ditinggal mati suaminya
klien mengurung diri dalam kamarnya, sering bicara sendiri dan berteriak teriak ingin menyusul
suaminya.
Saat dikaji klien tampak murung, ia mengatakan tidak ada artinya lagi hidup didunia ini. ia ingin cepat
bertemu suaminya di surga Klien tampak berantakan rambut acak-acakan, TD 120/80 mmHg, Nadi 84
x/menit, suhu 37o C, dan RR 20 x/menit.
A. Depresi
: Jawaban B
Resiko bunuh diri
: Seorang laki laki 52 tahun diantar keluarganya ke RSJ dengan alasan dua minggu tidak mau mandi,
jarang tidur, selalu marah marah tanpa sebab, selalu berkata” aku adalah direktur yang kuat, tidak
mungkin ada yang bisa merebut jabatan saya”. Hasil observasi klien tampak bersemangat, saat
wawancara klien selalu mebicarakan jabatannya di perusahaan adalah direktur utama dan saat ini mau
direbut stafnya.
A. Tangensial
B. Disasosiasi
C. Perseverasi
D. Fight of ideas
E. Sirkumtansial
: Jawaban C.
Klien yang sedang mengalami gangguan proses pikir sering kali pembicaraannya perseverasi yaitu
pembicaraan yang diulang berkali-kali.
Jenis pembicaraan ini mirip dengan jenis pembicaraan sirkumtansial yaitu pembicaraan yang berbelit-
belit ( berputar-putar) tetapi masih bisa sampai tujuan pembicaraan, dan bila tidak sampai tujuan
pembicaraan disebut tangensial
Disasosiasi : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain
[: Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke Poli Psikiatri. Hasil pengkajian Klien mengaku sebagai
presiden, para menterinya hebat hebat dan patuh padanya. Dia mengulang ulang yang dibicarakan,
kadang bicara keras, membentak bentak tidak mau kalah, klien tampak tidak tenang dan selalu mondar
mandir. Menurut keluarga klien jarang mau mandi, malam tidak tidur.
[: Jawaban. C
Kata kunci soal tersebut terdapat pada data, klien mengaku sebagai presiden, pera menteri patuh
padanya, didukung data perilaku mengulang ulang pembicaraan, mondar mandir, hal ini sebagi data
focus perubahan proses pikir.
Semua opsi soal diatas bisa sebagai masalah keperawatn kasus diatas, tapi Ingat permintaan soal adalah
masalah utama atau masalah pokok yang mendasari semua masalah yang ada
Seorang Laki laki , usia 29 tahun, dibawa keluarganya ke Poli klinik RS jiwa karena sudah 10 hari berdiam
diri dan tidak mau mandi, rambut acak acakan, badan kotor dan bau, tidak mau makan bila makan
berantakan, BAB dan BAK sembarangan, pemeriksaan fisik tanda tanda vital dalam batas normal
A. Resiko infeksi
: Jawaban C.
Kata kunci pada kasus Defisit perewatan diri adalah seseorang yang tidak mau merawat dirinya, seperti
tidak mau mandi, tidak mau memelihara rambut, tidak mau potong kuku, tidak mau ganti pakaian, tidak
berdandan, dengan segala situasi akibat dari ketidakmauan itu.
Permintaan soal diatas adalah masalah utama, jadi sesuai data yang ada maka opsi yang paling tepat
adalah C.
Seorang laki laki berusia 40 tahun diantar keluarganya ke Poli Psikiatri karena sudah 12 hari mengurung
diri, tidak mau bergaul dengan orang lain. Ketika diinterviw klien bicara pelan dan lirih mengatakan
bahwa dirinya orang yang tidak berguna lagi, dan merasa malu karena di PHK oleh perusahaan tempat ia
bekerja. Klien tampak jalan menunduk,
A. Isolasi social
B. Keputusasaan
: Jawaban C
Masalah utama pada kasus di atas adalah Harga diri rendah, kata kunci kasus itu adalah adanya riwayat
kehilngan yaitu kehilangan pekerjaan ( di PHK ). Kemudian gejala/data mayor dari masalah HDR yaitu
perasaan tidak berguna, merasa malu, bicara pelan dan lirih, serta sikap menunduk.
: Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar keluarganya ke Poli Psikiatri karena sudah dua bulan
sering menyendiri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain , hal ini terjadi semenjak suaminya
meninggal karena kecelakaan. Ketika diinterviw klien tidak mau bicara. Menurut keluarga, klien dalam
kamar sering terdengar bicara sendiri, dan ingin menyusul suaminya yang sedang pergi.
A. Isolasi social
B. Keputusasaan
: Jawaban A
Permintaan soal diatas adalah masalah keperawatan utama atau masalah pokok dari berbagai ranting
masalah, yaitu masalah isolasi social yang disebabkan oleh ketidakmampuan individu dalam mengelola
situasi berduka, sehingga klien merasa lebih aman sendirian, akhirnya menarik diri, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, biasanya klien tidak mau menjawab apabila ditanya. Keadaan ini
biasanya disertai halusinasi.
: Seorang perempuan berusia 27 tahun dibawa keluarganya ke RSJ karena : sejak dicerai suaminya klien
sering bicara sendiridan berteriak, memukul pintu kamar dan marah bila ditegur. Saat dilakukan
pengkajian mata klien melotot dan dengan pandangan yang tajam, nada suara tinggi, tangan sering
mengepal. Klien mengatakan suaminya meninggalkannya gara gara digoda gadis tetangganya,. klien
tampak berantakan, TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit, suhu 37o C, dan RR 20 x/menit.
A. Depresi
B. Waham curiga
: Jawaban. D.
Dari berbagai masalah yang mungkin bisa muncul pada kasus diatas yang perlu diprioritaskan adalah
masalah resiko perilaku kekerasan, dengan data dukung klien bicara berteriak, memukul pintu kamar,
marah, mata melotot dan pandangan tajam, nada suara tinggi dan tangan mengepal.
: Perawat komunitas mengunjungi klien yang sekarat karena kanker ovarium. Selama kunjungan, klien
mengatakan “Jika saya bisa hidup sedikit lebih lama untuk merayakan ulang tahun anak perempuan saya
yang ke-16, maka saya akan siap untuk mati setelahnya.”
A. Marah
B. Menyangkal
D. Depresi
E. Menerima
: Jawaban C
Kalimat tersebut menunjukkan adanya suatu usaha, pengharapan, pengandaian. Individu melakukan
suatu pengharapan dengan kata “jika”, “andai” maka usaha tawar menawar sedang berlangsung. Dirinya
berusaha menawar kenyataan yang akan terjadi pada dirinya.
Seorang perawat sedang mengkaji Tn. A dengan masalah keperawatan menarik diri. Tn A sudah hampir
10 menit tidak berkata apapun saat diajak berinteraksi dengan perawat tersebut.
B. Meninggalkan klien
E. Menunggu klien lalu mengatakan bahwa anda akan meninggalkannya dan dapat ditemui di nurse
station
: Jawaban E
Tindakan keperawatan, kita perhatikan pertanyaan pada soal tsb, apakah menentukan urutan langkah,
tindakan pertama / segera atau tindakan yang paling tepat / efektif.
Saat klien dengan menarik diri tidak bersedia diajak berinteraksi, sebaiknya perawat memberikan waktu
kepada klien hingga klien siap untuk dilakukan pengkajian