Anda di halaman 1dari 19

1.

Perawat melalaikan kunjungan rumah pada anak perempuan usia 25 tahun yang melakukan
percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian pasien tidak mau keluar rumah, mengatakan malu telah
gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak menceritakan masalahnya kepada
orangtua. Keluarga bertanya tentang kondisi anaknya kepada perawat.
Apakah komunikasi perawat pada kasus tersebut?
A. ”Saya tidak boleh menyampaikan kondisi anak bapak "
B. "Saat ini keluarga belum perlu tahu kondisi anak Bapak”
C. "Sepertinya anak bapak belum mampu menceritakan masalahnyapada keluarga "
D. "Untuk saat ini, mohon keluarga mempercayakan kondisi anak bapak pada saya "
E. "Saya harus berbuat adll pada anak Bapak, yang tidak ingin kondisinya diketahui keluarga".

Pembahasan:
Pasien gangguan jiwa merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami pelanggaran hak
azasi manusia. Untuk melindunginya maka perawat harus memperhatikan prinsip etik seperti
Non Manleficience (tidak melakukan tindakan yang merugikan), Beneficence (setiap tindakan
bermanfaat bagi pasien dan keluaga), Confidentiality (menjaga kerahasiaan pasien), Veracity
(mengatakan sejujurnya tentang apa yang dialami pasien), Justice (harus mampu berlaku adil
pada pasien).
Jawaban : D

2. Seorang perempuan  berusia 25 tahun dirawat di RSJ sejak 14 hari yang lalu. Keluarga
mengatakan bahwa di rumah  pasien sering melamun, berbicara sendiri dan menangis. Hasil
pengkajian: pasien mengungkapkan bahwa dirinya membebani keluarga, dan keluarga akan
bahagia jika dirinya tidak adalagi.
Apakah teknik komunikasi yang tepat digunakan untuk kasus di atas?
A. Identifikasi tema
B. Berbagi persepsi
C. Klarifikasi
D. Fokuskan
E. Refleksi
Pembahasan:
Terdapat beberapa teknik komunikasi terapeutik. Identifikasi tema adalah bersama pasien
mengidentifikasi isu dasar atau masalah yang dialami oleh klien yang muncul secara berulang
selama hubungan perawat-klien. Berbagi persepsi dilakukan melalui pertanyaan yang bertujuan
untuk memverifikasi pemahaman perawat yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh klien.
Klariflkasi mencoba merangkai kedalam kata-kata kedalam ide atau pikiran klien yang tidak jelas
untuk meningkatkan pemahaman perawat atau meminta klien untuk menjelaskan apa yang
dimaksudkan. Fokus adalah pernyataan atau pertanyaan yang membantu klien melebarkan
topik yang penting. Refleksi mengarahkan klien ke belakang ide, perasaan, pertanyaan atau isi.
Jawaban : C

3. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusia 16


tahun. Keluarga mengatakan pasien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil pengkajian
klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, dan tampak sering menutupi waj
ah. Pasien tampak murung dan banyak menunduk. Perawat merancang asuhan keperawatan
pada pasien.
Apakah knriteria evaluasi pada kasus tersebut?
A. Pasien menerima realita
B. Pasien menemukan makna hidup
C. Pasien mampu mengontrol keadaan
D. Pasien mengenal aspek positif yang dimiliki
E. Pasien mampu memulai interaksi dengan orang lain

Pembahasan:
Perubahan pada citra tubuh dapat menyebabkan teljadinya harga diri rendah situasional
ditandai dengan data subjektif: menilai diri negatif, merasa malu atau bersalah, melebih-
lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian positifterhadap diri, dan sulit
konsentrasi. Data objektif: bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan orang lain, jalan
dengan menunduk, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu, pasif, dan tidak mampu
membuat keputusan.
Jawaban : D
4. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, di rawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak 1
bulan lalu dan kadang marah tanpa scbab. Hasil pengkajian: pasien sering menyendiri, tertawa
dan bicara sendiri, afek labil, dan penampilan tidak rapi. Keluarga mengatakan pasien di PHK
setahun yang lalu. Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
A. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya.
B. Pasien menunjukan perilaku meningkatnya harga diri.
C. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya.
D. Pasien mampu mengontrol halusinasinya.
E. Pasien mampu melakukan kebersihan diri.

Pembahasan:
Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi adalah mengidentifikasi jenis, frekuensi, isi,
waktu, frekuensi, situasi dan respon terhadap halusinasi dan mengajarkan pasien cara
menghardik halusinasi. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien). Memberikan pendidikan kesehatan tentang
penggunaan obat secara teratur. Pasien mampu minum obat dengan prinsip 8 benar.
Jawaban : D

5. Seorang perempuan berusia 20 tahun di rawat di RSJ dua minggu yang lalu karena marah-
marah, bicara dan tertawa sendiri, serta tidak mau merawat diri. Hasil pengkajian pasien
mengatakan "Saya tidak lulus pramugari karena pendek dan kulit hitam, saya malu", ekspresi
murung, dan tidak mampu memulai percakapan.
Apakah evaluasi tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
A. mandi, keramas, dan gosok gigi secara mandiri
B. bercakap-cakap dengan pasien lain
C. melakukan kemampuan positif
D. halusinasi terkontrol
E. marah terkontrol

Pembahasan:
Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negatif
mengenai diri dan kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus yang berhubungan
dengan perasaan tidak berharga, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, serta tidak
berarti. Tanda dan gejala harga diri rendah adalah menilai diri negatif (misal; mengungkapkan
tidak berguna, tidak tertolong), merasa malu/bersalah, merasa tidak mampu melakukan
apapun, meremehkan kemampuan mengatasi sulit, merasa tidak memiliki kelebihan, berjalan
menunduk, kontak mata kurang, lesu, tidak bergairah, berbicara pelan, lirih dan pasif. Tindakan
Keperawatan difokuskan pada peningkatan harga diri pasien.
Jawaban : C

6. Seorang perempuan berusia 30 tahun di rawat di RSJ karena marah-marah bicara sendiri,
menolak mandi. Hasil pengkajian: kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak interaksi.
Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah,mengontrol halusinasi, cara berkenalan dan
cara merawat diri.
Apakah kemampuan yang harus ditunjukkan pasien pada kasus tersebut?
A. baju bersih dan rapih.
B. tanda-tanda marah berkurang.
C. mempunyai teman, kontak mata (+).
D. berorientasi pada realita.
E. harga diri meningkat

Pembahasan:
lsolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan hubungan intelpersonal
yang mengganggu fungsi individu tersebut dalam meningkatkan keterlibatan atau hubungan
(sosialisasi) dengan orang lain. Tanda dan gejala Menolak interaksi dengan orang lain, merasa
sendirian, merasa tidak diterima, mengungkapkan tujuan hidup yang tidak adekuat dan tidak
ada dukungan orang yang dianggap penting, dan tidak mampu memenuhi harapan orang lain.
Evaluasi kemampuan pada pasien isolasi sosial meliputi kemampuan pasien berinteraksi dengan
orang lain ditandai dengan ada kontak saat bicara, menatap lawan bicara, memulai
pembicaraan, mengikuti kegiatan kelompok.
Jawaban : C
7. Seorang perempuan berusia 40 tahun dikunjungi oleh perawat puskesmas karena tidak
kontrol ulang selama 1 bulan. Hasil pengkajian: rambut kotor, acak-acakan, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku hitam, panjang dan kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya
kebersihan diri.
Apakah kemampuan yang ditunjukkan pasien pada situasi tersebut?
A. pasien dapat menyediakan fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan.
B. pasien mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dengan benar.
C. pasien mengenal masalah defisit perawatan diri.
D. pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan.
E. pasien kontrol teratur ke Puskesmas.

Pembahasan:
Defisit perawatan diri terdiri dari mandi, berdandan/berhias, makan/minum, BAB/BAK.
Intervensi keperawatan meliputi menjelaskan pentingnya kebersihan diri (menjelaskan
caramenjaga kebersihan diri. Membantu pasien mempraktekkan cara menj aga kebersihan diri).
Menjelaskan cara makan yang baik dan membantu pasien mempraktekkan cara makan yang
baik Menjelaskan cara eliminasi yang baik dan membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi
yang baik Menjelaskan cara berdandan dan membantu pasien mempraktekkan cara berdandan.
Jawaban : C

8. Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di RSJ dengan marah-marah Hasil pengkajian
pasien mengatakan "Ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka dengan calon suami
saya, pokoknya saya tidak mau makan makanan yang diberikan oleh ibu saya ". Afek labil,
mondar mandir dan gelisah.
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus di atas ?
A. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya.
B. Pasien dapat merawat diri secara mandiri.
C. Pasien dapat berorientasi pada realita secara bertahap.
D. Pasien dapat terinteraksi dengan orang lain secara bertahap.
E. Pasien dapat menyalurkan energi marahnya secara konstruktif.
Pembahasan:
Intervensi keperawatan pada pasien waham antara lain membantu orentasi realita,
mendikusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, membantu memenuhi kebutuhannya,
mendiskusikan tentang kemampuan yang dimiliki, dan melatih kemampuan yang dimiliki.
Jawaban : C

9. Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki berusia 43 tahun, mengatakan pundaknya terasa
berat dan dirasakan sejak klien banyak bekerja menggunakan computer, klien mengurangi
keluhan dengan minum obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Hasil pemeriksaan : TD 160/
100 mmHg; frekuensi nadi 110x/menit. Apakah pengkajian yang harus diperdalam pada kasus
tersebut?
A. Kebiasaan bekerja di depan komputer
B. Upaya klien mengatasi penyakitnya
C. Kebiasaan olah raga klien
D. Kebiasaan berobat klien
E. Kebiasaan makan klien

Pembahasan:
Data pada kasus menunjukkan TD klien yang meningkat. Klien merasakan gejala hipertensi
berupa rasa berat di pundak dan kebiasaan minum obat yang tidak adekuat. Perawat perlu
mengkaji banyak hal yang dapat menjadi penyebab terj adinya hipertensi. Pada kasus yang
paling relevan untuk di kaji adalah kebiasaan berobat. Oleh karena itu maka jawaban D adalah
jawaban yang paling tepat
Jawaban : D

10. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Anak laki-laki, berusia 1 tahun mengalami diare dan
tampak lemas. Keluarga mengatakan BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir, encer,
frekuensi lebih dari 5kali/hari, selama 2 hari. Keluarga mengatakan anak tidak nafsu makan dan
anak pemah muntah saat diberi minum. Hasil pengkajian: Berat Badan 6,5 Kg, Turgor kulit
kembali lambat, suhu 37.8 C. Frekuensi Nadi 100X/menit.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
A. banyak cairan yang di keluarkan setiap buang air besar
B. obat yang sudah diberikan untuk mengatasi diare
C. jumlah makan yang dikonsumsi anak .
D. banyak nya cairan saat muntah.
E. akses layanan kesehatan

Pembahasan:
Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada anak
antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, perawat perlu menindak lanjuti pengkajian
faktor penyebab dari kejadian diare dan hal yang memperberat status kesehatan anak.
Jawaban : A

11. Saat kunjungan rumah didapatkan klien perempuan berusia 2.5 tahun dan terlihat rewel.
Keluarga mengatakan sudah 6 hari anak diare BAB warna kuning, encer, frekuensi lebih dari 3
kali, kalau di beri makan atau minum dimuntahkan. Hasil Pemeriksaan fisik: BB 8,5 Kg, Turgor
kulit kembali lambat, suhu 37.5° C, Frekuensi Nadi 112X/menit.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut:
A. makan dan minum yang di berikan sebelum sakit
B. anggota keluarga yang mengalami diare
C. apakah sudah dibawa ke pelayanan kesehatan
D. pemberian obat-obatan waktu yang lama
E. cara membersihkan kalau anak diare

Pembahasan:
Pada kasus sudah dijelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien
antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis sekunder akibat diare yang sering perawat
perlu menindaklanjuti pengkajian faktor penyebab dari dampak sekunder tersebut terkait
peran keluarga.
Jawaban : E
12. Saat kunjungan rumah didapatkan klien anak laki-laki berusia 13 tahun, diare sudah 4 hari.
Klien mengatakan diare setelah jajan di kantin sekolah, perut dirasakan melilit dan nyeri, BAB
lebih dari 5 kali sehari, cair dan ada darah. Hasil pengkajian: TD 110/90 mmHg, Suhu: 37,8°C,
Nadi: 100x/menit.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut:
A. kebersihan dan penyajian makanan yang dikonsumsi
B. kebersihan dan pembuangan limbah keluarga
C. keluarga yang mengalami gejala yang sama
D. kebiasaan cuci tangan
E. kebiasaan jajan

Pembahasan:
Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien
antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis perawat perlu menindaklanjuti pengkajian
faktor penyebab teljadinya diare yang Sering pada usia anak sekolah adalah makanan yang
tercemar.
Jawaban : A

13. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Anak laki-laki, berusia 12 tahun mengalami diare
sudah 2 hari dan tampak lem‘as. Keluarga mengatakan BAB wama kuning, BAB cair, frekuensi
lebih dari 5 kali. Keluarga mengatakan anak tidak nafsu makan dan kalau minum sering
dimuntahkan, Hasil pengkajian! Turgor kulit kembali sangat lambat, suhu 38°C. Frekuensi nadi
88 x/meait Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
A. risiko defisiensi nutrusi
B. defisiensi kesehatan keluarga
C. risiko ketidak seimbangan cairan
D. risiko ketidak seimbangan elektrolit
E. ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan
Pembahasan:
Pada kasus sudah dijelaskan kondisi penyakit diare pada klien usia sekolah antara lain:
frekuensi, lama diare dan kondisi klinis yang diperberat dengan klien muntah setiap minum,
masalah keperawatan yang dapat dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang ada pada
kasus antara lain dampak klinis akibat dehidrasi.
Jawaban : E

14. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Perempuan berusia 13 tahun, diare sudah 4 hari.
Klien mengatakan diare setelah jajan di kantin sekolah, BAB lebih dari 5 kali sehari Hasil
pengkajian: TD 110/90 mmHg, Suhu: 37,8°C, Nadi: 100x/ menit. Keluarga mengatakan anak-
anaknya banyak jajan dan jarang makan dirumah dan anggota keluarga lain juga sering diare.
Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan dan belum pernah mendapatkan informasi
kesehatan.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
A. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
B. risiko peningkatan keseimbangan cairan
C. risiko ketidak seimbangan elektrolit
D. manejemen kesehatan tidak efektif
E. risiko ketidak seimbangan cairan

Pembahasan:
Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan pada klien dan anggota
keluarga antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, serta kejadian berulang dalam
keluarga masalah keperawatan yang dapat dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang
ada pada kasus antara dampak klinis akibat perilaku yang tidak sehat.
Jawaban : D

15. Pada kunjungan rumah didapatkan laki-laki berusia 45 tahun yang telah mulai pengobatan
TBC Paru sejak 1 bulan yang lalu. Hasil anamnesis: klien tidak minum obat sejak 4 hari lata
karena merasa sudah sehat. Keluarga mengatakan nasehat keluarga untuk tetap minum obat
diabaikan.
Apakah di agnosis keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung beresiko
B. pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. manajemen kesehatan tidak efektif
D. bersihanjalan napas tidak efektif
E. ketidakpatuhan

Pembahasan:
Data memmjukkan penyangkalan klien untuk minum obat karena merasa sudah sehat Paket
Obat Anti TBC (OAT) tidak mengandung obat yang dapat menurunkan gejala Efek OAT yang
tepat adalah berkurangnya gejala yang umumnya terjadi pada bulan pertama sampai ketiga
masa pengobatan. Diagnosis keperawatan ketidakpatuhan merupakan jawaban yang paling
tepat Klien menunjukkan penolakan untuk minum OAT karena ' merasa sudah sehat Jawahan
yang lain tidak tepat
Jawaban : E

16. Saat kunjungan rumah ditemui seorang perempuan usia 36tahun Hasil anamnesis: adalah
satu anggota keluarga menderita batuk lebih dan 3 minggu batuk berdahak dan mengeluarkan
darah. berat badan terus menurun dan keluar keringat dingin pada malam hari. Keluarga be
anggapan penyakit yang dialami adalah batuk biasa sehingga membeli obat bebas.
Apakah diagnosis keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C Perilaku cenderung beresiko
D. Bersihan Jalan nafas tidak efektif 
E. Defisit pengetahuan tentang proses penyakit

Pembahasan:
Data pada kasus menunjukkan bahwa keluarga belum memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk memastikan masalah kesehatan yang dialami. Kebiasaan keluarga
menggunakan obat bebas mernmjukkan bagaimana cara keluarga memelihara kesehatannya.
Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah B. Jawaban A tidak tepat karena klien belum
memulai pengobatan. Jawaban C, D dan E juga tidak tepat karena tidak sesuai dengan data.
Jawaban : B

17. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang laki-laki berusia 25 tahun. Hasil pengkajian klien
mengatakan sudah dua bulan minum OAT, sesak mulai berkurang, sering lupa minum obat dan
tidak nyaman jika memakai masker. Klien tinggal bersama istri dan 2 anak dengan usia 3 tahun
dan 5 tahun. Rumah terlihat lembab, jendela di ruang tamu tidak dapat dibuka, kamar tidur
tidak berjendela. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
B. Koping keluarga tidak efektif
C. Koping individu tidak efektif
D. Pola nafas tidak efektif
E. Ketidakpatuhan

Pembahasan:
Pada kasus terdapat data sesak mulai berkurang dan sering lupa minum obat. Hal ini
menunjukkan klien tidak patuh minum OAT yang dapat mengakibatkan klien tidak sembuh
total. Diagnosis koping individu maupun koping, keluarga tidak efektif tidak dapat ditegakkan
karena tidak ada data validasi. Data frekuensi nafas juga tidak ada sehingga opsi jawaban D
tidak dapat dipilih. Opsi jawaban ketidakpatuhan adalah yang paling tepat.
Jawaban : E

18. Hasil kunjungan rumah didapatkan data seorang perempuan berusia 35 tahun, mengatakan
sudah 6 hari diare, BAB warna kuning, encer, frekuensi lebih dari 3 kali, mengeluh mual dan
muntah saat makan atau minum, kaki terasa kram dan merasa sakit. Hasil pengkajian: berat
badan 45 Kg, turgor kulit kembali lambat, suhu 37.5°C. Frekuensi Nadi 86 x/menit, RR: 18
x/menit.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
A. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
B. risiko peningkatan keseimbangan cairan
C. risiko ketidak seimbangan elektrolit
D. risiko ketidak seimbangan cairan
E. defisiensi kesehatan keluarga

Pembahasan:
Pada kasus sudah di jelaskan kondisi penyakit diare yang di temukan dikeluarga pada klien
antara lain: frekuensi, lama diare dan kondisi klinis, masalah keperawatan yang dapat
dirumuskan pada kasus adalah kekuatan data yang ada pada kasus antara klinis akibat
dehidrasi.
Jawaban : C

19. Pada kunjungan rumah, seorang perempuan 50 tahun mengalami kesulitan berjalan,
mengeluh kaki terasa kaku, nyeri pada kedua kaki bila digerakkan dengan skala nyeri 7 dari
rentang 10. Klien menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan.Nilai hasil pengkajian Barthel
indeks 80 (ketergantungan sebagian). Klien mempunyai riwayat post stroke 2 kali, Hasil
pemeriksaan flsik: TD 150/ 100 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu normal, RR 30 x/menit.
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
A. gangguan interaksi
B. gangguanimmobilisasi
C. resiko tmggijatuh/injuri
D. kerusakan mobilitas flsik
E. gangguan rasa nyaman nyeri

Pembahasan:
Data pada kasus menunjukkan tingkat nyeri kl ien tinggi (7 dari 10). Efek stroke dapat
mempengaruhi fungsi musculoskeletal berapa menurunnya kemampuan klien melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar sampai dengan menurunnya mobilisasi klien. Selain itu stroke
juga mempengaruhi kemampuan klien berinteraksi. Pada kasus, data yang paling perlu
diperhatikan adalah nyeri oleh karena itu pilihan jawaban yang palingtepat adalah E.
Jawaban : E
20. Saat kunjungan rumah ditemui pria berusia 25 tahun. Hasil anamnesis: Klien mengatakan
mendapat Obat Anti Tuberculosis (OAT) tapi mual kalau diminum. Keluarga mengatakan tidak
tahu apa yang harus dilakukan agar klien mau minum OAT.
Apakah tujuan keperawatan keluarga yang harus dilakukan?
A. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang OAT
B. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memotivasi klien
C. Meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan OAT
D. Meningkatkan kesadaran keluarga akan bahaya penyakit TBC Paru
E. Meningkatkan pemanfaatan fasyankes dalam mengatasi efek samping OAT

Pembahasan:
Tujuan keperawatan mengacu pada penyelesaian etiologi dari diagnosis keperawatan yang
ditegakkan. Perumusan tujuan pada asuhan keperawatan keluarga harus menggambarkan
kemampuan dan tanggungjawab keluarga terhadap lima tugas kesehatan keluarga. Pada kasus,
data menunjukkan kesulitan keluarga dalam mendukung klien menjalankan pengobatan. Hal
tersebut terkait dengan kemampuan keluarga memberikan perawatan pada klien terutama
agar 'dapat menjalankan pengobatan sehingga jawaban yang paling tepat adalah C. Jawaban
yang lain tidak tepat.
Jawaban : C

21. Dalam kunjungan rumah ditemui seorang pria berusia 35 tahun, mengeluh batuk dalam
sebulan terakhir, nafsu makan berkurang, berat badan turun 5 kg dalam 1 bulan dan merasa
demam. Hasil observasi didapatkan data: klien membuang ludah sembarangan, tidak ada
jendela di kamar tidur, pertukaran udara hanya dari sumber pintu masuk. Keluarga mengatakan
klien batuk darah sudah 3 kali dalam seminggu ini dan tidak tahu harus melakukan apa.
Apakah intervensi yang perlu segera dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menganjurkan membuat jendela di kamar
B. Melakukan pemeriksaan fisik.
C. Mengajarkan batuk efektif.
D. Menganjurkan memeriksa dahak BTA
E. Mengajarkan cara membuang ludah yang benar.
Pembahasan:
Gejala batuk lebih dari 3 minggu, berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan
merasa demam merupakan tanda dan gejala TBC yang perlu diwaspadai. Penegakan diagnosis
medis untuk TBC perlu segera dilakukan agar pengobatan dapat segera dimulai. Hasil
pemeriksaan penunjang penting pada diagnosis TBC adalah pemeriksaan BTA. Oleh karena itu
intervensi yang perlu segera dilakukan perawat adalah menganjurkan klien untuk melakukan
pemeriksaan dahak BTA.
Jawaban : D

22. Saat kunjungan rumah ditemui laki-laki berusia 38 tahun. Hasil anamnesis; klien didiagnosis
TBC Paru. Hasil observasi: klien tampak lemah sehingga tidak mampu bekerja. Istrinya
mengatakan malu dengan tetangga karena suaminya sakit sakitan dan tidak mau berhubungan
seksual karena takut ketularan.
Apakah intervensi utama yang perlu dilakukan pada kasus tersebut?
A. Ajarkan batuk efektif
B. Anjurkan diit gizi seimbang
C. Berikan informasi tentang cara penularan TBC
D. Sediakan wadah tertutup untuk menampung ludah
E. Anjurkan istri tidak perlu malu dengan penyakit suami

Pembahasan:
Data menunjukkan ketakutan istri tertular TBC. Hal ini menunjukkan pemahaman keluarga
tentang proses penularan belum benar. Stigma juga ditunjukkan oleh keluarga. J awaban yang
paling tepat adalah pemberian informasi tentang cara penularan agar dapat menurunkan
ketakutan keluarga. Jawaban yang lain tidak tepat karena tidak secara langsung menyelesaikan
masalah.
Jawaban : C

23. Pada kunjungan rumah ditemui seorang laki-laki berusia 56 tahun telah didiagnosis TBC
Paru sejak 4 bulan yang lalu. Klien mengatakan kalau berjalan atau melakukan aktivitas
sesaknya bertambah. Klien tersebut merasa sangat terganggu dengan keluhannya itu.
Apakah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan?
A. Melatih batuk efektif
B. Menyarankan memakai alat bantu jalan
C. Membantu memenuhi kebutuhan dasar klien
D. Mengajarkan cara berjalan yang aman
E. Melatih relaksasi napas dalam

Pembahasan:
Pada kasus TBC kebutuhan dasar yang paling terganggu adalah fungsi respirasi. Teknlk relaksasi
napas dalam bertujuan untuk meningkatkan ventilasi arveoli, mencegah atelcktasi paru dan
memelihara pertukaran gas. Pada kasus, klien merasa sesaksaat melakukan aktivitas. J awaban
yang paling tepat adalah E. Jawaban A tidak tepat karena batuk efektif tidak akan mengurangi
sesak. J awaban B, C dan D tidak tepat karena tidak terkait dengan kebutuhan respirasi.
Jawaban : E

24. Seorang perawat menggunakan media slide dalam pemberian pendidikan kesehatan
tentang risiko penularan TBC Paru pada sebuah keluarga. Pada slide tampak ilustrasi foto anak
yang mengalami penularan TBC Paru. Wajah anak tersebut terlihat jelas tanpa disamarkan atau
ditutupi.
Prinsip etik manakah yang dilanggar oleh perawat dalam kasus?
A. nonmalefincence
B. confidentiality
C. beneficence
D. anonymity
E. Fidelity

Pembahasan:
Kerahasiaan atau confidentiality merupakan prinsip etik yang harus dilakukan perawat untuk
menjaga privasi klien dan keluarga. Pilihan jawaban lain tidak terkait dengan menjaga privasi.
Jawaban : B
25. Pada kunjungan rumah didapatkan perempuan berusia 56 tahun. Hasil pengkajian di
dapatkan. data klien mengatakan pundaknya terasa berat, TD 160/100 mmHg, frekuensi nadi
127 x/mnt. Klien sudah melakukan pengobatan alternative Selama 5 tahun sejak dinyatakan
menderita hipertensi. Klien meminum air yang sudah di bacakan do'a.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menjelaskan bahwa pengobatan yang sudah dilakukan salah
B. Menyesalkan keluarga yang lebih mempercayai pengobatan alternatif
C. Mendiskusikan dengan klien dan keluarga bahwa air yang diminum tercemar
D. Menjelaskan penyebab hipertensi, perawatan dan terapi yang diperlukan klien
E. Mendiskusikan kemungkinan pertentangan pengobatan alternative dengan hipertensi

Pembahasan:
Pada kasus ditampilkan data maladaptive terkait pengelolaan hipertensi pada klien. Tanda-
tanda vital klien juga tidak dalam batas normal. Klien dan keluarga belum menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang dialami. Perawat perlu memberikan
informasi terkait hipertensi dan cara perawatan yang tepat tanpa menyinggung perasaan
keluraga. Jawaban D adalah jawaban yang paling tepat.
Jawaban : D

26. Pada kunjungan rumah perawat mendapatkan bahwa keluarga telah menyiapkan
pengobatan non farmakologi untuk klien. Keluarga klien menjelaskan bahwa mereka ingin
mengonsumsi herbal untuk membantu menurunkan tekanan darah klien. Apakah tindakan yang
harus dilakukan perawat?
A. Ajarkan keluarga cara mengukur tekanan darah
B. Beritahu keluarga efek pengobatan hipertensi dengan herbal
C. Izinkan keluarga menggunakan herbal apapun sesuai keyakinannya
D. Anjurkan keluarga untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter
E. Beritahu keluarga bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak di gunakan sama sekali
Pembahasan:
Data pada kasus menunjukkan bahwa keluarga menggunakan pengobatan alternative berupa
herbal untuk mengatasi hipertensi. Pengobatan dengan herbal belum dapat dibuktikan efektif
menurunkan tekanan darah berdasarkan penelitian. Namun demikian, perawat harus
menghargai keinginan keluarga dengan tetap mengarahkan untuk menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan. Perawat juga tidak dibenarkan mengajarkan klien melakukan pengukuran
tekanan darah karena interpretasi hasil pengukuran memerlukan pengetahuan. klinis tentang
hipertensi. Oleh karena itu, Jawaban yang paling tepat adalah D.

Jawaban : D
27. Pada kunjungan ramah ditemui seorang perempuan usia 59 tahun mengeluh pusing. Klien
menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan saat ini tinggal bersama cucunya yang berusia
18 tahun, karena kedua orang tuanya meninggal. Klien masih sering kesawah ,jarang
memeriksakan diri ke puskesmas karena keterbatasan biaya Hasil pemeriksaan fisik: 1D:
150/80mmHg,N: 75 x/mnt.
Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Anjurkan klien untuk banyak istirahat
B. Anjurkan cucu klien untuk menjaga klien
C. Anjurkan klien untukmakan makan an yang sehat
D. Memantau klien secara rutin dengan kunjungan rumah
E. Minta staf desa untuk lebih memperhatikan klien yang tinggal hanya dengan cucunya

Pembahasan:
Data yang menonjol pada kasus adalah rendahnya akses ke pelayanan kesehatan karena factor
ekonomi. Tanda-tanda Vital masih dalamb atas normal. Tindakan yang paling tepat adalah
mendekatkan layanan kesehatan pada klien. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah
D.
Jawaban : D

28. Saat kunjungan rumah didapatkan klien perempuan berusia 10 tahun, klien mengatakan
sudah 2 hari diare, BAB cair, frekuensi lebih dari 3 kali/ hari mengeluh mual dan muntah saat
makan atau minum. Hasil pemeriksan fisik: turgor kuht kembali lambat, suhu 37.5°C, Nadi 100
x/menit, RR: 18/menit. Klien belum dibawa ke pelayanan kesehatan. Keluarga mengatakan
cukup diberi minuman herbal. Perawat memberi penyuluhan dampak diare pada kesehatan.
Apakah evaluasi pada tindakan perawat tersebut?
A. Keluarga dapat menyebutkan makanan yang sehat bagi pertumbuhan
B. Keluarga membawa klien ke pelayanan kesehatan
C. Keluarga dapat menyediakan makanan yang sehat
D. Anggota keluarga pertumbuhan
E. Anggota keluarga tidak jajan di luar

Pembahasan:
Pada kasus sudah di jelaskan kondisi klinis klien yang mengalami diare dan intervensi yang
sudah dilakukan Perawat yang perlu drahdaklanjuti oleh Keluarga yang dapat di evaluasi baik
pengetahuan, sikap dan tirtdakanyang di pengaruhi pemberian tindakan dalam kasus ini yang
diharapkan adalah tindakan keluarga dalam membawa klien kepelayanan kesehatan dengan
kondisi klinik seperti kasus yang hanya di berikan therapi alternatif .
Jawaban : B

29. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Perempuan berusia 1 tahun, Anus dan daerah
sekitarnya lecet, anak terlihat cengeng Keluarga mengatakan sudah 6 hari anak diare BAB wama
kuning, encer, frekuensi lebih dari 3 kali, tiap BAB anak dibersihkan menggunakan tissu, anak
mau makan dan minum, sudah dibawa kepelayanan kesehatan Hasil pengkajian: Turgor kulit
kembali lambat, suhu 37.50°C. Frekuensi Nadi 112x/menit. Perawat mel atih keluarga cara.
membersihkan apabila anak BAB.
Apakah evaluasi pada tindakan keperawatan tersebut?
A. keluarga dapat menyebutkan langkah-langkah perawatan luka lecet
B. keluarga dapat membersihkan anak saat BAB dengan benar
C. keluarga menyebutkan cara membersihkan anak saat BAB
D. keluarga membawa anak ke pelayanan kesehatan
E. keluarga mengatasi luka lecet anak sembuh
Pembahasan:
Pada kasus sudah dijelaskan kondisi klinis klien yang mengalami diare dan intervensi yang
sudah dilakukan Perawat yang perlu ditindak lanjuti oleh Keluarga yang dapat di evaluasi baik
pengetahuan, sikap dan tindakan dalam kasus ini yang diharapkan adalah peran  keluarga
dalam merawat anggota  keluarga yang sakit yang dapat dilaksanakan secara mandiri oleh
keluarga.
Jawaban : B

30. Seorang perempuan berusia 70 tahun tinggal di panti wreda Sejak satu tahun yang lain.
Klien mengeluh badannya terasa lemas dan susah menjangkau toilet sehingga sering ngompol
di tempat duduk ataupun tempat tidur. Tercium bau pesing dari pakaian dan kamar klien. Hasil
pengkajian fungsional berdasarkan Indeks KATZ, klien termasuk dalam kategori D, Apa masalah
keperawatan pada kasus di atas?
A risiko intoleransi aktivitas
B. gangguan mobilitas fisik
C. defisit perawatan diri
D. inkontinensia urin
E. keletihan

Pembahasan:
Salah satu masalah yang paling sering dialami lansia adalah ketidakmampuan mengontrol BAK
karena berbagai factor baik internal (misalnya proses penuaan) maupun eksternal (misalnya
toilet jauh). Dengan adanya data mayor klien sering ngompol dan berbau pesing, maka
diagnosis yang paling tepat adalah inkontinensia urin.
Jawaban : D

Anda mungkin juga menyukai