Anda di halaman 1dari 33

L/O/G/O

SOAL BIMBINGAN UKOM


KMB
Nur Wahyuni Munir, S,Kep., Ns., M.Kep.
1. Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam untuk yang kedua kalinya dalam
satu bulan. Keluhan hampir sama yaitu sesak
napas dan cepat lelah. Badan terlihat kurus,
bentuk dada dari samping terlihat pipih dengan
kedua bahu meninggi. Frekuensi napas 34x/menit
dan x-ray dada menunjukan adanya timbunan
cairan di rongga pleura. Apa data pengkajian
prioritas yang perlu ditambahkan pada kasus
tersebut?
A.Pemeriksaan pola napas
B.Riwayat pengobatan
C.Jumlah cairan pleura
D.Kebutuhan oksigen
E.Gambaran sesak
Kunci Jawaban : B

A. Perubahan pola napas sudah terjadi yaitu dari


frekuensi napas dan bentuk dada
B. Perawatan yang kedua kali tanda kemungkinan
pengobatan penyakit tidak tuntas
C. Timbunan cairan pleura dipastikan akan
memperburuk kemampuan bernapas
D. Adanya kebutuhan oksigen terlihat dari keluhan
pusing dan sesak napas
E. Bentuk sesak adalah kompensasi rendahnya kadar
oksigen akibat menurunya fungsi paru
2. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diagnosis
hemothorak sehingga dipasang water sealed
drainage. Catatan observasi menunjukan
produksi cairan tertampung pada botol semakin
berkurang setiap harinya. Di hari ke-5 Pasien
mengeluh sesak, frekuensi napas 34x/menit dan
50cc cairan tertampung dalam botol. Apa evaluasi
yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A.gerakan dada
B.riwayat sesak
C.kebersihan botol
D.posisi ujung selang
E.karakteristik cairan
Kunci Jawaban : D

A. gerakan dada tidak simetris menandakan timbunan


cairan pada rongga pleura salah satu pleura
B. riwayat sesak perlu dikaji untuk mengetahui
perkembangan penyakit
C. botol kotor dapat menjadi sumber infeksi ke paru-
paru
D. ujung selang yang berubah posisi atau tidak
terendam cairan dapat menjadi penyebab keluhan
sesak
E. jumlah, warna dan bau cairan dapat memberikan
info ada tidaknya infeksi atau perdarahan
3. Seorang perempuan berusia 35 tahun mengaku
sering mengalami sesak napas saat terpapar
debu atau jika terlalu lelah dan cemas. Hasil
pengkajian mendapatkan data pernapasan cuping
hidung, suara paru ronkhi, batuk tidak produktif,
frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi
88x/menit dengan suhu 37,70 C. Apa masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut?
A.perfusi perifer tidak efektif
B.pertukaran gas tidak efektif
C.bersihan jalan napas tidak efektif
D.perubahan suhu tubuh
E.risiko kecemasan
Kunci Jawaban : C

A. perfusi perifer tidak efektif ditandai oleh kebiruan


di perifer: wajah, bibir atau kuku
B. pertukaran gas tidak efektif ditandai dengan
rendahnya kadar oksigen dalam darah
C. tanda jalan napas tidak bersih: napas cuping
hidung, ronkhi, frekuensi napas 32x/menit
D. perubahan suhu tubuh terjadi karena
meningkatnya aktivitas pernapasan
E. tidak ditemukan tanda risiko kecemasan
4. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak dan
batuk. Frekuensi napas 33x/menit, ada retraksi
otot sela iga, dan ditemukan ronkhi diseluruh
area paru. Saturasi oksigen 90% dan tes sputum
BTA (Bakteri Tahan Asam) hasilnya positif. Apa
rencana tindakan utama pada kasus tersebut?
A. pengaturan posisi semi fowler
B. kolaborasi pemberian oksigen
C. bantu pasien untuk batuk produktif
D. lakukan tindakan postural drainase
E. ajarkan teknik bernapas diafragma
Kunci Jawaban : C

A. posisi fowler bertujuan mempermudah


pengembangan dada
B. pemberian oksigen bertujuan untuk
meningkatkan saturasi Oksigen di jaringan
C. teknik batuk produktif dilakukan untuk
membersihkan sekresi dari jalan napas atas
D. postural drainage bertujuan mengalirkan sekresi
dari saluran napas menggunakan energi gravitasi
pada pasien yang tidak sesak
E. pernapasan diagfragma bertujuan
memaksimalkan pengembangan bagian bawah
paru
5. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di
ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak dan
pucat setelah buang air besar. Hasil pengkajian:
Pasien tidak mampu berjalan lebih dari 5 meter
karena merasa sesak napas dan pusing, riwayat
hipertensi sejak 5 tahun. Semua keluhan hilang
setelah beristirahat selama 30 menit dengan TD
110/70mmHg. Apa intervensi keperawatan utama
pada kasus tersebut?
A. pembatasan cairan
B. pemberian oksigen
C. modifikasi pola defekasi
D. pembatasan aktivitas
E. observasi tekanan darah
Kunci Jawaban : D

A. kelebihan cairan tubuh bisa menjadi sebab sesak,


namun sesak yang terjadi diakibatkan karena
aktifitas
B. keluhan sesak pasien hilang dengan beristirahat
sehingga terapi Oksigen belum diperluka
C. pola defekasi tidak perlu dirubah tetapi cara
mengedan harus diperbaiki
D. pasien menunjukan tanda intoleran terhadap
aktivitas sehingga perlu dibatasi aktivitasnya
E. tekanan darah perlu diobservasi untuk
mengetahui tingkat kemampuan kontraksi
jantung
6. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat
hari kedua di ruang penyakit dalam, dengan
keluhan nyeri kepala dan pusing. Hasil
pemeriksaan: TD 150/90 mmHg dan frekuensi
nadi 100x/menit. Terlihat denyutan halus di dada
kiri pada area garis tengah clavicula sela iga 4
sesuai frekuensi nadi. Apa indikator evaluasi pada
kasus tersebut?
A. lama perawatan
B. tekanan darah
C. frekuensi nadi
D. denyutan dada kiri
E. keluhan nyeri kepala
Kunci Jawaban : B

A. lama tidaknya perawatan tidak bisa


menggambarkan kondisi pasien
B. tekanan darah menggambarkan kekuatan jantung
dalam memompa darah
C. frekuensi nadi dalam satu menit mengambarkan
jumlah darah yang bersirkulasi
D. denyutan yang terlihat di dada diakibatkan oleh
kekuatan kontraksi jantung yang meningkat
E. nyeri kepala disebabkan oleh peningkatan jumlah
darah ke otak dan meningkatan tekanan intra
kranial
7. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
kedua dirawat di ruang penyakit dalam, masih
mengalami nyeri dada hebat ketika beristirahat.
Hasil pengkajian: TD 130/95 mmHg, frekuensi
nadi 110x/menit, dan frekuensi napas 24x/menit.
Hasil pemeriksaan: EKG elevasi pada Segmen ST,
sedangkan pemeriksaan enzim jantung belum
ada hasilnya. Apa intervensi keperawatan pada
kasus tersebut?
A. pembatasan aktivitas
B. manajemen nyeri dada
C. pantau tanda-tanda vital
D. penuhi kebutuhan oksigen
E. periksa ulang tes diagnostik
Kunci Jawaban : A

A. aktivitas harus dibatasi untuk menurunkan


konsumsi oksigen
B. nyeri dada terjadi karena penurunan kadar
oksigen di otot jantung
C. tanda vital khususnya tekanan darah dan nadi
dapat berubah karena aktivitas
D. iskemia pada otot jantung tidak bisa diatasi
dengan pemberian oksigen
E. diagnostik awal sudah cukup untuk melengkapi
tanda fisik yang terjadi
8. Seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluh
nyeri dada seperti tertimpa benda berat. Nyeri
dirasakan terus menerus yang menyebar ke leher
dan punggung. Nyeri bertambah saat beraktivitas
dan berkurang dengan beristirahat. Pasien sudah
mendapatkan obat anti aritmia dan anti nyeri
serta monitor EKG menunjukan segmen ST
elevasi. Apa tujuan perawatan pada kasus
tersebut?
A. mampu beraktivitas tanpa nyeri
B. periode waktu istirahat bertambah
C. nyeri dada berkurang sampai hilang
D. segmen ST kembali isoelektris
E. masa perawatan memendek
Kunci Jawaban : C
A. kemampuan beraktifitas tanpa keluhan nyeri
membutuhkan otot jantung yang sehat
B. memperpanjang masa istirahat bertujuan
menghemat konsumsi oksigen otot jantung
C. hilangnya keluhan nyeri dada merupakan target
dari upaya membatasi aktifitas dan pengobatan
yang telah diberikan
D. segmen ST isoelektris adalah tujuan jangka
panjang yang mungkin dapat tercapai jika otot
jantung kembali sehat
E. lama masa rawat sulit untuk dirumuskan sebagai
sebuah standar atau target
9. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke
poliklinik mengeluhkan diare dan sakit perut
sejak satu hari yang lalu. Hasil pengkajian: perut
teraba tegang, bising usus 25x/ menit dan diare
6-8 kali, turgor kulit tidak elastis, frekuensi nadi
110x/menit dan TD 125/80mmHg. Apa intervensi
keperawatan yang harus dilakukan pada kasus
tersebut?
A. manajemen nyeri
B. pemantauan tanda vital
C. pengukuran produksi urin
D. pemasangan cairan intra vena
E. pemeriksaan karakteristik feses
Kunci Jawaban : D

A. manajemen nyeri dilakukan untuk memberikan


rasa nyaman
B. perubahan tanda vital memberikan informasi
kondisi sistem kardiovaskuler
C. penurunan produksi urin mengindikasikan
penurunan volume cairan
D. penurunan kesadaran, nadi cepat disebabkan
karena kehilangan cairan melalui feses yang
encer
E. karakteristik feses memberikan info ada tidaknya
kemungkinan infeksi saluran cerna
10.Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di
ruang penyakit dalam dengan typoid hari kedua.
Hasil pengkajian: Pasien bedrest, suhu tubuh
meningkat 38,50 C sampai 39,50 C, TD
100/70mmHg dan frekuensi nadi 110x/menit.
Pasien mengeluh sering berkeringat terutama
setelah minum obat. Apa kriteria hasil untuk
masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut?
A. aktivitas meningkat
B. suhu tubuh menurun
C. tekanan darah normal
D. frekuensi nadi normal
E. kebersihan diri terpenuhi
Kunci Jawaban : B

A. Aktivitas hanya mungkin ditingkatkan jika suhu


tubuh kembali normal
B. Suhu tubuh harus diturunkan untuk mencegah
munculnya akibat lain
C. Tekanan darah menggambarkan kekuatan
kontraksi jantung
D. Frekuensi Nadi meningkat disebabkan oleh
peningkatan suhu
E. Berkeringat merupakan dampak dari proses
penyakit
11.Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di
ruang bedah paska debridemen karena fraktur
tibia fibula dekstra tertutup pada hari ke dua.
Pasien terpasang backslap yang dibalut dengan
elastis verban. Hasil pengkajian: Pasien mengeluh
nyeri dan CRT jari kaki kanan lebih dari dua detik,
terasa baal dan nadi dorsalis pedis melemah. Apa
intervensi keperawatan prioritas pada kasus
tersebut?
A. melakukan pijatan pada jari
B. memberikan kompres hangat
C. melonggarkan ikatan bidai
D. mempersiapkan pembedahan
E. meninggikan kaki yang fraktur
Kunci Jawaban : C

A. pijatan pada jari bertujuan memberi rasa nyaman


dan melancarkan sirkulasi darah
B. kompres hangat bertujuan melebarkan pembuluh
darah kapiler
C. ikatan bidai yang terlalu kuat dapat membendung
secara komplit aliran darah ke bawah cedera
D. pembedahan bertujuan memperbaiki bentuk
tulang yang patah
E. meninggikan kaki yang cedera bertujuan
mengurangi bengkak
12. Seorang laki-laki berusia 32 tahun
dirawat di bangsal bedah rencana operasi
fraktur tertutup. Seorang perawat sedang
mengkaji dengan melakukan palpasi lokasi
fraktur pada ulna dextra.
Apakah hasil pengkajian yang didapatkan ?
A. Perubahan bentuk
B. Deformitas
C. Krepitasi
D. Edema
E. Nyeri
12. Seorang laki-laki berusia 32 tahun
dirawat di bangsal bedah rencana operasi
fraktur tertutup. Seorang perawat sedang
mengkaji dengan melakukan palpasi lokasi
fraktur pada ulna dextra.
Apakah hasil pengkajian yang didapatkan ?
A. Perubahan bentuk
B. Deformitas
C. Krepitasi
D. Edema
E. Nyeri
13. Seorang perempuan berusia 45 tahun, masuk
RS dengan keluhan muntah 5 kali dan buang air
besar dengan konsistensi encer sudah 8 kali
sejak 1 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan suhu
39oC, turgor kulit buruk, mukosa bibir kering.
Perawat sedang melakukan pemasangan infus
dan telah menyambungkan infus set dengan
cairan yang akan digunakan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan pada pasien?
A. Memilih vena yang akan dilakukan
penusukan
B. Menyambungkan infus set dengan abocath
C. Memasang bendungan/torniket
D. Mengatur tetesan cairan
E. Evaluasi respon pasien
13. Seorang perempuan berusia 45 tahun, masuk
RS dengan keluhan muntah 5 kali dan buang air
besar dengan konsistensi encer sudah 8 kali
sejak 1 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan suhu
39oC, turgor kulit buruk, mukosa bibir kering.
Perawat sedang melakukan pemasangan infus
dan telah menyambungkan infus set dengan
cairan yang akan digunakan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan pada pasien?
A. Memilih vena yang akan dilakukan
penusukan
B. Menyambungkan infus set dengan abocath
C. Memasang bendungan/torniket
D. Mengatur tetesan cairan
E. Evaluasi respon pasien
14. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD
RS Telogorejo, dengan keluhan sesak nafas, cepat
lelah. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat
asma sejak masih kecil. Hasil pemeriksaan:
auskultasi paru terdengar suara whezing,
pernafasan cuping hidung, pasien terlihat
menggunakan otot bantu nafas, tekanan darah
120/80 mmHg, suhu 37,8 ºC, respirasi 30
kali/menit, nadi 89 kali/menit. Hasil analisa gas
darah pH 7.28, PaCO2 52 mmHg, HCO3 24 mmHg
PO2 80 mmHg, SaO2 94%.
Apakah hasil interprestasi AGD pada kasus di atas?
A. Normal
B. Asidosis metabolik
C. Alkalosis metabolik
D. Asidosis respiratorik
E. Alkalosis respiratorik
14. Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD
RS Telogorejo, dengan keluhan sesak nafas, cepat
lelah. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat
asma sejak masih kecil. Hasil pemeriksaan:
auskultasi paru terdengar suara whezing,
pernafasan cuping hidung, pasien terlihat
menggunakan otot bantu nafas, tekanan darah
120/80 mmHg, suhu 37,8 ºC, respirasi 30
kali/menit, nadi 89 kali/menit. Hasil analisa gas
darah pH 7.28, PaCO2 52 mmHg, HCO3 24 mmHg
PO2 80 mmHg, SaO2 94%.
Apakah hasil interprestasi AGD pada kasus di atas?
A. Normal
B. Asidosis metabolik
C. Alkalosis metabolik
D. Asidosis respiratorik
E. Alkalosis respiratorik
L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai