Disusun oleh:
Nim : 62019040059
NIM : 62019040059
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Damarjati, Rt 3/ Rw 2, Kalinyamatan, Jepara
Tanggal Masuk RS: Senin, 24 Februari 2020
No. RM : 000635xxx
Diagnosa Medis : Post Orif Tibia
B. PENGKAJIAN
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada bagian pembedahan
Penilaian nyeri (OPQRST)
DO:
C. TINDAKAN
1. Pengertian
Nyeri adalah bentuk suatu rasa sensorik ketidaknyamanan yang bersifat
subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang dirasakan dalam kejadian-
kejadian di mana terjadi kerusakan. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah
cidera akut,penyakit atau intervensi bedah dan memiliki awalan yang cepat dengan
intensitas yang bervariasi dari ringan sampai berat dan berlangsung untuk waktu
yang singkat, atau dari beberapa detik kurang dari 6 bulan (Andarmoyo,2016).
Nyeri tidak dapat diukur secara objektif misalnya dengan X-Ray atau tes
darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat diramalkan berdasarkan tanda dan
gejalanya. Kadang-kadang perawat hanya bisa mengkaji nyeri dengan bertumpu
pada ucapan dan perilaku klien karena hanya klien yang mengetahui nyeri yang
dialaminya. Oleh sebab itu perawat harus mempercayai bahwa nyeri tersebut
memang ada. Gambaran skala dari berat nyeri merupakan makna yang lebih
objektif yang dapat diukur. Gambaran skala nyeri tidak hanya berguna dalam
mengkaji beratnya nyeri, tetapi juga dalam mengevaluasi perubahan kondisi klien
(Potter dan Perry, 2015).
Menurut Hayward (1975) dalam Mubarak (2017), mengembangkan sebuah
alat ukur nyeri (painometer) dengan skala longitudinal yang pada salah satu
ujungnya tercantum nilai 0 (untuk keadaan tanpa nyeri) dan ujung lainnya nilai 10
(untuk kondisi nyeri paling hebat). Untuk mengukurnya, penderita memilih salah
satu bilangan yang menurutnya paling menggambarkan pengalaman nyeri yang
terakhir kali ia rasakan, dan nilai ini dapat dicatat pada sebuah grafik yang dibuat
menurut waktu. Intensitas nyeri ini sifatnya subyektif dan dipengaruhi oleh banyak
hal, seperti tingkat kesadaran, konsentrasi, jumlah distraksi, tingkat aktivitas, dan
harapan keluarga. Intensitas nyeri dapat dijabarkan dengan beberapa kategori
(Mubarak, 2017).
Pengkajian nyeri yang terkini, lengkap dan akurat akan memudahkan perawat di
dalam menetapkan data dasar, dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat,
merencanakan terapi pengobatan yang cocok, dan memudahkan perawat dalam
mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan (Prasetyo, 2010).
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu
diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah-masalah klien
sehingga dapat menentukan tindakan keperawatan yang tepat. Pada anamnesis,
keluhan utama yang paling sering ditemukan adalah nyeri. Pengkajian dengan
pendekatan
PQRST dapat membantu perawat dalam menentukan rencana intervensi yang sesuai
(Muttaqin, 2017).
Tabel 2.2 Pengkajian nyeri dengan pendekatan PQRST (Muttaqin, 2017):
Variabel Deskripsi dan Pertanyaan
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui frekuensi nyeri
b. Untuk mengetahui skala nyeri
3. Prosedur
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan untuk rileks dan tenang
c. Tanyakan penyebab, qualitas, regional, lokasi, skla dan waktu nyeri berlangsung
D. ANALISA
Awalnya pasien tidak kooperatif dengan mengatakan bahwa dirinya merasa
nyeri. Setelah diberikan pengertian, tujuan untuk mengetahui skala nyeri agar perawat
mengetahui dan mampu memberikan solusi selanjutnya, pasien bersedia untuk di kaji
nyerinya dengan (PQRST).
E. REFERENSI
Andarmoyo. 2016. Buku Panduan Penyusunan Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah Dengan
Metode Studi Kasus. Surakaarta. STIKES Kusuma HusadA
Muttaqin, A. 2017. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses, dan Aplikasi.
Jakarta: EGC.
Mubarak Wahit Iqbal, dkk. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi
Dalam Praktik . Jakarta: EGC
Potter & Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses dan
Praktik . Jakarta: EGC