Anda di halaman 1dari 48

Try Out UKOM Optimal Keperawatan

Optimalkan pemahamanmu hanya di Tryout Optimal !


Selamat mengerjakan

Nama*
Ni Wayan Ari Cahyani

Kampus*
poltekkes dps

Bidang Studi*
DIII
Ners

Nomor Whatsapp*
Contoh : 081386564656

081973613049

Tryout dimulai !
Selamat mengerjakan, mulai timer 90 menit yaa^^

1. Seorang perempuan, usia 5 tahun, dirawat dengan DHF grade 2. Hasil pengkajian
: keluarga mengatakan anaknya mengalami demam disertai mual, nafsu makan
menurun. Hsil pemeriksaan : suhu tubuh 37,80C, freuensi napas 20 kali/menit,
frekuensi nadi 120 kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg, trombosit 100.000/µl. 
Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas?
*
A. Nausea
B. Hipertermia
C. Risiko perdarahan
D. Risiko nutrisi kurang
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tanggapan
Demam, suhu 37,80C

Pertanyaan yang menanyakan masalah keperawatan, lakukan Analisa kasus, mana diantara
kelompok data senjang yang menunjang pada masalah utama pada kasus/skenario

2. Seorang perempuan, usia 5 tahun, dirawat dengan DHF grade 2. Hasil pengkajian
: keluarga mengatakan anaknya mengalami demam disertai mual, nafsu makan
menurun. Hsil pemeriksaan : suhu tubuh 37,80C, freuensi napas 20 kali/menit,
frekuensi nadi 120 kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg, trombosit 100.000/µl. 
Apakah intervensi keperawatan pada kasus di atas?
*
A. Tingkatkan intake cairan
B. Lakukan kompres hangat
C. Monitor tingkat mual pasien
D. Anjurkan makan sedikit sering
E. Anjurkan makan selagi hangat
Tanggapan
Demam, suhu 37,8oC

Pertanyaan yang menanyakan intervensi keperawatan, lakukan Analisa kasus/skenarion,


lakukan identifikasi ada masalah keperawatan saja yang muncul pada scenario, lalu focus pada
intervensi pada masalah prioritas/utama pada kasus yang menjadi intervensi lebih awal.

3. Seorang perawat melakukan pemeriksaan rumple leed test pada anak dengan
DHF grade 2. Perawat sudah melakukan verifikasi order, persiapan alat, cuci
tangan. Perawat melakukan salam terapeutik, menjelaskan maksud dan tujuan,
mengatur posisi, mengukur tekanan darah pasien terukur 100/60 mmHg,
menghitung MAP/MABP pasien.  
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus di atas?
*
A. Memompa kembali manset pada batas 74 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
B. Memompa kembali manset pada batas 80 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
C. Memompa kembali manset pada batas 90 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
D. Memompa kembali manset pada batas 73,3 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
E. Memompa kembali manset pada batas 86,7 mmHg dan mempertahankan selama 5 menit
Tanggapan
Pasien dengan DHF grade 2, tournikuet test.

Pertanyaan yang menanyakan tentang implementasi, maka pastikan memahami runtutan SOP
dari suatu tindakan, dalam hal ini adalah pemeriksaan tournikuet test. Rumus MAP adalah
(Sistole+2 diastole)/3= 73,3 (inget bahwa saat UKNI diperbolehkan menggunakan kalkulator
yang tersedia dengan setting UKNI saat ini melalui CBT)

4. Seorang bayi perempuan, usia 4 hari, dirawat dengan neonatal


hyperbilirubinemia. Hasil pengkajian : ibu mengatakan bayinya kuning. Hasil
pemeriksaan fisik : gerak aktif, BB 3000 gram, Tcb 13,9 gr/dl, 
Apakah pengkajian keperawatan pada kasus di atas?
*
A. Mengkaji kesadaran bayi
B. Mengkaji frekuensi nadi bayi
C. Mengkaji frekuensi napas bayi
D. Mengkaji kemampuan minum bayi
E. Mengkaji area kekuningan pada kulit bayi
Tanggapan
Pasien dengan hyperbilirubinemia, kulit kekuningan, Tcb 13,9 gr/dl.

Pertanyaan yang menanyakan tentang pengkajian keperawatan, maka asesi focus pada
kebutuhan data terhadap masalah prioritas/utama. Berdasarkan kasus ini, masalah utamanya
adalah ikterik neonates, sehingga data area kekuningan merupakan data focus yang memfalidari
hasil pemeriksaan Tcb pasien, dikaitkan dengan tingkat keparahan status hyperbilirubinemia
pada pasien

5. Seorang anak perempuan, usia 4 tahun, dibawa ibunya ke poli anak rumah sakit
dengan keluhan anaknya BAB cair, frekeunsi 12 kali/hari, diare muncul setelah
pemberian MPASI pertama dengan susu formula. Hasil pemeriksaan fisik : anak
tampak rewel dan gelisah serta turgor kulit kembali lambat. 
Apakah klasifikasi diare pada kasus di atas?
*
A. Diare dengan dehidrasi ringan
B. Diare dengan dehidrasi berat
C. Diare persisten berat
D. Diare persisten
E. Desentri
Tanggapan
Diare, rewel, gelisah, turgor kulit kembali lambat.

Pertanyaan yang menanyakan tentang klasifikasi diare berdasarkan bagan MTBS, maka perlu
memahami clue dari setiap klasifikasi diare. Berdasarkan kata kunci atas, maka anak masuk
dalam status diare dengan dehidrasi ringan -sedang

6. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian kesehatan keluarga. Hasil


pengkajian  Tn.N (39 tahun) tinggal bersama istri (Ny. M, 37 thn) dan 3 orang anak.
Anak pertama perempuan (5 tahun) adalah anak adopsi, sedangkan anak kedua
perempuan (3 tahun) dan anak ketiga laki laki (1 tahun) adalah anak kandung. 
Apakah tipe keluarga tersebut ?
*
a. Nuclear family
b. Dyad family
c. Commuter family
d. Blended family
e. Keluarga usila
Tanggapan
Ayah ibu, dan anak ; kandung, angkat, tinggal serumah

The Nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat)

7. Tn. L (35 thn) bersama istri (32 th) hidup bersama dua orang anak kembar laki laki
(5 thn). Tn.L dan isteri selalu mengajarkan kedua anaknya agar selalu bermain
bersama, saling berbagi permainan, dan saling menjaga saat bermain bersama
teman teman di sekolah PAUD. Apakah fungsi keluarga yang terapkan
tersebut ?*
a. Fungsi afeksi
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi ekonomi
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi pemilharaan kesehatan
Tanggapan
Saling berbagi, saling menjaga.

Fungsi afektif : pemenuhan kebutuhan psikososial anggota keluarga, membentuk sifat


kemanusiaan dalam diri anggota keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan
menjalin secara lebih akrab, mengasihi, dan harga diri.

8. Tn.B (38 thn) dan istri (36 thn) memiliki seorang anak laki laki (4 thn) yang
menunjukan manifestasi attention deficit hyperactivity disorder ADHD. Hasil
pengkajian diperoleh : Tn B dan Istri mengatakan biasa saja karena pada umumnya
anak anak pasti nakal dan hiperaktif. Tn.B dan isteri  tidak membawa anaknya untuk
diperiksa karena merasa anak tidak sakit. Apakah fungsi pemiliharan kesehatan
yang bermasalah pada keluarga tersebut ?*
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
b. Kemampuan memutuskan perawatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga
d. Kemampuan memodifikasi lingkungan untuk kesehatan anggota keluarga
e. Kemampuan memanfaatkan fasiltas kesehatan untuk kesehatan keluarga
Tanggapan
Merasa anak tidak sakit

Kemampuan mengenal masalah kesehatan : mengetahui tanda dan gejala adanya masalah
kesehatan yang terjadi, mengetahui penyebab, dan bahaya komplikasi

9. Seorang perawat sedang memberikan asuhan keperawatan keluarga Tn.J (52


tahun) yang menderita stroke non haemoragic, riwayat Hiperkolesterolemia (+), DM
(+). Hasil pengkajian : Istri dan anak mengatakan Tn.J sudah berobat di Rumah sakit
dan mengkonsumsi beberapa obat yang diresepkan namun belum ada perubahan
yang membaik. Hasil pemeriksaan kolesterol terakhir 198 mg/dL, GD 2 jam PP 216
mg/dL. Kebiasaan makan minum : keluarga menyediakan makan minum seperti
biasa, tidak ada pemisahan makanan khusus untuk Tn.J. Keluarga mengatakan
belum tau tentang makanan khusus untuk Tn.J. 
Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada keluarga tersebut ?
*
a. Ketikdakstabilan kadar glukosa darah
b. Defisit pengetahuan
c. Ketidakpatuhan
d. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
e. Pemiliharaan kesehatan tidak efektif
Tanggapan
Tidak ada pemisahan makanan khusus, tidak tau makanan khusus

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif : pola penanganan masalah kesehatan dalam
keluarga tidak memuaskan untuk pemulihan kondisi kesehatan anggota keluarga . Data
pendukung : gagal lakukan tindakan pengurangan risiko, ungkapan tidak paham

10. Seorang perawat memberikan asuhan keperawatan keluarga pada Tn.K (32


tahun) yang menderita TBC, riwayat pengobatan minggu ke 1. Keluhan Tn.K saat ini
batuk (+), keringat malam (+), nafsu makan (-), Tn.K tampak kurus, TB 168, BB
48kg. Istri mengatakan Tn. K memakasi masker dan membuka kalau dirumah, Tn.K
tidur bersama istri dan anak mereka berusia 2 tahun, dahak batuk langsung dibuang
dipekarangan rumah, belum ada tempat khusus yang disediakan untuk dahak. Istri
mengatakan belum begitu paham tentang penyakit yang diderita Tn,K. Masalah
keperawatan keluarga : manajemen kesehatan tidak efektif. Apakah intervensi
paling prioritas pada keluarga saat ini ?*
a. Dukungan pengambilan keputusan
b. Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
c. Pelibatan keluarga
d. Edukasi penyakit
e. Edukasi program pengobatan
Tanggapan
Belum begitu paham tentang penyakit yang diderita Tn,K.

Edukasi penyakit merupakan pendidikan kesehatan yang difokuskan pada peningkatan


pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit (TBC) untuk meningkatkan pengetahuan dalam
upaya pencegahan penularan penyakit pada anggota keluarga yang lain.

11. Seorang Perempuan berusia 29 tahun datang ke Puskesmas untuk memeriksa


kehamilan. Setelah dilakukan pemeriksaan kehamilan sekarang adalah kehamilan
ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal. 
Bagaimana cara penulisan status obstetri pada kasus diatas?
*
a. G3P1A0
b. G3P1A1
c. G3P2A0
d. G3P2A1
e. G3P2A2
Tanggapan
Kehamilan ketiga, anak pertamanya keguguran, anak kedua lahir secara normal.

Rumus Obstetri adalah G (Gestasi=kehamilan), P (Partus=kelahiran), A (Abortus=keguguran).


Sehingga sangat jelas dari kasus diatas ibu merupakan kehamilan ketiga, anak pertamanya
keguguran, anak kedua lahir secara normal. Maka rumus obstetrinya adalah G3P1A1.

12. Seorang Perempuan berusia 30 tahun dirawat di Ruang Delima RS Ibu dan


anak, ibu bersalin secara normal, bayi lahir dengan normal dan selamat. Saat ini ibu
masih ditangani oleh perawat untuk tindakan kala 3. Hasil pemeriksaan terhadap ibu
didapat TD: 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 90 x/menit, frekuensi napas: 18 x/menit,
suhu: 37 °C. Bayi dalam dekapan ibu (bonding attechmen). 
Apakah tanda-tanda kala 3 pada kasus diatas?
*
a. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar
b. Rahim bulat dan keras, keluar darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar
c. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, tali pusat menjulur keluar
d. Rahim membulat dan lunak, keluar darah, kontraksi uterus melemah
e. Rahim lunak, keluar darah tiba-tiba, tidak ada kontraksi uterus
Tanggapan
Saat ini ibu masih ditangani oleh perawat untuk tindakan kala 3.

Kala 3 persalinan adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta dimulai dari setelah
bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasentadan selaput ketuban. Sedangkan tanda-tanda
kala 3 yang muncul pada ibu bersalin normal adalah rahim membulat dan mengeras, keluar
darah secara tiba-tiba, tali pusat menjulur keluar.

13. Seorang perempuan usia 38 tahun, Hamil 43 minggu, G1P0A0 datang dengan


keluhan tidak mules dengan kehamilan yang sudah lewat waktu. Hasil pemeriksaan
dalam: belum ada pembukaan, serviks kaku, dengan effacement 0%. DJJ 130 x/
menit, teratur. Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran
pada plasenta. Pasien dilakukan tindakan induksi persalinan dengan oxitocyn. 
Manakah tindakan yang tepat pada kasus diatas ?
*
a) Monitor suhu tiap jam
b) Posisi ibu miring ke kiri
c) Beri oksigen 4-6 liter/ menit
d) Monitor DJJ tiap 30 menit
e) Perhatikan adanya hiperrefleksi patela
Tanggapan
Pemeriksaan USG, air ketuban berkurang dan terlihat pengapuran pada plasenta.

Janin yang mengalami fetal distress dapat dideteksi melalui pemeriksaan detak jantung janin
yang lebih cepat atau lebih lambat, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya gawat janin adalah melakukan pemeriksaan kehamilan dengan memantau DJJ per 30
menit. Dengan begitu, kesehatan janin dapat terpantau dengan baik.

14. Seorang ibu telah melahirkan secara spontan pada pukul 2300 tanggal


5 November 2022. Saat dinas malam, pada tanggal 6 November 2022 pukul
2000 anda melakukan pengkajian fisik dan melakukan tindakan keperawatan pada
ibu tersebut. 
Perilaku etik dalam keperawatan salah satunya adalah memberikan tindakan
dan pengobatan yang bermanfaat bagi klien, merupakan perilaku etik?
*
a. Asas menghormati otonomy klien (autonomy)
b. Asas manfaat (beneficence)
c. Asas tidak merugikan (non –maleficence)
d. Asas kejujuran (veracity)
e. Pemberian pembelaan (advocacy)
Tanggapan
Perawat melakukan pengkajian fisik dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu tersebut.

Beneficence merupakan tindakan yang dilakukan untuk kebaikan orang lain. Prinsip moral
beneficence adalah kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan demi kebaikan atau
kemanfaatan orang lain (pasien).

15.  Ibu hamil dengan status obstetri G3P2A1 datang ke klinik kandungan, pada saat
dilakukan pengkajian klien mengatakan HPHT pada tanggal 2 September 2021,
Setelah itu perawat melakukan perhitungan tapsiran partus dengan menggunakan
rumus Naegele.  Berdasarkan data diatas, tanggal berapakah ibu hamil tersebut
diperkirakan partus?*
a. 5 juni 2022
b. 9 juni 2022
c. 9 juli 2022
d. 5 juli 2022
e. 6 juli 2022
Tanggapan
HPHT pada tanggal 2 September 2021.

Rumus menentukan Tapsiran Persalinan dengan metode NEAGLE adalah hari +7, bulan -3,
tahun +1. Jadi, apabila dimasukkan tanggal HPHT 2 September 2021, maka TP Ibu tanggal 9
juni 2021.

16. Seorang perempuan umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan ingin


memeriksakan kehamilan. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan, didapatkan TFU
33 cm, bagian fundus teraba tidak bulat, tidak keras dan tidak lenting. 
Berapakah taksiran umur kehamilan dari kasus tersebut ? 
*
a. 33-34 minggu
b. 34-35 minggu
c. 35-36 minggu
d. 36-37 minggu
e. 37-38 minggu
Tanggapan
Periksa kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU ) 33 cm.

Dalam menghitung umur kehamilan kita harus melakukan pemeriksaan kehamilan melalui
pemeriksaan fisik dengan mengukur TFU. Pengukuran TFU dilakukan sebelum perawat
melakukan maneuver Leopold. Pengukuran TFU dilakukan untuk mengestimasi umur kehamilan
dan taksiran BB janin. Dalam formula yang lazim digunakan : Umur kehamilan : TFU (cm) x 8/7
Seperti kasus di atas, 33 cm x 8/7 =264/7 = 37,7 minggu atau disimpulkan : 37-38 minggu

17. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan RS X


untuk  periksa hamil. Klien mengatakan hamil 7 bulan.. Pemeriksaan leopold
didapatkan  TFU 28 cm, bagian fundus teraba bulat, lenting, dan keras, bagian
bawah uterus teraba tidak keras dan tidak bulat dan tidak lenting. 
Apakah intrepretasi hasil pemeriksaan tersebut ?
*
a. letak bayi adalah anterior
b. letak bayi adalah posterior
c. letak bayi adalah sungsang
d. letak bayi adalah oblique
e. letak bayi adalah melintang
Tanggapan
Pada pemeriksaan Leopold ditemukan pada bagian fundus teraba bulat, lenting, dan keras,
sedangkan pada bagian bawah uterus teraba tidak keras (lunak), tidak bulat dan tidak lenting.

Dalam pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan yang lazim digunakan adalah maneuver Leopold
yang dikenalkan oleh Christian Leopold. Teknik maneuver Leopold ini adalah metode
pemeriksaan palpasi yang dibagi dalam 4 tahapan yakni Leopold 1,2,3 dan 4. Pemeriksaan
Leopold 1 bertujuan untuk menentukan apa yang ada di bagian fundus uteri (atas) dengan hasil
normalnya adalah bokong yang karakteristiknya teraba tidak bulat, tidak keras dan tidak lenting.
Leopold 2 bertujuan untuk menentukan apa yang ada di sisi kiri dan kanan perut Ibu hamil.
Normalnya di salah satu sisi perut ibu teraba punggung yang dikarakteristikkan dengan teraba
lurus seperti papan, keras dan tidak ada bagian kecil janin teraba atau bagian kosong.
Leopold 3 bertujuab untuk menentukan apa yang ada dibagian bawah uterus ibu (atas simfisis)
dan apakah kepala sudah masuk pintu atas panggul (PAP), normalnya teraba kepala yang
ditandai dengan bulat, lenting dan keras. Leopold 4 adalah menetukan seberapa besar kepala
sudah masuk pintu atas panggul.
Pada soal ditemukan justru rabaan pada bagian fundus adalah bulat, lenting dank eras. Hal ini
menandakan posisi kepala ada di bagian fundus uteri sedangkan pada bagian bawah teraba
tidak keras, lunak, dan tidak lenting yang identic dengan bokong.
Kesimpulannya: kepala yang teraba di fundus dan bokong yang diraba di bagian bawah uterus
adalah posisi sunsang/terbalik

18. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan RS X


untuk  memeriksakan kehamilan dan mengetahui apakah posisi janin normal. Klien
mengatakan hamil 8 bulan. Perawat melakukan pemeriksaan leopold
didapatkan  pada bagian fundus, teraba tidak bulat, tidak lenting, dan lunak,
selanjutnya meraba pada bagian sisi kanan perut ibu teraba seperti papan, keras
dan tidak teraba bagian kecil janin. Setelah itu, perawat meraba bagian bawah
uterus (simfisis). 
Apakah prosedur selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut ?
*
a. melakukan teknik palpasi perlima-an
b. menggoyangkan kepala janin secara lembut
c. menghitung denyut jantung janin selama 1 menit
d. meraba denyut nadi ibu dan menghitung selama 1 menit
e. meluruskan kaki ibu dan perawat menghadap ke kaki ibu
Tanggapan
Perawat melakukan pemeriksaan leopold didapatkan pada bagian sisi kanan perut ibu teraba
seperti papan, keras dan tidak teraba bagian kecil janin. Setelah itu, perawat meraba bagian
bawah uterus (simfisis).

Pada soal ini aktifitas perawat dalam melakukan teknik pemeriksaan Leopold menggunakan
Manuver Leopold. Dari soal di atas di temukan bahwa perawat telah melakukan Tahapan
maneuver Leopold 1 yakni memeriksa bagian fundus uteri dan menemukan pada area fundus
teraba tidak bulat, tidak lenting dan tidak bulat. Selanjutnya perawatan melakukan manuver
Leopold 2 yakni meraba area sisi kanan dan kiri perut ibu dan perawat meraba area perut
bagian bawah. Disini perawat telah menyelesaikan pemeriksaan Leopold 2 dan akan melakukan
pemeriksaan Leopold 3. Leopold 3 sendiri adalah bertujuan menentukan apa yang ada di bagian
bawah uterus dan apakah janin sudah masuk PAP. Secara otomatis, tangan perawat meraba
uterus bagian bawah. Selanjutnya periksa apakah kepala janin sudah masuk PAP. Tanda kepala
sudah masuk PAP adalah kepala teraba dan tidak melenting (goyang).

19. Seorang perempuan umur 20 tahun, G2P1A0, datang ke poli kebidanan ingin


memeriksakan kehamilan. Klien mengeluh sering sekali berkemih dan terasa ada
yang menekan di bagian perut bawah dan kadang terasa nyeri ringan pada
abdomen. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan, didapatkan TFU 33 cm, bagian
fundus teraba seperti bokong dan area bawah uterus teraba bulat dan tidak
melenting (kepala). 
Apakah edukasi yang tepat untuk kasus tersebut ? 
*
a. edukasi latihan berkemih
b. edukasi persiapan persalinan
c. edukasi menurunkan nyeri kontraksi
d. edukasi pencegahan infeksi saluran kemih
e. edukasi tentang pemeriksaan kehamilan rutin
Tanggapan
Klien mengeluh sering sekali berkemih dan terasa ada yang menekan di bagian perut bawah
dan kadang terasa nyeri ringan pada abdomen. Saat dilakukan pemeriksaan kehamilan,
didapatkan TFU 33 cm.

Dari hasil di atas taksiran umur kehamilan adalah 37-38 minggu. Usia kehamilan tersebut adalah
usia kehamilan yang ditandai dengan turunnya kepala ke PAP dan usia janin sudah siap untuk
dilahirkan. Pada kondisi ini, Ibu sering sekali berkemih akibat tekanan kandung kemih oleh
kepala janin, dan kadang nyeri berkemih. Selain itu, akibat mulai terjadinya peningkatan
hormone oksitosin, maka terjadi kontraksi uterus untuk mengeluarkan janin dalam uterus yang
merupakan upaya untuk melakukan dilatasi servix..
Edukasi pada kondisi saat ini adalah bagaimana menginformasikan tentang persalinan karena
usia kehamilan yang sudah matur yakni 37-38 minggu. Edukasi ini diajarkan untuk memberikan
pengetahuan keterampilan dan pengalaman positif ibu dalam menghadapi persalinan. Dalam
edukasi ini diajarkan bagaimana mengenal proses persalinan, menurunkan nyeri dan
kecemasan selama persalinan dan mengajarkan koping efektif sebelum, selama dan sesudah
persalinan

20. Seorang perempuan umur 18 tahun datang ke poli kebidanan RS dengan


keluhan hamil dan telat haid sudah 4 minggu, ada mual muntah terutama pagi
hari.  Klien mengatakan tidak mau makan, tidak ada nafsu makan, dan tidak tahan
mencium bau amis dan bau lingkungan RS. 
Apa tindakan perawat yang tepat pada kasus tersebut ?
*
a. memodifikasi lingkungan yang nyaman dan memberikan aromaterapi lemon
b. menyediakan makanan tinggi kalori dan tinggi protein rendah lemak
c. menganjurkan klien untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering
d. membujuk pasien agar mau makan setiap hari sesuai kebutuhan
e. menganjurkan pasien minum air hangat setiap sebelum makan
Tanggapan
Klien mengatakan tidak mau makan, tidak ada nafsu makan, dan tidak tahan mencium bau amis
dan bau lingkungan RS.

Mual muntah kehamilan merupakan gejala normal yang terjadi selama kehamilan terutama usia
kehamilan kurang dari 20 minggu. Mual muntah ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain
factor hormonal, factor infeksi bakteri pencernaan, lingkungan ataupun psikologis.
Pada soal di atas terlihat bahwa salah satu factor yang jelas tergambar adalah factor lingkungan.
Adapun factor yang dapat diubah dengan mudah adalah factor lingkungan melalui pemberian
aromaterapi ruangan agar lingkungan segar dan nyaman serta juga meminta pasien melakukan
inhalasi lewat hidung sehingga aroma yang mengandung kandungan zat kimia seperti linalool
dan sebagainya akan disampaikan ke otak terutama pusat mual di hypothalamus untuk
menekan rasa mual muntah sehingga rasa nyaman yang disampaikan ke otak akan membuat
keluhan mual berkurang. Dengan inhalasi zat aroma lemon yang memancarkan biomolekul dan
reseptor di hidung mengirim impuls ke penciuman di otak yang dapat mengontrol emosi dan
hormone yang dapat meningkatkan mual muntah. Aromaterapi lemon akan merangsang
hormone sehingga dapat menimbulkan perasaan nyaman dan tenang dan mempengaruhi fisik
dan psikologis sehingga dapat menurunkan mual muntah.Selain itu, aroma terapi lemon dapat
menghambat aktiftas prostaglandin dan mengurangi rasa sakit termasuk akibat emesis
gravidarum

21. Seorang pasien umur 25 tahun, menolak melakukan perawatn diri : makan dan
minum, pasien terlihat memakan makanan sisa di tempat cucian piring, pasien
mengatakan tidak ingin makan makanan yang telah disajikan. Alas an masuk pasien
diantar pol PP karena mengamuk di tengah pasar 1 minggu yang lalu. 
Tindakan yang tepat pada pasien ini adalah ?
*
a. Kaji tanda dan gejela pasien amuk
b. Melatih kebersihan diri : mandi
c. Diskusikan gunanya makan dan minum yang baik dan teratur
d. Melatih mmbersihkan dan merapikan ruangan makan
e. Melatih keluarga untuk merawat deficit perawtan diri
Tanggapan
Defisit perawatan diri

Tindakan DPD
1. Bina hubungan saling percaya
2. Kaji tanda dan gejala perawata n diri serta penyebab
3. Melatih kebersihan diri : mandi, keramas, siakt gigi, berpakaian, berhias dan gunting kuku
1. Diskusikan kegunaan…
2. Diskusikan alat alat yg dipakai
3. Latih kegiatan
4. Jadwal ke dalam kegiatan harian
5. Berikan pujian
4. Melatih kebersihan dan kerapihan lingkungan rumah

22. Pasien umue 25 tahun diantar keluarga ke RSJ X. pasien tidak mau bicara
dengan perawat yang bertugas, afek datar, dan tidak ada kontak mata. Sesekali
pasien mengatakan “ingin sendiri” keluarga mengatakan bahwa pasien tidak
mempunyai sahabat, dan tidak mau di bawa keluar rumah. 
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah 
*
a. Isolasi social
b. Harga diri rendah kronik
c. Harga diri rendah situasional
d. Koping individu tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efeksi
Tanggapan
Diagnosa keperawatan jiwa : Isolasi sosial

Tanda gejala isolasi sosial


a. Subjektif
1. Ingin sendiri
2. Merasa tidak nyaman di tempat umum
3. Merasa berbeda dengan orang lain
b. Objektif
1. Menarik diri
2. Menolak melakukan interaksi
3. Afek datar
4. Afek sedih
5. Afek tumpul
6. Tidak ada kontak mata dan lesu

23. Seorang pasien berumur 20 tahun, pasien tampak berjalan menunduk, kontak


mata kurang, pasien terlihat menghindari orang lain. Pasien mengatakan dirinya
tidak berguna, malu bertemu dengan  teman teman. 
Diagnosa yang tepat pada pasien ini adalah ?
*
a. Isolasi social
b. Harga diri rendah kronik
c. Harga diri rendah situasional
d. Koping individu tidak efektif
e. Koping keluarga tidak efeksi
Tanggapan
Diagnosa keperawatan : HDR kronik

Tanda dan gejala HDR Kronik


a. Subjektif
1. Menilai diri negatif / mengkritik diri
2. Merasa tidak berarti / tidak berharga
3. Merasa malu / minder
4. Merasa tidak mampu melakukan apapun
5. Meremenkan kemampuan yang dimiliki
6. Merasa tidak memiliki kelebihan
b. Obketif
1. Berjalan menunduk
2. Postur tubuh menunduk
3. Kontak mata kurang
4. Lesu dan tidak bergairah
5. Berbicara pelan dan lirih
6. Ekpresi muka datar
7. Pasif

24. Seorang pasien berumur 20 tahun, pasien tampak berjalan menunduk, kontak


mata kurang, pasien terlihat menghindari orang lain. Pasien mengatakan dirinya
tidak berguna, malu bertemu dengan  teman teman. 
Tindakan yang tepat pada pasien ini adalah?
*
a. Minum obat
b. Latih pasien untuk berkenalan
c. Diskusikan aspek positif yang dimiliki
d. Diskusikan keuntungan melakukan kegiatan
e. Diskusi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
Tanggapan
Tindakan HDR kronik

Tindakan keperawatan
1. Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki
2. Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki dan dapat
digunakan/dilakukan
3. Bantu kline memilih aspek positif atau kemampuan yang akan dilatih
4. Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang psositif
5. Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan dengan baik
6. Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilan
7. Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan
8. Bantu klien menilai manfaat latihan yang dilakukan

25. Seorang pasien mengatakan tidak senang dengan teman sekamarnya, karena


sering mengaggunya dan mengejeknya. Pasien tampak marah,berkata kasar
kepada teman sekamarnya. 
Tindakan sp 2 yang harus diberikan pada pasien ini adalah?
*
a. Bina hubungan saling percaya
b. Latih untuk melakukan relaksasi
c. Latih untuk bicara dengan baik
d. Latih untuk kegiatan ibadah
e. Latih kline patuh minum obat
Tanggapan
Tindakan perilaku kekerasan.

Tindakan perilaku kekerasan


1. Latih klien untuk melakukan relaksasi
2. Latih klien untuk bicara baik
3. Latih klien untuk kegiatan ibadah
4. Latih klien patuh minum obat

26. Seorang perempuan, umur 25 tahun, postpartum hari ke 3, mengeluh


merasakan panas dan nyeri didaerah betis. 
Apakah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keluhan pada
kasus tersebut?
*
a. Homan’s sign
b. Oppenheim
c. Chaddock
d. Babinski
e. Gordon
Tanggapan
mengeluh merasakan panas dan nyeri didaerah betis.

a. Homan’s sign : yaitu Homans sign atau adanya nyeri betis pada saat dorsofleksi kaki dengan
lutut lurus. Deep Vein Trombosis (DVT) pada ibu post partum bisa terjadi
b. Refleks Oppenheim : Pasien dalam posisi berbaring terlentang dan rileks, pemeriksa
menggunakan jari telunjuk dan jari jempol untuk mengurut tulang tibia pasien dari atas ke
bawah. Interpretasi: Refleks Oppenheim positif (+) jika ada respons dorsofleksi ibu jari kaki yang
disertai mekarnya jari-jari yang lain.
c. Chaddok: Pasien dalam posisi berbaring rileks dan santai dengan tungkai bawah diluruskan,
pemeriksa memegang daerah tulang kering pasien agar posisi kaki tidak berubah, pemeriksa
menggoreskan ujung palu refleks pada kulit di bawah maleolus eksternus. Goresan dilakukan
dari atas ke bawah (dari proksimal ke distal). Interpretasi: Refleks Chaddock positif (+) jika ada
respons dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai pemekaran jari-jari yang lain
d. Babinski: Refleks Babinski, atau disebut juga sebagai refleks plantar, pasien dalam posisi
berbaring rileks dan santai dengan tungkai bawah diluruskan, pemeriksa memegang
pergelangan kaki pasien agar posisi kaki tidak berubah, pemeriksa menggores telapak kaki
pasien menggunakan ujung tumpul palu refleks secara perlahan dan usahakan tidak
menimbulkan nyeri, goresan dilakukan sepanjang sisi lateral plantar kaki dari tumit ke ujung jari
melintasi metatarsal hingga ke pangkal ibu jari. Interpretasi: Refleks Babinski dinyatakan positif
(+) bila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari yang mungkin disertai dengan mekarnya jari-jari
lainnya. Refleks Babinski dinyatakan negatif (-) bila terjadi plantar fleksi jari-jari kaki. Jika tidak
ada gerakan maka dianggap sebagai respons netral dan tidak memiliki signifikansi klinis
e. Refleks Gordon: Pasien dalam posisi berbaring terlentang dan rileks, pemeriksa
menggunakan kedua telapak tangan untuk melakukan pijatan pada otot betis pasien.
Interpretasi: Refleks Gordon positif (+) jika ada respons dorsofleksi ibu jari kaki yang disertai
mekarnya jari-jari yang lain

27. Seorang perempuan, umur 28 tahun, post SC hari ke 1. Hasil pemeriksaan;


Tekanan Darah 130/80 mmHg, Nadi 70 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 37
C, pasien mengeluh nyeri di daerah operasi, takut untuk bergerak. Pasien terlihat
hanya tidur telentang, tidak mau bergerak karena takut jahitannya lepas. 
Apakah tindakan keperawatan prioritas untuk kasus tersebut?
*
a. Mengajarkan mobilisasi miring kiri/miring kanan
b. Menganjurkan pasien untuk bergerak
c. Membantu pasien untuk duduk
d. Membantu aktifitas pasien
e. Memberisihkan luka
Tanggapan
Pasien terlihat hanya tidur telentang, tidak mau bergerak karena takut jahitannya lepas.

Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang
dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Tujuan 1.
Mempercepat penyembuhan luka 2. Mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene ibu dan
bayi 3. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli 4. Mengurangi lama rawat di Rumah
sakit . Mobilisasi miring kiri/miring kanan merupakan salah satu tindakan untuk memperlancar
aliran darah ke daerah operasi dan mempercepat proses penyembuhan luka.

28. Seorang perempuan, umur 26 tahun, post SC hari pertama, pasien mengatakan


nyeri di daerah operasi. Saat perawat datang pasien sudah menyampaikan
keluhannya dan perawat berjanji untuk memberikan obat penghilang nyeri jam 09
WIB. Setelah jam 09 perawat tidak datang untuk memberikan obat. 
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat tersebut?
*
a. Confidentiality
b. Nonmalefince
c. Beneficience
d. Fidelity
e. Justice
Tanggapan
perawat tidak datang untuk memberikan obat.

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:


a. Kerahasiaan (Confidentiality): Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan
b. Tidak merugikan (Nonmaleficience): Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik
dan psikologis pada klien.
c. Berbuat baik (Beneficience): Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
d. Menepati janji (Fidelity): Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
e. Keadilan (Justice): Prinsip keadilan dibutuhkan untuk semua orang terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.

29. Seorang perempuan, umur 30 tahun, postpartum 8 jam yang lalu. Hasil


pengkajian kandung kemih teraba keras, pasien mengeluh tidak bisa buang air
kecil dan nyeri tekan pada daerah simpisis. 
Apakah tindakan keperawatan mandiri untuk mengatasi masalah pasien
tersebut?
*
a. Merangsang dengan air mengalir
b. Melakukan bladder training
c. Mengajarkan teknik relaksasi
d. Mengajarkan latihan kegel
e. Memasang kateter
Tanggapan
Mengeluh tidak bisa buang air kecil dan nyeri tekan pada daerah simpisis.

Kondisi susah buang air kecil setelah melahirkan disebut sebagai retensio urin pasca persalinan
atau RUPP. Penyebabnya antara lain adanya tekanan yang terjadi pada kandung kemih saat
janin akan keluar dari tubuh. Tekanan tersebut bisa membuat kandung kemih trauma. Tindakan
merangsang dengan air mengalir dapat menimbulkan keinginan untuk berkemih.

30. Seorang perempuan, umur  22 tahun, post partum hari ke 7, ketika dilakukan


pemeriksaan  pada daerah abdomen didapatkan adanya rongga dari
Prosesus Xiphoideus sampai ke umbilikus. 
Apakah pemeriksaan yang dilakukan pada kasus diatas?
*
a. Diastesis rectus abdominis
b. Shifting Dulness
c. Homan’s sign
d. Kontraksi
e. Leopold
Tanggapan
adanya rongga dari PX sampai ke simpisis pubis.

Diastasis rektus abdominis adalah regangan pada otot rektus abdominis akibat pembesaran
uterus. Regangan ini menyerupai celah memanjang dari prosessus Xiphoideus ke umbilikus
sehingga dapat diukur panjang dan lebarnya.
Pemeriksaan diastessi recti abdominis dengan cara letakkan dua atau tiga jari tangan perawat
secara vertikal , tepat dibawah pusat klein. Anjurkan klien untuk mengangkat kepala dan bahu
tanpa dibantu. Raba dan rasakan berapa jari yang terjepit oleh dinding abdomen ketika klien
duduk ukur berapa lebarnya.
Perubahan anatomis akibat kehamilan yang dapat dideteksi pada masa nifas adalah perubahan
pada sistem muskuloskletal, terutama perubahan pada otot abdomen atau otot perut (Fraser,
2009). Perubahan otot abdomen tersebut berupa pemisahan otot dinding abdomen bagian
depan (anterior) yang disebut diastasis rectus abdominis. Berdasarkan hasil penelitian, pada
enam bulan postpartum, ditemukan 39% wanita dengan diastasis rectus abdominis (Mota,
Mascoal, Carita, & Bo, 2014)

31. Seorang laki-laki,usia 47 tahun, sedang menonton TV tiba-tiba mengeluh nyeri


dada di belakang sterbagian kiri,seperti tertimpa beban yang
berat,  nyeri dirasakan menjalar ke bahu, lengan dan leher bagian kiri, pasien
meengeluk nafas sesak.kemudian pasien dibawa ke RS terdekat. Hail
pengkajian: nadi 88x/mnt, kulit dingin, pucat, TD 150/90 mmHg, pasien
mengeluh mual- mual, riwayat merokok (+). Dokter memberinya nitrogliserid sub
lingual dan O2 2lt/mnt, dan dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium. 
Hasil EKG yang menunjukkan bahwa pasien terkena AMI adalah?
*
a. Segmen ST elevasi
b. Segmen ST isoelektrik
c. Gelombang T tidak terlihat
d. QRS komplek > 0, 12 detik
e. Gelombang T positif di lead I,II,III
Tanggapan
AMI, EKG, gelombang T

Menunjukkan waktu depolarisasi ventrikel, Nilai normal durasi kompleks QRS adalah 0,08-0,10
detik, komplek QRS melebar adalah tanda VT,
Gelombang T tdk terlihat adalah tanda VF
ST isoeletrik adalah EKG normal
Gelombang T normal adalah positif di lead I,II,III, V3-6, negatif di AVR

32. Seorang laki-laki,usia 47 tahun, sedang menonton TV tiba-tiba mengeluh nyeri


dada di belakang bagian kiri,seperti tertimpa beban yang
berat,  nyeri dirasakan menjalar ke bahu, lengan dan leher bagian kiri, pasien
mengeluk nafas sesak.kemudian pasien dibawa ke RS terdekat. Hail
pengkajian: nadi 88x/mnt, kulit dingin, pucat, TD 150/90 mmHg, pasien
mengeluh mual- mual, riwayat merokok (+). Dokter memberinya nitrogliserid sub
lingual dan O2 2lt/mnt, dan dilakukan pemeriksaan ECG dan laboratorium.
Diagnosa keperawatan yang utama pada pasien diatas adalah?
*
a. Gangguan istirahat tidur b.d nyeri dada
b. Gangguan pola napas berhubungan dengan nyeri dada
c. Gangguan termoregulasi b.d tanda vital yang tidakstabil
d. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual-mual
e. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan aliran darah corner
Tanggapan
Nyeri, AMI

Prioritas masalah adalah sesuai dengan keluhan yang paling dirasakan dan yang paling
menggaanggu, sehingga harus segera diatasi. Ada bermacam-macam cara untuk menetukan
prioritas masalah. Dari kasus diatas keluhan yang sangat mengganggu adalah nyeri dada,
sehingga masalah utamanya adalah gangguan rasa nyaman: nyeri.
Efek dari nyeri antara lain: nutrisi, istirahat tidur.
Efek dari menurunnya aliran darah adalah sesak napas, pucat, dingin.

33. Seorang perempuan berusia 56 tahun dsudah 2 hari irawat di ruang penyakit


dalam masih mengeluh sesak napas seperti ada sumbatan didada, pasien tampak
gelisah ingin duduk dan tidur bergantian, pasien tampak batuk berdahak, namun
kesulitan untuk mengeluarkan. Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk
disertai sputum,terdengar ronchi pada semua lapang paru. TTV : TD = 120/80
mmHg, N=72x/mnt P=26x/mnt dan S=36⁰C.  Diagnosa medis: COPD
Tindakan perawatan mandiri yang tepat  untuk mengatasi masalah kesehatan
pasien tersebut adalah?
*
a. Memasang oksgen 2 liter per menit
b. Memposisikan tidur setengah duduk
c. Memberi obat mokosulvan
d. Memberi minum hangat
e. Melatih batuk efektif
Tanggapan
COPD, batuk efektif, sesak napas, batuk berdahak.

Tindakan perawat ada 2 yaitu mandiri dan kolaboratif


Kolaboratif artinya haris berkolaboratif dengan tim medis lainnya seperti dokter, ahli gizi,
fisioterapi.
Tindakan mandiri adalah tindakkan yang dilakukan atas inisiatif perawat sendiri berdasarkan
masalah dan kondisi pasien untuk mengatasi masalah pasien dan memnuhi KDM pasien.
Tindakan untuk mengatasi batuk berdahak pada pasien adalah dengan batuk efektif, karena
masalah utama yang dialami pasien adalah jalan napas tidak efektif dikarenakan adanya
sumbatan skter yang berlebihan, sehingga dikeluarkan dengan batuk efektif, jalan napas lancar.
Kenapa tidak pasang oksigen? Karena yang ditangani dulu adalah jalan napas dipatenkan dulu
dan tidak adanya sumbatan baru pemberian oksigen kalo pasien masih sesak napas dan SPO2
turun.

34. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat dirawat di ruang penyakit dalam


dengan keluhan sesak napas, merasa tubuhnya bengkak dan tambah berat, kulit
terasa gatal. Data hasil pengkajian nampak edema di wajah
dan ekstremitas, nampak pucat, pitting edema +2.  Hasil lab: ureum 75,50mg/dL,
creatinin 2,90 mg/dL, albumin 2,80 g/dL. Pasien mempunyai riwayat Hipertensi 10
tahun yang lalu dan DM 6 tahun yang lalu. Hasil tanda-tanda vital : TD=170/90
mmHg, N=110x/menit, S=37⁰C, P=24x/menit.  Diagnosa Medis CKD, advis dokter,
cuci darah 1x seminggu, namun keuarga masih mempertimbangkan.
Masalah keperawatan pada pasien tersebut adalah?
*
a. Cemas
b. Kekurangan nutrisi
c. Gangguan iritasi kulit
d. Kerusakan mobilitas fisik
e. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
Tanggapan
CDK, cairan dan elektrolit,

CKD adalah hronic kidney disease (CKD) alias penyakit ginjal kronis, merupakan kondisi di
mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara signifikan selama beberapa waktu (lebih dari 3
bulan). Ginjal berfungsi sebagai penyaring ‘limbah’ dan kelebihan cairan dari dalam tubuh kita
yang nantinya akan diekskresikan sebagai urine. Ketika gangguan ginjal sudah cukup berat,
maka ‘limbah’ dan kelebihan cairan akan mengendap pada tubuh.
gejala dan tanda mayor dari hipervolemia pada gagal ginjal kronis
menurut Tim Pokja SDKI PPNI (2016)
a. Edema anasarka dan/atau edema perifer
b. Berat badan meningkat dalam waktu singkat
c. Jugular Venus Pressure (JVP) dan/atau Central Venous Pressure (CVP)
Dalam kasus tidak ada tanda yang mendukung masalah kurang nutrisi, mobilitas, cemas dan
iritasi kulit.

35. Seorang perempuan usia 55 tahun menderita DM type2 sejak 3 tahun yang lalu,


dengan luka gangren pada bagian ekstremitas kanan bawah daerah dorsal
pedis sejak 1 tahun yang lalu. Tanda tanda vital dalam batas normal. Sudah 4 hari
dirawat diruang penyakit dalam, dan anda seorang perawat akan melakukan
tindakan perawatan luka.

Pada perawatan luka, setelah dilakukan pelepasan balutan luka/verban, apa


yang anda lakukan sesuai SOP ?
*
a. Mendekatkan bengkok
b. Mengambil korentang
c. Ganti sarung tangan steril
d. Nekrotomy jaringan yang mati
e. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
Tanggapan
DM, luka gangren, perawatan luka

Setelah membuka balutan sarung tangan sudah tidak steril, untuk menjaga prinsip steril, maka
harus ganti sarung tangan yang steril, sesuai SOP perawatan luka.
SOP perawatan luka ganggren
Pelaksanaan Prosedur
1. Perawat memakai skort dan masker
2. Perawat cuci tangan dan memakai handschoon tidak steril
3. Mendekatkan alat – alat ke pasien
4. Membasahi balutan luka dengan cairan isotonis
5. Membuka balutan luka perlahan – lahan, jika masih terdapat perlengketan, pada luka basahi
kembali dengan cairan isotonis.
6. Buang kassa kotor pada tempatnya (bengkok atau kresek tempat sampah)
7. Melepas sarung tangan kotor dan mengganti dengan sarung tangan steril
8. Mengkaji kondisi luka
9. Membersihkan luka dengan cairan isotonis
10. Mengeringkan luka dengan kassa steril
11. Jika luka kotor, berikan kompres metronidasole infus.
12. Diberikan beberapa saat (kurang lebih 5 – 10 nmenit)
13. Bersihkan dengan cairan isotonis sampai bersih
14. Membersihkan luka dengan kassa steril
15. Jika luka bersih tutup luka dengan tulle dan tutup dengan kassa steril serta difiksasi.
16. Merapikan tempat tidur dan merapikan pasien.
17. Mencucci alat, merapikan dan menyimpan kembali alat – alat dan bahan
pada tempatnya.
18. Mempersiapkan alat rawat luka set untuk disteril.
19. Perawat mencuci tangan.
20. Perawat mendokumentasikan tindakan perawatan luka dan menjelaskan
kondisi luka pada catatan keperawatan

36. Perempuan berusia 46 tahun dirawat dengan kondisi post syok Hiperglikemia,


pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat diabetes sebelumnya. Hasil
pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, mual dan tidak nafsu makan, GDS
fluktuatif, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, suhu 36,5 oC, frekuensi
napas 18x/menit. Pasien saat ini sedang dilakukan koreksi insulin dan GDS terakhir
123 mg/dL.

 Apakah tindakan keperawatan untuk kasus tersebut? 


*
A. Monitor kadar glukosa darah harian
B. Monitor tanda-tanda vital pasien
C. Monitor kelelahan pada pasien
D. Monitor keadaan umum pasien
E. Monitor asupan nutrisi
Tanggapan
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, mual dan tidak nafsu makan, GDS fluktuatif,
TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, suhu 36,5 oC, frekuensi napas 18x/menit. Pasien
saat ini sedang dilakukan koreksi insulin dan GDS terakhir 123 mg/dL

Post syok Hiperglikemia e.c Diabetes dengan koreksi insulin  memerlukan pemantauan kadar
glukosa darah harian secara kontinu untuk mendapatkan nilai dosis insulin tepat yang diperlukan
oleh tubuh pasien dalam menjaga keseimbangan glukosa dalam darahnya.

37. Perempuan berusia 56 tahun datang ke Poli Mata dengan keluhan pandangan


mata sebelah kanan kabur. Hasil pengkajian visus mata 4/6, lensa tampak keruh,
tampak gelisah, pasien tampak berhati-hati jika berjalan, tampak pasien
menggunakan tongkat saat berjalan, TD 160/100 mmHg, Nadi 90 x/mnt, RR 18x/mnt
suhu 36,7o C.

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?


*
A. Ansietas
B. Nyeri akut
C. Risiko cedera
D. Hambatan mobilitas fisik
E. Gangguan persepsi sensori
Tanggapan
keluhan pandangan mata sebelah kanan kabur. Hasil pengkajian visus mata 4/6, lensa tampak
keruh, tampak gelisah, pasien tampak berhati-hati jika berjalan, tampak pasien menggunakan
tongkat saat berjalan, TD 160/100 mmHg

Risiko Cidera merupakan definisi dari berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisikyang
menyebabkan seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik.
Faktor terkait :
Ketidaknormalan tekanan darah
Perubahan fungsi psikomotor
Adanya penyakit seperti Hipertensi atau Hipotensi

38. Laki-laki berusia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa


medis DM. Hasil pengkajian didapatkan pasien lemas, sering mengantuk, mual dan
muntah, mukosa bibir kering, keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh
cepat lelah dan lapar. Hasil pemeriksaan TD= 110/70 mmHg, frekuensi nadi
82x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36.9°C, GDS 263 mg/dl, A1C 7,3%.

Apakah Masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?


*
a. Ketidakstablan kadar glukosa darah
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Intoleransi aktivitas
d. Keletihan
e. Nausea
Tanggapan
Hasil pengkajian didapatkan pasien lemas, sering mengantuk, mual dan muntah, mukosa bibir
kering, keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh cepat lelah dan lapar, GDS 263
mg/dl, A1C 7,3%.

Ketidakstablan kadar glukosa darah merupakan jawaban yang tepat karena: Dalam kondisi
diabetes terjadinya kondisi gangguan hormon insulin dalam metabolisme karbohidrat yang
memberikan gambaran fluktuatif nilai glukosa darah sehingga terjadi ketidakstabilan glukosa
dalam darah. Berdasarkan SDKI, Ketidakstabilan glukosa darah merupakan variasi kadar
glukosa darah naik/turun dari rentang normal, dengan Gejala dan Tanda Mayor : Subjektif : lelah
atau lesu, mengantuk, Objektif : kadar glukosa darah tinggi
39. Perempuan berusia 38 tahun datang ke Poliklinik saraf dengan keluhan
gangguan pendengaran telinga sebelah kanan. Pasien mengatakan bahwa gejala
muncul karena pasien sering mendengarkan musik menggunakan headset dengan
suara keras. Hasil pemeriksaan dokter ternyata ada syaraf pendengaran pada
telinga bagian dalam yang terganggu.

Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut?


*
a. Tuli Saraf
b. Tuli kombinasi
c. Tuli konduksi
d. Tuli sensorik
e. Tuli sensorineural
Tanggapan
gangguan pendengaran telinga sebelah kanan. Pasien mengatakan bahwa gejala muncul
karena pasien sering mendengarkan musik menggunakan headset dengan suara keras. Hasil
pemeriksaan dokter ternyata ada syaraf pendengaran pada telinga bagian dalam yang
terganggu.

Test yang dilakukan pada kasus diatas adalah test swabach. Tuli sensorineural adalah
gangguan pendengaran yang terjadi karena kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang
menghubungkan telinga ke otak (saraf pendengaran), atau kerusakan pada otak itu sendiri

40. Perempuan berusia 45 tahun dirawat hari ke 5 di Ruang Penyakit Dalam dengan


DM type 2. Hasil pengkajian hari ini GDA 110 mg/dl, pasien tampak segar dan
bugar. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/mnt, RR 20 x/mnt, Suhu
36,7o C. Pasien mendapatkan terapi injeksi insulin dan direncanakan untuk pulang.

Apakah evaluasi pada kasus tersebut?


*
A. Pola Makan pasien
B. Skala nyeri pasien
C. Tekanan darah
D. Cara melakukan penyuntikan insulin
E. Cara mengkonsumsi obat DM
Tanggapan
Pasien mendapatkan terapi injeksi insulin dan direncanakan untuk pulang.

Intervensi yang dilakukan pada masalah keperawatan tersebut adalah mengajarkan pasien
untuk melakukan penyuntikan insulin secara mandiri.

41. Laki-laki berusia 28 tahun datang ke Poliklinik saraf dengan keluhan gangguan


pendengaran. Pasien mengatakan nyeri dibagian dalam telinga dan dirasakan
setelah menggunakan headset terlalu lama. Perawat melakukan pemeriksaan
pendengaran pada pasien dengan cara menempelkan garputala pada planum
mastoid pasien. Hasil pemeriksaan menunjukan setelah perawat tidak mendengar,
sedangkan pasien masih dapat mendengar getaran garputala. Sesuai dengan hasil
pemeriksaan dan advis dari dokter, perawat menyarankan untuk pasien
menggunakan alat bantu dengar.

Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
*
a. Fidelity
b. Benificience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Tanggapan
Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan advis dari dokter, perawat menyarankan untuk pasien
menggunakan alat bantu dengar.

Prinsip Etik yang dilakukan adalah Benefecience (Berbuat Baik)


1. Tindakan positif untuk membantu orang lain
2. Prinsip etis kebaikan berarti berbuat baik atau memberi manfaat bagi orang lain

42. Seorang pasien laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan
nyeri dan kaku pada persendian kaki. Hasil pengkajian dengan skala nyeri 2
bertambah saat pagi, lemas, kesulitan saat bergerak dan nyeri bertambah saat
digerakkan pada ekstremitas atas, pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-
sembuh, tanda herbeden’s (+) dan bouchard node (+). Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit asam urat.

Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?


*
a. Nyeri akut
b. Resiko cedera
c. Ansietas
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Intoleransi aktivitas
Tanggapan
keluhan nyeri dan kaku pada persendian kaki. Hasil pengkajian dengan skala nyeri 2 bertambah
saat pagi, lemas, kesulitan saat bergerak dan nyeri bertambah saat digerakkan pada ekstremitas
atas, pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh, tanda herbeden’s (+) dan
bouchard node (+). Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asam urat.

Pada pasien tersebut yang menjadi prioritas adalah hambatan mobilitas fisik sedangkan nyeri
yang dirasakan akan berkurang ketika pasien tidak bergerak.

43. Perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang saraf dengan diagnosis stroke


iskemik hari ke-2. Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang.
Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut
mencong, mata mendelik. Seorang perawat hanya melihat saja dan tidak segera
melakukan tindakan.

Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
*
a. Fidelity
b. Benificience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Tanggapan
Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh
selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong, mata mendelik. Seorang perawat hanya
melihat saja dan tidak segera melakukan tindakan.

Beneficence  tindakan yang memberikan kebaikan bagi pasien


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan.

44. Perempuan umur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan


nyeri dada mendadak. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi
110X/mnt, Frekuensi napas 30 X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan
berat, nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri, mual, muntah, sesak napas, nampak
tegang.

Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersebut ?


*
a. Lama dan waktu timbulnya nyeri
b. Warna muntahan
c. Retraksi inter costae
d. Peristaltik dan bising usus
e. Adanya suara napas tambahan
Tanggapan
keluhan nyeri dada mendadak. Hasil pengkajian: TD 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 110X/mnt,
Frekuensi napas 30 X/mnt, skala nyeri 10, dada terasa terbakar dan berat, nyeri menjalar ke
bahu dan lengan kiri, mual, muntah, sesak napas, nampak tegang.

Sesuai uraian kasus, masalah prioritas adalah nyeri akut dengan kasus klinis Iinfark miokard
akut (IMA). Pengakjian nyeri meliuti
• P : Mendadak
• Q : terasa terbakar dan berat
• R : Menjalar ke bahu, dan lengan kiri
• S : skala nyeri 10
• T : ??? ( > 30 menit, saat istirahat atau aktivitas)
• Analisa tambahan : Mual, muntah dan sesak
45. Perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan syok
ketodiabetikum. Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang.
Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, hasil pemeriksaan GDA 567
mg/dl. Seorang perawat yang sedang melakukan pengkajian langsung segera
melakukan tindakan memberikan oksigen dan meminta bantuan perawat lain untuk
menelpon dokter jaga.

Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
*
a. Fidelity
b. Non-maleficience
c. Veracity
d. Otonomi
e. Confidentiality
Tanggapan
Saat dilakukan pengkajian tiba-tiba pasien mengalami kejang. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh
selama 1 menit, hasil pemeriksaan GDA 567 mg/dl. Seorang perawat yang sedang melakukan
pengkajian langsung segera melakukan tindakan memberikan oksigen dan meminta bantuan
perawat lain untuk menelpon dokter jaga.

Prinsip Etik yang dilakukan adalah Non-maleficience (Tidak menimbulkan bahaya)


1. Menghindari tindakan yang membahayakan pasien atau memperburuk kondisi pasien
2. Dilaksanakan sesuai dengan SPO

46. Seorang Pasien, perempuan umur 17 tahun di bawa ke RSJ karena pasien


gelisah, tidak bisa tidur, dan bicara kacau, dan tidak mau kuliah sejak 1 bulan yang
lalu. Selama di IGD pasien gelisah terus menerus, dan membenturkan kepalanya di
tembok. Perawat menjelaskan kepada keluarga bahwa perlu dilakukan restrain pada
pasien dan menyuntikan obat penenang.

Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
*
a. Membujuk keluarga pasien agar tetap dirawat
b. Memberikan edukasi manfaat minum obat
c. Menyiapkan formulir inform consent penolakan tindakan
d. Menyiapkan formulir rawat jalan
e. Memasukan pasien keruang isolasi
Tanggapan
Kata Kunci
Implementasi prinsip etik autonomy

Pembahasan
Dalam memberikan asuhan keparawatan kita harus menjalankan prinsip etik autonomy yaitu
menghargai hak pasien. Dalam hal ini pasien gangguan jiwa melakukan penolakan maka
diberikan kuasa pada keluarga, sebagai bukti legal penolakan tersebut maka prinsip
pendokumen tasian perawat harus menyiapkan inform consent

47. Seorang pasien, Laki-laki umur 35 tahun telah dirawat di RSJ selama 10 hari,
pasien tidak terlihat adanya kemajuan kondisi setelah diberikan terapi medikasi.
Pasien direncanakan untuk dilaksanakan terapi ECT yang diharapkan dapat
memberikan kemajuan kondisi pasien. Tetapi keluarga menolak pasien dilakukan
terapi tersebut, sehingga pasien tidak dilakukan ECT. 
Apakah prinsip etik yang dilakukan penuhi pada kasus tersebut?
*
a. Autonomy
b. Fidelity
c. Veracity
d. Beneficient
e. Justice
Tanggapan
Kata Kunci
Kode etik

Pembahasan
Pada kasus tersebut walapun tindakan yang akan diberikan bertujuan untuk kebaikan pasien
tetapi prinsip otonomi memiliki derajat yang lebih tinggi

48. Seorang pasien, perempuan umur 40 tahun dibawa ke RSJ karena pasien


gelisah, tidak bisa tidur, bicara kacau, dan mudah marah. Pasien telah dirawat lima
hari, saat ini kondisi pasien lebih tenang, konsentrasi meningkat, tidak lagi
mendominasi, nada bicara mulai turun. Pasien telah dilatih mengontrol marah
dengan cara verbal.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
*
a. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara spiritual
b. Melatih pasien melakukan hal yang disukai
c. Menilai aspek positif yang dimiliki pasien
d. Mengikuti terapi aktivitas kelompok sosialisasi
e. Melatih pasien perawatan diri
Tanggapan
Kata Kunci
Intervensi pasien RPK

Pembahasan
Setelah cara verbal maka tindakan selanjutnyaadalah spiritual

49. Seorang pasien, Laki-laki umur 50 tahun di bawa ke RSJ karena pasien


mengamuk dirumah, merusak alat rumah tangga dan memukul istrinya. Pasien
mengatakan pusing dan kesal mendengar suara ditelinganya yang mengejek dirinya
pengangguran, menyusahkan keluarga dan tidak berguna secara terus menerus
sehingga pasien membanting barang sekitar agar suara tidak lagi terdengar. 
Apakah diagnosis utama pada kasus tersebut?
*
a. Risiko perilaku kekerasan
b. Halusinasi pendengaran
c. Harga diri rendah kronis
d. Defisit perawatan diri
e. Isolasi sosial.
Tanggapan
Kata Kunci
Halusinasi

Pembahasan
Pasien mengalami tanda gejala halusinasi

50. Seorang pasien berusia 45 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan dahak
banyak, hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, RR: 29x/menit, Nadi: 100x/menit,
Suhu: 37,5ºC. Pasien telah dilakukan inhalasi. 
Apakah intervensi keperawatan utama yang dilakukan pada pasien?
*
a. Kolaborasi pemeriksaan rontgen thorax
b. Memberikan posisi fowler
c. Berikan terapi oksigen
d. Kolaborasi pemberian ekspektoran
e. Lakukan fisioterapi dada
Tanggapan
Kata Kunci
Pasien mengeluh dahak

Pembahasan
Akibat dari sekresi sputum yang berlebihan meliputi batuk. Dapat menyebabkan obstruksi
saluran pernafasan dan sumbatan pada saluran pernafasan (Ringel, 2012). Pengeluaran dahak
yang tidak lancar juga menyebabkan penumpukan sputum yang membuat perlengketan pada
jalan nafas sehingga jalan nafas tidak efektif dan menimbukan sesak nafas (Nugroho, 2011).
Implementasi yang dilakukan berupa tindakan fisioterapi dada setiap hari, hal ini bertujuan untuk
membantu membersihkan dan mengeluarkan secret serta melonggarkan jalan nafas, fisioterapi
dada di lakukan dengan cara 3 teknik yaitu postural drainase, vibrasi (getaran), dan perkusi
(ketukan) (Maidarti, 2014). Selain itu, perawat juga mengajarkan pasien untuk melakukan nafas
dalam dan batuk efektif, batuk efektif merupakan salah satu tindakan keperawatan yang efektif
untuk membantu mengeluarkan dahak yang melekat pada jalan nafas dan menjaga paru-paru
agar tetap bersih jika fisioterapi dada dilakukan dengan benar (Muttaqin, 2008)

51. Seorang pasien berusia 26 tahun tiba di IGD dengan keluhan utama nyeri di
sekitar epigastrium menjalar ke perut kanan bawah, nyeri hilang timbul, terkadang
muncul terus menerus, skala nyeri 6. Pasien juga mengeluh mual, muntah, pasien
tampak meringis, BU: 5-35x/menit, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/menit. 
Apakah diagnosis keperawatan actual pada kasus diatas?
*
a. Nyeri akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Deficit nutrisi
d. Pola nafas tidak efektif
e. Nausea
Tanggapan
Kata Kunci
Keluhan utama nyeri

Pembahasan
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh nyeri
dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif (misalnya waspada, posisi
menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).

52. Tn. H dating ke puskesmas dengan keluhan pusing dan tengkuk terasa tegang
seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4-6, nyeri muncul saat beraktivitas, pasien
tampak lemah, puct, CRT> 2 detik, TD: 210/110 mmHg, Suhu: 36ºC, Nadi:
50x/menit. 
Apakah diagnosis utama pada kasus diatas?
*
a. Nyeri akut
b. Deficit nutrisi
c. Nausea
d. Intoleransi aktivitas
a. Hambatan mobilitas
Tanggapan
Kata Kunci
keluhan pusing dan tengkuk terasa tegang seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4-6

Pembahasan
Peningkatan tekanan darah salah satunya akan menyebabkan pusing atau sakit kepala (nyeri
pada kepala), sehingga dapat mempengaruhi aktivitas. Sakit kepala akibat tekanan darah tinggi
menyebabkan sakit kepala yang luar biasa. Seluruh kepala seperti dicengkeram yang dapat
menyebar keleher dan bahu (Astawan, 2009).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh nyeri
dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif (misalnya waspada, posisi
menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).

53. Seorang pasien dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut,
terasa perih di ulu hati, tampak meringis, skala nyeri 5, disertai mual, terkadang
disertai muntah dan perut terasa kembung. TD 120/80 mmHg, N:100x/menit, S:
37,8ºC, RR: 24x/menit. 
Apakah diagnosis utama pada kasus diatas?
*
a. Nyeri akut yang berhubungan dengan agen cedera biologis
b. Deficit nutrisi
c. Nausea
d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilitas
Tanggapan
Kata Kunci
Nyeri perut, terasa perih di ulu hati

Pembahasan
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari tiga bulan. Tanda mayor subyektif mengeluh nyeri
dan objektif diantaranya tampak meringis, bersifat protektif (misalnya waspada, posisi
menghindari nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit tidur (SDKI DPP PPNI, 2017).

54. Tn. A dibawa oleh istrinya ke puskesmas dengan keluhan tidak nafsu makan,
kesulitan dalam menelan makanan, berat badan menurun, tubuh kurus, dan makan
bubur tim hanya 1 kali/ hari dalam porsi kecil (tidak habis) hanya ingin minum susu
formula (Nutricia Nutrinidrink) 120ml/sesuai keinginan anak (kurang dari 120ml/jam)
dan suhu tubuh meningkat dan dialami pasien sudah 3 hari. Suhu tubuh 37,8ºC, TD:
110/70 mmHg, N:60x/menit, RR: 18X/menit.
Apakah diagnosis utama pada kasus tersebut?*
a. Nyeri akut
b. Intoleransi aktivitas
c. Deficit nutrisi
d. Pola nafas tidak efektif
e. Nausea
Tanggapan
Kata Kunci
Tidak nafsu makan, berat badan menurun
Pembahasan
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidak cukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme (Aziz, 2012).
Tanda klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal.
b. Tinggi badan di bawah ideal.
c. Lingkar kuit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.
e. Adanya penurunan albumin serum.
f. Adanya penurunan transferin.

Menurut SDKI (2017) Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism.
Penyebab:
a. Ketidakmampuan menelan makanan
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
d. Peningkatan kebutuhan metabolism
e. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
f. Faktor psikologis (mis, stres, keengganan untuk makan)

55. Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke klinik rawat jalan dengan keluhan
sesak sejak 2 hari yang lalu. Pasien sadar, orientasi baik, bentuk dada normal chest.
Hasil pemeriksaan TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit regular dengan
amplitude +2/4. Frekuensi napas 16x/menit, sushu 37oC, saturasi oksigen 70%.

Apakah tindakan pertama perawat pada kasus tersebut?


*
a. cari bantuan
b. auskultasi paru
c. periksa ulang SpO2
d. berikan terapi oksigen
e. ajarkan pursed lip breating exercise
Tanggapan
Kata Kunci
Sadar, vital sign normal, SpO2 70%

Pembahasan
Meskipun saturasi oksigen 70% dianggap mengancam jiwa, namun tanda vital tidak
menunjukkan tanda hipoksemia. Hipoksemia berat umumnya disertai takikardia dan takipnea
yang tidak ditemukan pada pasien. Pemeriksaan peralatan dan pemeriksaan kembali saturasi
oksigen diperlukan pada kasus ini

56. Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri payudara


akibat kanker payudara metastasis sejak 2 tahun lalu. Hasil pengkajian pasien sulit
buang air besar sejak minum obat, terdapat benjolan pada payudara kanan sebesar
bola kasti, nyeri skala 3-4 (0-10), bising usus 5x/menit. Pasien selama ini
menggunakan path transdermal dan opioid oral untuk mengatasi nyeri. Pasien
diajarkan bagaimana mengelola konstipasi akibat penggunaan opioid.

Apakah pengajaran yang diberikan perawat pada kasus tersebut?


*
a. minum air putih 2-3 liter
b. makan buah segar setiap hari
c. tingkatkan konsumsi sayur saat makan
d. banyak melakukan aktivitas berjalan kaki
e. gunakan pelunak feses dan pencahar ringan
Tanggapan
Kata Kunci
Kanker payudara, konstipasi akibat opioid

Pembahasan
Lini pertama mengatasi konstipasi akibat opioid adalah pelunak feses seperti Colace
dikombinasikan dengan pencahar ringan seperti Dulcolax. Konstipasi akibat opioid yang
berlangsung lama sulit dikelola dengan intake serat.

57. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RS karena mengalami nyeri


pergelangan kaki skala 7 (1-10) sejak 8 jam yang lalu akibat terjatuh. Hasil
pengkajian pergelangan kaki bengkak, sakit jika digerakkan. TD 130/80 mmHg,
frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37oC. Hasil x-ray :
fraktur tertutup pada ankle dektra. Dokter meresepkan acetaminophen dan codein
30 mg 1-2 tablet setiap 4 jam. Meskipun pasien sudah minum obat 2 tablet 1 jam
yang lalu pasien melaporkan nyeri bertambah.

Apakah tindakan perawat yang tepat pada kasus tersebut?


*
a. menganjurkan untuk istirahat
b. memeriksa kembali nyeri dalam 15 menit
c. memberi tahu dokter tingkat nyeri pasien
d. melakukan konsultasi dengan perawat penanggung jawab
e. memberikan dosis tambahan sambil menunggu order yang baru
Tanggapan
Kata Kunci
Nyeri bertambah setelah minum obat

Pembahasan
Perawat harus menghubungi dokter karena pasien membutuhkan penanganan nyeri segera.
Menghubungi perawat penanggung jawab adalah hal yang benar tetapi penting untuk
mengambil tindakan segera untuk mengatasi nyeri

58. Seorang perempuan usia 60 tahun dirawat di RS dengan keluhan kesadaran


menurun sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis pasien mengeluh sakit kepala,
pusing dan terjatuh saat ke kamar mandi. Riwayat hipertensi dan hiperkolesterol
sejak 20 tahun lalu. Hasil pemeriksaan GCS 13, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37oC. Pasien terbaring lemah di
tempat tidur dan seluruh kebutuhan dibantu. Perawat akan melakukan oral care dan
melakukan pengkajian sebelum tindakan.

Apakah yang perlu dikaji perawat pada kasus tersebut?


*
a. tingkat kesadaran
b. rentang gerak
c. gag refleks
d. kulit
e. mulut
Tanggapan
Kata Kunci
Oral care, penurunan kesadaran, pengkajian,

Pembahasan
Memeriksa gag reflex adalah hal yang sangat penting untuk memastikan adanya reflex muntah
pada pasien sehingga tidak akan mengaspirasi cairan yang digunakan untuk perawatan mulut
ke paru-paru.

59. Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di RS dengan keluhan badan terasa


lemah sejak 3 hari yang lalu. Riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu, gula darah tidak
terkontrol. Hasil pengkajian kulit kaki kering, gatal-gatal, TD 130/90 mmHg, frekuensi
nadi 92x/menit, frekuensi napas 28x/menit, suhu 37oC, GDS 250 mg/dL. Pasien dan
perawat memutuskan bahwa kesehatan yang penting buat pasien adalah
meningkatkan integritas kulit.

Apakah saran yang tepat oleh perawat pada kasus tersebut?


*
a. gunakan sepatu yang pas
b. rendam kaki dengan sering
c. hindari stocking setinggi lutut
d. gunakan lotion bebas alkohol tanpa parfum
e. taburi bedak pada kulit beberapa kali sehari
Tanggapan
Kata Kunci
Kulit kering, integritas kulit

Pembahasan
Parfum cenderung mengeringkan kulit sehingga lotion tanpa parfum sangat penting.Rendam
kaki meningkatkan kekeringan, bedak menimbulkan iritasi.

60. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dirawat inap di bangsal anak rumah sakit
karena DHF sejak 4 hari yang lalu. Pasien dijadwalkan akan dilakukan tindakan
invasif. Untuk meminimalkan nyeri, perawat akan melakukan tindakan dengan
prinsip atraumatic care.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan perawat pada kasus pasien di atas? 
*
a. Melakukan pengambilan darah untuk beberapa pemeriksaan sekaligus
b. Memilih injeksi IM saat ada pilihan route pemberian injeksi IV
c. Memilih tempat injeksi IM di pantat daripada paha
d. Melakukan pemasangan kateter non jelly
e. Memberikan infuse dengan tetesan cepat
Tanggapan
Kata Kunci
Atraumatic care
Pembahasan
Prinsip atraumatic care dilakukan dengan meminimalkan nyeri dan trauma pada anak. Jika anak
direncanakan tindakan prosedur invasif secara berulang bisa dilaksanakan sekaligus untuk
meminimalkan nyeri & trauma.

61. Seorang anak perempuan usia 4 tahun dibawa orang tuanya ke klinik MTBS
karena dua hari ini mengalami demam (38,50C). Anak tinggal di daerah endemis
Malaria dan hasil pemeriksaan darah RDT positif Falcifarum. Anak tidak
menunjukkan tanda bahaya umum, tidak ada masalah batuk, tidak diare, dan tidak
ada masalah telinga serta status gizi anak baik.

Apakah tujuan pemeriksaan darah pada kasus di atas? 


*
a. Menghitung parasit pada eritrosit
b. Menentukan antigen malaria dalam tubuh
c. Menentukan antibodi malaria dalam tubuh
d. Menghitung jumlah plasmodium dalam tubuh
e. Mendeteksi DNA spesifik terhadap parasit
Tanggapan
Kata Kunci
Malaria, pemeriksaan darah, MTBS

Pembahasan
Dalam pemeriksaan anak demam pada daerah endemis Malaria menggunakan pendekatan
MTBS perlu dilakukan pemeriksaan darah RDT untuk menentukan antigen malaria dalam tubuh
dan jenis malarianya.

62. Seorang anak laki-laki umur 3 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit karena
keluhan sering mengejan dan sakit saat buang air kecil. Hasil anamnesa didapatkan
pipis tidak lancar, ujung penis menggelembung saat BAK, anak mengeluh nyeri dan
sering menangis saat BAK.

Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada anak tersebut?


*
a. Uretoplasty
b. Rekontruksi penis
c. Sirkumsisi
d. Excretory urography
e. Cytoscopy
Tanggapan
Kata Kunci
Fimosis

Pembahasan
Tanda adanya pipis tidak lancar, ujung penis menggelembung saat BAK, anak mengeluh nyeri
dan sering menangis saat BAK menunjukkan kondisi Fimosis. Jika sudah indikasi mengganggu
kondisi berkemih anak, perlu segera dilakukan sirkumsisi.
63. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit
karena sering pusing, berkunang-kunang, lemah dan mudah capek. Hasil
pemeriksaan didapatkan respirasi: 20x/menit, nadi: 89x/menit, tekanan darah:
100/60 mmHg dan Hb: 8 mg/dl. Pasien didiagnosa Anemia defisiensi besi oleh
dokter dan rencana diberikan tablet Fe secara periodik. Untuk memperbaiki proses
penyerapan dalam usus tablet Fe akan diberikan bersamaan dengan pemberian
vitamin.

Apakah vitamin yang diperlukan untuk anak tersebut? 


*
a. Vitamin A
b. Vitamin B
c. Vitamin C
d. Vitamin D
e. Vitamin E
Tanggapan
Kata Kunci
Anemia defisiensi besi

Pembahasan
Pada kondisi anemia defisiensi besi perlu pemberian tambahan tablet Fe. Vitamin C perlu
diberikan bersamaan dengan konsumsi tablet Fe untuk memperbaiki proses penyerapan tablet
Fe dalam usus.

64. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dirawat di ICU (Intensive Care Unit) lebih dari
1 minggu dalam kondisi tidak sadar. Hasil pemeriksaan didapatkan nilai GCS 5, RR:
30x/menit, Nadi: 100x/menit, tekanan darah: 110/70 mmHg.

Apakah tindakan yang dilakukan pada anak tersebut agar tidak mengalami
komplikasi pulmonary?
*
a. Analisis gas darah secara reguler
b. Posisi miring ke salah satu sisi tubuh
c. Posisi anak diubah setiap 2 jam
d. Pengosongan lambung
e. Suctioning untuk membersihkan jalan nafas
Tanggapan
Kata Kunci
Komplikasi kondisi tidak sadar

Pembahasan
Pada anak dengan penurunan kesadaran/ tidak sadar perlu direncanakan tindakan untuk
merubah posisi agar tidak terjadi komplikasi pulmonary
65. Seorang pasien datang ke ruang IGD dengan kondisi luka bakar, perawat
melakukan assessment di dapatkan luka bakar di daerah kepala depan dan
belakang , bagian dada depan dan belakang, bagian alat genitalia, kaki kiri bagian
depan dan kaki kanan bagian belakang
Berapa persenkah luka yang di derita oleh pasien tersebut?*
a. 46 %
b.50 %
c.20 %
d.15 %
e.75%
Tanggapan
Kata Kunci :
Anterior (Depan) dan Posterior (Belakang)
Role Of Nine

Menggunakan Role Of Nine


Kepala Depan & Belakang = (4,5 +4,5 = 9)
Dada bagian depan dan belakang = (9+9 = 18)
Alat genitalia = 1
Kaki kiri bagian depan & kaki kanan bagian belakang = (9 +9 = 18)
Total : 9+18+1+18 = 46

66. Seorang pasien datang ke ruang IGD dengan kondisi luka bakar, perawat
melakukan assessment di dapatkan luka bakar  di daerah kepala depan dan
belakang , bagian dada depan dan belakang, bagian alat genitalia, kaki kiri bagian
depan dan kaki kanan bagian belakang.
Berapakah jumlah kebutuhan cairan pada pasien apabila berat badan pasien
80 kg dengan menggunakan formula baxter?*
a. 8.320 ml
b. 11.520 ml
c. 14.920 ml
d. 17.920 ml
e. 21.120 ml
Tanggapan
Kata Kunci :
Role of Nine
Rumus Baxter (4 ml X BB X Luas Area Luka Bakar)

Pembahasan
Menggunakan Role Of Nine
Kepala Depan & Belakang = (4,5 +4,5 = 9)
Dada bagian depan dan belakang = (9+9 = 18)
Alat genitalia = 1
Kaki kiri bagian depan & kaki kanan bagian belakang = (9 +9 = 18)
Total : 9+18+1+18 = 46
Menggunakan Rumus Baxter
4 ml X 80 kg X 46 %
Total : 14.720 ml

67. Seorang  laki-laki  berumur  60  tahun  dirawat  di  ruang  neurologi  dengan  dia
gnosis stroke sejak 8 hari yang lalu.hasil pengkajian pasien mengalami hemiparase
sinistra
dan  direncanakan  pulang  minggu  depan.  Perawat  merencanakan  upaya  mence
gah terjadinya atropi dan kontraktur.
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?*
a. Latih ROM pasif
b. Lakukan masase
c. Nilai kekuatan otot
d. Rubah posisi pasien
e. Pasang bantal di tungkai
Tanggapan
Kata Kunci :
Hemiparesis = Kelemahan

Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

Latihan Pasif ROM


Merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian
pasien sesuai dengan rentang geraknya.

68. Seorang perawat sedang memberikan penjelasan kepada klien untuk persiapan


pulang pada klien dengan kanker prostat setelah tindakan prostatectomy.
Penjelasan yang diberikan agar klien tidak mengangkat barang dengan bobot lebih
dari 10 kg selama minimal 6 minggu. 
Apakah diagnosa keperawatan yang relevan dengan rencana tersebut?
*
a. Resiko gangguan cairan
b. Gangguan aktivitas dan istirahat
c. Resiko komplikasi pendarahan
d. Resiko gangguan mobilitas fisik
e. Gangguan eliminasi urine
Tanggapan
Kata Kunci :
Fokus pada pokok masalah, diagnosis yang relevan dengan penjelasan pasca prostatektomi
dan Persiapan Pulang
Pembahasan :
Untuk mencegah mengangkat beban yang lebih dari 10 kg selama minimal 6 minggu merupakan
penjelasan yang tepat bagi klien pasca prostatektomi untuk mencegah komplikasi pendarahan

69. Seorang klien dengan BPH (benign prostatic hypertrophy) sedang menjalani


operasi TURP (transunethral resection of the prostate) dan mendapatkan irigasi
kandung kemih. Sebelum tindakan dilakukan, perawat bedah memberikan
penjelasan dan meminta persetujuan klien. 
Apakah nilai etik utama yang menjadi pedoman perawat dalam tindakan
tersebut?
*
a. Keadilan
b. Kebebasan
c. Mendahulukan kepentingan orang lain
d. Persamaan hak
e. Harga diri manusia
Tanggapan
Kata Kunci :
Pengetahuan mengenai pokok masalah , nilai etis utama yang menjadi pedoman perawat dalam
bertindak.

Pembahasan :
TURP merupakan tindakan invasif yang beresiko untuk terjadinya komplikasi. Penjelasan
sebelum pembedahan dilakukan untuk memberikan kesempatan klien mengambil keputusan
terbaik bagi dirinya. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan klien setelah
pemberian informasi, merupakan salah satu bentuk penerapan nilai kebebasan. Klien bebas
membuat keputusan untuk menerima atau menolak tindakan bagi dirinya

70. Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dirawat di RS dengan diagnosis Infark


miokard akut. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suara jantung S3 dan S4 serta
penurunan Fraksi Ejeksi dan Cardiac index. Frekuensi nadi 110 x/menit, regular,
teraba kuat, frekuensi napas 24 x/menit, suhu tubuh 370C. Auskultasi paru
terdengar suara ronki di kedua lapang paru.

 Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?


*
A. Gangguan pertukaran gas
B. Pola napas tidak efektif
C. Penurunan curah jantung
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif
Tanggapan
Kata kunci:
suara jantung S3 dan S4, penurunan Fraksi Ejeksi dan Cardiac index, frekuensi nadi 110
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, auskultasi paru terdengar ronki
Pembahasan:
Sebagian besar infark miokard akut disebabkan oleh aterosklerosis di pembuluh darah arteri
koroner. Ketika plak aterosklerosis mengalami ruptur maka terjadi oklusi dan penyempitan
pembuluh darah yang mengakibatkan miokardium mengalami iskemia. Jika tidak segera
ditangani maka dapat berakibat pada infark miokard yang mengakibatkan perubahan
kontraktilitas pada miokard. Perubahan kontraktilitas ditandai dengan adanya suara jantung S3
dan S4, EF menurun, dan perubahan CI pada kasus yang mengakibatkan curah jantung
menurun.

71. Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dirawat di RS dengan diagnosis gagal


jantung. Pasien terlihat lemah dan pucat. Saat ditanya, pasien selalu mengeluh
capek. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan CRT > 3 detik, nadi perifer teraba lemah,
akral dingin, turgor kulit menurun. Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm, RR 12
x/menit, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.

Apakah masalah keperawatan yang sesuai untuk ditegakkan?


*
A. Hipovolemia
B. Intoleransi aktivitas
C. Pola napas tidak efektif
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif
Tanggapan
Kata kunci:
Pucat, CRT >3 detik, nadi perifer lemah, akral dingin, turgor kulit menurun

Pembahasan:
Gagal jantung merupakan kondisi ketidak mampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Adanya tanda pucat, CRT >3 detik, nadi perifer
lemah, akral dingin, turgor kulit menurun merupakan tanda terjadinya pernurunan perfusi ke area
perifer akibat curah jantung yang menurun.
Penegakkan dianosis hipovolemi perlu ada data lain yaitu membran mukosa kering, volume
urine menurun, dan hematokrit meningkat. Selain itu dapat juga ditemukan tanda peningkatan
suhu tubuh, konsentrasi urine meningkat, dan berat badan turun secara tiba-tiba. Sedangkan
pilihan jawaban lain tidak dapat ditegakkan karena data yang tidak mendukung.

72. Seorang pasien laki-laki usia 49 tahun dirawat di RS dengan diagnosis CHF.


Pasien mengeluh lelah dan merasa lemah. Saat jam besuk, pasien berbincang
dengan keluarga dan terlihat lelah meski hanya sedikit berbicara. Hasil pemantauan
monitor EKG diketahui adanya peningkatan frekuensi jantung yaitu 120 x/menit dan
TD 140/90 mmHg setelah pasien berbincang dengan keluarga, serta terlihat
sianosis, suhu 370C.

Apakah masalah keperawatan yang tepat ditegakkan pada pasien?


*
A. Intoleransi aktivitas
B. Pola napas tidak efektif
C. Penurunan curah jantung
D. Perfusi perifer tidak efektif
E. Risiko perfusi miokard tidak efektif
Tanggapan
Kata kunci:
Mengeluh lemah, lelah meski sedikit bicara, frekuensi jantung dan tekanan darah meningkat
setelah beraktivitas, sianosis

Pembahasan:
Intoleransi aktivitas adalah ketidak cukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang
dapat ditemukan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner,
penyakit katup, dan aritmia. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan curah jantung sehingga
tubuh tidak mendapat oksigen yang adekuat untuk dimetabolisme menjadi energi guna
melakukan aktivitas. Pada kasus ini, pasien didiagnosis gagal jantung kongestif. Data adanya
peningkatan tanda-tanda vital seperti frekuensi jantung dan tekanan darah setelah beraktivitas
menunjukkan intoleran terahadap aktivitas. Diagnosis penurunan curah jantung tidak tepat
ditegakkan pada kasus ini karena data pada kasus mengarah pada masalah intoleransi aktivitas.

73. Seorang pasien perempuan usia 57 tahun datang ke poli umum dengan


diagnosis rematoid artritis. Pasien mengeluh sakit pada pergelangan tangan dan
jemari. Pasien mengatakan sakitnya sampai tidak bisa bekerja dan tidak enak tidur 4
bulan terakhir ini. Wajah pasien terlihat meringis sambil mengusap-usap tangan.
Hasil pengkajian, sendi-sendi jari terlihat bengkak dan kemerahan.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?


*
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronis
c. Ganggaun pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Gangguan rasa nyaman
Tanggapan
Kata kunci:
Sakit pada pergelangan tangan dan jemari, sakitnya sampai tidak bisa bekerja dan tidak enak
tidur 4 bulan terakhir, meringis, sendi jari bengkak dan kemerahan

Pembahasan:
Berdasarkan data kasus, diagnosis yang tepat ditegakkan yaitu nyeri kronis hal ini dikarenakan
nyeri yang dialami pasien sudah berlangsung lebih dari 3 bulan. Jika nyeri dirasakan secara tiba-
tiba dan dalam waktu kurang dari 3 bulan maka dapat dikatakan sebagai nyeri akut. Diagnosis
lainnya tidak tepat ditegakkan karena data tidak mendukung. Sedangkan, diagnosis gangguan
rasa nyaman mungkin dapat ditegakkan, tetapi diagnosis ini lebih tepat ditegakkan jika rasa
tidak nyaman muncul tanpa ada cedera jaringan. Pada kasus ini, pasien mengalami rematoid
artritis atau peradangan sendi yang mengakibatkan pasien mengalami nyeri, pembengkakan,
dan kaku sendi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.

74. Seorang pasien perempuan usia 53 tahun datang ke poli umum dengan keluhan
nyeri dan kaku pada area sendi-sendi jemari. Pasien mengatakan sulit tidur jika nyeri
seperti ini. Hasil pengkajian, nyeri skala 5, pasien terlihat sesekali meringis dan
gelisah, sendi-sendi jari terlihat bengkak dan kemerahan. Frekuensi nadi 102
x/menit, nadi teraba kuat, irama regular, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 370C.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?


*
a. Nyeri akut
b. Nyeri kronis
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Gangguan rasa nyaman
Tanggapan
Kata kunci:
Keluhan nyeri dan kaku pada area sendi-sendi jemari, sulit tidur akibat nyeri, nyeri skala 5,
pasien terlihat sesekali meringis dan gelisah, sendi-sendi jari terlihat bengkak dan kemerahan,
frekuensi nadi 102 x/menit

Pembahasan:
Nyeri akut diartikan sebagai pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Pada kasus ini, pasien
mengalami nyeri akut yang disebabkan agen pencedera fsiologis yaitu adanya inflamasi yang
ditandai dengan adanya kemerahan dan bengkak pada area sendi.

75. Seorang anak dirawat Rumah Sakit saat dikaji keutuhan jalan nafas sering
terganggu oleh hilangnya tonus otot sehingga mandibula tertutup oleh jaringan
disekitarnya termasuk lidah, tulang mandibula dan jaringan lunak yang jatuh ke
dinding faring posterior dan dalam kasus ini anak dicurigai mengalami cedera kepala
atau leher.

Teknik yang digunakan untuk membebaskan jalan nafas pada anak tersebut
adalah
*
A. Lakukan pengukuran tanda – tanda vital
B. Teknik Jaw Thrust maneuver
C. Teknik Head tilt-chin liftmaneuver
D. Atur posisi semi fowler
E. Berikan bantuan nafas dalam
Tanggapan
Kata Kunci
Anak dicurigai mengalami cedera kepala atau leher

Pembahasan
Jaw thrust bertujuan untuk membuka jalan nafas dengan cara menempatkan korban pada
tempat yang datar mengusahakan Kepala dan leher korban jangan terganjal
76. Seorang anak laki – laki dibawa ke Rumah sakit dengan luka bakar, dilakukan
pengkajian mengalami luka bakar ketebalan parsial yang melibatkan sebagian
dermis dan sebagian dermis masih baik,dimana penyembuhan luka bergantung
pada dermis yang utuh sehingga pada luka bakar yang berat memerlukan
waktusekitar 1 bulan untuk sembuh dan terjadi pembentukkan jaringan parut,

Berapa derajat luka bakar pada kasus tersebut?*


A. Luka Bakar Derajat II
B. Luka Bakar Derajat III
C. Luka Bakar Derajat IV
D. Luka Bakar Derajat V
E. Luka Bakar Derajat I
Tanggapan
Kata Kunci
Mengalami luka bakar ketebalan parsial yang melibatkan sebagian dermis dan sebagian dermis
masih baik,dimana penyembuhan luka bergantung pada dermis yang utuh

Pembahasan
Luka Bakar Derajat II adalah KERUSAKAN MENCAPAI DERMIS, TERDAPAT LEPUH (BULLA)
 PADA DERAJAT II A, PENYEMBUHAN ± 2 MINGGU TANPA JARINGAN PARUT (BILA
TIDAK ADA INFEKSI)  PADA DERAJAT II B, PENYEMBUHAN AGAK LAMA, BILA LUAS
PERLU SKIN GRAFT

77. Seorang anak perempuan umur 2 tahun, didapatkan data berat badan lahir 4 kg,
berat badan mengalami kenaikan berat badan setiap bulannya 4 - 5 kg sehingga
didapatkan berat badan terakhir saat ditimbang 30 kg, anak makan banyak, anak
selalu ingin makan, dari hasil pemeriksaan disimpulkan anak mengalami Diabetes
Melitus,

Apa hal yang perlu dikaji terkait dengan kasus diatas?*


A. Pemeriksaaan penunjang laboratorium
B. Status ekonomi
C. Riwayat bersalin ibu
D. Kenaikkan berat badan ibu saat hamil
E. Riwayat kesehatan keluarga
Tanggapan
Kata Kunci
Hasil pemeriksaan disimpulkan anak mengalami Diabetes Melitus

Pembahasan
Diabetes anak-anak terjadi karena penyakit ini merupakan bawaan atau pasien memiliki gen
tertentu yang menyebabkan kemunculan penyakit. Para peneliti juga percaya bahwa diabetes
anak mungkin bisa juga dipicu oleh faktor tertentu, seperti virus, pola makan anak, dan
rendahnya kadar vitamin D.
78. Seorang bayi dengan diagnosis gagal jantung oleh dokter berdasarkan fokus
anmesisi kardiovasculer biasanya ditentukan oleh umur dan keluhan utama, dari
hasil anamese prenatal dapat mengungkapkan adanya infeksi maternal saat awal
kehamilan yang bersifat teratogenik dan diakhir kehamilan menyebabkan miocardits
atau disfungsi miocardium 

Apa hal yang perlu dikaji terkait dengan kasus diatas?


*
A. Riwayat penggunaan obat atau alkohol
B. Riwayat kelahiran
C. Riwayat pemeriksaan kehamilan ANC
D. Riwayat jarak kehamilan
E. Riwayat Imunisasi
Tanggapan
Kata Kunci
Adanya infeksi maternal saat awal kehamilan yang bersifat teratogenik

Pembahasan
Teratogenik adalah istilah medis yg berasal dri bhs yunani yg berarti perkembangan tidak normal
dari sel selama kehamilan yg mnyebabkan kerusakan pda embrio. teratogenik adalah istilah
medis yg berasal dri bhs yunani yg berarti perkembangan tidak normal dari sel selama
kehamilan yg mnyebabkan kerusakan pda embrio.

79. Pada anak dengan kasus sindrom nefotik dan proteinuria saat di kaji di dapatkan
adanya edema pitting atau asites,tekanan darah meningkat,
malaise,hipoalbuminnemia dan hipolemia yang bermakna,

Apa masalah keperawatan yang paling prioritas pada kasus diatas?


*
A. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
C. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan tubuh
D. Intoleransi aktifitas
E. Gangguan istrirahat tidur
Tanggapan
Kata Kunci
Adanya edema pitting atau asites,tekanan darah meningkat, malaise,hipoalbuminnemia

Pembahasan
Sindrom nefrotik pada anak bisa menyebabkan tubuh penderitanya kehilangan banyak albumin.
Sebagai konsekuensinya, tubuh anak akan membengkak karena penumpukan cairan

80. Seorang perempuan usia 38 tahun, hamil 24 minggu datang ke poli hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilannya. Hasil pengkajian riwayat persalinan klien
tahun 2004 melahirkan bayi perempuan usia kehamilan 39 minggu, pada tahun 2008
melahirkan bayi laki-laki usia kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2013 klien
mengalami abortus usia kehamilan 6 minggu.

Bagaimanakah penulisan status obstetrik kasus tersebut?


*
a. G4P3A1
b. G4P2A1
c. G3P3A0
d. G4P1A0
e. G3P2A1
Tanggapan
Kata Kunci Riwayat Persalinan, Abortus

Pembahasan
 Status obstetrik:
1. Gravida (G) : jumlah kehamilan, tanpa melihat usia kehamilan
2. Para/Persalinan/Partus (P): jumlah kelahiran setelah usia 20 minggu tanpa melihat kondisi
bayi lahir hidup/mati
3. Abortus (A): keluarnya hasil konsepsi sebelum janin <20 minggu

81. Seorang perempuan, 40 tahun, datang ke poli kandungan, klien mengeluh


keputihan. Hasil pemeriksaan fisik tekanan darah: 120/80 mmHg, Frekuensi Nadi
100 x/menit, Frekuensi Nafas: 22 x/menit, suhu: 370C, saat dilakukan pengkajian
klien mengatakan keluar lendir keputihan selama 1 bulan ini, bau, gatal dan nyeri
saat melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
adanya kanker serviks, dokter menyampaikan harus dilakukan operasi
pengangkatan rahim. Klien menolak tindakan tersebut

Tindakan tersebut termasuk pada prinsip etik?


*
a. Beneficience
b. Nonmaldeficence
c. Confidently
d. Fidelity
e. Otonomy
Tanggapan
Kata Kunci
Operasi pengangkatan rahim, dan klien menyampaikan menolak tindakan

Pembahasan
Prinsip Etik Keperawatan:
1. Otonomy: menghormati hak klien
2. Beneficience: melakukan yang terbaik untuk klien
3. Justice: bersikap adil kepada semua pasien tanpa membedakan pasien
4. Nonmalficience: tindakan tidak merugikan pasien
5. Veracity: tindakan jujur kepada pasien dan keluarga
6. Fidelity: selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga
7. confidently: Mampu menjaga rahasia pasein

82. Seorang perempuan, 30 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang


bersalin dengan keluhan kenceng-kenceng pada pukul 11.00 WIB. Hasil pengkajian
pukul 12.00 WIB pasien tampak gelisah, menahan rasa nyeri, kontraksi uterus 3 kali
dalam 10 menit dengan lama duasi 40 detik, DJJ 145x/menit, pembukaan 5cm dan
ketuban masih utuh.

Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?


*
a. 15.00 WIB
b. 16.00 WIB
c. 17.00 WIB
d. 18.00 WIB
e. 19.00 WIB
Tanggapan
Kata Kunci
Adanya pembukaan serviks 5cm yaitu fase aktif, kontraksi 3x dalam 10 menit, kam pengkajian
12.00 WIB, ketuban masih utuh

Pembahasan
Observasi kemajuan persalinan dapat dilakukan setelah memasuki masa kehamilan pada fase
aktif yaitu selama 4 jam. Masa observasi ini didokumentasikan di lembar partograf untuk
mengetahui kemajuan persalinan yaitu pembukaan serviks, penurunan kepala, ketuban dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan janin. Sehingga 12.00+ 4 jam=16.00 WIB

83. Seorang perempuan 27 tahun, G2P1A0 datang ke Poli Hamil melakukan


kunjungan kehamilan secara rutin. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan
Darah 120/80 mmHg, Frekuensi Nadi: 80x/menit, Frekuensi Nafas: 18x/menit, Suhu:
360C, Haid Pertama Haid Terakhir tanggal 30 Oktober 2019, dengan siklus
menstruasi ibu 28 hari.

Kapan Tafsiran Persalinan Ibu tersebut?


*
a. 7 Juli 2019
b. 6 Agustus 2020
c. 7 Agustus 2019
d. 6 Agustus 2019
e. 7 agustus 2020
Tanggapan
Kata Kunci
HPHT 30 Oktober 2019

Pembahasan
 Dasar Teori Rumus Neagle
 Cara perhitungan tafsiran persalinan menggunakan rumus sederhana berdasarkan HPHT: +7
(tanggal) -3 (bulan tua diatas bulan April) atau +9 (jika bulannya muda januari-maret) +1 jika
bulannya tua atau diatas april
30 Oktober 2019 -> 30-10-2019
+7 -3 +1
6 – 8 – 2020

84. Seorang perempuan 28 tahun, G3P1A1, hamil 32 minnggu di ruang VK


mengeluh perut terasa kencang-kencang, saat dilakukan pemeriksaan didapatkan
hasil Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Frekuensi Nadi: 88x/menit, Frekuensi Nafas
20x/menit, pengkajian klien keluar rembesan cairan dari jalan lahir, pembukaan
serviks lengkap, perineum menonjol. Saat dipimpin persalinan klien mengejan
sambil berteriak, wajah tampak kelelahan dan terputus saat mengejan.

Faktor apa yang mempengaruhi proses persalinan pada ibu tersebut?


*
a. Passager
b. Power
c. Passageway
d. Psikologi
e. Position
Tanggapan
Kata Kunci
Klien mengejan sambil berteriak, wajah tampak kelelahan dan terputus saat mengejan

Pembahasan
Ada 5 faktor yang mempengaruhi persalinan:
1. Power: kekuatan atau tenaga yang bersumber pada ibu, pada soalè mengejan sambil
berteriak,wajah kelelahan, dan terputus saat mengejan
2. Passager: kondisi janinnya, ukuran janin, TBJ (Tafsiran Berat Janin)
3. Passageway: Jalan lahirnya (Kondisi Panggulnya)
4. Posisi: (Letak Janin)
5. Psikologi: kesiapan mental ibu dalam proses persalinan

85. Perawat A , sedang melakukan tindakan keperawatan di ruang kebidanan


bertemu dengan pasien Nona S usia 17 th, mengalami perdarahan karena abortus
Incompete, yang hendak dilakukan tindakan curettage, Kondisi tanda-tanda vital
Nona S antara lain: TD 100/60 mmHg, RR 20 x/ menit, Nadi 88 x/ menit. Nona S
tampak gelisah dan cemas, dan meminta kepada perawat untuk tidak
menyampaikan masalah kegugurannya kepada orang tuanya

Hal yang sebaiknya dilakukan perawat A, sesuai kasus di atas  antara lain ?


*
a. Mendorong klien untuk lebih terbuka kepada keluarga
b. Meminta keluarganya untuk membiarkan Nona S istirahat dulu.
c. Tetap memberi tahu keluarganya, tetapi berpesan untuk merahasiakannya.
d. Menjelaskan kepada Nona S bahwa keluarga wajib tahu karena keluarga yang mengurusi
pembiayaan pengobatan Nona S.
e. Menyampaikan kepada Nona S bahwa perawat akan tetap menjaga rahasia , dan
melakukan tindakan konseling kepada Nona S
Tanggapan
Kata Kunci
Nona S tampak gelisah dan cemas, dan meminta kepada perawat untuk tidak menyampaikan
masalah kegugurannya kepada orang tuanya

Pembahasan
Secara etik perawat harus menjaga kerahasiaan Pasien, apalagi pada kasus Ny S yang belum
siap untuk bersikap jujur kepada keluarga. Pasien punya hak untuk tidak menceritakan
permasalahannya kepada orang lain meskipun itu orang tuanya sendiri. Tugas perawat adalah
membantu pasien untuk mengurangi kecemasannya dengan cara konseling.

86. Seorang Ibu datang  di klinik ANC, 23 tahun,  G1 P0 A0, sedang memeriksakan


kehamilannya usia 8 minggu. Hasil wawancara diketahui   Ibu tersebut sering mual
dan muntah saat pagi hari, berat badan sebelum hamil 55 kg setelah hamil 54 kg.
TD 100/60 mm Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt.

Sesuai dengan kasus di atas, pengkajian lain yang dibutuhkan oleh perawat
untuk menegakkan diagnosa resiko kekekurangan nutrisi (kurang dari
kebutuhan tubuh)  berhubungan dengan kurangnya intake makanan akibat
mual dan muntah antara lain…? 
*
a. Memeriksa DJJ
b. Memeriksa TFU Ibu
c. Memeriksa Intake dan Out put cairan Ibu
d. Memeriksa Intake dan Out put nutrisi Ibu
e. Memeriksa Kecemasan dan ketakutan Ibu
Tanggapan
Kata Kunci
diagnosa resiko kekekurangan nutrisi

Pembahasan
Karena diagnosa yang menjadi fokus pertanyaan adalah diagnosa resiko kekekurangan nutrisi
maka tindakan keperawatan yang paling tepat adalah Memeriksa Intake dan Out put nutrisi Ibu

87. Seorang Ibu datang di klinik ANC, 21 tahun,  G2 P0 A1, sedang memeriksakan


kehamilannya usia 12 minggu. Hasil wawancara diketahui  Ibu tersebut pernah
mengalami keguguran tahun lalu saat usia kehamilannya 18 minggu, keluahan saat
ini Ibu merasakan sering merasa kram di perut saat kecapaian atau setelah
berhubungan dengan suami. TD 130/80 mm Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt
Sesuai dengan kasus di atas, masalah keperawatan prioritas yang bisa
ditegakkan  oleh perawat antara lain…? 
*
a. Gangguan pola sexualitas
b. Gangguan kontrasi kehamilan
c. Gangguan aktifitas dan Istirahat
d. Resiko injury pada janin (keguguran berulang)
e. Gangguan psikologis Kecemasan dan ketakutan pada Ibu
Tanggapan
Kata Kunci
Ibu tersebut pernah mengalami keguguran tahun lalu saat usia kehamilannya 18 minggu,
keluahan saat ini Ibu merasakan sering merasa kram di perut

Pembahasan
Seorang Ibu yang pernah mengalami keguguran harus hati hati karena berisiko untuk
mengalami keguguran berulang, sehingga di sarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual
di 3 bulan pertama kehamilan karena sperma menggandung prostaglandin, hubungan suami istri
disarankan dilakukan dengan menggunakan kondong dan tidak merangsang puting karena
dapat menimbulkan kontraksi rahim. Masalah yang prioritas pada kasus di atas adalah Resiko
injury pada janin (keguguran berulang.

88. Seorang Ibu datang di klinik ANC, 22 tahun,  G1 P0 A0, sedang memeriksakan


kehamilannya usia 30 minggu. Hasil wawancara diketahui  Ibu tersebut sering
mengalami kesulitan BAB dan sering BAK di malam hari. Hasil pemeriksaan Fisik.
TD 110/70 mm Hg, Nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt. DJJ : 120 x/mnt, TFU 32 cm

Sesuai dengan kasus di atas, rencana edukasi keperawatan prioritas yang


perlu dilakukan   oleh perawat antara lain…? 
*
a. Mengajarkan tehnik blader training pada Ibu
b. Mengajarkan penggunaan korset dan baju hamil
c. Mengajarkan aktifitas dan istirahat selama kehamilan trimester III
d. Mengajarkan makanan rendah serat dan meningkatkan konsumsi air putih
e. Mengajarkan makanan tinggi serat dan mengurangi konsumsi minum saat malam hari
Tanggapan
Kata Kunci
sering mengalami kesulitan BAB dan sering BAK di malam hari.

Pembahasan
Ibu hamil pada usia kehamilan trimester III (30 mgg) sering mengalami kesulitan BAB dan sering
BAK di malam hari, karena ada penekanan usus besar dan kandung kemih oleh janin yang
makin membesar, perlu edukasi agar Ibu bisa beadaptasi dengan kondisinya dengan
menambah makanan serat agar kontraksi ususnya baik dan mengurangi minum di malam hari
agar tidak sering BAK di malam hari

89. Seorang Ibu 30 tahun datang di UGD Rumah Sakit, mengeluh asmanya kambuh,
Ibu sedang hamil dengan usia kehamilannya  30 minggu, G3P2A0. Hasil wawancara
diketahui  Ibu tersebut sedang membersihan debu di sofa rumahnya tiba-tiba
merasa sesak. Hasil pemeriksaan Fisik. TD 130/80 mm Hg, Nadi 88 x/mnt, RR 25
x/mnt. DJJ : 150 x/mnt, TFU 32 cm

Sesuai dengan kasus di atas, Implementasi keperawatan prioritas yang perlu


dilakukan oleh perawat antara lain…? 
*
a. Mengajarkan meningkatkan konsumsi air putih
b. Mengajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif pada Ibu
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan bronkodilator dan terapi oksigen
d. Mengajarkan aktifitas dan istirahat selama kehamilan trimester III
e. Mengajarkan pencegahan gangguan pernafasan dengan memakai masker
Tanggapan
Kata Kunci
Sedang membersihan debu di sofa rumahnya tiba-tiba merasa sesak

Pembahasan
Ibu ini terjadi penyempitan jalan nafas karena asma yang terpicu saat membersihkan debu,
maka tindakan yang harus dilakukan segera oleh perawat adalah kerjasama dengan dokter
untuk pemberian bronkodilatoor dan terapi oksigen

90. Seorang pasien, Laki-laki umur 45 tahun dibawa ke RSJ karena pasien


mengamuk dirumah, memukul istri. Data yang didapat pasien melolot, tangan
mengepal, nafas cepat, dan mengatakan “lepaskan saya”. Keluarga pasien
mengatakan pasien mulai mudah emosi dan marah sejak tiga minggu yang lalu,
karena istri pasien menggugat cerai pasien. Pasien memiliki riwayat rawat di RSJ
sebanyak tiga kali dan sudah tidak minum obat 8 bulan yang lalu.

Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?


*
a. Putus obat
b. Genetik
c. Mengamuk dirumah
d. Digugat cerai oleh istri
e. Memilki riwayat dirawat di RSJ
Tanggapan
Kata Kunci
Penyebab kurang dari 6 bulan

Pembahasan
Faktor presipitasi adalah faktor yang yang menyebabkan pasien gangguan jiwa yang terjadi
dalam waktu kurang dari 6 bulan dari pasien mengalami episode gejala gangguan jiwa atau
kambuh

Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. - Persyaratan Layanan - Kebijakan Privasi
 Formulir

Anda mungkin juga menyukai