Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.M


DENGAN (COR PULMONALE)
(RUANGAN SAKURA)

Disusun Oleh
Nama : Mira Aprilia

NIM : 1801019

Pembimbing Klinik

(Popon Haryeti, S.Kep., Ners., M.HKes)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2020
FORMAT LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG

Nama Mahasiswa : Mira Aprilia

NIM : 1801019

Ruang : Sakura

Tgl Pengkajian : Selasa, 28 April 2020

A. PENGKAJIAN

I. Identitas

A. Identitas Pasien

1) Nama inisial : Tn. M

2) No RM : 30042020

3) Usia : 45 Tahun

4) Status perkawinan : Menikah

5) Pekerjaan : Sopir

6) Agama : Islam

7) Pendidikan : SMA

8) Suku : Sunda

9) Alamat rumah : Jln. C Dusun. C Desa. CK Kec. C Kab. S

10) Sumber biaya : Keluarga

11) Tanggal masuk RS : Selasa, 28 April 2020

12) Diagnosa Medis : Cor Pulmonale

B. Identitas Penanggungjawab
1) Nama : Ny. I

2) Umur : 40 Tahun
3) Hubungan dengan pasien : Istri

4) Pendidikan : SMA

5) Alamat : Jln. C Dusun. C Desa. CK Kec. C Kab. S

II. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas.

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian/riwayat penyakit sekarang (PQRST) :

Pada Tanggal 28 April 2020 pukul 09.15WIB, Klien datang ke IGD RSUD
Sumedang dengan keluhan sesak nafas, kemudian klien dipindahkan ke Ruang
Sakura. Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sesak nafas, sesak dirasakan
semakin lama semakin memberat, bila klien berjalan 10-2-m dan bila berbicara terlalu
banyak(>15 menit). Sesak tidak dirasakan saat berbaring dengan posisi datar. Sesak
memberat pabila klien kecapean bekerja. Sesak nafas disertai dengan mengi tapi tidak
dipengaruhi oleh debu, bau tertentu, udara dingin, emosi atau makanan tertentu. Sesak
tidak disertai dengan demam atau nyeri dada yang menjalar. Sesak kadang disertai
dengan batuk dan dahak berwarna kuning. Klien tampak terpasang O2, TD :
140/100mmHg, S : 36,5 C, N : 96x/menit, RR : 30x/menit,Analisa Gas darah :
PaO2 : <60mmHg, PaCO2 : > 50mmHg.

c. Riwayat kesehatan lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, tidak mempunyai riwayat


kecelakaan, klien mengatakan pernah di rawat di RSUD Sumedang karena sesak nafas
dengan diagnosis dokter COPD, klien tidak pernah mempunyai riwayat oprasi.

d. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga mengatakan bahwa ayahnya pernah menderita penyakit Cor Pulmonal
Cronic.
Gambar :

Keterangan:

: Penyakit yang sama

: Perempuan

: Laki Laki

: Klien

: Garis Keturunan

: Tinggal satu rumah


Pemeriksaan Fisik Head To Toe :

Diisi dengan bentuk narasi hasil penegkajian dan pemeriksaan :

1) Kepala :

Kepala berbentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak hematoma dan tidak ada
benjolan.

1) Rambut :

Rambut berwarna hitam, kebersihan bersih, distribusi rambut merata, tidak terjadi
kerontokan dan alopesia.

2) Mata :

Bentuk mata simetris, kelopak mata ada, distribusi alis merata, pergerakan
bolamata baik, pupil mengecil jika terkena cahaya, sclera berwarna putih,
kornea normal , konjungtiva anemis, tes penglihatan visus 5/5 dengan jarak baca
20cm, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

3) Telinga :

Bentuk telinga simetris dan bersih, tidak terdapat serumen, pendengaran baik
dengan test Rine : Normal (hantaran udara lebih panjang daripada hantaran
tulang), Webber : Seimbang antara kiri dan kanan, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.

4) Hidung :

Bentuk hidung simetris, kebersihan bersih, tidak terdapat cairan pada hidung,
penggunaan Pernafasan Cuping Hidung karena mengalami sesak nafas, tidak
terdapat polip amupun pasease udara, menggunakan selang oksigen, tidak
terdapat nyeri tekan, tes penciuman baik.

5) Mulut :

Mulut bersih, mukosa bibir kering, simetris, bibir pucat, tidak terdapat
stomatitis, keutuhan gigi masih utuh, tidak ada karies, lidah bersih, palatum ada,
uvula ada, tes penegcapan baik.
6) Leher :

Tidak terdapat pembengkakan, tidak ada benjolan, tidak mengeluh nyeri saat
menelan, terdapat bendungan di Vena Jugularis

7) Dada :

Dada klien simetris, warna coklat muda, tidak ada kelenjar atau benjolan.

Inspeksi : Pulsasi dada normal

Palpasi : letak ictus kordis di SIC V 2 cm lateral linea medioclavicularis

Perkusi : Batas jantung di SIC V 2cm lateral linea medioklavikularis

Auskultasi : Bising  pansistolik punctum maksimum SIC IV-V parasternal


kiri, murmur jantung, adanya pirau ventrikel kiri dan kanan.

8) Abdomen

Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat bekas luka , didapatkan tanda adanya
jantung yang dekompensasi yaitu asits dan hepatomegali.

9) Genital :

Bentuk simetris, kebersihan bersih, tidak adanya pembengkakan testis, penis


dan prostat, tidak terdapat sekresi cairan, tidak ada nyeri atau keluhan lain saat
BAK/BAB, frekuensi BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, konsistensi BAB padat,
warna feses kuning, BAK kuning jernih, bau khas, tidak menggunaan kateter.

10) Ekstremitas Atas dan Bawah :

Inspeksi : sianosis, tidak ada clubbing finger

Palpasi : kulit hangat, lembab dan kemerahan, suhu akral dingin, bisa edema jika
sudah gagal jantung.

B. PEMERIKSAN DAN PENATALAKSANAAN

I. Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan diagnostic :

a. EKG

Pada Tanggal 29 April 2020, Terdapat tanda-tanda hipertropi ventrikel kanan


dan pembesaran atrium kanan, Aksis QRS ke kanan atau RBBB, voltase
rendah karena hiperinflasi, RS-T “sagging” II, III, aVF (Tetapi kadang-
kadang EKG masih normal).

b. Gambaran Radiologi
Padata tanggal 28 April 2020, Terlihat kelainan paru disertai dengan
pembesaran ventrikel kanan, dilatasi arteri pulmonal dan atrium kanan yang
menonjol.

Pembesaran ventrikel kanan jelas terlihat pada posisi oblik atau lateral.

2) Pemeriksaan laboratorium :

Tanggal 28 April 2020

a. Analisa Gas darah

Analisa Gas Darah Hasil


PaO2 <60mmHg
PaCO2 > 50mmHg
b. Pemeriksaan Darah rutin

Pemeriksaan Darah Hasil


rutin
WBC 7700/µL
Hb 10,9 g/dL
Ht 36,6 %
Tr 211.000/ µLGDS : 127
mg%
c. Kimia darah

Kimia darah Hasil


Ureum 15,6 mg%
Kreatinin 0,6 mg%

II. Penatalaksanaan medis

1) Jelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan contohnya operasi,


pemasangan alat invasif, dll) :

Pemasangan Oksigen : O2 1-3 liter/menit : untuk mencegah terjadinya


hipoksia yang terjadi akbiat sesak nafas.

Pemasangan IVFD D5% : untuk memasukan obat selain sebagai tambahan


kalori

Infus RL 10 tetes/menit.
2) Pemberian obat :

Furosemid : 3x 1 ampul

Aminofilin : 2x 1 ampul

Bisolvon : 3 x 10 CC

e. Riwayat psikososial dan spiritual

a. Support sistem

Klien mengatakan keluarganya sangat mendukung akan kesekbuhan klien.

b. Komunikasi

Komunikasi antar anggota keluarga baik, baik keluarga maupun orang lain,
saat klien mempunyai masalah klien selalu menceritakannya kepada keluarga
terutama pada istrinya.

c. Sistem nilai kepercayaan sebelum dan saat sakit

Klien menganut Agama Islam klien pecaya dengan penyakit yang dideritanya,
klien selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan berdoa kepada Allah SWT akan
kesembuhan penyakitnya baik sebelum sakit maupun setelah sakit.

f. Lingkungan

a. Rumah

 Kebersihan :

Klien tinggal di perumahan dengan lingkungan yang bersih dan nyaman.

 Polusi :

Tidak terdapat polusi di sekitar rumah.

b. Pekerjaan

 Kebersihan :

Bersih

 Polusi :

Terdapat polusi

 Bahaya :

Bahaya akan mengganggu pernafasan


g. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan sat sakit

Kebiasaan Sebelum masuk RS Di RS


1. Pola Nutrisi
a. Asupan Oral Oral

3X/hari
b. Frekuensi makan 3X/hari
1/2 porsi

c. Nafsu makan Baik Nafsu makan Kurang


Karena klien mengalami
sesak sehingga nafsu
makan berkurang.

Tidak ada makanan Buah-buahan


d. Makanan tambahan tambahan
Tidak alergi terhadap
Tidak alergi terhadap makanan
e. Makanan alergi
makanan
Berkurang 68 Kg
Tetap 70 Kg
f. Perubahan BB dalam 3
bulan terakhir

2. Pola Cairan
a. Asupan cairan Oral Oral
Parenteral
b. Jenis Air Putih Air Putih
c. Frekuensi 7-8 gelas / hari 5 gelas/hari
d. Volume 1.400-2.000cc/hari 1.200-1.700cc/hari

3. Pola Eliminasi
BAK
a. Frekuensi 5x/hari 5x/hari
b. Jumlah output 500cc/hari 500cc/hari
c. Warna Kuning Kuning
d. Bau
Khas Khas
e. Keluhan Tidak ada keluhan saat Tidak ada keluhan saat
BAK BAK
BAB

a. Frekuensi 1x sehari 1x sehari


b. Warna Normal Normal
c. Bau Normal Normal
d. Konsistensi Normal Normal
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada
f. Penggunaan obat Tidak ada Tidak ada
pencahar
4. Insensible Water 15 x 70kg : 24jam = 15 x 68kg : 24 jam =
43,75 cc x 24= 42,5 cc x 24 jam =
Loss
1,050 cc/hari 1,020 cc/hari
5. Pola Personal Hygiene
a. Mandi 3x sehari 1x sehari
b. Oral higiene
 Frekuensi 3x sehari 1x sehari
 waktu Pagi, Siang, Sore Pagi
c. Cuci rambut 3x/mgg Belum keramas
6. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur
b. Waktu
 Siang 2 jam Tidak menetu
 Malam 7 jam 6jam
c. Kebiasaan
sebelum tidur
 Penggunaan obat Tidak Tidak
tidur
 Kegiatan lain Membaca doa Membaca doa
d. Kesulitan dalam Tidak Tidak
tidur
 Menjelang tidur Tidak Tidak
Sering terbangun
 Merasa tidak Tidak
Tidak
nyaman setelah
bangun tidur

7. Pola Aktivitas dan Latihan


a. Kegiatan dalam Mengemudi Terbaring di tempat tidur
pekerjaan
b. Waktu bekerja Pukul 06.00 – 16.30 -
c. Kegiatan waktu luang Bekerja di rumah Main Hp
d. Keluhan dalam Mudah sesak nafas saat -
beraktivitas beraktifitas berat
e. Olah raga -
 Jenis Jarang melakukan olahraga -

 Frekuensi
f. Keterbatasan dalam
hal:
 Mandi Mandiri Dibantu

 Menggunakan Mandiri Dibantu

pakaian
 Berhias Mandiri Dibantu
8. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok Ya Tidak
 Frekuensi Sering -
 Jumlah 2 bugkus/hari -

 Lama pemakaian 30 Tahun -

b. Minuman keras Tidak Tidak

 Frekuensi - -
- -
 Jumlah
- -
 Lama pemakaian

c. Ketergantungan obat Tidak Tidak


III. Pengkajian Fisik

Kesadaran (GCS) : Compos Mentis

Tekanan darah : 140/100

Nadi : 90x/menit

Respirasi rate : 30x/menit

Suhu : 36,5oC

TB/BB sebelum masuk RS dan saat di rawat di RS

BB/TB sebelum masuk RS : 70Kg/170cm

BB setelah masuk RS : 68 Kg/170cm

C. ANALISA DATA

Analisa data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Gangguan
Gagal Jantung Kanan
Pertukaran Gas
- Klien mengatakan sakit
saat bernapas
DO : B2(Blood)
- Nadi teraba berdetak cepat
serta adanya emboli pada
Curah Jantung menurun
pembuluh darah.
- Klien tampak gelisah,
bernafas menggunakan
Suplai O2 ke jaringan turun
otot bantu pernafasan.
- TTV
TD : 140/100mmHg Hipoksemia
S : 36,5oC
N : 90x/menit
Gangguan Pertukaran Gas
RR : 30x/menit
Analisa Gas darah :
PaO2 : <60mmHg
PaCO2 : > 50mmHg

2 DS :
Gagal Jantung Kanan Ketidakefektifan
- Klien mengatakan sesak
Pola Nafas
saat bernapas , batuk
berdahak. B1 Breathing
DO :
- Penggunaan otot bantu
Proses inflamasi akibat riwayat
asesorius untuk bernapas
penyakit dahulu
- Terdengar suara ronchi
(+), Whezing (+), Taktil
premitus.
Hipertrofi dan Hiperpasia
- TTV
kelenjar mukus
TD : 140/100mmHg
S : 36,5oC
N : 90x/menit Saluran Pernafasan lebih
RR : 30x/menit menyempit
Suplai O2

Hipoksia

Ketidakefektifan Pola Nafas

3 DS : Ketidakseimbangan
Gagal Jantung Kanan
Nutrisi : Kurang
- Klien mengatakan adanya
dari Kebutuhan
penurunan selera makan, tubuh
mual dan muntah. B5 (Bowel)
DO :
- Melakukan aktivitas
Hipoksia
makan bersamaan dengan
aktivitas lain yaitu sesak
nafas.
Lemas
- Klien menghabiskan
makan 1/2 porsi
- TTV Nafsu Makan Menurun
TD : 140/100mmHg
S : 36,5 oC
Anorexia
N : 90x/menit
RR : 30x/menit
Ketidakseimbangan Nutrisi :
Kurang dari Kebutuhan tubuh

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan hipoksemia secara reversible/


menetap, refraktori dan kebocoran interstisial pulmonal/ alveolar pada status cedera
kapiler paru.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hipoksia.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan.
penurunan nafsu makan (energi lebih banyak digunakan untuk usaha bernapas,
sehingga metabolism berlangsung lebih cepat).
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang : Tn. M/Sakura Nama Mahasiswa : Mira Aprilia

No. RM/Dx. Medis : 30042020/ Cor Pulmonale NIM : 1801019

No DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan pertukaran gas 1. Kaji fungsi pernafasan 1. Berguna dalam evaluasi
Tujuan Jangka Panjang :
berhubungan dengan hipoksemia contoh bunyi nafas, derajat distress pernapasan
secara reversible/ menetap, Setelah dilakukan tindakan kecepatan, irama dan dan atau kronisnya proses
refraktori dan kebocoran keperawatan selama 5x24jam kedalam dan penggunaan penyakit.
interstisial pulmonal/alveolar Gangguan pertukaran gas dapat otot aksesori pernafasan.
pada status cedera kapiler paru. teratasi.
Tujuan Jangka Pendek : 2. Posisikan semi fowler. 2. Pengiriman oksigen dapat
Dorong nafas perlahan atau diperbaiki dengan posisi
Setelah dilakukan tindakan
nafas bibir sesuai duduk tinggi dan latihan
keperawatan selama 2x24jam
kebutuhan atau toleransi nafas untuk menurunkan
Klien dapat mempertahankan
individu. kolaps jalan nafas, dispnea
tingkat oksigen yang adekuat
dan kerja nafas.
untuk  keperluan tubuh
3. Bunyi nafas mungkin
Kriteria Hasil: 3. Auskultasi bunyi nafas, redup karena aliran udara
1. Klien tidak mengalami sesak catat area penurunan aliran atau area konsolidasi.
napas. udara dan/atau bunyi Adanya mengi
2. Tanda-tanda vital dalam batas tambahan. mengindikasikan secret.
normal Krekel basah menyebar
3. Tidak ada tanda-tanda sianosis. menunjukkan cairan pada
4. Pao2 dan paco2 dalam batas intertisial/dekompensasi
normal jantung.
5. Saturasi O2 dalam rentang 4. Dengan membatasi
normal 4. Anjurkan pasien untuk aktivitas dapat mengurangi
membatasi aktifitasnya. sesak pasien.
5. Dapat
5. Kolaborasi: memperbaiki/mencegah
Berikan oksigen tambahan memburuknya hypoxia.
yang sesuai dengan indikasi
hasil GDA dan toleransi
pasien.
2 Ketidakefektifan pola napas Tujuan Jangka Panjang : 1. Observasi TTV (RR atau 1. Mengetahui keadekuatan
berhubungan dengan sempitnya Setelah dilakukan tindakan frekuensi permenit)  frekuensi pernapasan dan
lapang respirasi dan penekanan keperawatan selama 5x24jam keefektifan jalan napas
toraks. diharapkan Pola nafas dapat efektif 2. Berikan posisi fowler atau 2. Memaksimalkan ekspansi
kembali. semi fowler  paru, menurunkan kerja
Tujuan Jangka Pendek : pernapasan, dan
Setelah dilakukan tindakan menurunkan resiko
keperawatan selama 2x24jam aspirasi
diharapkan Pola nafas dapat efektif 3. Membantu meningkatkan
kembali. 3. Ajarkan teknik napas dalam difusi gas dan ekspansi
Kriteria Hasil : dan atau pernapasan bibir jalan napas kecil,
1. Pasien menunjukkan frekuensi memberika pasien
pernapasan yang efektif. beberapa kontrol terhadap
2. Pasien bebas dari dispnea, pernapasan, membantu
sianosis, atau tanda-tanda lain menurunkan ansietas.
distress pernapasan 4. Memaksimalkan bernafas
dan menurunkan kerja
4. Kolaborasi pemberian
nafas.
oksigen tambahan

3 Ketidakseimbangan nutrisi Tujuan Jangka Panjang : 1. Monitor berat badan pasien 1. Mengetahui

kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan perkembangan asupan

berhubungan dengan penurunan keperawatan selama 5x24jam nutrisi pasien

nafsu makan. diharapkan Kebutuhan Nutrisi 2. Anjurkan pasien makan 2. Menjaga asupan nutrisi
terpenuhi. makanan dalam porsi kecil pasien
Tujuan Jangka Pendek : tapi sering
Setelah dilakukan tindakan 3. Sajikan makanan dalam 3. Diharapkan dapat
keperawatan selama 2x24jam keadaan menarik meningkatkan selera
diharapkan Nafsu makan membaik. makan pasien
4. Anjurkan pasien untuk 4. Menghindari rasa mual
Kriteria Hasil:
menjaga kebersihan mulut sehingga diharapkan dapat
1. Gizi untuk kebutuhan metabolik
menambah rasa
terpenuhi 
2. Massa tubuh dan berat badan
5. Beri penjelasan pada klien 5. Agar pasien mau
klien berada dalam batas
untuk mengubah kebiasaan memenuhi diet yang
normal.
makan. disarankan untuk
kebutuhan nutrisi dalam
metabolisme
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Inisial Klien/Ruang : Tn. M/Sakura Nama Mahasiswa : Mira Aprilia

No. RM/Dx. Medis : 30042020/ Cor Pulmonale NIM : 1801019

DX. HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF


KEPERAWATAN
Dx. 1 Rabu 1. Mengkaji fungsi pernafasan 1. Klien mengeluh sesak TTD
29 April 2020 contoh bunyi nafas, kecepatan, nafas
08.15 WIB irama dan kedalam dan 2. Klien mengatakan
Mira Aprilia
penggunaan otot aksesori merasa nyaman dengan
pernafasan. posisi semi fowler
2. Memposisikan semi fowler. 3. Masih sama seperti saat
Dorong nafas perlahan atau nafas pengkajian
bibir sesuai kebutuhan atau 4. Klien mau menuruti apa
toleransi individu. yang dianjurkan oleh
3. Mengauskultasi bunyi nafas, perawat
catat area penurunan aliran udara 5. Sesak nafas klien
dan/atau bunyi tambahan. berkurang
4. Anjurkan pasien untuk
membatasi aktifitasnya
5. Kolaborasi:
Berikan oksigen tambahan yang
sesuai dengan indikasi hasil
GDA dan toleransi pasien.

Dx. 2 Kamis , 1. Mengobservasi TTV (RR atau 1. TD : 110/90 TTD


30 Mei 2020 frekuensi permenit)  RR : 24x/menit
8.30 IB 2. Memberikan posisi fowler atau N : 85x/menit
Mira Aprilia
semi fowler  S : 36 oC
3. Mengajarkan teknik napas dalam 2. Klien mengatakan merasa
dan atau pernapasan bibir nyaman dengan posisi
4. Mengkolaborasi pemberian semi fowler
oksigen tambahan 3. Klien mau menuruti apa
yang dianjurkan perawat
sehingga sesak nafas klien
berkurang
4. Sesak nafas berkurang

Dx. 3 Jumat, 1. Memonitor berat badan pasien 1. Klien mau menuruti apa TTD
yang dianjurkan perawat
1 Mei 2020
2. Klien mau makan
2. Menganjurkan pasien makan
10.00 WIB Mira Aprilia
makanan dalam porsi kecil tapi
3. Klien mau makan dengan
sering
porsi penuh
3. Menyajikan makanan dalam
4. Klien mau menjaga
keadaan menarik
kebersihat mulut agar
tidak mual, muntah
4. Meganjurkan pasien untuk 5. Klien mendengarkan apa
menjaga kebersihan mulut yang di sampaikan
perawat
5. Memberi penjelasan pada klien 6. Kebutuhan protein klien
untuk mengubah kebiasaan terpenuhi.
makan.
6. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
dalam menentukan kebutuhan
protein untuk klien.
G. CATATAN PERKEMBANGAN

Dx. Kep Hari/Tggl/Ja SOAP Paraf


m
S:
Dx. 1 Sabtu, 02 Mei Mira Aprilia
- Klien mengatakan sedikit
2020
mudah untuk bernafas, tidak
08.30 WIB
sesak.
O:
- Klien bernafas dengan sedikit
menggunakan otot bantu
pernafasan
TTV
RR : 25x/menit
TD : 120/100
N : 80x/menit
S : 36 oC
Sianosis berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
S:
Dx. 2 Sabtu, 02 Mei Mira Aprilia
- Klien mengatakan mudah untuk
2020
bernafas dan tidak ada kesulitan
14.30 WIB
dalam bernafas.
O:
TTV
TD : 120/100 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 oC
Tidak ada sianosis
Tidak ada dipsneu
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S:
Dx. 3 Minggu, 03 Mira Aprilia
- Klien mengatakan sudah
Mei 2020
memiliki nafsu makan
08.15 WIB
O:
- Berat badan dalam batas normal
A: Masalah Teratasi

P : Hentikan Intervensi
S:
Dx. 1 Minggu, 03 Mira Aprilia
- Klien mengatakan mudah untuk
Mei 2020
bernafas, tidak sesak.
10.30 WIB
O:
- Klien bernafas tidak
menggunakan otot bantu
pernafasan.
TTV
RR : 22 x/menit
TD : 110/90 mmHg
N : 80x/menit
S : 36 oC
A: Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai